Sinopsis My Little Happiness Episode 9

Shao Qing mengundang Cong Rong untuk datang malam ini karena ada hal penting yang ingin dia katakan pada Cong Rong, dia akan terus menunggu sampai Cong Rong datang.

 

Yang memasak barbeku kali ini adalah Wen Rang, dan yang tidak Cheng Cheng sangka, ternyata hasil masakannya enak banget. Wen Rang mengaku bahwa dia pernah bekerja di restoran dia juga pernah menjadi gitaris. Wah! Cheng Cheng kagum dan langsung mencoba merekrut Wen Rang untuk bekerja padanya. Tapi bisa diduga, Wen Rang ogah bekerja bersamanya.

Mengalihkan topik, Cheng Cheng penasaran apakah Wen rang pernah pacaran? Tapi errr... entah kenapa Wen Rang langsung bungkam terhadap pertanyaan itu dan cepat-cepat mengalihkan topik.

Malam itu, Zhong Zhen usul agar mereka main game. Masing-masing orang menulis pertanyaan untuk satu orang di secarik kertas. Sedangkan orang yang dikasih pertanyaan, harus menjawab dengan jujur.

Cong Rong awalnya berniat menujukan pertanyaannya ke Shao Qing, tapi saat Shao Qing meliriknya, dia buru-buru menggantikannya ke Zhong Zhen.

Pertanyaan yang diajukan pada Shao Qing adalah apakah orang yang dia sukai ada di antara mereka. Shao Qing tanpa ragu menjawab iya sambil menatap Cong Rong. Hmm... tapi sayangnya, Cong Rong malah menunduk dan tidak melihat Shao Qing menatap dirinya. Tapi Dokter Qin memperhatikannya yang jelas saja membuatnya sedih. 

Cong Rong awalnya masih penuh harap. Tapi kemudian, ada pertanyaan lain untuk Shao Qing yang bertanya apakah Shao Qing sudah lama mengenal orang yang dia sukai. Shao Qing mengiyakannya yang sontak saja membuat semua orang salah paham, mengira orang yang dia maksud adalah Qin Chu, Cong Rong sontak tertunduk sedih.

Qin Chu juga awalnya hampir senang mengira dirinya yang dimaksud, namun kemudian dia memperhatikan tatapan Shao Qing hanya tertuju pada Cong Rong seorang yang jelas saja membuatnya bingung. Apalagi Shao Qing juga tidak menjelaskan apa pun lebih lanjut sehingga membuat semua orang salah paham.

Cong Rong jadi gelisah sepanjang malam, ragu antara harus pergi atau tidak. Saat akhirnya dia memutuskan keluar, Dokter Qin tiba-tiba mengajaknya jalan-jalan bersama. Di tengah jalan, Dokter Qin salah berpijak sehingga kakinya keseleo.

Cong Rong berniat memanggil bantuan, tapi Dokter Qin dengan cepat menghentikannya dengan alasan meminta Cong Rong untuk menemaninya duduk di sana dan ngobrol. Melihat bulan purnama di langit membuat Cong Rong jadi teringat sama teman lamanya, si Gendut.

Dia memberitahu Dokter Qin bahwa temannya itu pernah bilang bahwa jika 2 bulan muncul bersamaan, maka orang yang dia sayangi takkan hilang selamanya.


Flashback.

Suatu hari di sekolah, si Gendut menemukan Cong Rong menangis sedih karena ayahnya meninggal dunia. Cong Rong memberitahu si Gendut tentang sebuah legenda yang berkata bahwa jika dua bulan muncul secara bersamaan, maka ayahnya tidak akan menghilang.

Malam malam harinya, si Gendut berusaha menghibur Cong Rong dengan membuat sebuah kertas putih bulat besar kemudian menyinarinya dengan senter sehingga kertas putih bulat itu bersinar seperti sinar bulan purnama yang ada di atas langit.

Flashback end.


Yang tidak cong Rong ketahui, sekarang ini Shao Qing sedang menunggunya dengan membawa sebuah papan kertas putih bulat yang sama. Dia ingin bertemu Cong Rong malam ini karena dia berniat untuk mengakui bahwa dirinya-lah si Gendut.

Tapi tiba-tiba dia ditelepon Dokter Chen yang memberitahu bahwa Cong Rong dan Dokter Qin tadi jalan-jalan ke tepi pantai dan sampai sekarang belum kembali.

Setelah mendengar cerita Cong Rong tentang ayahnya, Dokter Qin akhirnya terang-terangan mengaku bahwa dia memiliki seseorang yang sangat penting baginya dan ingin dia pertahankan di sisinya, orang itu adalah Wen Shao Qing.

Mereka saling mengenal selama 12 tahun. Tapi Shao Qing tak pernah tahu kalau dia menyukainya, Shao Qing tak pernah tahu perjuangannya untuk bisa masuk ke lembaga penelitiannya Shao Qing, tak pernah tahu betapa kerasnya usahanya untuk bisa diterima di rumah sakit Yunji. Semua itu dia lakukan semata-mata karena dia menyukai Shao Qing.

Cong Rong sedih mendengarnya. Namun dia berusaha tetap tabah dan ceria saat dia bertanya kenapa Dokter Qin tidak pernah memberitahu Shao Qing. Dokter Qin mengaku bahwa itu karena selama ini Shao Qing selalu memusatkan perhatiannya pada belajar dan operasi.

Selama bertahun-tahun, Shao Qing tidak pernah sekalipun memperhatikan wanita mana pun. Selama ini Dokter Qin berpikir bahwa hubungan antara dia dan Shao Qing hanya masalah waktu, makanya dia terus bersabar menunggu dengan keyakinan bahwa suatu hari nanti Shao Qing pasti akan melihat dirinya.

Dia tahu kalau ini tidak benar dan pemaksaan moral. Tapi tetap saja dia memohon pada Cong Rong untuk tidak menjadi penghalang di antara dia dan Shao Qing. Cong Rong hampir berkaca-kaca mendengarnya, namun dia berusaha tetap kuat.


Semua orang datang mencari mereka saat itu. Cong Rong tidak menjawab permintaan Dokter Qin secara langsung. Namun saat Shao Qing dan Dokter Chen sama-sama mengulurkan tangan pada mereka berdua, Cong Rong memutuskan untuk menerima uluran tangan Dokter Chen.

Shao Qing akhirnya terpaksa memapah Dokter Qin. Tapi mata dan pikirannya terus fokus menatap Cong Rong yang terus berjalan semakin menjauh. Dia tidak tenang dan akhirnya langsung pergi meninggalkan Dokter Qin demi mengejar Cong Rong.


Dia berusaha mengajak Cong Rong pergi berdua bersamanya. Namun Cong Rong tegas menarik batas di antara mereka dengan memberitahu Shao Qing bahwa dia hanya menganggap Shao Qing sebagai rekan kerja dan tetangga, tidak lebih. Belakangan ini mereka terlalu dekat, jadi lebih baik mereka jaga jarak mulai sekarang.


Bahkan sejak hari itu, Cong Rong selalu berusaha menghindari Shao Qing. Dia bahkan menolak sarapan buatan Shao Qing.

Suatu hari, Dokter Qin berdandan cantik untuk mengajak Shao Qing makan bersamanya. Shao Qing awalnya menolak, tapi saat Dokter Qin memancingnya dengan menggunakan Cong Rong, mengklaim ada sesuatu yang dia ingin dia katakan tentang Cong Rong, Shao Qing akhirnya mau juga menerima undangan makannya.

Kebetulan Zhong Zhen baru datang dan mendengar mereka mau makan bersama, tapi Shao Qing mengabaikannya. Zhong Zhen yang kebingungan dengan sikap bosnya selama beberapa hari ini, langsung pergi ke Cong Rong untuk curhat.

Dia tidak mengerti kenapa bosnya jadi berubah sejak kembali dari kemah waktu itu. Sikap Sho Qing jadi lebih dingin, bahkan belakangan ini, bosnya itu tidak pernah lagi memedulikannya dan tidak pernah dihukum menyalin. 

Masalahnya, menurutnya ini sama sekali bukan pertanda baik. Mungkin saja bosnya itu akan meledak lebih parah suatu hari nanti. Sekarang ini cuma Dokter Qin satu-satunya yang bisa menghiburnya, tadi dia melihat mereka pergi makan bersama.

Informasi terakhir itu kontan menarik perhatian Cong Rong. Dia jadi penasaran ingin tahu mereka makan di mana. Sekalian mau menghibur Zhong Zhen, Cong Rong pun mengajaknya keluar makan bersama, dia yang traktir.


Di tengah jalan, dia menemukan Shao Qing makan bersama Dokter Qin, dan langsung cemburu menyaksikan betapa perhatiannya Dokter Qin pada Shao Qing. Tanpa banyak pikiran, dia asal saja menyuruh Zhong Zhen masuk dan memesan sesuka hatinya.

Zhong Zhen masuk saja dengan antusias tanpa sama sekali memperhatikan kegelisahan Cong Rong, tidak sadar bahwa begitu dia masuk, Cong Rong langsung pergi meninggalkan restoran itu saking cemburunya sama Shao Qing dan Dokter Qin, dan melupakan adik sepupunya yang malang yang sudah terlanjur memesan banyak dan terpaksa harus bayar sendiri.

Dokter Qin dengan riang terus berusaha membahas makanan, tapi Shao Qing hanya tertarik untuk mengetahui apa yang ingin Dokter Qin katakan padanya tentang Cong Rong.

Maka Dokter Qin pun berusaha mematahkan perasaan Shao Qing pada Cong Rong dengan memberitahu bahwa Cong Rong menyukai teman masa kecilnya

"Cong Rong gadis yang baik, tapi apakah harus dia?" 

Dokter Qin berusaha mengingatkan Shao Qing bahwa mereka berdua memiliki banyak kenangan bersama. Tapi Shao Qing tahu betul ke mana arah pembicaraannya ini, maka dengan cepat dia memotongnya dan menegaskan bahwa dia hanya menganggap Dokter Qin sebagai teman seperjuangan, tidak lebih.

Pulang malam harinya, Shao Qing langsung menggedor rumah Cong Rong. Saat tidak segera dibukakan, dia langsung berusaha mengancam Cong Rong, bahkan mengatainya pengecut. Hinaan terakhirnya itulah yang akhirnya berhasil membuat Cong Rong tersinggung hingga Cong Rong pun membuka pintu untuknya sambil memprotes hinaannya.

"Kenapa kau menghindariku?" tuntut Shao Qing.

Cong Rong berbohong menyangkal dan beralasan kalau belakangan ini dia cuma sibuk sehingga tidak ada waktu untuk bicara dengan orang yang tidak berkepentingan.

Shao Qing tidak terima dengan ucapannya itu dan langsung mengunci Cong Rong di antara dirinya dan dinding, dan mengonfrontasinya. Jadi ini alasan Cong Rong menghindarinya selama beberapa hari ini? Terus apa hubungan mereka sekarang? Rekan kerja dan tetangga yang tidak berkepentingan?

"Apa hubungan kita, memangnya itu penting? Lagipula, bukankah orang yang kau sukai adalah Qin Chu?"

Hah?... Ah! Shao Qing akhirnya mengerti kesalahpahaman Cong Rong. Dia menyangkal dan berniat memberitahu siapa sebenarnya orang yang dia sukai. Tapi bahkan sebelum dia sempat menyebut nama Cong Rong, Cong Rong malah langsung memotongnya. Cong Rong tidak percaya omongannya karena Shao Qing sendiri yang bilang kalau dia sudah lama mengenal orang yang dia sukai.


"Mungkin orang itu, tidak tahu kalau aku menyukainya," ucap Shao Qing penuh arti.

Tapi tetap saja Cong Rong nggak nyambung dan jadi semakin salah paham. Dia mengklaim kalau dia tidak peduli sama siapa pun orang yang Shao Qing sukai dan langsung mendorongnya keluar. Padahal sebenarnya dia penasaran banget ingin tahu siapa orang yang Shao Qing sukai.

Ada masalah, ibunya Zhong Zhen dan ibunya Cong Rong mendadak muncul di rumah sakit Yunji, berniat mau suntik mesoterapi. Zhong Zhen berusaha memperingatkan Cong Rong secara diam-diam, tapi terlambat, ibunya Cong Rong sudah terlanjur melihat putrinya yang jelas saja membuatnya shock hingga dia pingsan.

Begitu Ibu sadar, sontak saja dia langsung mengomeli Cong Rong habis-habisan dan bertanya-tanya pekerjaan apa yang Cong Rong lakukan di rumah sakit ini. Pengacara? Dokter?

Cong Rong terlalu takut kalau harus bilang pengacara, jadi dia berbohong menyangkal, mengklaim kalau dia bekerja di bagian keuangan rumah sakit ini. Untungnya Ibu percaya, tapi Ibu tetap tidak setuju Cong Rong tinggal di Cina, dan bersikeras memaksa Cong Rong untuk kembali ke Australia.

Cong Rong tegas menolak, dia bahkan mengaku bahwa dia sudah menjual apartemennya di Australia. Sontak saja informasi itu membuat Ibu jadi tambah heboh sampai membuat semua orang mengkhawatirkannya.


Ibu tidak terima dengan sikap Cong Rong ini. Dia sudah mengatur segalanya agar Cong Rong tidak hidup susah, tapi kenapa Cong Rong malah merusak segalanya?!

Ibunya Zhong Zhen dan Cong Rong berusaha keras membujuknya dengan cara memuji-mujinya. Tapi keputusan Ibu sudah bulat, pokoknya dia tidak setuju Cong Rong di sini. Pikiran Ibu sedang kacau sekarang, jadi Ibu memutuskan untuk tinggal di rumah sakit selama 2 hari untuk menenangkan pikirannya.

Shao Qing dengan cerdiknya memberitahu Ibu tentang betapa mahalnya harga kamar VIP ini, dan itu sukses membuat Ibu berubah pikiran dan memutuskan untuk pulang saja ke tempat tinggalnya Cong Rong.


Tak lama kemudian, Shao Qing mengantarkan Cong Rong sekeluarga pulang. Ibu dan Bibi tidak percaya dengan klaim Cong Rong yang tinggal di rumah bagus tapi harga sewanya murah. 

Tapi begitu tiba di gedung apartemen kontrakan Cong Rong, mereka sontak terkagum-kagum. Tapi Cong Rong ingat kalau buku-buku hukumnya masih berserakan di seluruh rumah. Maka dengan alasan mau membersihkan rumahnya yang berantakan, Cong Rong sengaja membiarkan keluarganya di luar dulu, sementara dia bergegas menyembunyikan semua buku-buku hukumnya dan kontrak magangnya di bawah selimut di atas lemari.

Bersambung ke episode 10

Post a Comment

0 Comments