Sinopsis My Little Happiness Episode 8

Gara-gara Dokter Chen ada urusan keluarga mendadak, anggota tim mereka untuk lomba cerdas cermat medis jadi kurang satu. Tidak ada satu pun dokter lain yang bisa menggantikannya.

Maka Shao Qing langsung saja mengusulkan Cong Rong. Hah? Cong Rong jelas keberatan, apalagi dia juga bukan dokter. Tapi Shao Qing meyakinkan bahwa Cong Rong tidak perlu melakukan apa pun, dia hanya perlu hadir untuk memenuhi jumlah anggota mereka.

Cong Rong tak percaya kalau dia hanya perlu duduk di sana, lagipula dia tidak mungkin cuma bisa duduk diam di sana. Oh, kalau begitu, Shao Qing menyarankan agar Cong Rong belajar bersamanya saja nanti malam.

Zhong Zhen punya ide. Mereka belajar bersama saja di resto barunya Cheng Cheng. Dokter Qin yang sedari tadi cemburu melihat interaksi Cong Rong dan Shao Qing, sontak menyatakan ikut juga.

Jadilah mereka berempat belajar bersama di restonya Cong Rong. Karena sudah larut malam tapi mereka masih belum selesai, Cheng Cheng pun mempercayakan restonya ini ke Cong Rong, sementara dia sendiri pulang, mau baca buku. Hah? Tumben dia suka baca buku sekarang. Ketularan Wen Rang kayaknya.

Shao Qing dan Zhong Zhen saling bekerja sama mengajari Cong Rong. Tapi, astaga! Materinya banyak banget, susah-susah lagi, bagaimana bisa Cong Rong mengingat semuanya! Mereka para dokter ini sepertinya bukan manusia, mereka Dewa!

Shao Qing memutuskan agar mereka istirahat dulu sebentar, dia mau membuatkan makanan untuk mereka lalu menanyakan apa yang ingin Cong Rong makan. Cong Rong yang masih sibuk belajar, asal saja bilang, "mie yang waktu itu saja."

Dokter Qin jadi cemburu mendengar mereka pernah makan bersama, jadi dia juga langsung saja ikutan request 'yang biasanya'. Zhong Zhen bingung sendiri mendengar ucapan kedua wanita itu, jadi dia asal saja ngikut request 'yang biasanya' juga.

Mumpung Shao Qing lagi di dapur, Zhong Zhen memanfaatkan kesempatan untuk menanyai Cong Rong tentang bagaimana rasanya menjadi tetangganya Shao Qing. Dia pasti sangat menderita, ya?

"Tidak juga. Setidaknya dia tidak pernah menghukumku menyalin materi 50 kali."

"Menurutku kita berdua sama saja. Aku dihukum menyalin, kau dimanfatkan untuk membawa anjingnya jalan-jalan."

Dokter Qin sontak tambah cemburu mendengar Shao Qing memercayakan anjingnya ke Cong Rong. Apalagi saat dia memperhatikan ekspresi Cong Rong yang tampak jelas tidak benci sama sekali terhadap Shao Qing.

Tak lama kemudian saat Shao Qing masih semangat mengajari Cong Rong tentang tulang tengkorak, dia malah mendapati Cong Rong sudah ketiduran. Tapi saat Shao Qing mengambil replika tengkorak itu dari tangannya, Cong Rong tanpa sadar mengulurkan tangan mencari-cari tengkoraknya hingga tangannya sampai ke kepala Shao Qing. 

Shao Qing begitu terpana menatap sang pujaan hati sampai dia tidak menyadari Dokter Qin yang diam-diam memperhatikan mereka dengan sedih.


Cong Rong dan Zhong Zhen tegang banget saat giliran mereka hampir tiba. Zhong Zhen keluar sebentar untuk menenangkan dirinya, dan Shao Qing tiba-tiba berusaha menyemangati Cong Rong dengan cara menggenggam erat tangannya yang jelas saja membuat Cong Rong jadi canggung dan cepat-cepat melepaskan tangannya.

"Nanti setelah lomba selesai, aku akan mengajakmu ke suatu tempat," ujar Shao Qing.

"Ke mana?"


Tapi sudah tidak ada waktu untuk menjawab karena sekarang giliran mereka.... dan akhirnya mereka, hasil belajar mereka semalaman membuahkan hasil yang manis dengan berhasil menjadi juara satu. Dalam sesi foto berempat, Shao Qing nyaman banget nempel dekat Cong Rong. 

Tapi saat tiba giliran foto berdua dengan Dokter Qin, posenya mendadak berubah kaku tak nyaman. Bahkan saat harus memegang piala bersama, dia sengaja agak menjauhkan tangannya agar tangan mereka tidak bersentuhan.

Cong Rong seketika cemburu, apalagi saat dia mendengar gosipan dua orang dokter muda di belakangnya yang heboh mengagumi betapa serasinya Shao Qing dan Dokter Qin.

 

Bahkan sampai keesokan harinya, dia masih terus kepikiran hal itu, membuatnya jadi sangat kesal sampai-sampai dia tidak sadar kalau dia meremukkan semua mie instan yang dibelinya.

Tapi dalam perjalanan pulang, tak sengaja dia melihat anjingnya Shao Qing sedang bersama dua orang asing yang sedang membujuknya untuk makan coklat. Wah! Mencurigakan nih dua orang asing.

Maka Cong Rong dengan penuh keberanian melabrak kedua orang itu, yakin sekali kalau mereka adalah pencuri anjing. Kedua pria itu berusaha keras mengelak dan beralasan kalau ini adalah anjing yang mereka beli, tapi jelas Cong Rong tak percaya, mereka tidak tahu apa-apa tentang anjing dan jelas mereka tidak peduli sedikit pun dengan fakta bahwa coklat berbahaya bagi anjing. Parahnya lagi, mereka bahkan tidak tahu nama anjing ini.

Saat kedua orang itu terus berusaha menyangkal, Cong Rong pun langsung mengancam mereka dengan pasal-pasal pidana tentang pencurian... yang akhirnya berhasil juga membuat kedua pria itu mundur.

Tak lama kemudian, Cong Rong membawa anjing itu kembali ke pemiliknya sambil mengomeli Shao Qing karena tidak menjaga anjingnya dengan baik. Tapi Shao Qing dengan santainya menyangkal kalau ini anjingnya lalu menunjukkan anjingnya sendiri yang jelas-jelas sedang berada di dalam rumah. Pfft! Kedua anjing itu memang mirip banget. Cong Rong jadi bingung, terus ini anjingnya siapa? 

Loh? Ya mana Shao Qing tahu? Lagipula, bukankah Cong Rong takut sama anjing, terus ngapain dia malah menyelamatkan anjing ini? Apakah Cong Rong... mengkhawatirkan anjingnya?

Cong Rong jadi malu, dia buru-buru beralasan bahwa dia melakukan ini karena ini adalah rasa keadilannya sebagai pengacara. Dia lalu menyerahkan anjing itu sepenuhnya ke Shao Qing, lalu kabur menyembunyikan diri di dalam rumahnya.


Tak lama kemudian, Shao Qing mengirim pesan, memberitahu bahwa pemilik anjing ini sudah ditemukan dan pemiliknya menitip pesan ucapan terima kasih pada 'pacarnya'. Pfft! Cong Rong langsung tersipu malu disebut pacarnya Shao Qing, siapa yang pacarnya dia? Ah! Dia baru sadar sedetik kemudian dan buru-buru mengingatkan dirinya sendiri bahwa dia tidak boleh berhubungan tidak jelas seperti ini dengan Shao Qing.

Maka keesokan harinya, dia sengaja menghindari Shao Qing  dengan pergi duluan dan menempel pesan di pintunya agarShao Qing tidak lagi membuatkannya sarapan. Shao Qing jelas bingung dengan perubahan sikapnya yang begitu tiba-tiba ini.

Secara kebetulan, Shao Qing tiba di parkiran rumah sakit bersamaan dengan Dokter Qin dan Dokter Chen. Ketiga teman itu pun berjalan masuk bersama sambil bercanda tawa tanpa menyadari Cong Rong sebenarnya memperhatikan mereka dar belakang, memperhatikan Shao Qing dan Dokter Qin yang tampak akrab dan serasi, dan itu kontan membuatnya sedih.


Tak sengaja mereka bertemu saat hendak naik lift, Cong Rong berniat menghindarinya tapi Zhong Zhen dengan polosnya malah menariknya naik lift bersama mereka. Shao Qing mencoba menyapanya, tapi Cong Rong malah menyapa semua orang dan jelas-jelas menghindari kontak mata dengannya.

Berkat kemenangan mereka, pihak rumah sakit memberikan sejumlah uang. Mereka pun sepakat menggunakan uang itu untuk liburan dua hari, tapi cuma Cong Rong seorang yang diam saja.

Begitu lift terbuka, semua orang langsung berpencar ke pekerjaan mereka masing-masing. Tapi Shao Qing langsung menarik Cong Rong untuk bicara berdua dengannya dan mengonfrontasi sikap anehnya seharian ini. Apa Cong Rong marah padanya?

Cong Rong berbohong menyangkal, dan beralasan kalau dia hanya tidak ingin terus menerus merepotkan rekan kerja sekaligus tetangganya. Shao Qing jelas tak senang mendengar Cong Rong menyebut hubungan mereka hanya sebatas rekan kerja dan tetangga. Cong Rong bahkan menyatakan kalau dia tidak akan ikut berkemah dengan mereka.

Cheng Cheng kesulitan mempromosikan restorannya. Maka demi mendapatkan sedikit uang, dia sengaja menipu Wen Rang dengan pura-pura memintanya untuk mencicipi sate-sate buatannya, tapi setelah itu dia menuntut bayaran.

Jelas saja Wen Rang kesal dan tidak terima. Maka dia sengaja balas dendam menipu Cheng Cheng dengan membujuknya untuk membeli beberapa buku yang dia klaim akan sangat berguna untuk membantu pemasaran restorannya Cheng Cheng, dan Cheng Cheng benar-benar berhasil tertipu dengan mudah.

Dia bahkan baru sadar setelah dia kembali ke restorannya dengan membawa beberapa buku yang barusan dibelinya. Tapi di tengah kekesalannya terhadap Wen Rang, tiba-tiba dia kedatangan tamu yang ternyata Shao Qing yang datang untuk meminta bantuannya.

 

Malam harinya, Cheng Cheng dengan heboh memohon-mohon pada Cong Rong untuk ikut acara berkemahnya Shao Qing. Soalnya dia dan Shao Qing sudah menandatangani kontrak kesepakatan yang isinya Shao Qing akan mempekerjakan jasa boganya Cheng Cheng untuk acara kemahnya, tapi dengan syarat Cong Rong harus ikut.

Ini pertama kalinya Cheng Cheng mendapat pesanan sebesar ini sejak restoran barunya buka, dia bahkan sudah belanja bahan-bahan masakan banyak banget, kan sayang kalau semua itu harus dibuang, dia juga bakalan rugi banyak. Dan lagi, kalau dia kehilangan mata pencaharian, apa Cong Rong mampu menafkahinya?

Hadeh! Cong Rong jelas kesal dikhianati sama temannya sendiri seperti ini. Tapi dia kasihan juga melihat wajah melas Cheng Cheng, dan akhirnya setuju juga.

Shao Qing juga mengajak Wen Rang, bahkan sengaja memberitahu Cheng Cheng tentang kelemahannya Wen Rang, dan sekarang Cheng Cheng sengaja memanfaatkan itu untuk balas dendam dengan menyuruh Wen Rang membantunya mengupas bawang atau dia akan mendatangi orang tua Wen Rang, memperkenalkan dirinya sebagai pacarnya Wen Rang dan  bilang bahwa mereka akan menikah. Pfft! Tak ada yang bisa dilakukannya, Wen Rang terpaksa menurutinya.

Sementara para wanita main kartu, Shao Qing sibuk sendiri memandangi wajah Cong Rong sepanjang perjalanan... hingga mereka tiba di pantai. Tapi saat Cong Rong melihat Dokter Qin menunjukkan perhatian pada Shao Qing, Cong Rong langsung bergegas menjauh.

Cong Rong jadi makin ciut saat mendengar Dokter Qin dan Dokter Chen bernostalgia tentang tempat ini, dan tentang betapa dekatnya hubungan Shao Qing dan Dokter Qin.

Maka saat dia melihat Shao Qing berjalan mendekatinya, Cong Rong sengaja berkoar-koar tentang kencan buta sambil diam-diam mengisyaratkan Cheng Cheng untuk bekerja sama. Cheng Cheng langsung memahami maksudnya dan langsung ikutan heboh, lebay malah, berkoar-koar tentang seorang pria yang sempurna, cakep, kaya, punya peternakan kuda, dll. Shao Qing jadi sedih dan cemburu mendengarnya.

Tak lama kemudian, mereka semua mainan layangan secara berpasangan. Cong Rong dengan Zhong Zhen, Shao Qing dengan Dokter Qin. 

Dokter Qin yang sudah berniat untuk menunjukkan perasaannya pada Shao Qing, berusaha memberi Shao Qing petunjuk tentang itu. Tapi Shao Qing bahkan tidak mendengarnya saking fokusnya menatap Cong Rong.

Shao Qing bahkan langsung menyerahkan layanganya ke Dokter Qin untuk mendekati Cong Rong dan bertanya, "kau benar-benar mau kencan buta?"

"Iya, aku juga sudah tua. Kalau Dokter Wen punya kandidat yang cocok, juga boleh memperkenalkannya padaku."

 "Apa Pengacara Chong memiliki persyaratan khusus? Jadikan aku sebagai referensi, bagaimana?"

"Dari segi penampilan, anda bisa diterima."

"Bagaimana dari segi ekonomi? Tidak punya peternakan kuda, bisa tidak?"

"Aku tidak memiliki tuntutan di aspek ini. Aku lebih melihat hati seseorang."

"Coba ceritakan."

"Aku menginginkan yang sederhana, setia, sebaiknya jangan yang terlalu populer dan punya teman wanita di mana-mana."

Oooooh! Shao Qing mendadak mengerti. Cong Rong sebenarnya tidak akan kencan buta, dia hanya cemburu. Canggung, Cong Rong dengan ketus menyangkal. Lagian dia mau kencan buta atau tidak, apa urusannya sama Shao Qing?


Mengalihkan perhatiannya ke layangannya Cong Rong, Shao Qing berkata bahwa layangannya Cong Rong mau jatuh lalu memanfaatkan itu untuk memeluk Cong Rong dari belakang dengan alasan membantu Cong Rong menaikkan layangannya. 

Cong rong sontak membeku saking kaget dan gugupnya. Sementara itu di belakang mereka, Shao Qing hanya bisa melihat mereka dengan sedih.

Bersambung ke episode 9

Post a Comment

0 Comments