Sinopsis Meteor Garden (2018) Episode 1 - Part 2

Sinopsis Meteor Garden (2018) Episode 1 - 2



Li Zhen jadi takut mendengar cerita Cai Jie barusan. Tentu saja Shan Cai keukeuh kalau pria sepatu hijau itu bersalah, dia tidak takut. Qing He sok-sokan mendukungnya padahal jelas-jelas dia takut.

Dia bahkan langsung menantang F4 dari balik pintu klub itu dan menyuruh untuk keluar. Tidak ada jawaban sama sekali dari dalam ruangan itu, Shan Cai jadi kesal mengancam akan masuk kalau mereka tidak mau keluar.

Tetap nggak ada jawaban sama sekali dari dalam ruangan itu. Hmm, aneh. Li Zhen jadi cemas, jangan-jangan tidak ada orang di dalam. Lebih baik mereka kembali saja. Qing He setuju dengan Li Zhen, F4 itu pasti mudah ditemukan kok.


"Benar juga. Jika kita melihat cowok tinggi, berkaki panjang dan orang arogan yang tampan. Itu seharusnya mereka." Gumam Shan Cai dengan santainya.

Tapi Qing He mendadak tegang sendiri melihat sesuatu di kejauhan dan cepat-cepat memberitahu Shan Cai kalau orang-orang yang dia cari sudah datang. Li Zhen mendadak merinding juga hanya karena merasakan kehadiran mereka dari belakangnya.


Tapi Shan Cai tak takut sedikitpun dan langsung maju menyodorkan ponselnya pada si pemilik sepatu kulit buaya hijau, Daoming Si.

"Ini apa?"

"Ponsel pecah." Santai Daoming Si

"Apa kau tahu ini bisa rusak?"

"Itu bukan urusanku."

"Bagaimana mungkin itu bukan urusanmu. Kaulah yang menginjaknya sampai pecah."

"Kapan?"

"Setelah kuliah. Gadis-gadis itu ingin melihatmaua dan mereka mendorongku sampai ponselku jatuh ke lantai."

Daoming Si masa bodo dan langsung ngeloyor pergi begitu saja. Shan Cai jelas emosi, tapi Qing He langsung menghentikannya dan mencegahnya melabrak F4 lebih jauh.


Dalam kelas pertama mereka hari itu, mereka langsung berhadapan dengan dosen killer yang terang-terangan menyatakan pada mereka bahwa ia akan mengawasi mereka dengan kriteria ketat.

Ia lalu menyuruh mereka untuk membentuk kelompok yang masing-masing terdiri dari 4 orang. Shan Cai dan Li Zhen bergabung bersama dua cewek yang duduk di sebelah mereka, sedangkan Qing He bersama 3 orang pria lain yang duduk di sebelahnya.


Keesokan harinya, Shan Cai memberikan kue ultah buatannya sendiri untuk Li Zhen yang sungguh terharu. Dia mengaku kalau ini adalah pertama kalinya seseorang membuatkan kue untuknya. Shan Cai bahkan memberinya sebuah kartu ucapan, tapi Shan Cai melarangnya membukanya sekarang, malu soalnya.


Mereka lalu memutuskan untuk foto selfie dengan kue itu di tangga. Tapi saat Li Zhen foto sendirian dengan kuenya, dia berdiri terlalu dekat dengan ujung tangga hingga terpeleset dan jadilah kue itu melayang tepat... ke muka Daoming Si. LOL!

Untunglah Li Zhen sendiri selamat berkat Shan Cai yang sigap memeganginya. Tapi kemudian mereka harus berhadapan dengan pelototan tajam Daoming Si.

"Maaf, aku tidak sengaja." UCap Li Zhen takut-takut.

"Kalau permintaan maaf itu berguna, lalu untuk apa kita butuh polisi?" Tukas Daoming Si.

Li Zhen berniat membantu membersihkan wajahnya. Tapi Daoming Si langsung mendorongnya sampai Li Zhen tersungkur ke lantai.


Shan Cai jelas tidak terima dan langsung melabrak Daoming Si. Bahkan saat Daoming Si memberinya tatapan membunuh, Shan Cai tak gentar sedikitpun.

"Dasar arogan, rambut nanas. Kau pikir kau populer di kampus, jadi kau bisa melakukan apapun yang kau mau. Kau tidak minta maaf saat merusak ponselku. Kau itu cuma seorang brengs*k!"


Emosi, Daoming Si langsung menarik Shan Cai ke depan mukanya. "Kau... punya nyali."

 

Dia langsung pergi setelah mengucap itu dan Hua Ze Lei dengan manisnya mengambilkan kartu ucapan ultahnya Shan Cai yang sekarang rusak.


Tapi keesokan harinya saat Shan Cai membuka lokernya, dia malah mendapati ada kartu joker dari F4. Kesal, Shan Cai langsung naik ke atap lalu menjeritkan rasa kesalnya sekeras-kerasnya sambil melontarkan rentetan sumpah serapah dan kutukan untuk F4.


"F4, kalian sengak semuanya. Aku harap besok sinyal ponsel kalian akan diblokir alien. Tidak ada telepon, tidak ada chat, tidak ada game, tidak ada internet. Kalian akan menginjak kaki kalian sendiri dan jatuh. Kalian akan bermimpi zombie memakan wajah kalian. Rambut lubang hidung kalian akan tumbuh menembus kepala kalian dan menjadi rambut kalian!"

"Lalu?" Tanya sebuah suara tiba-tiba.


Yang tak disangkanya, orang itu ternyata Hua Ze Lei. Dia sudah duduk di belakang Shan Cai sedari tadi dan mendengarkan semua sumpah serapahnya. Dia bahkan langsung mendekati Shan Cai yang jelas saja membuat Shan Cai jadi tegang dan ketakutan.

"Apa yang terjadi setelah itu menjadi rambutku? Apa kau akan bahagia?" Tuntut Hua Ze Lei.

"Apa kau berusaha untuk menindasku juga?"

"Kenapa aku harus melakukan itu?"

"Kau kan anggota F4?"

"Benar. Tapi aku sama sekali tidak tertarik dengan urusan orang lain." Ucap Hua Ze Lei lalu pergi begitu saja.


Saat F4 sedang main basket, Shan Cai kebetulan lewat di sana. Seorang teman satu kelompoknya tiba-tiba memanggilnya. Dia memberitahu Shan Cai kalau dia suka sama Daoming Si. Dia ingin memberikan sebotol minuman untuk Daoming Si dan meminta Shan Cai untuk merekamnya.

Shan Cai berusaha menolak, tapi wanita itu terus memohon dengan wajah melas. Shan Cai jadi tak enak padanya dan akhirnya mau juga menurutinya.


Saat Daoming Si melihatnya merekam, dia langsung mendekat ke arah mereka. Wanita itu dengan pedenya menyodorkan minumannya. Daoming Si menerimanya dengan cuek sambil terus mendekat ke arah Shan Cai lalu merebut ponsel itu dan membawanya pergi.

 

Hari itu, Ibu Shan Cai menerima pesanan 20 takeout dan menyuruh Shan Cai untuk mengirimkannya. Tapi setibanya di tempat tujuan, dia malah mendapati tempat itu sebuah gedung kosong... dan Daoming Si sudah ada di sana menunggunya seorang diri.

Dia membuka satu bungkus makanan itu dan langsung nyinyir mengejeknya. Shan Cai jelas tidak terima. Dia tahu kalau Daoming Si sedang membulinya sekarang, tapi dia tidak terima dengan hinaannya terhadap makanan yang dibuat dengan susah payah oleh ibunya.

"Apa itu masalahku? Kau harus bersikap baik pada pelangganmu."

"Aku akan baik pada pelanggan yang baik. Kau... tidak pantas mendapatkannya."

"Katakan sekali lagi."


"Atau apa? Orang bilang bahwa hanya orang elit yang bisa masuk Mingde. Mereka sopan dan memiliki tata krama yang baik. Tapi saat aku melihatmu, aku malu terhadap dirimu. Kau tidak tahu betapa sulitnya orang lain harus bekerja. Kau itu hanya parasit di masyarakat!"

Emosi, Daoming Si langsung menghantamkan kotak makan siang itu ke muka Shan Cai. Lucunya, Daoming Si tampak merasa bersalah begitu menyadari perbuatannya itu, tapi tetap saja dia sok jaim memalingkan mukanya dan bersikeras menyalahkan Shan Cai.


Tak tahu harus bagaimana, Shan Cai langsung pergi dari sana. Dia memutuskan berhenti di gang yang sepi untuk membersihkan bajunya dari sisa makanan.

Tapi tiba-tiba ada dua orang cowok lewat dan langsung menganggunya. Untung saja Hua Ze Lei mendadak muncul di sana dan menyelamatkan Shan Cai.


Shan Cai langsung menangis meratapi nasibnya. Dia sungguh tidak mengerti kenapa Daoming Si melakukan ini padanya. Berusaha menghiburnya, Hua Ze Lei menyodorkan saputangan untuknya lalu melakukan handstand.

"Saat kau merasa ingin menangis, lakukan handstand. Dengan begitu, air matamu tidak akan jatuh." Ujar Hua Ze Lei.


Malam harinya, Shan Cai bermimpi buruk dihantui para anggota F4 yang menyuruhnya untuk makan sandal sampai dia tersentak bangun dengan ketakutan.


Shan Cai keluar kamar dengan langkah gontai gara-gara mimpi itu. Tapi saat dia teringat kekejaman Daoming Si dan hinaannya terhadap masakan ibunya, Shan Cai mendadak mulai mendapat semangat baru.

Dia bahkan memakan sarapannya dengan teramat sangat lahap sampai mukanya ketutupan mangkok. Dan begitu selesai, dia langsung membanting mangkoknya, menggebrak meja dengan kedua tangannya sambil berteriak lantang.

"Aku akan melawan balik!"


Maka Shan Cai pun mulai mempersiapkan dirinya lalu berangkat ke kampus dengan penuh tekad, menatap lurus ke depan tanpa mempedulikan Qing He yang menyapanya.

Begitu menemukan Daoming Si, dia melempar tasnya, berlari secepat kilat ke arah Daoming Si lalu melayangkan tendangan maut tepat mengenai muka Daoming Si dan membuatnya pingsan seketika.


"Siapa juga yang ingin main kartu denganmu. Aku Dong Shan Cai, tidak akan diganggu oleh siapapun!" Kesal Shan Cai sambil melempar kartu joker itu kembali ke Daoming Si lalu pergi tanpa mempedulikan tatapan semua orang.

Bersambung ke episode 2

Post a Comment

0 Comments