Di episode sebelumnya, Kamiya ngotot mengantarkan Asuka ke tempat kencannya dengan Nanami. Saat Asuka sedang tidak melihat, Kamiya melihat Nanami yang baru datang. Pikirannya langsung licik mencium Asuka. Nanami shock, Asuka juga langsung membeku saking kagetnya.
Dalam flashback, Nanami melihat Asuka berhasil menguasai dirinya dan mendorong Kamiya menjauh. Dia dengan tegas memberitahu Kamiya kalau perasaannya pada Kamiya hanya sebatas rasa hormat, tidak lebih. Jadi dia berharap Kamiya tidak akan lagi mengulangi perbuatannya ini. Dia langsung pergi ke rumahnya Ono tanpa melihat Nanami.
Dia memberikan potongan pertama Okonomiyaki-nya untuk Nanami. Tapi dia sangat canggung sampai-sampai dia tidak sanggup menatap mata Nanami terlalu lama.
Momoko mengomentari suasana menyenangkan dan selaras ini dimana mereka yang bisa berkumpul dan makan-makan bersama usai pulang kerja dan menyinggung Rio yang katanya pernah bermalam di sini. Asuka kaget, Rio pernah bermalam di sini?
Rio berusaha menyangkal tapi tak ada yang percaya dan terus menuntutnya untuk mengaku. Rio ngotot tidak mau mengaku dan mengalihkan topik. Kembali membahas topik suasana menyenangkan dan selaras, Momoko merasa perasaan santai inilah yang membuat orang-orang jadi telat menikah.
Ono mengusulkan bagaimana kalau mereka berusaha mengubah perasaan itu dengan melakukan sesuatu, mengadakan BBQ di tepi sungai misalnya. Tapi tak ada yang setuju, udaranya dingin. Ah, kalau begitu bagaimana kalau mereka berkumpul di rumah keluarga Asuka? Katanya keluarganya Asuka menarik.
"Maksudmu saat Ayahku menculikmu dan Ibuku memaksamu berendam dengan jeruk?"
"Sepertinya mereka ceria dan bahagia"
Asuka tersenyum mendengarnya. Momoko jadi antusias ingin bertemu keluarganya Asuka. Tapi Asuka berusaha menolak, rumahnya kecil, tidak akan bisa menampung mereka semua, tidak sebanding lah dengan rumah mewahnya Ono ini. Ono malah salah paham, mengira rumahnya Asuka sangat amat kecil yang hanya terdiri dari satu ruangan serba guna.
"Tidak sekecil itu. Baiklah, aku akan bertanya dulu pada mereka. Orang tuaku pasti akan sangat bersemangat"
"Bukankah menyenangkan. Keluargamu sangat menarik"
Proyek ini akan sangat bagus untuk perkembangan karir Asuka dan mungkin akan berjalan sampai 3 tahun. Dan karena waktunya agak mendesak jadi dia ingin Asuka memberikan jawaban minggu depan. Asuka galau tapi berjanji akan memikirkannya.
Di stasiun TV, seorang rekan kerja wanitanya Nanami, sepertinya naksir Nanami. Dia ingin mengatakan sesuatu, mungkin mau mengajak Nanami kencan atau semacamnya. Tapi belum sempat mengatakan maksudnya, Nanami melihat Himuro dan langsung menyapanya. Hilang sudah kesempatan wanita itu.
Tapi Himuro memberitahu Nanami kalau syuting acara bincangnya dengan Yuko ditunda sampai sabtu untuk menyesuaikan dengan jadwal-nya Yuko. Nanami cemas, karena sabtu adalah hari acara mereka kumpul di rumah Asuka.
Teman-teman dan keluarga Asuka berkumpul bersama. Ibu memasakkan hotpot susu kedelai yang sangat lezat dan semua orang makan sambil berbincang dalam suasana yang ceria. Kanade pulang tak lama kemudian. Momoko langsung jelalatan melihat si berondong manis itu.
Nanami menelepon Asuka saat itu. Saat Asuka naik ke lantai atas untuk mengangkat teleponnya Nanami, Ibu memanfaatkan saat itu untuk menginterogasi teman-teman Asuka perihal hubungannya dengan Nanami.
Nanami meminta maaf karena tidak bisa datang dan hanya menitip salam pada Ibunya Asuka. Asuka mengerti walaupun dia sebenarnya kecewa. Entah apa yang mereka katakan pada Ibu, Ibu langsung menyimpulkan kalau Asuka dan Nanami pacaran. Tapi mereka tak begitu yakin apakah hubungan Asuka dan Nanami bisa disebut pacaran.
Mereka tak sempat melanjutkan pembicaraan ini karena Asuka kembali saat itu dan memberitahu mereka kalau Nanami tidak bisa datang karena masih sibuk dengan pekerjaannya. Ibu jelas kecewa berat tidak bisa bertemu Nanami, padahal dia sudah menyiapkan bunga kering khusus untuk Nanami loh, buat dia berendam.
Jadilah Ono yang memakai fasilitas berendam air panas pakai kembang itu. Lagi enak-enaknya berendam, Ayah tiba-tiba masuk dan ikut berendam bersamanya di bak yang kecil itu. Hehe. Ono canggung banget, tidak nyaman harus berendam berduaan dengan Ayah.
Momoko dapat pesan ucapan terima kasih dari Mikami atas hadiah Valentine kirimannya. Sepertinya dia sering sekali kontak dengan Mikami sampai-sampai dia tahu pekerjaan Istrinya Mikami. Tapi kemudian dia beralih membahas Kanade yang manis. Rio langsung menggodanya, siapa tahu Kanade sudah punya pacar, anak jaman sekarang kan sudah mulai pacaran bahkan sejak mereka SD.
"Kanade juga? Benarkah?"
Asuka menolak menjawab. Please deh, dia itu masih anak SMA, berhentilah. Kalau begitu dia musti pilih siapa dong? Nanami? Ono? Mikami? Kamiya? Atau atasan mereka Pak Suzumoto? Ah, ngomong-ngomong tentang Pak Suzumoto, Rio baru ingat kalau Asuka dipanggil Pak Suzumoto waktu itu. Apa yang mereka bicarakan?
Asuka memberitahu mereka tentang proyek yang ditawarkan padanya itu. Memang sih itu proyek yang bagus, tapi dia ragu karena proyek itu akan berlangsung lebih dari 3 tahun. Dia sebenarnya tertarik, tapi 3 tahun itu kan lama banget.
Hmm, Momoko mengerti. Proyek itu pasti bisa menghambat impian Asuka untuk menikah. "Apa pendapat Nana Ryu?"
"Dia bahkan tidak mau menikah. Mana mungkin kubahas hal ini dengannya?"
Karena tidak akan segera menikah, jadi tidak ada alasan baginya untuk menolak proyek ini. Bahkan sekarang pun dia dan Nanami jarang bertemu. Asuka merasa miris dengan nasibnya sendiri, impiannya ingin menjadi ibu rumah tangga tapi dia sudah bekerja selama 10 tahun sekarang. Dia benar-benar tidak mengerti apa sebenarnya yang dia cari dalam hidupnya?
"Tidak usah terlalu serius. Bersikaplah fleksibel"
"Seandainya aku bisa"
Momoko berpendapat kalau dia jadi Asuka maka dia akan memilih yang peluangnya lebih tinggi, Kamiya... atau Ono. Dia yang terbaik dengan latar belakang finansial yang kuat. Asuka mengingatkan kalau Ono menyukai Rio. Kalau begitu Momoko akan memilih karir saja, setidaknya karirnya lebih bisa diandalkan daripada Nanami... atau mungkin dia akan memilih Kanade.
"Dari pacarmu?" tanya Yuko. Dia yakin kalau itu pesan dari pacarnya Nanami dilihat dari senyum lebar Nanami. Nanami tak menjawab dan hanya memperingatkan Yuko untuk tidak mengulangi perbuatannya yang waktu itu.
Keesokan harinya saat sedang fotokopi, Kamiya mendekati Asuka, mau membahas kejadian kemarin. Asuka menyela duluan dan menyatakan kalau dia akan menganggap tidak pernah terjadi apapun semalam. Kamiya menerimanya tapi dia berharap Asuka mau terlibat dalam proyek kerja sama mereka karena proyek itu bukan masalah pribadi.
Saat makan siang di bar-nya Kana, Momoko mengajak Asuka ke acara kencan buta bersamanya di cafe kucing. Asuka menolak. Momoko langsung ganti ke Rio, tapi Rio juga menolak dan dengan malu-malu mengakui kalau dia sudah mulai berkencan dengan Ono.
Wuuussss~~~ nggak ada yang bereaksi. wkwkwk. Rio bingung kok nggak ada yang bereaksi. Yah, soalnya mereka sudah tahu cuma tinggal masalah waktu Rio akan mengakuinya. Dia kan juga sudah pernah menginap di rumah Ono. Rio menjelaskan kalau tidak terjadi apapun waktu itu. Tapi tak ada yang percaya.
"Sungguh! Kami belum pacaran waktu itu"
"Terus kapan?"
"Dalam perjalanan pulang dari rumah Asuka," aku Rio
Flashback,
Malam itu, Momoko berlari pulang duluan untuk mengejar kereta terakhir. Jadilah Rio dan Ono jalan berduaan sambil ngobrolin keluarganya Asuka. Ono lalu tanya apakah Rio melihat perubahan dalam dirinya? Rio bingung, apanya yang berubah? Ono kecewa, padahal dia sudah berusaha untuk olahraga belakangan ini. Biar kelihatan lebih maskulin. Dia mengaku melakukan semua itu demi Rio.
"Kau ingin menikah, kan?" tanya Rio. Ono membenarkannya. Kalau begitu tidak akan ada artinya biarpun mereka pacaran.
Ono menyangkal, "Tentu saja berarti. Aku... menyukaimu, Rio-chan. Jadilah pacarku"
Senyum bahagia Rio langsung mengembang seketika. Alih-alih menjawabnya secara verbal, dia menjawabnya dengan kecupan di pipi Ono. Hehe, bahagianya Ono.
Flashback end.
Momoko menyemangati Rio untuk mencoba hubungan mereka itu beberapa waktu, siapa tahu mereka akan menikah suatu hari nanti. Rio tetap bersikeras tidak akan.
Kalau begitu Nanami harus pindah dong. Tidak, karena Ono yang akan pindah ke tempatnya Rio karena Rio males pindahan. Nanami tinggal saja di sini. Ah, Ono tiba-tiba punya ide. Bagaimana kalau Nanami ajak Asuka tinggal di sini bersamanya. Kalau Nanami tinggal sendirian, dia pasti akan kesepian dan tidak akan punya siapapun untuk dia cium saat dia bangun tidur.
Bersambung ke part 2
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam