Sinopsis Everyone's Getting Married Episode 4 - Part 2


Asuka baru heboh saat makan malam bersama teman-temannya, mengeluhkan Nanami yang tega meninggalkannya seorang diri di sauna. Kalau rekan kerja mereka sampai tahu, bisa-bisa dia akan dianggap sebagai wanita malang yang dicampakkan kekasihnya.


Lah, memang kan? ujar Momoko dengan santainya. Asuka kan dicampakkan kekasihnya yang sudah dikencaninya selama bertahun-tahun dan sekarang kekasih barunya Asuka meninggalkannya saat kencan mereka demi mantannya. Dia penasaran apa yang akan terjadi selanjutnya.

Kana malah menggoda Asuka dengan memberitahunya untuk mengambil alih bar-nya ini saat dia meninggal nanti karena pelanggan bar ini lebih suka dengan pemilik yang memiliki masa lalu yang menyedihkan.

"Aku tidak mau masa lalu yang menyedihkan"

"Aku tahu kau sedih. Tapi lebih baik kau membicarakannya dengan Nanami Ryu," saran Momoko

"Aku meneleponnya tapi dia menutup teleponku!"

"Kurasa dia sibuk," ujar Rio

"Bukankah dia sibuk dengan wanita lain?" timpal Kana

Asuka tambah stres mendengarnya. Dia jadi menyesal sudah berusaha mengubah pandangan Nanami soal pernikahan, kenapa dia begitu yakin bisa melakukannya?

 

Nanami sendiri tidak nafsu makan memikirkan Asuka, sepertinya Asuka sedang marah padanya sampai tidak mau menjawab teleponnya dan membalas pesannya. Dia mengaku hal itu terjadi karena ulahnya yang pergi meninggalkan Asuka demi menemui Yuko. Terkejut, Ono langsung mengutuki perbuatan bodoh Nanami itu.


Asuka berpikir kalau dirinya mungkin dikutuk makanya tak pernah ada hal baik terjadi padanya sejak awal tahun. Rio tiba-tiba meminta Kana untuk meramal Asuka. Momoko kaget mendengarnya, tak tahu kalau Kana bisa meramal. Kana mengaku melakukannya dulu, tapi hanya untuk orang-orang yang sangat kesusahan. Asuka menolak diramal, bersikeras kalau dia tidak kesusahan.

 

Tepat saat itu juga, Nanami menelepon. Teman-temannya menyemangati Asuka untuk mengangkatnya tapi Asuka terlalu marah dan langsung me-reject-nya. Nanami lalu meng-sms, meminta bertemu Asuka dan membicarakan masalah mereka.

Momoko terus berusaha membujuk Asuka untuk membalas pesannya, satu kata saja pun lebih baik. Pasangan yang enggan menyelesaikan masalah mereka, pasti akan mudah putus. Sedangkan pasangan yang bertengkar dan berusaha keras menyelesaikan masalah mereka, pasti akan langgeng.


Saat Asuka masih saja ngambek, Momoko dan Rio langsung saling berpandangan penuh arti. Menyudahi acara mereka lalu menyeret paksa Asuka ke rumah Ono. Mereka berlima duduk bersama tapi hanya Nanami dan Asuka yang saling diem-dieman.

Atas paksaan Ono, Nanami akhirnya bicara duluan dan meminta bicara berduaan dengan Asuka. Teman-teman mereka berniat meninggalkan mereka berduaan. Nanami ingin dia dan Asuka saja yang keluar tapi Asuka bersikeras meminta Nanami bicara di sini.


Akhirnya mereka berdua pun bicara berdua di balkon di mana Nanami meminta maaf telah meninggalkan Asuka. Saat Asuka menyindir kekhawatiran Nanami pada Yuko, Nanami berusaha menjelaskan kalau dia mencemaskan Yuko karena saat itu emosinya sedang tidak stabil jadi saat Yuko menghubunginya, dia cemas memikirkan kemungkinan terburuk.


Kalau begitu seharusnya Nanami meneleponnya. Nanami mengingatkan Asuka kalau dia memang menelepon kok. Memang Nanami menelepon, tapi saat dia menelepon balik, Nanami malah mematikannya. Nanami bingung, Asuka kan tidak meneleponnya. Asuka bersikeras kalau dia menelepon. Ah, Nanami langsung curiga, pasti Asuka menelepon saat dia sedang tidak ada di tempat. Nanami langsung meminta maaf sekali lagi.


"Kudengar kau menyarankannya untuk bercerai? Kamiya mendengar tentang itu di stasiun TV"

Nanami membenarkannya, dia memang menyarankan Yuko untuk bercerai saja jika dia merasa menderita. Walaupun mereka bersama tapi Yuko tidak pernah bahagia. Inilah yang membuatnya tidak bisa mengerti tentang pernikahan. Walaupun mereka bercerai tapi sistem pernikahan mengikat mereka secara tak nyata dan membuat mereka menderita. Karena itulah Nanami benci dengan pernikahan.

 

Ono cemas melihat mereka. Tapi dia cepat mengalihkan perhatian saat Momoko mengomentari kismis yang dimakannya. Ono langsung nyerocos tentang saat Rio menginap di sini. Wah? Belum sempat melanjutkan, Rio langsung menghantam kepala Ono dengan bola dan memberinya tatapan peringatan. Tapi Momoko sudah terlanjur mendengarnya dan terus menuntut maksud Ono tadi.


Asuka masuk saat itu, menyela ocehan Momoko dan langsung pamit pulang. Dia berhenti sejenak untuk menoleh kembali ke belakang dengan sedih. Tapi kemudian dia berbalik pergi. Di rumah, Ono melihat Nanami termenung sedih menatap keluar jendela.


Hari valentine akhirnya tiba. Siaran pagi Nanami pun membahas tentang perayaan hari itu dan mengejek Mikami yang usianya sudah semakin menua dan mungkin akan berpengaruh pada jumlah coklat yang akan diterimanya. Nanami tampak profesional seperti biasanya. Tapi Ibu Asuka bisa melihat raut kesedihan di wajah Nanami. Asuka tidak nafsu makan dan mengakhiri sarapannya lebih cepat.


Mikami dan Nanami sama-sama menerima berbagai hadiah coklat yang cukup banyak. Tapi Mikami penasaran, bagaimana Nanami akan menghabiskan hari valentine ini dengan kekasihnya. Nanami mengaku kalau mereka belum punya rencana khusus karena dia dan Asuka sedang ada masalah. Mikami menasehatinya untuk lebih sabar dan bersikap lebih baik pada Asuka. Bagaimanapun, berkencan dengan seseorang di industri mereka, cukup beresiko bagi orang seperti Asuka.


Ono mendapati Asuka sedang termenung di dapur kantor. Dia mencemaskan Asuka dan memberitahu Asuka bahwa Nanami sepertinya sangat serius pada Asuka.


Nanami galau menatap nomor kontak Asuka. Seorang rekan wanitanya memberinya sepaket coklat tapi seorang MC lain sepertinya agak cemburu dengan itu.


Asuka hendak pulang saat Kamiya datang memberikan coklat untuknya. Asuka tak enak menerimanya, karena dia tidak menyiapkan hadiah balasan untuknya. Kamiya santai, apa karena hari ini hari spesial bersama kekasihnya. Asuka menyangkal, dia tidak menyiapkan hadiah apapun untuk siapapun.

"Apa terjadi sesuatu antara kau dan kekasihmu? Belakangan ini sepertinya kau tampak sedih"

Asuka berbohong menyangkalnya, tapi Kmiya tampaknya tak percaya. Asuka pernah bilang kalau pacarnya itu tidak mau menikah, kan? Dia penasaran, bagaimana jika kekasih Asuka itu tetap tidak berencana untuk menikah setelah 5 atau 10 tahun? Apa Asuka tidak akan keberatan dengan itu, sementara dia bisa memenuhi impian dan harapan Asuka.


Galau, Asuka pergi ke bar-nya Kana. Tidak ada pelanggan yang datang karena menurut Kana, tempat ini terlarang bagi pasangan di hari valentine. Tapi yang mengejutkan Kana, Asuka datang bukan untuk pesan makan tapi minta diramal. Kana pun mulai menata kartu-kartu tarot-nya walaupun dia masih harus berpegangan pada buku pedoman.

Berdasarkan penglihatan dari beberapa kartu, Kana menasehati Asuka untuk menahan diri. Dia dan Nanami adalah dua orang yang berbeda pendapat tapi saling tertarik. Jika mereka terlalu berhati-hati maka dia bisa kehilangan momen yang tepat. Asuka berpendapat kalau dia tidak akan bisa menjalin hubungan dengan Nanami, tapi buktinya sekarang mereka berkencan. Kesimpulannya, Asuka harus mengikuti jawabannya sendiri.


Asuka berniat langsung pergi setelah itu. Tapi Kana melihat coklat mahal yang Asuka bawa. Jadilah mereka makan coklat itu bersama.

 

Sementara itu, Nanami sedang mengerjakan pekerjaan narasinya yang kebetulan naskahnya membahas tentang cinta dan love quote Terence (Dramawan Romawi Kuno) yang mengatakan 'Pertengkaran pasangan kekasih adalah pembaruah cinta'. Love quote itu tampaknya sangat mempengaruhi Nanami sampai-sampai dia tidak bisa membacanya dengan nada yang tepat dan harus diulang.


Langkah Asuka terhenti setibanya di jembatan dekat rumahnya. Di tempat lain, Nanami pun baru saja menyelesaikan pekerjaannya. Dia berjalan pulang sambil mendengarkan lagu di headset sampai-sampai dia tidak dengar saat seseorang memanggilnya.

Asuka tiba-tiba muncul di hadapannya sampai membuatnya terkejut. Tapi sikap Asuka tampak sangat berbeda dari sebelumnya, dia tersenyum lebar bahkan mengomeli Nanami karena mendengarkan musik pakai headset sambil jalan.


Dia memberikan sekresek makanan pada Nanami, tapi Nanami cemas melihat tangannya gemetaran.

"Happy Valentine," ucap Asuka sambil meyakinkan Nanami kalau dia gemetaran bukan karena dia gugup kok. Nanami menerimanya dan ternyata isinya penuh dengan coklat kesukaannya, coklat koin. Asuka mengaku mendatangi setiap toserba dan membeli semuanya sampai jadi sebanyak itu.

Nanami benar-benar tersentuh dengan hadiah itu, "Terima kasih"

 

Tapi saat Nanami terus menatapnya, Asuka canggung dan langsung pamit pulang dengan alasan udaranya dingin. Nanami langsung memeluknya dari belakang dan merasakan suhu tubuh Asuka memang dingin sekali. Itu karena Asuka menunggu Nanami selama berjam-jam di sini.Nanami berusaha menghangatkan tangan Asuka dengan menggenggamnya erat.


Asuka mengeluh manja, tidak hangat sama sekal. Maka Nanami pun menyelimutkan syalnya ke tubuh Asuka. Sekarang bagaimana? Lumayan. Nanami berterimakasih sekali lagi atas coklatnya dan Asuka bertanya sekali lagi, apa Nanami sudah mau menikah dengannya sekarang?


"Sama sekali tidak," tegas Nanami. Tapi dia berjanji tidak akan lagi membiarkan Asuka merasa rendah diri. Asuka berkaca-kaca mendengarnya. Nanami mendekatkan wajahnya dan menciumnya mesra.


Keesokan harinya, Asuka tampak sangat ceria, memberitahu teman-temannya tentang semalam dan berterimakasih pada Kana. Semua orang turut senang untuknya. Momoko juga menyarankan Rio untuk memberikan coklat pada Ono juga, tapi tentu saja Rio pura-pura jaim. Momoko sendiri mengaku kalau dia memberikan banyak coklat pada Mikami.


Di kantor stasiun TV, semua MC mendapatkan berbagai hadiah coklat dari fans tapi Mikami malah mendapati hadiah-hadiah yang diterimanya semuanya berasal dari Momoko lengkap dengan nama dan gambar anime Momoko. Dia sampai ngeri sendiri melihat semua itu.


Asuka berjalan pulang malam harinya bersama Kamiya setelah mereka menyelesaikan proyek mereka bersama. Kamiya mengajaknya makan malam bersama, tapi Asuka menolak karena malam ini dia ada janji lain. Janji kencan pastinya. Asuka pamit tapi Kamiya bersikeras mau mengantarnya ke tempat janjiannya dengan alasan kalau dia merasa bersalah sudah membuat Asuka terlambat.

Asuka berusaha menolaknya dengan sopan tapi Kamiya terus bersikeras hingga Asuka akhirnya menurutinya. Tepat saat Kamiya mencegat taksi, dia melihat Asuka tampak tersenyum bahagia menerima sms dari Nanami dan tampaknya dia tidak suka dengan pemandangan itu.


Setibanya di tempat tujuan, Kamiya malah ikut keluar dari taksi dan ngotot mau mengantar Asuka. Asuka tentu saja menolak. Tapi saat dia membungkuk berterimakasih pada Kamiya, Kamiya melihat Nanami berjalan ke sana dan dia langsung memanfaatkan saat itu untuk mengecup bibir Asuka. Nanami shock melihat itu, Asuka pun tidak bergerak saking kagetnya.

Bersambung ke episode 5

Post a Comment

0 Comments