Sinopsis Someday or One Day Episode 4 - Part 3

Zi Wei mendadak menyusulnya karena cemas dan penasaran, apa terjadi sesuatu sehingga Yun Ru menangis? Yu Xuan dengan ketus berkata kalau itu bukan urusan Zi Wei lalu mengusir Zi Wei, dia tidak mau melihat muka Zi Wei.

 

Yu Xuan kembali ke toko kaset pamannya dan langsung mengecek buku diary-nya Yun Ru, tapi malah tak mendapati tulisan itu di sana. Err... atau mungkin, belum ditulis pada saat ini. Apa itu artinya, saat ini Yun Ru belum bertemu Wang Quan Sheng?

Tapi Paman Wu bilang bahwa Yun Ru meninggal dunia tahun 1999. Apakah itu artinya, sebelum tahun 1999, dia menggunakan tubuh Yun Ru untuk menemui Wang Quan Sheng? Eh tapi kalau dia mencari Quan Sheng sekarang, kayaknya kurang etis deh, Quan Sheng kan masih umur 5-6 tahunan di tahun ini. Jadi untuk apa sebenarnya di datang ke tahun ini?

Malam harinya, Zi Wei nongkrong di kedai es serut milik neneknya Jun Jie, lalu tiba-tiba dia mengajak Jun Jie untuk menemui Yun Ru di toko kaset. Tampaknya dia benar-benar mengkhawatirkan Yun Ru (Yu Xuan sebenarnya), tapi dia berusaha tak menunjukkannya di hadapan Jun Jie saat dia memberitahu bahwa tadi siang Yun Ru mendatanginya sambil menangis entah karena ada masalah apa. Dia agak cemas, makanya dia mengajak Jun Jie untuk menemui Yun Ru untuk mengecek keadaannya.

Namun Jun Jie jelas bisa melihat kepedulian Zi Wei pada Yun Ru dan itu membuatnya jadi cemburu hingga dia menegaskan bahwa dia sendiri yang akan menemui Yun Ru dan melarang Zi Wei ikut.

"Kenapa?"

"Karena aku menyukainya. Aku sedang mengejarnya. Jadi aku ingin akulah orang yang akan berada di sisinya ketika dia sedih, dan bukannya orang yang dia sukai." 

Dia tidak suka melihat kepedulian Zi Wei pada Yun Ru. Dia memang pernah bilang ke Zi Wei untuk menjaga Run Yu, tapi itu dulu, saat dia belum berani menyatakan perasaannya pada Yun Ru. Tapi sekarang beda, dia sudah menyatakan perasaannya pada Yun Ru. Zi Wei tampak jelas kecewa mendengar itu dan langsung penasaran dengan jawaban Yun Ru.

"Dia tidak mengatakan apa-apa. Karena aku tahu siapa yang masih dia sukai."

Tapi tidak apa-apa, Jun Jie bisa menunggu. Dia menyatakan perasaannya karena dia ingin Yun Ru tahu tentang betapa pentingnya Yun Ru baginya. Yang pasti, dia pasti akan selalu menyukai Yun Ru dan baik padanya.

"Tak peduli biarpun dia terus menyukaimu, aku akan selalu menyukainya. Aku tidak akan menyerah sampai dia menyukaiku juga. Jadi, jika kau benar-benar tidak punya perasaan apa pun padanya. Jika kau benar-benar menganggapku teman, maka bantulah aku. Mulai sekarang, menjauhlah sejauh mungkin dari Chen Yun Ru. Jangan biarkan perasaan lamanya padamu kembali. Oke?"

Zi Wei tidak menjawabnya, namun begitu pulang, dia langsung kesal menggerutui Jun Jie, tidak terima dirinya diperlakukan seperti ini oleh sahabatnya sendiri hanya demi seorang gadis.


Jun Jie menemui Yun Ru di toko kaset, dia tidak tanya-tanya apa pun dan hanya mengantarkannya pulang. Yu Xuan pun tidak mengatakan apa pun sepanjang jalan gara-gara pikirannya masih sibuk memikirkan Zi Wei dan Quan Sheng.

Dia sungguh tidak mengerti apa hubungan kedua pria itu. Dia menyesal karena datang ke tahun ini dengan terburu-buru dan tanpa persiapaan apa pun. Sekarang semuanya kacau, sebaiknya dia kembali ke tahun 2019. Eh tapi bagaimana caranya dia kembali sekarang? Kenapa dia tidak memikirkan ini sebelumnya? Hadeh!

Keesokan harinya, Jun Jie awalnya memperlakukan Zi Wei seperti biasanya seolah tak pernah ada masalah apa pun di antara mereka. Namun saat mereka melewati kelasnya Yun Ru, dia memperhatikan Zi Wei menatap mejanya Yun Ru yang hari ini kosong.

Gara-gara itu, Jun Jie jadi memperlakukan Zi Wei secara berbeda saat mereka tanding basket, dia tidak mau mengoper bolanya ke Zi Wei, pura-pura seolah Zi Wei tak ada, dan itu kontan memicu emosi Zi Wei hingga dia langsung balas mendorong Jun Jie, dan jadilah kedua sahabat itu saling dorong-dorongan sampai teman-teman mereka harus bertindak menengahi mereka.

Yu Xuan ternyata tidak ke sekolah gara-gara dia justru sedang mendengarkan walkman-nya dengan harapan akan kembali ke tahun 2019. Tapi saat ibunya Yun Ru membangunkannya, dia malah mendapati dirinya masih di sana. Loh? Kok bisa? 

Ibu langsung ngomel-ngomel melihat putrinya malah bolos sekolah. Tapi Yu Xuan juga lagi nggak mood meladeni omelannya dan langsung balas membentaknya untuk meninggalkannya sendirian dengan alasan lagi PMS.

Ibu jelas kaget dan tercengang mendengar nada bicara putrinya yang tidak biasa, Yun Ru bahkan berani membentaknya sekarang. Baru sadar, Yu Xuan buru-buru meminta maaf dan mengubah nada bicaranya jadi lebih lembut sembari meyakinkan Ibu kalau dia hanya kurang tidur lalu cepat-cepat mengusir Ibu dari kamarnya. Dia janji setelah dia puas tidur nanti, dia akan membawa kembali putri Ibu yang lembut dan penurut.


Zi Wei masih kesal bahkan seusai kelas olahraga. Seketika itu pula dia langsung keluar dari kelas tanpa memedulikan omelan pak guru. Dia mau menemui Yun Ru, dia tidak terima persahabatannya dengan Jun Jie hancur karena seorang gadis, makanya dia harus bicara sama gadis itu. Jun Jie hampir mau menyusulnya, tapi gagal karena ketahuan guru piket.

Yu Xuan sungguh tidak mengerti kenapa kali ini dia gagal. Masa dia akan terjebak di tahun ini selamanya? Capek dan ngantuk, Yu Xuan akhirnya memutuskan untuk tidur dulu. Tapi Bahkan sebelum dia sempat menutup mata, Zi Wei mendadak muncul melempari jendelanya dengan kerikil dan langsung mengajaknya keluar ke sebuah pohon besar. Yu Xuan sepertinya mengenai pohon besar itu, tapi ngapain sih Zi Wei mengajaknya kemari?

"Tentu saja untuk membicarakan apa yang ada di pikiranmu."

"Apa yang ada di pikiranku? Maksudnya?"

Maksudnya Zi wei adalah kenapa Yun Ru kemarin mendatanginya sambil menangis. Astaga, cuma untuk itu? Yu Xuan mendadak jadi kesal, sepertinya dia sudah tua, dia sungguh tidak mengerti jalan pikiran anak muda. Kalau cuma untuk itu, kenapa tidak dibicarakan di rumahnya Yun Ru saja? Ngapain harus jauh-jauh datang kemari? Bisakah dibicarakan lain hari saja? Dia capek banget, belum tidur semalam. 


Tapi Zi Wei menolak memulangkannya begitu saja, dan bersikeras mau tetap membicarakan masalah mereka. Kalau Yun Ru tidak mau membicarakan masalahnya, maka sebaiknya Yun Ru dengarkan saja curhatannya. Zi Wei juga punya banyak masalah dan kekhawatiran, dia butuh seseorang untuk mendengarkan perasaannya atau dia bakalan meledak.

Augh! Baiklah. Yu Xuan terpaksa menyetujuinya. Mereka pun duduk di bawah pohon besar, dan Zi Wei langsung nyerocos memberitahu Yu Xuan bahwa dia berteman dengan Yun Ru hanya karena Jun Jie menyukai Yun Ru, dan dia murni hanya ingin membantu Jun Jie.


Hanya saja, dia tidak menyangka kalau mereka berdua akan menjadi lebih dekat sejak insiden yang menimpa Yun Ru. Dia jadi hampir lupa kalau Yun Ru adalah gadis yang disukai oleh Jun Jie.

Bukan berarti dia tidak mau berteman dengan Yun Ru lagi sih. Hanya saja mulai sekarang, dia hanya akan menganggap Yun Ru sebagai teman baiknya Jun Jie. Dia juga ingin Yun Ru juga menganggapnya seperti, hanya sebagai teman baiknya Jun Jie. Jadi mereka berdua adalah teman baiknya Jun Jie. Inilah yang terbaik bagi mereka bertiga.


Tapi Yu Xuan malah tidak menjawabnya. Saat Zi Wei menoleh, dia malah mendapati Yu Xuan sudah tertidur sambil mendengarkan walkman. Zi Wei jadi kesal, dia ngomong panjang lebar, malah ditinggal tidur.

"Diam! Jangan berisik. Biarkan aku tidur sebentar," bentak Yu Xuan.

Zi Wei akhirnya menyerah dan ikut berbaring di sisinya. Sekarang karena Yu Xuan sudah tertidur, Zi Wei jadi bebas untuk mengungkapkan kekhawatirannya. Sebenarnya, sejak Yun Ru datang padanya sambil menangis kemarin, entah mengapa Zi Wei merasa ikut sedih juga. Dia bahkan terus memikirkannya sepanjang hari, bertanya-tanya kenapa Yun Ru menatapnya dengan mata sedih?


Sementara itu dalam tidurnya, Yun Ru memimpikan percakapannya dengan Quan Sheng tentang apa yang akan mereka lakukan jika mereka bisa kembali ke masa lalu. Yu Xuan berkata bahwa jika dia bisa kembali ke masa lalu, dia akan mencari Quan Sheng dan bilang padanya bahwa dialah masa depannya Quan Sheng dan hanya dia seorang yang boleh Quan Sheng cintai.

Quan Sheng dengan manisnya berkata bahwa jika Yu Xuan muncul di hadapan dirinya di masa lalu, maka dia pasti akan langsung tahu bahwa Yu Xuan adalah satu-satunya yang akan dia cintai di masa depan nanti biarpun Yu Xuan tidak mengucap apa pun.

 

Sekarang, Yu Xuan membuka matanya dalam tubuh Yun Ru dan menatap Li Zi Wei di hadapannya yang juga tengah tertidur. Yu Xuan menatapnya kebingungan, bingung kenapa Zi Wei dan Quan Sheng banyak memiliki kesamaan padahal mereka dua orang yang berbeda? Tiba-tiba Zi Wei terbangun dan mereka pun saling menatap satu sama lain.

Bersambung ke episode 5

Post a Comment

0 Comments