Di sebuah kapal alien di luar angkasa, seorang alien bernama Abu Cha Cha diborgol dan dikawal menuju ke ruang kapten.
Begitu
dia datang, Kapten Duo Miao langsung menunjukkan berbagai daftar
kejahatan Abu Cha Cha. Ternyata Abu Cha Cha mengoleksi banyak sekali
kera bumi (manusia) secara ilegal baik yang kuno maupun yang modern.
Abu
malah nyinyir, memang apa salahnya membeli hewan peliharaan? Kera bumi
itu kan bodoh dan primitif. Lagian bukan pesawatnya kok yang menjual
semua kera bumi itu.
"Tunjukkan sertifikat karantinamu." Tuntut Duo Miao
"Aku...
Memangnya kenapa kalau mereka liar? Bumi punya banyak makhluk semacam
itu. Aku kan cuma menangkap beberapa. Aku tidak melanggar hukum."
Tentu
saja Abu salah karena dia telah melakukan perlompatan ruang dan waktu
secara ilegal dan menganggu keseimbangan makhluk bumi. Ditambah lagi,
dia terus menerus melakukan penyelundupan ilegal.
"Abu Cha Cha, selama seratus tahun ke depan, kau dan aku akan tinggal di kapal ini."
Dia
langsung menyuruh pengawal untuk memasukkan Abu ke tahanan, tapi Abu
malah mengancam Duo Miao. "Jangan menekanku terlalu keras."
"Lalu apa kau mau mati saja di galaksiku?"
Kesal,
Abu perlahan mendekati Duo Miao dengan tatapan garang seolah mau
menyerang Duo Miao... lalu bersujud di kakinya sambil mewek lebay.
"Kakak, aku salah. Aku tidak belajar membaca. Aku tidak mengerti hukum,
kakak! Kau orang yang terlalu penting untuk mengurusiku. Aku ini orang
bodoh. Tolong lepaskan aku!"
Bahkan para pengawal pun sampai melongo dibuatnya. Duo Miao sampai kesal
dan langsung memerintahkan mereka untuk membawa Abu ke sel. Dalam
perjalanan menuju selnya, dia melihat di salah
satu sel, ada makhluk yang tampak berwujud seperti asap.
Duo
Miao lalu memerintahkan anak-anak buahnya untuk meneruskan perjalanan
ke Penjara Antar Bintang Sagitarius. Tapi di tengah jalan, tiba-tiba
mereka diserang musuh.
Tepat saat mereka melintas
dekat orbit bumi, kapal mereka terkena serangan tembakan laser. Seketika
itu pula, makhluk asap hitam yang berada di dalam pesawat itu mulai
bangkit. "Mereka akhirnya datang."
Berkat serangan
itu, sistem pesawat jadi rusak dan otomatis membuat selnya Abu terbuka.
Tapi kemudian, pesawat alien itu tiba-tiba terpecah jadi dua.
Pada
saat itu, Bumi berada pada era tahun 666, tepatnya pada zaman Dinasti
Tang. Pada waktu itu, Dinasti Tang terus-terus berperang dengan musuh
mereka yang dipimpin oleh Pangeran Yao Luo Guli.
Tapi
pada akhirnya, kedua pihak berakhir di jalan buntu. Karena menghadapi
musuh yang kuat, gaji dan perbekalan prajurit Tang diam-diam dikorupsi.
Di saat kritis itulah, Prajurit Tang Qing Feng (
Zheng Ye Cheng)
mengambil resiko dengan masuk ke garis musuh seorang diri. Dengan penuh
keberanian, Qing Feng datang dan melempar kepala Pamannya Yao Luo Guli.
Dia
mengklaim bahwa dia datang untuk membantu Yao Luo Guli menyingkirkan
pamannya itu karena pamannya itu sebenarnya berencana untuk kembali ke
utara sendirian untuk mengambil alih tahta.
"Saya sudah
membantu menyingkirkan pengkhianat, kalian mau mundur atau tidak itu
terserah anda, Yang Mulia." Ujar Qing Feng dan usahanya itu akhirnya
sukses.
Saat
tengah menginterogasi seorang kasim perihal penggelapan dana dan
perbekalan prajurit itu, tiba-tiba mereka melihat ada sesuatu yang
terbakar dan terbang melintasi langit di atas mereka.
Benda
terbakar itu lalu mendarat dengan suara berdebum keras di kejauhan.
Saat mereka berbalik ke si kasim, dia malah sudah tidak ada dan terganti
sebuah kursi pesawat alien.
Mereka
lalu pergi ke tempat jatuhnya benda terbakar itu. Perlahan Qing Feng
mendekati area UFO terbakar itu dengan pedang terhunus dan mendapati
benda asing itu menyebabkan lubang yang cukup besar di tanah tempatnya
mendarat.
Sesuatu yang aneh di dasar tanah itu, menarik
perhatiannya. Tapi tiba-tiba saja makhluk asap hitam itu melayang naik
dan menjejakkan kakinya ke tanah dengan kekuatan super yang kontan
membuat Qing Feng kehilangan keseimbangan dan jatuh ke lubang itu.
Dengan
kekuatan supernya, dia membuat para prajuritnya Qing Feng melayang di
udara dan menuntut mereka untuk mempertemukannya dengan pimpinan mereka.
Qing
Feng menjawabnya dengan melayang dari lubang itu dan langsung menyerang
si makhluk asap. Pedangnya berhasil menembus makhluk itu, tapi dia sama
sekali tak terluka.
Bahkan dengan mudahnya makhluk itu balas
menyerang mereka. Dia hampir saja menghajar Qing Feng, tapi saat
tangannya hampir mencapai tubuh Qing Feng, tiba-tiba bandul kalung yang
dipakai Qing Feng bercahaya biru dan sontak membuat si mahkluk asap
terpental. Oww, kalung apakah itu?
"Penampilannya tidak
biasa. Monster itu liar. Entah bagaimana keadaan Qing Ye (adiknya). Aku
harus kembali dan melihatnya." Cemas Qing Feng
Di sebuah rumah bambu yang terpencil di tengah hutan, Tang Qing Ye (
An Yue Xi) - putri kedua keluarga Tang, tengah menatap kalung giok pemberian kekasihnya dengan sedih.
Kekasihnya
Qing Ye adalah Li Yi, seorang pangeran Dinasti Tang. Kalung itu adalah
kalung pasangan. Saat dia memberikan salah satunya pada Qing Ye, Li Yi
mengaku bahwa dia sudah memberitahu ayahandanya tentang mereka berdua yang akan
menikah dan besok akan ada kereta yang datang menjemput Qing Ye.
"Aku ingin kau masuk istana dari Danyang dengan bermartabat." Ujar Li Yi sebelum kemudian memeluk Qing Ye.
Tapi
yang tidak dia ketahui, di kediaman keluarga Tang, putri tertua
keluarga Tang - Tang Qing Yun, mendapat titah dari Kaisar yang
menjodohkannya dengan Li Yi. Seluruh keluarga Tang kontan bersuka cita
sambil joget-joget alay.
Malam
harinya, Nyonya Tang membantu menyisir rambut Qing Yun dan meyakinkannya
untuk tidur saja karena dia sudah menyiapkan segalanya untuk Qing Yun.
Qing
Yun cemas dengan Qing Ye. Sekarang ini dia sudah berduka atas kematian
ibunya selama 3 tahun di rumah memorial di tengah hutan itu. Karena
itulah dia berharap Qing Ye bisa kembali ke kediaman keluarga Tang
sekarang setelah dia menjadi Puteri.
Nyonya Tang jelas
tak suka dengan ide itu. Tapi dia tak menolaknya secara langsung dan
hanya beralasan bahwa Qing Ye masih harus berduka atas kematian ibunya
sesuai tradisi. Tidak baik kalau mereka melanggar aturan dan tradisi.
"Ibu, apakah kakak akan menarik kembali pasukannya ke istana? Dengan begitu, keluarga kita akan bisa bersatu."
"Benar.
Pasukan sudah dalam perjalanan. Kakakmu kembali dengan membawa kejayaan
bersama dengan ayahmu. Keluarga kita bisa berkumpul untuk
menikahkanmu."
Percakapan
mereka terpotong cepat saat pelayannya Nyonya Tang (Err... itu pelayan
cewek yah? Kok wajahnya maskulin banget? Pfft!).
Si
pelayan melapor bahwa tadi pagi saat dia mengantarkan baju untuk Qing
Ye, dia melihat dengan mata kepalanya sendiri, Qing Ye sedang bermesraan
bersama Li Yi. Dia bahkan mendengar dengan jelas Li Yi berkata bahwa
dia takkan menikahi siapapun selain Qing Ye. Pokoknya dia berniat akan
segera menjadikan Qing Ye sebagai istri legalnya.
Shock,
Nyonya Tang kontan menggeram marah pada papan memorial Ibunya Qing Ye.
"Ibu dan anak sama saja. Selama bertahun-tahun ini, aku memperlakukannya
dengan tulus. Tak kusangka kalau dia ternyata mengikuti jejakmu! Dia
benar-benar pelac*r menyedihkan!"
Keesokan
harinya, Qing Ye berdandan cantik dan bersiap menunggu jemputannya.
Pelayannya datang tak lama kemudian dan mengabarkan bahwa keretanya
sudah datang.
Pelayannya Nyonya Tang masuk tak lama
kemudian dengan membawa berbagai peti. Dia memberitahu bahwa semua
hadiah ini berasal dari kerajaan yang Nyonya Tang kirimkan untuk Qing
Ye.
Qing Ye senang mengira semua ini adalah hadiah
pernikahan dari Kaisar. Tapi Pelayan malah memberitahu bahwa pagi ini,
Qing Yun sudah masuk ke istana untuk menikah dengan Li Yi atas perintah
Kaisar. Kaki Qing Ye sontak lemas saking shocknya.
Di
istana, Li Yi berniat keluar dari istana untuk menemui Qing Ye, tapi
gurunya menghadangnya dan melarangnya pergi. Li Yi hanya akan menyakiti
orang lain jika dia keluar sekarang.
Setiap orang
memiliki kehidupannya masing-masing. Li Yi sudah sampai sejauh ini, apa
dia akan menyerah atas segalanya hanya demi Qing Ye? Apa Li Yi lupa
bagaimana ibunya diasingkan ke Istana Dingin dan Li Yi hanya bisa
menelan amarahnya?
"Bertahanlah sekarang ini agar kau
bisa berhasil dalam kehidupanmu. Nona Tang adalah orang yang pintar, dia
tidak akan menyalahkanmu. Hanya dengan menikahi Tang Qing Yun, Ratu
akan bisa tenang. Posisi Putera Mahkota tinggal selangkah lagi."
Sejak
saat itu, Qing Ye jadi sangat murung dan terus-menerus menatap kalung
gioknya dengan sedih. Pelayannya sampai harus memohon atas nama mendiang
Ibunya Qing Ye agar Qing Ye mau meminum obatnya.
Tapi
saat Qing Ye meminumnya, dia menyadari rasa obatnya agak berbeda dari
biasanya dan tiba-tiba saja dia muntah darah dan pingsan.
Cemas,
Pelayan langsung memanggil kereta kuda untuk membawa Qing Ye ke klinik.
Tapi di tengah jalan, tiba-tiba kereta terhenti. Saat Pelayan keluar,
dia malah mendapati pak kusirnya sudah menghilang entah ke mana.
Lalu
tiba-tiba saja sebuah anak panah melesat mengenai tangannya dan
beberapa anak panah lainnya menembus ke dalam kereta. Cemas melihat dua
orang pembunuh yang berlari ke arah mereka, Pelayan kontan melempar batu
ke si kuda untuk menyelamatkan Qing Ye. Tapi para pembunuh itu tak
kenal menyerah dan langsung mengejar kereta kuda itu.
Pada
saat yang bersama, Qing Feng bergegas kembali ke rumah memorial, tapi
malah mendapati tempat itu kosong dan ada bekas darah di tanah. Parahnya
lagi, tak ada seorang pun di rumah. Qing Feng kontan cemas dan bergegas
pergi mencari Qing Ye.
Para
pembunuh itu menemukan kereta kudanya Qing Ye hancur. Qing Ye tak ada
di dalamnya, tapi ada jejak-jejak darah di tanah yang membantu mereka
untuk mengejar Qing Ye.
Di
suatu tempat di hutan, Abu Cha Cha selamat dari jatuhnya UFO itu. Dia
berusaha sekuat tenaga untuk berdiri, tapi atmosfer bumi membuat
tubuhnya jadi sangat berat.
Berusaha mencari cara untuk
bertahan hidup di bumi, Abu dengan penuh semangat menggali lubang
kuburan seseorang lalu mengubur wajahnya ke tanah untuk bernapas. Tapi
itu tidak cukup, dia harus cepat-cepat menyatu dengan makhluk bumi.
Abu
langsung nempel ke sebuah pohon untuk menyatukan kekuatan dirinya
dengan pohon bumi itu. Tepat saat itu juga, Qing Ye lewat di sana,
berusaha menyelamatkan dirinya tapi malah tersandung dan terjatuh.
Abu
awalnya tak peduli, tapi saat kedua pembunuh itu datang dan langsung
menusuk Qing Ye tanpa ampun, Abu langsung menggunakan kekuatannya untuk
melempar salah satu pembunuh ke atas pohon. Pembunuh kedua ketakutan
melihat makhluk aneh di hadapannya itu dan langsung kaburrrrr.
Qing
Feng baru saja menemukan Pelayannya Qing Ye pingsan di tengah jalan
saat si pembunuh melesat melewati mereka bak peluru sambil jejeritan.
"Ada monster! Ada monster!"
Abu
mencoba membangunkan si kera betina itu, tapi tak ada jawaban. Abu jadi
kesal, dia tidak akan berguna kalau mati. Akhirnya dia memutuskan
menggunakan kekuatannya untuk menghidupkan Qing Ye kembali. Bukan karena
dia baik hati sih, tapi karena Qing Ye bisa dia jual ke pemerintah
kalau Qing Ye hidup kembali.
Sayangnya,
hal itu menguras seluruh energinya dengan cepat. Tepat saat itu juga,
Qing Feng datang dan langsung menyabetkan pedangnya hingga membuat salah
satu antenanya Abu terputus.
Abu jelas kesal dan
bersumpah akan balas dendam nanti. Tapi sekarang ini dia harus mengisi
ulang energinya. Perlahan dia ngesot ke sebatang pohon.
Tapi
Qing Feng salah paham mengira Abu membunuh Qing Ye dan langsung menusuk
Abu dengan pedangnya. Seketika itu pula, tubuh Abu menguap jadi asap
biru di udara sebelum kemudian menghilang.
Setelah Abu menghilang, Qing Feng memeluk mayat Qing Ye dengan sedih, benar-benar menyesal karena datang terlambat.
Dia
lalu membawa jenazah Qing Ye ke ruang memorial keluarga Tang. Nyonya
Tang menyayangkan kematian Qing Ye, tapi dia meminta Qing Feng untuk
tidak mengungkap masalah ini di publik dulu, terlebih karena Qing Yun
sebentar lagi akan menikah.
Qing Feng menyetujuinya
walaupun dia sangat sedih, teringat kenangan indah mereka. Dulu, Qing Ye
pernah membuat dua buah kerajinan tangan. Yang satu dia berikan untuk
Qing Feng.
Dia tidak mau bilang pada siapa dia akan
memberikan yang satunya, tapi Qing Feng bisa menebaknya dengan mudah.
Qing Ye pasti punya kekasih.
"Qing Ye, aku akan membuatkan pemakaman yang agung untukmu." Janji Qing Feng.
Di
bawah rintik gerimis, Qing Feng bertanya-tanya apakah pembunuh dan
monster yang dia temui di Tongguan (si makhluk asap hitam) itu
komplotan? Apapun itu, Qing Feng bersumpah akan menyelidiki dan
mengungkap kebenaran dibalik kematian Qing Ye.
Walaupun
tubuh Abu menghilang, namun antenanya yang terputus ternyata masih hidup dan
tersembunyi di balik bajunya Qing Ye. Tapi karena energi tubuhnya yang
semakin melemah, antena Abu terpaksa harus meleburkan dirinya ke dalam
jasad Qing Ye.
Seketika
itu pula, peti mayatnya Qing Ye menyala biru terang. Dan tepat saat itu
terjadi, seorang penjaga kebetulan sedang ronda lewat sana. Penasaran,
Penjaga perlahan mendekat ke sana.
Tiba-tiba mayatnya
Qing Ye bangkit dengan mata biru menyala terang. Shock, seisi rumah
langsung gempar dan si pelayan melaporkannya ke Qing Feng. "Kita
dihantui, Tuan Muda. Mayat Nona Muda bergerak dengan sendirinya!"
Qing
Feng langsung bergegas ke ruang memorial tapi malah mendapati peti
jenazahnya Qing Ye kosong, lalu tiba-tiba saja dia melihat bayangan Qing
Ye di luar, sedang melompat-lompat bak vampir Cina.
Mereka
langsung bergegas ke hutan mencari Qing Ye dan mendapatinya sedang
nempel-nempel ke pohon, berusaha memohon-mohon pada si pohon untuk
menyatu dengannya soalnya dia tidak mau jadi kera bumi.
"Siapa kau? Kenapa kau menirukan mendiang Qing Ye dan pura-pura jadi hantu?" Tuntut Qing Feng.
Mata Abu/Qing Ye sontak menatapnya dengan mata menyala biru. "Kau lagi!"
Kesal,
Abu berniat menyerangnya. Tapi baru melompat selangkah, dia langsung
tersungkur ke tanah. Dia berusaha bangkit tapi terus saja terjatuh. Abu
jelas kesal dan langsung misuh-misuh dalam batinnya.
Tapi
saat Qing Feng memaksanya untuk kontak mata dengannya, seketika itu
pula Abu mendapat kilasan-kilasan ingatan milik Qing Ye dan
memanggilnya, "Kakak."
Qing
Feng lalu menggotong Abu ke kamarnya kembali. Abu jelas kesal, apalagi
dia benar-benar kesulitan bergerak. "Tang Qing Feng, apa yang kau
lakukan? Cepat lepaskan aku!"
"Bagaimana kau bisa tahu namaku? Siapa sebenarnya kau?"
Semakin
penasaran, Qing Feng perlahan mendekat sangaaaat dekat ke wajahnya...
hanya untuk menghapus noda tanah di wajah Qing Ye. Kejadian ini terlalu
aneh, karena itulah Qing Feng berniat menyelidikinya.
Begitu
terbangun keesokan harinya, pikiran pertama Abu adalah melarikan diri
dari sini, bumi terlalu berbahaya. Dia bangkit dari ranjang dan langsung
tersungkur ke lantai.
Bahkan ngesot pun terasa sangat
berat baginya. Tak menyerah, Abu terus berusaha ngesot keluar dengan
sekuat tenaga sambil berusaha menyemangati dirinya sendiri.
"Bodoh. Kau harus jalan tegak," sapa sebuah suara yang entah dari mana datangnya, bahkan bentuknya pun tak kelihatan.
Ah, mengira cara jalannya salah, Abu langsung melakukan handstand. Jelas saja dia langsung terjatuh dengan cepat.
"Kau sangat bodoh." Ejek si suara
"Siapa itu? Siapa yang bicara padaku?"
"Aku di sini," suara itu akhirnya menampakkan dirinya dan err... dia kucing yang bisa ngomong?
"Kau bisa berkomunikasi denganku via gelombang otak. Jangan-jangan kau..."
"Demi kedamaian alam semesta!" Ujar si kucing dengan gayanya... Kapten Duo Miao. Dia Duo Miao?
Bersambung ke episode 2
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam