Sinopsis Let's Shake It! Episode 1

 Sinopsis Let's Shake It! Episode 1


Di sebuah kapal alien di luar angkasa, seorang alien bernama Abu Cha Cha diborgol dan dikawal menuju ke ruang kapten.

Begitu dia datang, Kapten Duo Miao langsung menunjukkan berbagai daftar kejahatan Abu Cha Cha. Ternyata Abu Cha Cha mengoleksi banyak sekali kera bumi (manusia) secara ilegal baik yang kuno maupun yang modern.

Abu malah nyinyir, memang apa salahnya membeli hewan peliharaan? Kera bumi itu kan bodoh dan primitif. Lagian bukan pesawatnya kok yang menjual semua kera bumi itu.

"Tunjukkan sertifikat karantinamu." Tuntut Duo Miao

"Aku... Memangnya kenapa kalau mereka liar? Bumi punya banyak makhluk semacam itu. Aku kan cuma menangkap beberapa. Aku tidak melanggar hukum."


Tentu saja Abu salah karena dia telah melakukan perlompatan ruang dan waktu secara ilegal dan menganggu keseimbangan makhluk bumi. Ditambah lagi, dia terus menerus melakukan penyelundupan ilegal.

"Abu Cha Cha, selama seratus tahun ke depan, kau dan aku akan tinggal di kapal ini."

Dia langsung menyuruh pengawal untuk memasukkan Abu ke tahanan, tapi Abu malah mengancam Duo Miao. "Jangan menekanku terlalu keras."

"Lalu apa kau mau mati saja di galaksiku?"


Kesal, Abu perlahan mendekati Duo Miao dengan tatapan garang seolah mau menyerang Duo Miao... lalu bersujud di kakinya sambil mewek lebay. "Kakak, aku salah. Aku tidak belajar membaca. Aku tidak mengerti hukum, kakak! Kau orang yang terlalu penting untuk mengurusiku. Aku ini orang bodoh. Tolong lepaskan aku!"

Bahkan para pengawal pun sampai melongo dibuatnya. Duo Miao sampai kesal dan langsung memerintahkan mereka untuk membawa Abu ke sel. Dalam perjalanan menuju selnya, dia melihat di salah satu sel, ada makhluk yang tampak berwujud seperti asap.


Duo Miao lalu memerintahkan anak-anak buahnya untuk meneruskan perjalanan ke Penjara Antar Bintang Sagitarius. Tapi di tengah jalan, tiba-tiba mereka diserang musuh.

Tepat saat mereka melintas dekat orbit bumi, kapal mereka terkena serangan tembakan laser. Seketika itu pula, makhluk asap hitam yang berada di dalam pesawat itu mulai bangkit. "Mereka akhirnya datang."

Berkat serangan itu, sistem pesawat jadi rusak dan otomatis membuat selnya Abu terbuka. Tapi kemudian, pesawat alien itu tiba-tiba terpecah jadi dua.


Pada saat itu, Bumi berada pada era tahun 666, tepatnya pada zaman Dinasti Tang. Pada waktu itu, Dinasti Tang terus-terus berperang dengan musuh mereka yang dipimpin oleh Pangeran Yao Luo Guli.

Tapi pada akhirnya, kedua pihak berakhir di jalan buntu. Karena menghadapi musuh yang kuat, gaji dan perbekalan prajurit Tang diam-diam dikorupsi.

Di saat kritis itulah, Prajurit Tang Qing Feng (Zheng Ye Cheng) mengambil resiko dengan masuk ke garis musuh seorang diri. Dengan penuh keberanian, Qing Feng datang dan melempar kepala Pamannya Yao Luo Guli.

Dia mengklaim bahwa dia datang untuk membantu Yao Luo Guli menyingkirkan pamannya itu karena pamannya itu sebenarnya berencana untuk kembali ke utara sendirian untuk mengambil alih tahta.

"Saya sudah membantu menyingkirkan pengkhianat, kalian mau mundur atau tidak itu terserah anda, Yang Mulia." Ujar Qing Feng dan usahanya itu akhirnya sukses.


Saat tengah menginterogasi seorang kasim perihal penggelapan dana dan perbekalan prajurit itu, tiba-tiba mereka melihat ada sesuatu yang terbakar dan terbang melintasi langit di atas mereka.

Benda terbakar itu lalu mendarat dengan suara berdebum keras di kejauhan. Saat mereka berbalik ke si kasim, dia malah sudah tidak ada dan terganti sebuah kursi pesawat alien.

 

Mereka lalu pergi ke tempat jatuhnya benda terbakar itu. Perlahan Qing Feng mendekati area UFO terbakar itu dengan pedang terhunus dan mendapati benda asing itu menyebabkan lubang yang cukup besar di tanah tempatnya mendarat.

Sesuatu yang aneh di dasar tanah itu, menarik perhatiannya. Tapi tiba-tiba saja makhluk asap hitam itu melayang naik dan menjejakkan kakinya ke tanah dengan kekuatan super yang kontan membuat Qing Feng kehilangan keseimbangan dan jatuh ke lubang itu.

Dengan kekuatan supernya, dia membuat para prajuritnya Qing Feng melayang di udara dan menuntut mereka untuk mempertemukannya dengan pimpinan mereka.


Qing Feng menjawabnya dengan melayang dari lubang itu dan langsung menyerang si makhluk asap. Pedangnya berhasil menembus makhluk itu, tapi dia sama sekali tak terluka.

Bahkan dengan mudahnya makhluk itu balas menyerang mereka. Dia hampir saja menghajar Qing Feng, tapi saat tangannya hampir mencapai tubuh Qing Feng, tiba-tiba bandul kalung yang dipakai Qing Feng bercahaya biru dan sontak membuat si mahkluk asap terpental. Oww, kalung apakah itu?

"Penampilannya tidak biasa. Monster itu liar. Entah bagaimana keadaan Qing Ye (adiknya). Aku harus kembali dan melihatnya." Cemas Qing Feng

 

Di sebuah rumah bambu yang terpencil di tengah hutan, Tang Qing Ye (An Yue Xi) - putri kedua keluarga Tang, tengah menatap kalung giok pemberian kekasihnya dengan sedih.


Kekasihnya Qing Ye adalah Li Yi, seorang pangeran Dinasti Tang. Kalung itu adalah kalung pasangan. Saat dia memberikan salah satunya pada Qing Ye, Li Yi mengaku bahwa dia sudah memberitahu ayahandanya tentang mereka berdua yang akan menikah dan besok akan ada kereta yang datang menjemput Qing Ye.

"Aku ingin kau masuk istana dari Danyang dengan bermartabat." Ujar Li Yi sebelum kemudian memeluk Qing Ye.


Tapi yang tidak dia ketahui, di kediaman keluarga Tang, putri tertua keluarga Tang - Tang Qing Yun, mendapat titah dari Kaisar yang menjodohkannya dengan Li Yi. Seluruh keluarga Tang kontan bersuka cita sambil joget-joget alay.


Malam harinya, Nyonya Tang membantu menyisir rambut Qing Yun dan meyakinkannya untuk tidur saja karena dia sudah menyiapkan segalanya untuk Qing Yun.

Qing Yun cemas dengan Qing Ye. Sekarang ini dia sudah berduka atas kematian ibunya selama 3 tahun di rumah memorial di tengah hutan itu. Karena itulah dia berharap Qing Ye bisa kembali ke kediaman keluarga Tang sekarang setelah dia menjadi Puteri.

Nyonya Tang jelas tak suka dengan ide itu. Tapi dia tak menolaknya secara langsung dan hanya beralasan bahwa Qing Ye masih harus berduka atas kematian ibunya sesuai tradisi. Tidak baik kalau mereka melanggar aturan dan tradisi.

"Ibu, apakah kakak akan menarik kembali pasukannya ke istana? Dengan begitu, keluarga kita akan bisa bersatu."

"Benar. Pasukan sudah dalam perjalanan. Kakakmu kembali dengan membawa kejayaan bersama dengan ayahmu. Keluarga kita bisa berkumpul untuk menikahkanmu."


Percakapan mereka terpotong cepat saat pelayannya Nyonya Tang (Err... itu pelayan cewek yah? Kok wajahnya maskulin banget? Pfft!).

Si pelayan melapor bahwa tadi pagi saat dia mengantarkan baju untuk Qing Ye, dia melihat dengan mata kepalanya sendiri, Qing Ye sedang bermesraan bersama Li Yi. Dia bahkan mendengar dengan jelas Li Yi berkata bahwa dia takkan menikahi siapapun selain Qing Ye. Pokoknya dia berniat akan segera menjadikan Qing Ye sebagai istri legalnya.

Shock, Nyonya Tang kontan menggeram marah pada papan memorial Ibunya Qing Ye. "Ibu dan anak sama saja. Selama bertahun-tahun ini, aku memperlakukannya dengan tulus. Tak kusangka kalau dia ternyata mengikuti jejakmu! Dia benar-benar pelac*r menyedihkan!"


Keesokan harinya, Qing Ye berdandan cantik dan bersiap menunggu jemputannya. Pelayannya datang tak lama kemudian dan mengabarkan bahwa keretanya sudah datang.

Pelayannya Nyonya Tang masuk tak lama kemudian dengan membawa berbagai peti. Dia memberitahu bahwa semua hadiah ini berasal dari kerajaan yang Nyonya Tang kirimkan untuk Qing Ye.

Qing Ye senang mengira semua ini adalah hadiah pernikahan dari Kaisar. Tapi Pelayan malah memberitahu bahwa pagi ini, Qing Yun sudah masuk ke istana untuk menikah dengan Li Yi atas perintah Kaisar. Kaki Qing Ye sontak lemas saking shocknya.


Di istana, Li Yi berniat keluar dari istana untuk menemui Qing Ye, tapi gurunya menghadangnya dan melarangnya pergi. Li Yi hanya akan menyakiti orang lain jika dia keluar sekarang.

Setiap orang memiliki kehidupannya masing-masing. Li Yi sudah sampai sejauh ini, apa dia akan menyerah atas segalanya hanya demi Qing Ye? Apa Li Yi lupa bagaimana ibunya diasingkan ke Istana Dingin dan Li Yi hanya bisa menelan amarahnya?

"Bertahanlah sekarang ini agar kau bisa berhasil dalam kehidupanmu. Nona Tang adalah orang yang pintar, dia tidak akan menyalahkanmu. Hanya dengan menikahi Tang Qing Yun, Ratu akan bisa tenang. Posisi Putera Mahkota tinggal selangkah lagi."


Sejak saat itu, Qing Ye jadi sangat murung dan terus-menerus menatap kalung gioknya dengan sedih. Pelayannya sampai harus memohon atas nama mendiang Ibunya Qing Ye agar Qing Ye mau meminum obatnya.

Tapi saat Qing Ye meminumnya, dia menyadari rasa obatnya agak berbeda dari biasanya dan tiba-tiba saja dia muntah darah dan pingsan.


Cemas, Pelayan langsung memanggil kereta kuda untuk membawa Qing Ye ke klinik. Tapi di tengah jalan, tiba-tiba kereta terhenti. Saat Pelayan keluar, dia malah mendapati pak kusirnya sudah menghilang entah ke mana.

Lalu tiba-tiba saja sebuah anak panah melesat mengenai tangannya dan beberapa anak panah lainnya menembus ke dalam kereta. Cemas melihat dua orang pembunuh yang berlari ke arah mereka, Pelayan kontan melempar batu ke si kuda untuk menyelamatkan Qing Ye. Tapi para pembunuh itu tak kenal menyerah dan langsung mengejar kereta kuda itu.

 

Pada saat yang bersama, Qing Feng bergegas kembali ke rumah memorial, tapi malah mendapati tempat itu kosong dan ada bekas darah di tanah. Parahnya lagi, tak ada seorang pun di rumah. Qing Feng kontan cemas dan bergegas pergi mencari Qing Ye.


Para pembunuh itu menemukan kereta kudanya Qing Ye hancur. Qing Ye tak ada di dalamnya, tapi ada jejak-jejak darah di tanah yang membantu mereka untuk mengejar Qing Ye.


Di suatu tempat di hutan, Abu Cha Cha selamat dari jatuhnya UFO itu. Dia berusaha sekuat tenaga untuk berdiri, tapi atmosfer bumi membuat tubuhnya jadi sangat berat.

Berusaha mencari cara untuk bertahan hidup di bumi, Abu dengan penuh semangat menggali lubang kuburan seseorang lalu mengubur wajahnya ke tanah untuk bernapas. Tapi itu tidak cukup, dia harus cepat-cepat menyatu dengan makhluk bumi.

Abu langsung nempel ke sebuah pohon untuk menyatukan kekuatan dirinya dengan pohon bumi itu. Tepat saat itu juga, Qing Ye lewat di sana, berusaha menyelamatkan dirinya tapi malah tersandung dan terjatuh.


Abu awalnya tak peduli, tapi saat kedua pembunuh itu datang dan langsung menusuk Qing Ye tanpa ampun, Abu langsung menggunakan kekuatannya untuk melempar salah satu pembunuh ke atas pohon. Pembunuh kedua ketakutan melihat makhluk aneh di hadapannya itu dan langsung kaburrrrr.

Qing Feng baru saja menemukan Pelayannya Qing Ye pingsan di tengah jalan saat si pembunuh melesat melewati mereka bak peluru sambil jejeritan. "Ada monster! Ada monster!"


Abu mencoba membangunkan si kera betina itu, tapi tak ada jawaban. Abu jadi kesal, dia tidak akan berguna kalau mati. Akhirnya dia memutuskan menggunakan kekuatannya untuk menghidupkan Qing Ye kembali. Bukan karena dia baik hati sih, tapi karena Qing Ye bisa dia jual ke pemerintah kalau Qing Ye hidup kembali.


Sayangnya, hal itu menguras seluruh energinya dengan cepat. Tepat saat itu juga, Qing Feng datang dan langsung menyabetkan pedangnya hingga membuat salah satu antenanya Abu terputus.

Abu jelas kesal dan bersumpah akan balas dendam nanti. Tapi sekarang ini dia harus mengisi ulang energinya. Perlahan dia ngesot ke sebatang pohon.

Tapi Qing Feng salah paham mengira Abu membunuh Qing Ye dan langsung menusuk Abu dengan pedangnya. Seketika itu pula, tubuh Abu menguap jadi asap biru di udara sebelum kemudian menghilang.


Setelah Abu menghilang, Qing Feng memeluk mayat Qing Ye dengan sedih, benar-benar menyesal karena datang terlambat.

Dia lalu membawa jenazah Qing Ye ke ruang memorial keluarga Tang. Nyonya Tang menyayangkan kematian Qing Ye, tapi dia meminta Qing Feng untuk tidak mengungkap masalah ini di publik dulu, terlebih karena Qing Yun sebentar lagi akan menikah.

Qing Feng menyetujuinya walaupun dia sangat sedih, teringat kenangan indah mereka. Dulu, Qing Ye pernah membuat dua buah kerajinan tangan. Yang satu dia berikan untuk Qing Feng.

Dia tidak mau bilang pada siapa dia akan memberikan yang satunya, tapi Qing Feng bisa menebaknya dengan mudah. Qing Ye pasti punya kekasih.

"Qing Ye, aku akan membuatkan pemakaman yang agung untukmu." Janji Qing Feng.


Di bawah rintik gerimis, Qing Feng bertanya-tanya apakah pembunuh dan monster yang dia temui di Tongguan (si makhluk asap hitam) itu komplotan? Apapun itu, Qing Feng bersumpah akan menyelidiki dan mengungkap kebenaran dibalik kematian Qing Ye.


Walaupun tubuh Abu menghilang, namun antenanya yang terputus ternyata masih hidup dan tersembunyi di balik bajunya Qing Ye. Tapi karena energi tubuhnya yang semakin melemah, antena Abu terpaksa harus meleburkan dirinya ke dalam jasad Qing Ye.


Seketika itu pula, peti mayatnya Qing Ye menyala biru terang. Dan tepat saat itu terjadi, seorang penjaga kebetulan sedang ronda lewat sana. Penasaran, Penjaga perlahan mendekat ke sana.

Tiba-tiba mayatnya Qing Ye bangkit dengan mata biru menyala terang. Shock, seisi rumah langsung gempar dan si pelayan melaporkannya ke Qing Feng. "Kita dihantui, Tuan Muda. Mayat Nona Muda bergerak dengan sendirinya!"

Qing Feng langsung bergegas ke ruang memorial tapi malah mendapati peti jenazahnya Qing Ye kosong, lalu tiba-tiba saja dia melihat bayangan Qing Ye di luar, sedang melompat-lompat bak vampir Cina.


Mereka langsung bergegas ke hutan mencari Qing Ye dan mendapatinya sedang nempel-nempel ke pohon, berusaha memohon-mohon pada si pohon untuk menyatu dengannya soalnya dia tidak mau jadi kera bumi.

"Siapa kau? Kenapa kau menirukan mendiang Qing Ye dan pura-pura jadi hantu?" Tuntut Qing Feng.

Mata Abu/Qing Ye sontak menatapnya dengan mata menyala biru. "Kau lagi!"


Kesal, Abu berniat menyerangnya. Tapi baru melompat selangkah, dia langsung tersungkur ke tanah. Dia berusaha bangkit tapi terus saja terjatuh. Abu jelas kesal dan langsung misuh-misuh dalam batinnya.

Tapi saat Qing Feng memaksanya untuk kontak mata dengannya, seketika itu pula Abu mendapat kilasan-kilasan ingatan milik Qing Ye dan memanggilnya, "Kakak."

 

Qing Feng lalu menggotong Abu ke kamarnya kembali. Abu jelas kesal, apalagi dia benar-benar kesulitan bergerak. "Tang Qing Feng, apa yang kau lakukan? Cepat lepaskan aku!"

"Bagaimana kau bisa tahu namaku? Siapa sebenarnya kau?"

Semakin penasaran, Qing Feng perlahan mendekat sangaaaat dekat ke wajahnya... hanya untuk menghapus noda tanah di wajah Qing Ye. Kejadian ini terlalu aneh, karena itulah Qing Feng berniat menyelidikinya.


Begitu terbangun keesokan harinya, pikiran pertama Abu adalah melarikan diri dari sini, bumi terlalu berbahaya. Dia bangkit dari ranjang dan langsung tersungkur ke lantai.

Bahkan ngesot pun terasa sangat berat baginya. Tak menyerah, Abu terus berusaha ngesot keluar dengan sekuat tenaga sambil berusaha menyemangati dirinya sendiri.

"Bodoh. Kau harus jalan tegak," sapa sebuah suara yang entah dari mana datangnya, bahkan bentuknya pun tak kelihatan.

Ah, mengira cara jalannya salah, Abu langsung melakukan handstand. Jelas saja dia langsung terjatuh dengan cepat.

"Kau sangat bodoh." Ejek si suara

"Siapa itu? Siapa yang bicara padaku?"


"Aku di sini," suara itu akhirnya menampakkan dirinya dan err... dia kucing yang bisa ngomong?

"Kau bisa berkomunikasi denganku via gelombang otak. Jangan-jangan kau..."

"Demi kedamaian alam semesta!" Ujar si kucing dengan gayanya... Kapten Duo Miao. Dia Duo Miao?

Bersambung ke episode 2

Post a Comment

0 Comments