Sinopsis Good Witch Episode 4 - 1

Sinopsis Good Witch Episode 4 - 1


Sun Hee mendadak oleng dan mendarat tepat di dada Woo Jin sambil nangis ketakutan. Panik, Woo Jin cepat-cepat melepaskan Sun Hee darinya dan menyuruhnya balik ke kursinya. Begitu kembali ke kokpit, dia langsung mengambil alih kendali.

Woo Jin berusaha sebaik mungkin mengendalikan pesawat, tapi tiba-tiba dia malah teringat saat Sun Hee terjatuh ke dadanya. Pfft!

"Augh! Tenanglah! Tenanglah!"


Para pramugari sibuk berusaha menenangkan para penumpang. Tapi hanya Sun Hee seorang yang menyadari hilangnya Pyeong Pan dari kursinya. Cemas, Sun Hee bergegas mencari Pyeong Pan.

Dia ternyata sedang berada di toilet, tertabrak kesana-kemari dan tidak bisa keluar dari sana. Untung saja Sun Hee menemukannya dengan cepat dan mengeluarkannya.

Pesawat mendadak berguncang hebat dan kontan membuat mereka oleng. Pyeong Pan kontan terjatuh tepat menimpa Sun Hee hingga membuatnya pingsan sesaat.


Dia siuman dengan cepat dan sepertinya baik-baik saja, cuma lebam sedikit di dahi. Dia lalu cepat-cepat membantu Pyeong Pan berdiri dan membawanya kembali ke kursinya.

Untung saja mereka berhasil melewati awan badai dengan cepat dan pesawat pun kembali stabil. Purser dan para pramugari langsung panik meminta maaf pada Pyeong Pan kalau sudah lalai.

"Aku baik-baik saja. Rawatlah pramugari ini. Kepalanya terbentur cukup keras."

Semua mata kontan berpaling menatap Sun Hee yang penampilannya sudah kacau balau. Parahnya lagi, mendadak dia mimisan lalu pingsan, tapi mulutnya nyengir. Wkwkwk.
 

Tak lama kemudian, Sun Hee diistirahatkan di bungker. Dokter berkata kalau Sun Hee bekerja terlalu keras dan jantungnya berdebar karena efek benturan, jadi dia harus terus diawasi.


Mendengar Sun Hee belum siuman, Woo Jin pun menjenguknya. Tapi malah mendapati Sun Hee nyengir aneh dalam tidurnya. Heran melihat ekspresinya, Woo Jin naik ke pijakan untuk memperhatikan Sun Hee sangaaaaat dekat ke wajahnya.

Dipikir-pikir, Sun Hee tadi tidak menunjukkan reaksi apapun saat memegang tangannya ataupun saat mereka berpelukan. Berarti dia tidak malu. Astaga, wanita macam apa dia.


Tepat saat itu juga, Sun Hee mendadak membuka mata lalu bangkit hingga tak sengaja membuat bibir mereka bersentuhan singkat. Wkwkwk.

Woo Jin sontak kaget sampai kepalanya terbentur, tapi Sun Hee sepertinya tidak sadar akan sentuhan bibir mereka barusan dan bingung sendiri memikirkan rumahnya kayak orang linglung.

"Hei! Apa kau tidak sadar apa yang barusan kau lakukan padaku?" kesal Woo Jin

"Di mana aku? Bandara? Gimpo? Aku harus pulang! Apa aku pulang, lalu pergi? Hei! Di mana aku?!"

"Kau... di pesawat. Ini penerbangan ke Dubai."

"Masih? Astaga. Aku harus bagaimana ini? Sudah malam juga sekarang?"

Sun Hee langsung mewek memikirkan Cho Rong, sementara Woo Jin masih galau dengan bibirnya. Berusaha menenangkan dirinya, Woo Jin menelepon pramugari dan memberitahu mereka kalau Sun Hee sudah sadar. Tolong cepat datang dan rawat dia.


Tak lama kemudian, Sun Hee dibawa menghadap Pyeong Pan. Ia lega melihat Sun Hee baik-baik saja, tapi apa dia masih mampu melanjutkan penerbangan. Purser berkata sepertinya tidak bisa gara-gara cederanya.

Mendengar itu, Pyeong Pan memutuskan untuk mengizinkan Sun Hee pulang ke Korea setibanya di Dubai nanti, biar dia bisa istirahat total.

Sun Hee langsung antusias mendengarnya. "Pulang? Apa anda membicarakan saya? Saya akan pulang?"

"Ya. Kau sudah mengalami kesulitan."

"Terima kasih. Terima kasih."


Di kokpit, Woo Jin masih ngegalau memikirkan bibirnya. Tubuhnya yang selama ini selalu dia jaga kesuciannya, sekarang ternoda hanya dalam kurun waktu 2 jam gara-gara Sun Hee.

"Woo Jin, seperti inilah rasanya kehilangan kesucianmu."

Tapi tidak. Ini pasti mimpi. Mimpi konyol. Yakin banget ini cuma mimpi, Woo Jin sontak menampar dirinya sendiri dan langsung kesakitan.

Tapi tiba-tiba dia melihat sesuatu di layar CCTV yang menarik perhatiannya. Sun Hee lagi joget-joget gaje saking senangnya bisa pulang, dia tidak sadar kalau di sana ada kamera.

Woo Jin shock, dia pasti wanita gila. Dan wanita gila itu menyentuh tangan, tubuh dan bibirnya. AAAARGH!!!


Sekretaris menyampaikan pesan Kang Min pada Tae Ri yang kontan teringat akan masa lalunya saat pertama kalinya dia bertemu Kang Min.

Flashback.


Hari itu, Tae Ri menampar seorang kurator hanya gara-gara dia menjual lukisan incarannya pada orang lain. Saat si kurator membela diri, Tae Ri malah makin ganas menamparinya.


Tiba-tiba seorang pria mengambil lukisan itu dari dinding lalu membantingnya, dan pria itu adalah Kang Min.

"Apa-apaan kau?!" Kesal Tae Ri

"Aku tahu orang-orang sepertimu akan mengakhiri situasi seperti ini hanya setelah yakin tidak ada orang lain yang akan mendapatkan lukisan ini."

Dia santai mengganti rugi lukisan itu lalu pergi bersama kekasihnya, meninggalkan Tae Ri yang tampaknya mulai tertarik padanya.

Flashback end.


Kenangan itu kontan membuat Tae Ri tersenyum. Dia lalu menyuruh Sekretaris untuk menyingkirkan tim hukum yang tidak berguna itu.

"Lalu bagaimana dengan gugatan cerai anda?" Taya Sekretaris

"Aku berubah pikiran. Tunda gugatan cerai itu dan rahasiakan masalah itu dari ayahku. Sekarang ini, aku butuh pria yang sangat memahamiku."


Kang Min berusaha menahan kesal saat teringat perlakukan kasar Tae Ri dan seluruh keluarganya kepadanya.

Suatu hari, Tae Ri tiba-tiba menamparnya dan membanting piring sampai pecahannya menyayat pipi Kang Min. Lalu saat Tae Yang menubruknya, dia bahkan tidak mau repot-repot meminta maaf. Bahkan Pyeong Pan pun selalu meremehkannya.

Selama ini Kang Min cuma diam dan berusaha bersabar, tapi sekarang kesabarannya sudah habis. "Masalah seseorang, bisa menjadi peluang bagi orang lain." Gumamnya.


Setibanya di Dubai, Ibunya Woo Jin berjalan melewati Sun Hee dan sepertinya ia benar-benar tertarik padanya. Apalagi saat Kapten Song bilang kalau Do Hee itu adalah model maskapai penerbangan mereka.


Sun Hee menelepon Cho Rong dan antusias memberitahunya kalau dia akan pulang besok. Tapi bagaimana dengan Ibu Mertua?

Udah teler di sofa bersama Cheon Dae. Pfft! Cho Rong mengaku kalau dia meminta arak ular dari tetangga mereka dan sekarang neneknya itu akan tertidur selama 12 jam.

"Ibu akan pulang pukul 15.00 besok. Beritahu nenek bahwa ibu menelepon dan jangan mencemaskan ibu. Lalu Cho Rong, kau pergi saja ke TK-mu. Ibu akan mengurus sendiri sisanya nanti."

 

Selesai bicara denga Cho Rong, Sun Hee meminta maaf dengan sopan pada rekan-rekannya karena harus pulang duluan. Semua pramugari sampai heran dibuatnya, tumben Do Hee meminta maaf?

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments