Sinopsis Crush Episode 23

Nian Qin melihat Wu Yan baru selesai menelepon seseorang. Saat dia menanyakan siapa orang yang diteleponnya, Wu Yan malah menjawab Cheng Yin. Wu Yan berkata bahwa dia mencoba mengundangnya Cheng Yin kembali ke kota ini untuk mengerjakan penelitiannya tapi Cheng Yin tidak mau, soalnya Cheng Yin cemburu sama Nian Qin.

 

Nian Qin langsung menyadari bahwa sosok imajinasi Cheng Yin-lah yang selama ini membuat Wu Yan selalu menghindarinya. Nian Qin jadi semakin mengkhawatirkan keadaan mental Wu Yan.

Maka keesokan harinya, dia mengunjungi rumah sakit untuk berkonsultasi dengan psikiater. Psikiater pun menyarankannya untuk meluangkan lebih banyak waktu untuk Wu Yan. Hanya jika Nian Qin lebih sering bersama Wu Yan, maka sosok imajinasi Cheng Yin tidak akan sering muncul. Semakin sedikit Cheng Yin muncul, maka itu menunjukkan kondisi Wu Yan semakin membaik.

Saat Nian Qin pulang, Wu Yan menyambutnya dengan pandangan curiga, dia langsung mengendusi bau bajunya Nian Qin dan heran mendapati ada bau semacam bau rumah sakit. Nian Qin dengan canggung mengkambinghitamkan Sekretaris Qin, menuduh sekretarisnya itu pakai parfum aneh belakangan ini.

Wu Yan memasak tumis bakso hari ini, tapi rasanya nggak enak, jadi Nian Qin sengaja menghindari makan yang itu. Wu Yan jadi ngambek dan mengabaikan panggilan Nian Qin dengan cara menyalakan TV dengan volume sangat keras.

Kesal, Nian Qin sontak mematikan TV-nya dan tanya. "Apa kau tidak mendengarku memanggilmu?"

"Aku bukan hewan peliharaanmu. Kenapa juga aku harus bergegas menghampirimu setiap kali kau memanggilku?"

"Aku tidak memperlakukanmu seperti hewan peliharaan. Hewan peliharaan mana yang seimut ini?" (Pfft!)


Kemarahan Wu Yan langsung luntur seketika, tapi dia masih pura-pura ngambek. Nian Qin membentangkan kedua tangannya lebar-lebar, mengundang Wu Yan untuk masuk ke dalam pelukannya. Dan Wu Yan langsung menurut dengan patuh, menyandarkan kepalanya dalam pelukan Nian Qin dengan muka masih cemberut.

Malam harinya, Wu Yan ditelepon Yu Wei Lan yang memberitahunya tentang hubungannya dengan Nian Qin yang dulu cukup rumit. Nian Qin pernah begitu lama membencinya. Namun kini segalanya sudah berubah dan itu berkat Wu Yan.

Wu Yan membuatnya jatuh cinta. Wu Yan membuat matanya bersinar lagi. Wu Yan membuatnya mengerti bahwa jika keluarga bersatu, maka mereka pasti akan menemukan kebahagiaan mereka.

Wei Lan lalu mengundang Wu Yan ke rumah mereka. Wu Yan dengan canggung berkata bahwa dia harus melihat jadwalnya Nian Qin dulu. Itu cuma alasan untuk menolak sebenarnya, soalnya dia belum siap bertemu mereka.

Tapi yang tak disangkanya, keesokan harinya Nian Qin malah benar-benar meluangkan waktu untuk membawanya ke rumah orang tuanya. Wu Yan kan jadi gugup banget. 

Nian Qin pura-pura menakuti Wu Yan tentang ayahnya yang temperamennya sama seperti dirinya. Padahal saat Wu Yan tengah memainkan piano milik mendiang ibunya Nian Qin, Nian Qin justru diam-diam melindungi Wu Yan dengan melarang ayahnya mendekati Wu Yan. 

Dia memberitahu ayah dan ibu tirinya bahwa dia akan menikahi Wu Yan setelah Wu Yan mendapatkn gelar magisternya. Ayah jelas langsung setuju walaupun dia agak setengah sinis saat berkomentar bahwa sudah cukup bagus ada wanita yang mau sama Nian Qin.

 

Semua orang lalu meninggalkan Nian Qin berduaan dengan Wu Yan. Nian Qin memainkan tuts pianonya asal-asalan saja, tapi nadanya cukup bagus. Wu Yan pun menyemangatinya untuk mencoba menciptakan lagu lagi seperti dulu.

Terkadang kita terus melakukan sesuatu bukan karena kita benar-benar menginginkannya, namun karena kita tidak bisa terlepas dari itu. Sama seperti Wu Yan, banyak orang yang menyuruhnya berhenti jadi penyiar, tapi pada akhirnya dia tetap menjadi penyiar radio. Nian Qin pun sama. Dia jelas tidak bisa berhenti bermain piano. Karena itulah, Wu Yan menyarankannya untuk mencoba kembali menciptakan lagu.

Pulang dari rumah keluarga Nian Qin, Wu Yan menonton film A Beautiful Mind. Film yang menceritakan tentang tokoh utamanya yang seorang matematikawan jenius namun seumur hidupnya dia menderita skizofrenia sehingga dia memiliki teman khayalan... persis seperti Wu Yan. Film itu kontan membuat Wu Yan jadi sedih.

Wu Yan akhirnya lulus S2. Saat Nian Qin tengah memotreti mereka, tiba-tiba ada sekumpulan wanita yang lewat dan langsung heboh mengagumi ketampanan Nian Qin. Wu Yan jadi cemburu. Tapi bukan cuma Wu Yan yang cemburu, Ibu juga cemburu dan langsung melempar tatapan setajam silet ke para wanita itu. Pfft!

Tiba-tiba sekumpulan pria muncul untuk bercengkerama dengan Wu Yan. Sekarang giliran Nian Qin yang cemburu, maka dia langsung mengusir para pria itu dengan cara menyatakan bahwa Wu Yan dan ibunya sebagai istri dan ibu mertuanya. Nian Qin mengaku pada Ibu bahwa dia ingin menikahi Wu Yan setelah Wu Yan lulus.


Satu hari menjelang hari H, Nian Qin menunjukkan sumpah pernikahan yang wajib Wu Yan tanda tangani. Tapi setelah itu Nian Qin harus meninggalkan Wu Yan sendirian di rumah, soalnya tradisi keluarganya mengharuskan pengantin pria dan wanita tidak boleh bertemu sebelum pernikahan.

Wu Yan jadi tidak bisa tidur malam harinya. Akhirnya dia mencoba menghubungi Nian Qin dan jadilah mereka ngobrol sampai keduanya sama-sama tertidur dengan telepon masih tersambung.

Keesokan paginya, Wu Yan mungkin akan terlambat di hari pernikahannya sendiri kalau saja Ibu tidak berteriak membangunkannya dan suara Nian Qin yang terdengar dari telepon.

Wu Yan berjalan di altar menuju suaminya sambil menutup matanya. Para tamu undangan dan semua tamu undangan pun turut bahagia untuk mereka. Saat tiba waktunya melempar buket bunga, Wu Yan pura-pura tak sengaja menjatuhkan buket bunganya ke tangan Nie Xi.

Setelah menikah, Nian Qin mulai menuntut Wu Yan untuk melakukan ritual baru. Yaitu Wu Yan harus menyambutnya di depan pintu setiap kali dia pulang kerja. Pada hari pertama, Wu Yan lagi asyik nonton drama saat Nian Qin pulang.

Bukannya langsung buka pintu, Nian Qin malah memencet bel. Dan saat Wu Yan tidak segera membukakan pintu, Nian Qin jadi gregetan sehingga dia sengaja memencet bel berulang kali sampai akhirnya Wu Yan membukakan pintu untuknya.

Tapi usai membuka pintu, Wu Yan langsung lari kembali ke depan TV untuk menyelesaikan dramanya. Saat akhirnya dramanya selesai, dia baru sadar kalau Nian Qin tidak ada di dalam rumah, melainkan masih berdiri di luar. 

Tidak terima disambut dengan cara seperti itu, Nian Qin memaksa Wu Yan untuk mengulangi sambutannya, dimulai dari membuka pintu untuknya. Setelah itu membayangkan kedua tangannya sambil bilang, "Wu Yan, aku pulang," lalu mengecup kening Wu Yan dan diakhiri dengan mengusap-usap kedua lengan Wu Yan.

 

Keesokan harinya sebelum Nian Qin pulang kantor, Wu Yan dengan sengaja membuka sedikit pintu biar Nian Qin bisa langsung masuk rumah. Tapi Nian Qin mengabaikannya dan tetap bersikeras memencet bel berulang kali sampai Wu Yan membukakan pintu untuknya, lalu setelah itu dia melakukan ritual cium kening dan mengusap lengan Wu Yan seperti kemarin, tak peduli biarpun Wu Yan bermuka jutek.

Keesokan malamnya, Wu Yan sengaja membuka pintu selebar-lebarnya. Tapi Nian Qin masa bodoh dan tetap memencet bel pintu berulang kali, memaksa Wu Yan untuk melakukan ritual yang sama seperti kemarin.

Duh, Wu Yan sampai kesal banget sama dia. Bahkan sekalipun Wu Yan sudah berusaha memelototinya dengan garang, Nian Qin tetap bergeming di depan pintu. Terpaksalah akhirnya dia yang harus mengalah dan menuruti kemauan Nian Qin. Saking kesalnya, Wu Yan langsung saja menempelkan jidatnya ke bibir Nian Qin dan mengusap-usapkan tangan Nian Qin ke lengannya biar cepat selesai.


Lalu begitu Nian Qin masuk kamar, Wu Yan langsung menelepon Xu Qian untuk mengeluhkan keanehan suaminya itu. "Kenapa dia melakukan itu? Apa dia itu orang Jepang? Harus banget yah membuatku berdiri di depan pintu dan menyambutnya dengan 'selamat datang kembali, terima kasih kau sudah bekerja keras'? Apa dia puas sekarang?"

Xu Qian ngakak mendengarnya. Dia menyarankan Wu Yan untuk membiarkannya saja, biar Nian Qin berdiri di depan pintu sepanjang malam. Tapi Wu Yan tidak bisa melakukan itu. Soalnya dia tahu betul sifat Nian Qin seperti apa. Kalau dia mengabaikan Nian Qin, maka Nian Qin pasti akan benar-benar berdiri di depan pintu sampai besok. Wu Yan tidak tega.

Keesokan harinya, Wu Yan menemui Xiao Lu untuk mengonsultasikan sikap aneh Nian Qin itu. Menurut Xiao Lu, Nian Qin bersikap seperti itu sebagai cara untuk membuktikan bahwa Wu Yan benar-benar istrinya, keluarganya, bagian dari hidupnya.

Segala hal yang dilakukan Nian Qin untuk Wu Yan adalah untuk menunjukkan betapa dia sangat amat mencintai Wu Yan. Wah! Apakah itu artinya, Wu Yan bakalan harus bertahan menghadapi segala keanehan Nian Qin seumur hidup, kecuali mereka bercerai?

Bersambung ke episode 24

Post a Comment

0 Comments