18 jam sebelum peluncuran, Yu Tu pergi subuh-subuh dan sengaja membiarkan Jing Jing tidur lebih lama dengan mematikan alarm -nya, dia bahkan tidak mengecup Jing Jing biar Jing Jing tidak bangun, padahal Jing Jing bermaksud bangun pagi biar bisa mengantarkan Yu Tu pergi.
Jadilah Jing Jing masih terlelap saat Yu Tu dan seluruh timnya sudah sibuk dengan berbagai kegiatan persiapan peluncuran dan orang-orang di seluruh negeri berbondong-bondong datang ke Hainan untuk menyaksikan peluncuran Dewa Pencarian dari dekat. Seluruh negeri benar-benar antusias mengingat ini adalah satelit detektor sistem tata Surya pertama negara mereka.
Jing Jing bangun kesiangan. Tapi tidak masalah, Jing Jing bisa mengantarkan Yu Tu dari mana pun kok. Lagipula pagi ini dia ada janji makan bakpao bersama yang lain.
Beberapa jam sebelum peluncuran, Jing Jing dan anggota keluarga insinyur lain dibawa ke pusat kontrol dan melihat dari dekat para suami atau istri mereka yang sedang sangat sibuk dengan persiapan peluncuran roket mereka.
Istrinya Profesor Xiao berbagi cerita betapa sulitnya menjadi keluarga insinyur antariksa, terutama dulu saat teknologi belum berkembang sepesat sekarang sehingga mereka hanya bisa berkomunikasi beberapa kali dalam sebulan.
Jing Jing bisa memahaminya, suaminya sendiri sudah dinas di sini selama setengah tahun. Tapi para suami atau istri mereka melakukan ini demi kemajuan bidang antariksa negara mereka.
Sayangnya sepertinya mereka tidak bisa lama-lama melihat para suami atau istri mereka karena kemudian mereka diminta untuk keluar agar mereka bisa menyaksikan peluncuran roketnya dari luar secara langsung daripada hanya menyaksikannya dari layar monitor.
Satu per satu semua orang keluar dari aula kontrol, hanya Jing Jing seorang yang terdiam menatap punggung suaminya, teringat betapa kerasnya usaha Yu Tu selama beberapa tahun ini demi mewujudkan impiannya sejak kecil, impian yang selalu Jing Jing dukung sejak mereka masih SMA.
Dulu setiap kali Yu Tu bilang pada teman-temannya tentang impiannya untuk menaklukkan luar angkasa, tak ada satu pun yang percaya padanya, kecuali Jing Jing. Bahkan sejak mereka masih remaja, Jing Jing selalu yakin dan percaya kalau Yu Tu akan bisa mewujudkan impiannya dan menjadi insinyur antariksa yang hebat.
Beberapa menit sebelum peluncuran, ratusan atau mungkin ribuan orang sudah menanti dengan antusias di berbagai tempat terbaik untuk menyaksikan peluncuran roket itu. Mereka yang berada luar kota atau luar negeri pun turut antusias dan bangga menanti-nantikan peluncuran itu... Termasuk Guan Zai yang menyaksikan peluncuran itu dari tempat lain.
Beberapa detik sebelum peluncuran, semua serempak melakukan hitung mundur... Hingga roket itu pun berhasil diluncurkan. Semua orang sontak bersorak dan bersuka cita dengan penuh kebanggaan, kecuali para insinyur yang masih gugup sampai akhirnya satelit itu dinyatakan mengangkasa dengan lancar dan normal. Baru saat itulaj para insinyur itu bersorak begitu meriah akan kesuksesan mereka dan saling mengucap selamat pada satu sama lain.
Mereka langsung foto-foto bersama sebelum kemudian Xiao Hu keluar dari barisan untuk menerima wawancara reporter. Terlepas dari masalah mereka, Istrinya Xiao Hu tampak benar-benar bangga dan terharu melihat suaminya menjawab semua pertanyaan wawancara tersebut dengan profesional, tampak benar-benar bangga dengan keberhasilan mereka.
Beberapa di antara mereka bertanya-tanya kenapa bukan Yu Tu yang diwawancara. Jing Jing yang tidak sedikitpun kecewa karena suaminya tidak diwawancara, dengan bercanda berkata bahwa mungkin pewawancara memilih orang yang terlihat paling menarik.
"Kalau begitu seharusnya mereka mewawancarai Pak Yu." Seloroh salah satu wanita.
Setelah menunggu beberapa lama, para insinyur itu akhirnya keluar satu per satu dan pulang bersama pasangan masing-masing... Hingga hanya Jing Jing dan istrinya Xiao Hu yang tersisa.
Saat akhirnya Xiao Hu keluar tak lama kemudian, suami-istri itu masih canggung pada satu sama lain sampai Jing Jing yang harus jadi penengah dengan pura-pura menanyakan tentang surat permintaan maaf yang Xiao Hu tulis untuk istrinya. Baru saat itulah istrinya Xiao Hu mulai bicara, dan jelas dia sudah tidak marah lagi pada suaminya. Mereka pun pulang dengan bahagia.
Tak lama kemudian, Jing Jing akhirnya melihat Yu Tu keluar. Tapi Yu Tu tidak melihatnya dan langsung mengeluarkan ponselnya. Jing Jing pikir kalau Yu Tu mau meneleponnya, tapi tenyata tidak.
Jing Jing sempat kecewa, tapi kemudian dia menyadari kalau orang pertama yang Yu Tu telepon itu adalah Guan Zai. Bagaimanapun, proyek ini memang awalnya adalah proyek mereka berdua sebelum kemudian Guan Zai mundur karena kondisi kesehatannya.
Yu Tu memberitahu Guan Zai bahwa masih banyak penelitian yang harus dilakukannya setelah Dewa Pencarian diluncurkan. "Namun sejauh ini, kau bisa mengandalkanku."
Dan baru setelah menelepon Guan Zai, Yu Tu akhirnya menelepon Jing Jing. "Kau melihatnya, kan?"
"Aku melihatnya. Selamat. Peluncuran roket kalian sukses."
Dengan berlinang air mata penuh haru, Yu Tu ingat beberapa tahun yang lalu Jing Jing pernah berkata padanya 'Kau adalah kelinci yang telah melihat banyak bintang'... "Hari ini aku benar-benar melihat lebih banyak bintang. Terima kasih."
Jing Jing terharu mendengarnya. "Berbaliklah, aku ada di belakangmu."
"Dasar nakal, padahal sudah dewasa."
Yu Tu langsung memeluknya erat dan meminta maaf karena telah banyak menyulitkan Jing Jing selama beberapa tahun ini. Jing Jing tentu saja tak pernah mempermasalahkannya.
"Aku bangga padamu. Aku bangga pada kalian semua."
Yu Tu sontak memeluknya makin erat dengan penuh haru sebelum kemudian dia mengajak Jing Jing pergi untuk merayakan kesuksesan mereka, sementara Dewa Pencarian baru memulai misinya menjelajah semesta.
~ THE END ~
Ah! Drama yang indah. Bisa dibilang drama Cina rom-com favoritku itu kebanyakan karyanya Gu Man. Mulai dari Boss & Me, My Sunshine dan Love O2O, dan sekarang drama ini juga masuk dalam daftar my all-time favorite.
Sebenarnya waktu episode pertama aku kayak kurang srek gitu. Mungkin karena memang episode pertama baru perkenalan karakter, jadi kayak masih bingung, ini ceritanya apaan. Apalagi aku juga belum baca novelnya waktu itu, aku baru baca novelnya waktu dramanya udah masuk episode 6.
Agak beda dari novel dan dramanya yang sebelumnya yang mana ada beberapa bagian yang agak diubah, tapi drama yang ini tuh nggak. Malah sebagian besar apa yang ada di novel, ada dalam dramanya. Jadi bisa dibilang, drama ini menyempurnakan novelnya.
Dari segi karakter, aku paling suka dan paling kagum sama Jing Jing. Dia benar-benar wanita yang cantik luar dan dalam, agak jahil tapi loveable, cute tapi kuat dan independen. Ditolak dan patah hati dua kali sama sekali tidak membuatnya hancur, tidak pula mengurangi kadar cintanya pada Yu Tu. Tapi dia juga tidak gampang takluk saat akhirnya gantian Yu Tu yang mengejarnya.
Dia wanita yang tahu nilai dirinya, tahu apa dan siapa yang disukainya dan diinginkannya. Dia menyukai Yu Tu bukan cuma karena dia ganteng, tapi karena dia bisa melihat sejak awal kalau Yu Tu benar-benar cowok yang berkarakter.
Yu Tu punya segala kualitas yang Jing Jing inginkan dari seorang pria. Dan dia rela bersusah payah untuk memahami dunianya Yu Tu karena dia benar-benar mencintainya dan mencintai segala hal berhubungan dengan Yu Tu.
Sedangkan Yu Tu, memang sih keminderannya dia itu agak nyebelin, tapi yah bisa dibilang masalah yang dialami Yu Tu realistis juga sih. Aku yakin kita-kita yang sudah dewasa pasti pernah mengalami apa yang Yu Tu alami, pasti pernah merasakan yang Yu Tu rasakan. Nggak banyak orang yang bisa hidup hanya dari mengejar impian semata.
Untungnya Yu Tu punya orang-orang yang selalu percaya dan mendukungnya sepenuh hati. Mulai dari Guan Zai, ibunya sendiri dan pastinya Jing Jing. Kualitas itulah yang pada akhirnya dia lihat dalam diri Jing Jing yang pada akhirnya membuat nyaman saat bersama Jing Jing hingga dia mulai menyadari perasaannya pada Jing Jing. Dan begitu resmi jadian, dia juga sama seperti Jing Jing, berusaha untuk memahami dunianya Jing Jing dengan rajin membaca skenario dramanya Jing Jing.
Masalah akting, Dilraba dan Yang Yang sukses menghidupkan karakter mereka dengan sempurna, terutama Yang Yang. Mungkin karena Yu Tu sendiri karakternya lebih 'dalem' daripada karakter dia di Love O2O, jadi kelihatan banget kalau aktingnya semakin berkembang. Aktingnya Dilraba mah nggak usah ditanya, aku sudah beberapa kali nonton dramanya dia, jadi kualitas aktingnya tak perlu diragukan.
Chemistry mereka apalagi, Wow! Apalagi setelah mereka jadian. Benar-benar berasa kayak lagi nonton sepasang kekasih pacaran beneran saking bagusnya chemistry mereka. Interaksi dan skinship mereka natural banget.
Yang paling kusuka dari karya-karyanya Gu Man tuh nggak banyak konflik dan sekalinya jadian, maniiiiiiissss banget. Hampir nggak ada antagonis. Biarpun ada juga, mereka bukan rintangan besar bagi hubungan ML dan FL, antagonisnya tuh kayak cuma sekedar orang lewat yang berguna untuk memperkuat cinta ML dan FL. Bisa dibilang, drama ini mulai awal sampai akhir, yah cuma tentang kisah cinta Yu Tu dan Jing Jing yang sangat amat manis. Bukan hanya sebagai pasangan tapi juga teman yang saling support.
Akhir kata, terima kasih Gu Man yang menciptakan karya simple tapi indah ini, terima kasih Yang Yang dan Dilraba yang telah menghidupkan karakter Yu Tu dan Jing Jing, terima kasih pada tim produksi yang telah menyempurnakan karya ini. Dan tak lupa terima kasih yang sebesar-besarnya pada para pembaca yang selalu menyempatkan waktu untuk mampir ke blog ini. Bye bye Yu Tu, bye bye Jing Jing, aku yakin kalian akan selalu bahagia di dunia kalian ^^
4 Comments
Sinop yang sangat manies kak endingnya.. Terimakasih kakak
ReplyDeleteSinop yang sangat manies kak endingnya.. Terimakasih kakak
ReplyDeleteAku tuh pecinta dan penikmat sinopsis retelling drama dari dulu.. Syuka sangattt... Simple mudah dipahami dan enak aja bacanya... Sukses dan semangat bikin sinopsis ya kakak
ReplyDeleteTerima kasih kak utk semua recap episode nya....sangat sukaaaa...
ReplyDeleteHai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam