Begitu masuk, Qiao Yan langsung menerjang masuk ke kamar mandi... tepat saat Yi Yue sedang pakai baju. Pfft! Syukurlah ternyata dia tidak tenggelam di bathtub walaupun memang dia masih sakit.
Malu, Qiao Yan buru-buru keluar dan menutup pintu tanpa mendengar omongan Yi Yue yang berusaha memintanya untuk tidak menutup pintunya karena knob-nya rusak. Tenaga dan suara Yi Yue memang masih lemah, makanya Qiao Yan tidak mendengarnya dan Yi Yue sendiri terlambat menghentikan Qiao Yan.
Dan Qiao Yan semakin tak mendengar Yi Yue yang berusaha keras memutar-mutar knob-nya karena kemudian dia menggunakan earpiece untuk menelepon pegawainya dan cerewet mengomeli si pegawai tentang gelang pintar couple itu, karena gara-gara gelang pintar itu tadi mengirim notifikasi suhu tubuh Yi Yue sangat panas padahal sebenarnya itu suhu air panas. Karena itulah Qiao Yan menyuruh para pegawainya untuk membenahi gelang pintar itu agar bisa membedakan antara suhu tubuh dengan suhu yang lain.
Dia terus mengomel panjang lebar saat tiba-tiba saja knob pintu kamar mandi mandadak copot dan Yi Yue keluar dari kamar mandi dengan muka kesal. Dia mau protes, tapi kondisinya terlalu lemah hingga tiba-tiba saja dia pingsan di dada Qiao Yan.
Terpaksalah akhirnya Qiao Yan yang harus merawatnya. Dia membaringkan Yi Yue di kasurnya dan langsung sinis melihat keadaan kamar itu yang sangat berantakan, ini sih lebih mirip peternakan kuman dan virus, pantas saja Yi Yue sakit. Bisa-bisanya seorang dokter tinggal di tempat seperti ini. Ckckck! Bagaimana jika dia jadi dokter pribadi di kediamannya nantinya?
Dia lalu mengatur beberapa obat-obatan yang perlu Yi Yue minum di dalam sebuah kotak khusus obat. Tapi saat dia mau membenahi selimutnya Yi Yue, Yi Yue tiba-tiba bergerak menariknya mendekat.
Matanya terbuka menatap Qiao Yan, tapi pikirannya tidak sadar sepenuhnya, mengira kalau yang dia lihat itu makanan kesukaannya dan langsung saja melayangkan kecupan sayang ke muka Qiao Yan yang dia kira kaki babi sebelum kemudian memejamkan matanya kembali.
"Orang di rumah ini tidak ada yang normal." Heran Qiao Yan.
Saat Yi Yue terbangun keesokan harinya dan dalam keadaan masih setengah sadar, dia berpaling ke samping dan mendapati ada kepala. Dia santai saja mengelusnya dan memeluknya, mengira dirinya sudah punya suami, tapi kok kepalanya kecil yah?
"Kau sudah bangun?" Sapa Qiao Yan yang baru masuk kamarnya.
Yi Yue kaget melihatnya, dan baru sadar kalau yang dia peluk barusan ternyata Xiao Bao yang tidur lelap di sampingnya. Bagaimana bisa mereka ada di sini?
"Ssst! Xiao Bao menjagamu semalaman. Biarkan dia tidur sejenak. Kau bangun duluan."
Yang lebih mencengangkan, saat Yi Yue keluar kamar, dia mendapati rumahnya sekarang sudah jadi sangaaaat rapi dan bersih. Wah! Ini berkat kerja keras Qiao Yan yang membersihkan seluruh rumah itu semalaman.
Yi Yue baru ingat apa yang terjadi semalam, saat Qiao Yan menerobos masuk ke kamar mandinya dan juga saat dia melayangkan kecupan ke muka Qiao Yan. Dan jelas saja semua ingatan itu membuatnya jadi malu dan langsung mengomeli dirinya sendiri. Tapi bagaimana caranya Qiao Yan masuk ke rumahnya, apa dia yang membukakan pintu?
"Aku buka sendiri. 0607, ulang tahunmu."
"Bagaimana kau bisa tahu?"
Kan Yi Yue sendiri yang bilang ke Xiao Bao bahwa ultahnya pada bulan Juni yang selalu bentrok dengan waktu ujian atau pertemuan orang tua murid. Yang paling parah adalah waktu ujian matematika pada ujian akhir SMA. Ujian akhir SMA biasanya pada tanggal 7 - 8 bulan Juni dan ujian matematika adalah pada hari pertama ujian. Jadi sandi rumahnya Yi Yue adalah 0607.
Dia ingat semua yang Yi Yue katakan. Errr... Maksudnya, dia mengingat semua perkataan Yi Yue karena Yi Yue adalah partner kerja yang sedang dia incar. Begitu! (Ah, masa sih? Cuma itu doang alasannya?)
"Oh... Lalu, apakah baju ini, kau yang memakaikannya?" Tanya Yi Yue.
Qiao Yan canggung mengakuinya, berhubung cuma ada dia di rumah ini, jadi yah dia yang melakukannya. Hah? Jadi maksudnya... Qiao Yan sudah... sudah... melihat semuanya? Jawab yang jujur! Baiklah, Qiao Yan jujur mengungkapkan pendapatnya tentang tubuh Yi Yue.
"Tinggi badanmu sekitar 162-164. Perbandingan atas dan bawah 50:50. Lemak kebanyakan berpusat di bagian perut dan paha. Menurut analisa ku, berat badanmu seharusnya 2 - 3 lebih banyak dari pada yang kau tulis di CV-mu."
Yi Yue sontak kesal mengancamnya dengan sendok. "Siapa suruh kau mengatakan semua itu!"
"Terus kau ingin aku bilang apa?"
"Bagus, tidak?"
"Hah?"
Xiao Bao mendadak muncul bawa tulisan menyuruh Qiao Yan memuji Yi Yue dan Qiao Yan refleks berucap... "Se~~i." (Pfft!)
Yi Yue jadi canggung mendengarnya. Baru menyadari kehadiran Xiao Bao, Yi Yue jadi merasa bersalah padanya karena semalam gagal merayakan ultahnya Xiao Bao. Maka sebagai gantinya, Yi Yue janji akan melakukan satu permintaannya Xiao Bao. Boleh apa saja, Xiao Bao katakan saja mau apa.
Maka Xiao Bao pun menulis 'Mom'. Oh, oke, gampang! Yi Yue pun mulai menyuruh Xiao Bao untuk mengikuti ucapannya 'Mom', dipikirnya Xiao Bao ingin dia mengajarinya bahasa Inggris, padahal bukan itu yang Xiao Bao inginkan. Yi Yue kan bingung, jadi maunya Xiao Bao apa?
Xiao Bao pun menegaskan maksudnya dengan lebih detil, dia ingin Yi Yue jadi mama-nya. What?! Dia bercanda yah? Tapi cengiran lebar Xiao Bao dan senyum tipis papanya jelas menunjukkan kalau Xiao Bao tidak bercanda.
Yi Yue jelas jadi canggung karenanya. Tapi... baiklah, Yi Yue bersedia. Hah? Beneran? Yi Yue serius mengiyakan, dia akan menuruti apa pun yang Xiao Bao inginkan. Tapi ada syaratnya... yaitu Xiao Bao harus bersuara dan memanggilnya Mama.
Yi Yue dan Qiao Yan langsung antusias mencoba membujuk Xiao Bao untuk mengucap kata itu. Mulutnya sebenarnya sudah bergerak-gerak. Tapi sayang, suaranya tetap tidak bisa keluar.
Kecewa, Qiao Yan tak mau mendesaknya lebih jauh dan mengajaknya pulang saja. Tapi Yi Yue mendadak minta nebeng ke rumah sakit, bersikeras mau tetap bekerja karena tidak mau mengecewakan para pasiennya.
Malam harinya, Xiao Bao tidur di kasur papanya sambil membawa bantal panjang bergambar kartunnya Dokter Qin sambil menunjukkan tulisan, minta ketemu mama-nya. Qiao Yan sengaja memanfaatkan itu untuk membujuk Xiao Bao untuk mengucap 'mama'.
Tapi Xiao Bao malah jadi ngambek dan mengancam mau membanting harddisk-nya Qiao Yan yang kontan saja membuat Qiao Yan panik membujuk Xiao Bao untuk meletakkan kembali benda itu. Xiao Bao menurutinya, tapi kali ini dia ganti mengotak-atik laptop papanya. Papanya dengan pedenya berkata bahwa dia sudah mengganti password-nya, jadi Xiao Bao tidak akan bisa membuka laptopnya.
Tapi beberapa detik kemudian, Xiao Bao dengan santainya menunjukkan kehebatannya yang sudah berhasil membuka password laptop papanya. Wah! Pintar sekali Xiao Bao. Papanya sampai kagum sekaligus kesal juga sama dia. Buah memang jatuh tak jauh dari pohonnya, anaknya sudah berbakat IT sejak lahir.
Keesokan harinya saat baru keluar rumah, Yi Yue mendapati papa dan anak itu sudah menunggunya, pakai baju kembaran serba hitam dan kacamata hitam ala-ala boyband gitu. Ganteng banget deh pokoknya.
Mereka datang untuk menjemput Yi Yue pergi bersama mereka karena hari ini pasiennya Yi Yue hanya Xiao Bao seorang. Dia sudah bicara dengan dokter kepala dan sepakat untuk memindahkan para pasiennya Yi Yue yang lain ke dokter lain. Selain itu, Yi Yue juga masih ada hutang makan bersama Xiao Bao.
"Tapi..."
"Xiao Bao bilang kalau dia sudah mengatur semuanya, aku saja tidak tahu apa-apa."
Dalam flashback, Xiao Bao dan Wen Gu bekerja sama untuk mengatur rencana untuk mendekatkan papanya dengan Dokter Qin. Cara pertama adalah membangun perasaan di antara mereka berdua.
Mereka harus membuat sebuah situasi yang berbahaya di mana kedua orang itu saling bekerja sama berjuang menghadapi masalah. Berduaan dalam kondisi berbahaya pasti bisa menimbulkan percikan cinta.
Tempatkan mereka di sebuah ruang permainan rahasia. Terkurung bersama di tempat yang gelap, hanya bisa mendengar suara detak jantung satu sama lain, saling bersandar pada satu sama lain, Qiao Yan menggunakan keahliannya untuk memecahkan berbagai permainan di sana, melindungi Yi Yue dengan lembut, Yi Yue pasti akan terkagum-kagum dan jatuh cinta sama Qiao Yan.
Harapannya sih begitu. Tapi nyatanya, Qiao Yan memang berhasil memecahkan berbagai permainan di ruang rahasia itu, tapi dia tidak ada lembut-lembutnya sama Yi Yue, malah terus menerus mengejeknya setiap kali Yi Yue tidak bisa melakukan apa pun.
Berkat kepintaran Qiao Yan, mereka berhasil keluar dari ruang permainan rahasia itu hanya dalam waktu beberapa menit. Tapi Yi Yue sama sekali tidak ada kagum-kagumnya sama Qiao Yan, sebal iya, soalnya dia jadi tidak bisa menikmati permainan tadi. Qiao Yan sinis balas menyindir kemampuan otaknya Yi Yue. Xiao Bao jadi pusing dengan kegagalan rencana pertamanya ini.
Bersambung ke part 2
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam