Sinopsis My Dear Guardian Episode 7

Mi Gu akhirnya bisa bertemu Zhou Ran. Mereka makan malam bersama untuk membahas proposal kerja sama mereka. Mi Gu antusias membahas kerja sama mereka, tapi satu-satunya yang Zhou Ran pedulikan hanya tentang hubungan Mi Gu dan Xia Chu dan penasaran bagaimana awal mula mereka berteman.

Mi Gu kecewa sebenarnya. Tapi dia menelan kekecewaannya itu dan menceritakan sejarah pertemanannya dengan Xia Chu. Mereka pertama kali bertemu di internet. Dia menemukan artikel yang ditulis Xia Chu tentang cinta pertamanya.

Waktu itu hidup Mi Gu sedang terombang-ambing dengan begitu banyaknya masalah. Dan tulisan Xia Chu itu membuatnya sangat terkesan. Dia lalu mengomentari tulisan Xia Chu dan sejak itu mereka saling kontak hingga mereka bertemu di dunia nyata.

Sebenarnya mereka cukup aneh. Jarak usia mereka cukup jauh, kepribadian juga sangat berbeda. Tapi entah kenapa obrolan mereka selalu nyambung dan tak ada putusnya. Hmm, mungkin karena mereka sama-sama wanita hebat yang saling menghargai dan mengagumi.

Zhou Ran penasaran apakah Xia Chu pernah menyebut tentang dirinya. Mi Gu mengakuinya, Xia Chu memberitahunya banyak hal tentang masa lalu mereka. Xia Chu pernah berkencan dengan orang lain waktu kuliah, tapi mereka cepat putus karena kesibukannya Xia Chu... dan mungkin juga karena alasan lain, mungkin karena Zhou Ran.


Tiba-tiba Zhou Ran mendapat telepon dari Long Yi yang memberinya informasi tentang Mu Ze. Bahwa Mu Ze adalah tentara pasukan khusus dan sekarang tinggal bersama Xia Chu. Zhou Ran sepertinya salah paham kalau mereka sepasang kekasih, dan pikirannya itu memengaruhinya dengan begitu kuatnya hingga tiba-tiba saja dia pingsan.


Bahkan kondisinya menjadi cukup kritis hingga dokter harus menggunakan defibrillator untuk mengembalikan detak jantungnya yang sempat hilang. 

Di markas militer, timnya Mu Ze sedang latihan ketahanan dengan menggunakan gas air mata. Satu per satu mereka mulai berjatuhan hingga hanya Mu Ze seorang yang bertahan sampai akhir. 

Dan itu karena latihan dengan gas air mata itu adalah salah satu kenangannya bersama mendiang sahabatnya, Luo Liang - Ayahnya Xiao Jun. Sudah 8 tahun berlalu sejak kematian luo Liang, tapi Mu Ze masih belum sepenuhnya merelakannya.

Kenangan itu membuatnya begitu depresi hingga dia pulang dalam keadaan mabuk-mabukan. Xia Chu cemas melihatnya dalam keadaan seperti itu. Dia ingin membuatkannya air madu, tapi Mu Ze dengan cepat menarik tangannya.

"Duduklah di sini dan bicara denganku." Pinta Mu Ze.

Dia memberitahu Xia Chu bahwa hari ini adalah hari kematian Luo Liang. Sudah 8 tahun Luo Liang ergi, tapi Mu Ze masih merasa kalau Luo Liang masih ada di sini. dia masih ingin berbincang dengan Luo Liang. Dia benar-benar masih sulit menerima kenyataan kalau Luo Liang sudah pergi selamanya dari hidupnya.


Dia dan Luo Liang sama-sama tentara yang paling hebat di brigade mereka. Sama-sama kuat, sama-sama penembak jitu, memiliki ketajaman yang sama. Mereka selalu berkompetisi dalam segala hal untuk menentukan siapa yang paling hebat dan paling kuat di antara mereka berdua. Itulah caranya dan Luo Liang dalam mengeksresikan persahabatan mereka.

Flashback.


Suatu hari ada kompetisi untuk memilih komandan baru untuk tim Petir. Semua orang mendaftar. Babak demi babak mereka lalui hingga hanya tinggal dia dan Luo Liang yang bertahan. Dan ternyata, Luo Liang-lah yang terpilih sebagai komandan, sementara dia hanya wakil komandan.

 Mu Ze tidak terima dengan hasilnya sehingga dia menolak hadir dalam latihan. Sikapnya itu kontan membuat Luo Liang mengkritikinya habis-habisan karena jelas Mu Ze memang tidak pantas menjadi komandan, dia bahkan tidak punya kualitas dasar untuk menjadi tentara. Dia cuma seorang pengecut.

Kesal, Mu Ze sontak menyerangnya dan jadilah kedua sahabat itu berkelahi hingga Mu Ze berhasil mengalahkan Luo Liang. Mu Ze masih ingin bertarung, tapi Luo Liang dengan bijak mengingatkan Mu Ze bahwa mereka akan punya banyak waktu untuk bertarung di masa mendatang. 

Terkait kekalahan Mu Ze dalam pemilihan komandan, atasan mereka pernah memberitahu Luo Liang bahwa Mu Ze itu seperti sebuah pisau yang bagus, akan tetapi, dia masih harus banyak diasah. Emosi Mu Ze akhirnya mereda berkat itu hingga akhirnya dia mau kembali untuk latihan bersama tim mereka.


Suatu hari, dia mengundang Mu Ze dan Tian Yong ke rumahnya dan mengumumkan bahwa dia dan Meng Zheng akan menjadi papa dan mama. Luo Liang benar-benar suami yang perhatian dan romantis, dan tak malu menunjukkan kemesraan mereka di hadapan kedua anak buahnya.

Suatu hari, tim mereka pergi untuk menjalankan sebuah misi. Dalam perjalanan, dia menyuruh semua anggotanya untuk menulis surat wasiat pada keluarga masing-masing. Luo Liang sendiri tidak menulis surat karena istrinya tidak mau dikirimi surat, istrinya bilang kalau dia cuma ingin dia pulang.. 

Tapi Luo Liang berpesan pada mereka bahwa jika tidak bisa pulang nantinya, maka mereka semua yang harus menjaga istri dan anaknya. Dan ternyata, Luo Liang benar-benar tidak pulang, dia gugur dalam misi tersebut.

Flashback end.

Kenangan itu membuat Mu Ze begitu frustasi hingga dia terus menenanggak birnya lalu meremas kaleng kosongnya dengan penuh emosi. Tiba-tiba dia minta air madu. 

Tapi saat Xia Chu kembali tak lama kemudian, Mu Ze malah sudah ketiduran sehingga Xia Chu harus kerepotan untuk menyeretnya ke kasur. Xia Chu mendadak punya ide licik lalu memotret Mu Ze dengan kamera polarioid-nya.

Dokter Zhang hendak pulang saat tak sengaja dia bertubrukan dengan Mi Gu sehingga ponsel mereka sama-sama terjatuh. Dan tepat saat itu juga, dokter yang menangani Zhou Ran memanggil keluarganya Zhou Ran. Nama itu jelas menarik perhatian Dokter Zhang.

Tak lama kemudian, Dokter Zhang ikut memantau keadaan Zhou Ran. Kondisinya sudah mulai stabil, tapi masih belum sadarkan diri. Dokter memperkirakan Zhou Ran kena serangan jantung.

Dokter Zhang mencoba membangunkannya. Zhou Ran terbangun tapi masih belum sadar sepenhnya. Pandangan matanya masih tidak fokus saat Dokter Zhang menyorotkan senter ke matanya. Lalu tiba-tiba saja dia mengigau memanggil nama Xia Chu.


Dokter Zhang lalu menanyai Mi Gu terkait kondisi Zhou Ran tersebut. Mi Gu mengaku tak tahu apa-apa. Sebelum dia pingsan, mereka hanya makan malam bersama sambil ngobrol, sama sekali tidak ada yang aneh. 

Ah! Mi Gu baru ingat kalau tadi Zhou Ran sempat menerima telepon. Mood-nya jadi memburuk gara-gara telepon itu lalu dia pingsan. Karena hanya Mi Gu satu-satunya orang yang bersama Zhou Ran sekarang ini, jadi Dokter Zhang meminta Mi Gu untuk tanda tangan sebagai walinya Zhou Ran dan Mi Gu langsung tanda tangan tanpa ragu.

Karena kondisi Zhou Ran diduga karena penyakit jantung, jadi Dokter Zhang menyarankan Mi Gu agar mereka menunggu dokter spesialis jantung datang untuk memeriksa Zhou Ran. Dia sendiri harus pergi karena sudah ditunggu orang.

Mi Gu jadi merasa bersalah karena sudah menunda waktu pulangnya Dokter Zhang. Eh, Dokter Zhang malah mendadak memanfaatkan rasa bersalahnya Mi Gu untuk mendapatkan kontaknya Mi Gu. Dan Mi Gu langsung memberikan kontaknya tanpa ragu. Bahkan saat itu juga, Dokter Zhang langsung mengiriminya meme sebagai tanda perkenalan. Pfft!

Di kantor polisi, Rao Zhi mendapat telepon dari istrinya yang mengingatkannya akan ulang tahun anak mereka bulan depan dan mengingatkannya untuk menyiapkan kado. Di tengah kebingungannya memikirkan masalah kado, tiba-tiba saja dia punya ide terkait kasus yang ditanganinya sekarang. 

Yaitu batu safir yang ada pada tongkat yang ditemukan di samping korban. Dia langsung menelepon anak buahnya dan memerintahkannya untuk menyelidiki asal-usul batu safir yang ada di tongkat tersebut.

Saat Mu Ze terbangun keesokan harinya, Xia Chu memberinya sarapan sehat nan bergizi sambil nyerocos mempromosikan sarapan sehatnya dan segala macam kandungan gizinya bak SPG obat herbal.

Tapi Mu Ze cuma memakan sarapannya dalam diam. Xia Chu kecewa, Mu Ze yang kemarin malam lebih lucu. Dia masih terus membahas tentang semalam, tapi Mu Ze dengan cepat menyuruhnya diam, anggap dia tidak pernah mengatakan apa pun semalam.

Tapi Xia Chu tiba-tiba berkata bahwa dia sudah membuat janji dengan psikiater di rumah sakitnya untuk Mu Ze. Nanti jam 9, Mu Ze antarkan dia ke rumah sakit, sekalian Mu Ze periksa ke psikiater.

Hah?! Mu Ze jelas menolak keras. Tapi Xia Chu langsung mengancamnya pakai foto polaroid Mu Ze yang tidur di atas sprei Sailormoon. Tak ada yang bisa Mu Ze lakukan, terpaksa dia kemudian mengantarkan Xia Chu ke rumah sakit sambil tertunduk lesu mendengarkan ceramahnya Xia Chu tentang kesehatan mental.


Dokter Li memberikan hasil X-Ray Zhou Ran pada Dokter Zhang. Tapi tiba-tiba dia mulai mengomeli Dokter Zhang bak istri mengomeli suaminya karena mengabaikan orang tua. Dokter Li tahu karena ternyata dia masih berhubungan baik dengan Ibunya Dokter Zhang. 

Bahkan tiba-tiba saja dia mulai merayu Dokter Zhang, berbisik mesra di telinganya bahwa dia akan menunggu Dokter Zhang di tempat biasa akhir pekan nanti. Canggung, Dokter Zhang langsung pergi tanpa menjawabnya. Dan lagi, di mana pula tempat biasa yang Dokter Li maksud itu?

 

Zhou Ran akhirnya sadar sepenuhnya dan hanya ada Mi Gu yang menungguinya. Mi Gu senang melihatnya sadar. Tapi satu-satunya yang Zhou Ran tanyakan hanya Xia Chu. Mi Gu mengaku kalau dia belum bertemu Xia Chu. Mengalihkan topik, Mi Gu langsung beranjak bangkit mau membelikan sarapan untuk Zhou Ran.

Saat itulah dia tak sengaja melihat Xia Chu yang terdorong oleh kerumunan orang ke dalam lift. Tapi dia masih sempat meneriakkan tentang Zhou Ran yang dirawat di UGD. Mengira Xia Chu tidak mendengarnya, Mi Gu pun mengiriminya pesan. Tapi ponselnya Xia Chu ternyata ketinggalan di mobilnya Mu Ze dan pesannya pun terbaca oleh Mu Ze.

Tapi Xia Chu ternyata mendengar ucapan Mi Gu tadi dan langsung mendatangi UGD dan mendengar Dokter Zhang yang mengomentari ambruknya Zhou Ran cuma gara-gara telepon. 

Dokter Zhang memberitahu bahwa sakitnya Zhou Ran ini adalah stres kardiomiopati, kondisi lemah jantung yang diakibatkan tekanan fisik dan mental yang sangat kuat. Xia Chu tercengang mendengarnya. 

Bagaimana bisa Zhou Ran terkena penyakit itu padahal dulu dia bahkan ingin masuk akademi militer. Dan telepon macam apa itu sampai membuat Zhou Ran ambruk seperti ini. Tapi Zhou Ran malah diam saja.

"Zhou Ran jawab aku!"

"Kau panggil aku apa?"

"Zhou Ran."

"Kau masih ingat aku, kan?"

"Tentu saja aku ingat. Kau bicara apa sih?"

Maka Zhou Ran langsung mengingatkan Xia Chu tentang novel detektif yang dulu suka mereka baca bersama dan segala kenangan masa lalu mereka. Dia terlalu bersemangat hingga Xia Chu jadi mencemaskan keadaannya.

Dia langsung mendorong Zhou Ran kembali untuk berbaring, dan Zhou Ran langsung menekan tangan Xia Chu ke dadanya, memberitahu Xia Chu bahwa jantungnya hampir berhenti berdetak karena dia terlalu sedih. Terlalu sedih berpikir kalau Xia Chu sudah melupakannya. Dia bahkan menuntut Xia Chu untuk putus hubungan sama Mu Ze.

Xia Chu tak percaya mendengarnya. "Semua orang bisa salah paham tentang aku dan dia. Tapi kau tidak bisa."

Karena dulu Zhou Ran bilang mau jadi tentara tapi kemudian pergi meninggalkannya secara tiba-tiba, Xia Chu jadi trauma dengan yang namanya tentara. Jadi mana mungkin dia jatuh cinta sama tentara.


Xia Chu langsung pergi meninggalkannya dengan kesal. Mu Ze yang sedari tadi mendengar dan melihat mereka dari kejauhan, pura-pura seolah dia tak sengaja lewat. Dia cuma mau mengembalikan ponselnya Xia Chu yang ketinggalan, tapi Xia Chu mendadak mencerewetinya tentang masalah konsultasi ke psikiater lagi. Tapi Mu Ze tetap menolak, dia bahkan sudah tidak peduli dengan ancaman Xia Chu dan langsung pergi.

Bersambung ke episode 8

Post a Comment

0 Comments