Sinopsis My Dear Guardian Episode 8

Mu Ze mengunjungi Xiao Jun sambil bertanya-tanya apakah Xiao Jun masih menyukai Xuan Xuan, apa yang Xiao Jun sukai darinya, apa karena dia yang paling cantik di sekolah? Xiao Jun heran mendengar semua pertanyaan itu. Kenapa Mu Ze tiba-tiba menanyakan semua itu?

Tepat sat itu juga, tim dokter datang untuk mengecek kondisi Xiao Jun. Setelah rekannya yang lain pergi ke kamar sebelah, Xia Chu masih terus berusaha membujuk Mu Ze untuk konseling ke dokter psikiatris. Tapi Mu Ze ngotot menolak.

Di luar, Dokter Zhang mendapati Ibunya Xiao Jun sedang bagi-bagi tas buatannya sendiri pada para perawat dan dokter. Dokter Zhang mengira kalau dirinya juga bakalan dikasih, tapi ternyata tidak. Pfft!

Yah soalnya itu memang tas khusus wanita. Tapi, Meng Zheng punya hadiah lain untuk Dokter Zhang. Yaitu sabun buatannya sendiri, soalnya dokter kan biasanya suka kebersihan. Dia bahkan mengukir marga Dokter Zhang di sabun tersebut. 

Dokter Zhang langsung senang dan memberitahu bahwa pemulihan Xiao Jun cukup baik dan jika segalanya lancar, maka dia boleh pulang hari Senin nanti. Tiba-tiba dia mendapat telepon yang mengabarkan ada pasien baru di IGD yang kritis. Dokter Zhang pun pamit dan bergegas pergi ke IGD.

Xiao Jun curiga, Mu Ze pasti sedang menyukai seseorang, katakan saja siapa orangnya. Tepat saat itu juga, Xia Chu kembali, berniat mau mengganti perbannya Xiao Jun. Tapi Xiao Jun sengaja bikin ulah dengan ngotot menolak, bahkan pura-pura tantrum. Mu Ze langsung membela Xiao Jun sambil sinis menyindir Xia Chu untuk menghormati keinginan pasien.

"Jika keinginannya salah? Kekeraskepalaannya hanya akan membuatnya merasakan sakit yang lebih parah." Balas Xia Chu.

Meng Zheng yang nggak nyambung dengan aksi sindir-sindiran ini, jadi bingung kenapa putranya bakalan merasakan sakit yang parah hanya karena masalah ganti perban.

Menyadari Xiao Jun hanya tidak menyukainya, Xia Chu berinisiatif meminta Xiao Xiao untuk menggantikannya mengganti perannya Xiao Jun. Sebagai gantinya, dia janji akan membantu pekerjaannya Xiao Xiao selama dua Minggu ke depan.

Dan Xiao Jun benar-benar menurut dengan patuh saat Xiao Xiao yang mengganti perbannya. Xiao Jun tiba-tiba berubah serius saat dia meminta Mu Ze untuk menjaga mamanya seumur hidup. Mu Ze mengiyakannya saja tanpa mikir aneh-aneh.

Xiao Jun senang dan langsung semangat menyuruh mamanya keluar bersama Mu Ze untuk membelikannya makan siang. 

Saat Xia Chu datang tak lama kemudian, Xiao Jun sengaja mengompori Xia Chu dengan mengklaim bahwa Mu Ze akan menjaga mamanya seumur hidup. Tapi sayang, dia tidak mendapatkan reaksi yang dia inginkan, Xia Chu malah cuma menanggapinya dengan 'Oh' dengan cuek. Xiao Jun sebal. 

Xia Chu tahu kalau Xiao Jun membencinya karena Mu Ze, tapi dia tegaskan sekali lagi, sejak mereka pertama kali bertemu hingga sekarang, dia adalah dokternya Xiao Jun. Kesehatan Xiao Jun adalah tanggung jawabnya sampai saat Xiao Jun keluar dari rumah sakit nantinya.

Karena itulah, dia berharap Xiao Jun tidak lagi membencinya. Dan ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan Mu Ze, murni hanya demi kebaikan Xiao Jun. Kebencian Xiao Jun padanya pada akhirnya hanya akan melukai Xiao Jun sendiri.

"Kalau begitu, pesankan bunga untuk ibuku atas nama Liang Mu Ze. Hanya dengan begitu, aku baru bisa mempercayainya." Tuntut Xiao Jun.

"Setelah itu kau akan mau dirawat dengan baik?"

"Iya."

Xia Chu setuju. "Sepakat!"

Meng Zheng tak enak pada Mu Ze dan meyakinkannya untuk tidak terlalu memikirkan ucapan Xiao Jun tadi. Sejak dia sakit, dia memang jadi lebih sensitif. Tapi Mu Ze justru tetap bertekad untuk memenuhi ucapannya tadi.

Meng Zheng tak setuju. Sudah delapan tahun, sudah cukup. Dia bisa sendiri, dia juga bisa menjaga Xiao Jun sendiri. Mu Ze sendiri hanya move on, menjalani kehidupannya sendiri. Pacaran, menikah dan punya anak.

"Menjaga kalian adalah hidupku."

"Apa kau ingin seperti ini seumur hidup? Kita berdua tahu bukan itu yang kau inginkan. Terkadang, bagi anak-anak, harapan yang tidak sesuai waktunya adalah sebuah beban."

Xiao Jun mendadak muncul membawa sebuket mawar merah, mengklaim kalau Mu Ze diam-diam memesan bunga itu untuk Meng Zheng. Pfft! Dia bahkan memaksa Mu Ze untuk melamar ibunya sekarang juga.

Tapi Mu Ze dan Meng Zheng dengan serius menegaskan bahwa mereka tidak akan menikah. Mu Ze memang akan menjaga mereka seumur hidup, tapi menikah itu lain cerita. Xiao Jun kecewa, kenapa, apa Mu Ze tidak menyukai ibunya.

Meng Zheng memberitahu Xiao Jun bahwa menikah itu adalah keputusan yang sangat penting dalam hidup, menikah tidak sesederhana yang Xiao Jun pikirkan. Menikah itu bukan cuma masalah suka atau tidak suka, banyak faktor lain yang harus dipertimbangkan. Karena itulah, mereka tidak akan menikah, tidak akan pernah selamanya.

"Tapi dia bilang akan menjaga Ibu seumur hidup."

"Itu karena dia baik dan tulus. Tapi menjaga kita, bukan kewajibannya."

Xia Chu dari kejauhan melihat Mu Ze mengelus kepala Xiao Jun, dia jadi mengira kalau lamarannya Mu Ze sukses. Tapi saat dia mendekat, Xiao Jun malah menangis histeris. Mu Ze langsung tahu kalau Xia Chu-lah yang membelikan Xiao Jun bunga mawar ini dan langsung kesal mengomelinya.

Xia Chu jadi terpancing emosi gara-gara itu. Dengan kesal dia membuang bunga itu ke tong sampah dan pergi. Mu Ze cuek saja, tapi Meng Zheng tak enak padanya dan langsung pergi mengejarnya.

Tiba-tiba ada sesuatu terjatuh di depannya, Xia Chu jadi kaget hingga dia tak sengaja terjatuh dan kakinya terluka cukup parah sampai harus di-gips. Dokter orthopedi berkata bahwa pemulihannya mungkin butuh waktu semingguan. Dia bahkan melarang Xia Chu bekerja selama proses pemulihan.

Mu Ze tiba-tiba berinisiatif mau membawa Xia Chu ke markas militernya selama beberapa hari sampai Xia Chu sembuh. Xia Chu kaget, kenapa?

"Kenapa? Karena dia mengkhawatirkanmu." Ujar Dokter Orthopedi.

Xia Chu menolak. Tapi Mu Ze bersikeras, apalagi dia sudah berjanji pada Dokter Zhang untuk merawat Xia Chu dengan baik. Bahkan begitu dokter Orthopedi selesai mentangani kaki Xia Chu, dia langsung membopong Xia Chu tanpa memedulikan orang-orang yang menonton mereka. 

Dia tidak malu, Xia Chu yang malu. Dia berusaha menyuruh Mu Ze untuk menurunkannya, tapi Mu Ze tak mau dengar. Akhirnya terpaksa Xia Chu cuma bisa menyembunyikan wajahnya di lehernya Mu Ze. Mereka pun pergi tanpa menyadari Zhou Ran dan Long Yi yang memperhatikan mereka dari kejauhan.

Xia Chu sempat melihat Mi Gu dan langsung berusaha teriak-teriak memanggilnya. Tapi Mi Gu tidak dengar. Mu Ze mengabaikannya dan terus jalan. Mi Gu kecewa saat diberitahu bahwa Zhou Ran sudah meninggalkan rumah sakit tanpa sepengetahuannya.

Para tentara tercengang melihat komandan mereka membawa pulang seorang wanita dan langsung semangat menyapa Xia Chu sebagai 'Kakak Ipar'. Pfft! Brigadir awalnya tak senang melihat Xia Chu. Apalagi gara-gara Xia Chu, Mu Ze jadi terlambat.

Tapi saat Tian Yong memberitahu bahwa Xia Chu adalah dokter yang menyelamatkan nyawanya, sikap Brigadir mendadak berubah total dan langsung menyambut Xia Chu dengan hangat. Bahkan dia sendiri yang meminta Xia Chu untuk tinggal saja di sini selama beberapa hari sampai dia pulih.

Xia Chu tidak setuju, tapi Mu Ze setuju. Xia Chu ngotot menolak dengan alasan kalau dia hanya orang luar, takutnya rahasia militer merek bakal ketahuan nanti. Lagipula, dia masih harus kembali ke rumah sakit, dia belum minta izin.

Tapi Brigadir dengan antusias menyangkal Xia Chu sebagai orang luar. Xia Chu adalah penyelamatnya Tian Yong, jadi dia penyelamatnya mereka semua. Dan tidak usah mengkhawatirkan masalah izin, nanti Brigadir sendiri yang akan menelepon rumah sakitnya Xia Chu untuk memintakan izin buat dia.

Pokoknya Xia Chu fokus saja dengan pemulihan lukanya di sini. Brigadir bahkan langsung menyuruh Mu Ze untuk mengantarkan Xia Chu ke kamar tamu sekarang juga. Xia Chu kesal banget, tapi akhirnya tak ada yang bisa dia lakukan selain menurut.

Tapi begitu mereka berduaan di mobil, Xia Chu lagi-lagi protes menuntut pulang, dia tidak mau tinggal di sini. Ini namanya penculikan. Mu Ze tak peduli, pokoknya Xia Chu hanya boleh pergi setelah kakinya pulih.

Heran dia, apa Xia Chu sangat membenci pasukan khusus. Tapi tak peduli sebesar apa pun kebencian Xia Chu, pokoknya dia harus tetap di sini sampai kakinya pulih.

"Apa hubungannya masalah ini dengan pasukan khusus dan markas? Aku hanya ingin pulang dan mengurus diriku sendiri! Aku tidak ingin mengganggumu. Anggap saja aku gila, bisa tidak?"

"Tidak bisa."

"Kenapa?!"

"Karena ini rumahku. Kau bisa pulang atau tidak, semua tergantung padaku." Tegas MuZe.

Sikap galak Mu Ze benar-benar membuat Xia Chu sakit hati hingga dia sesenggukan, dan Mu Ze jadi bingung sendiri sekarang. Dia berusaha ngasih tisu sambil meminta Xia Chu untuk berhenti menangis. Tapi Xia Chu malah menangis makin keras.

 Bingung, Mu Ze akhirnya menelepon Dokter Zhang, mengira Xia Chu menangis gara-gara kesakitan dioles obat. Tapi tentu saja Dokter Zhang yakin kalau Xia Chu tidak mungkin menangis cuma karena kesakitan dioles obat. 

Dia yakin kalau Xia Chu menangis pasti karena sikap Mu Ze. Janganlah kasar-kasar sama wanita. Dia itu sudah terluka, tidak ada orang tua yang menemaninya lagi. Kondisinya sangat lemah, jadi dia tidak bisa menerima sikap galaknya Mu Ze.

Di rumah sakit, Xiao Jun masih sulit menerima kenyataan ini. Sakitnya ini membuatnya khawatir kalau-kalau dia akan mati setiap saat seperti mendiang papanya, makanya dia sangat berharap akan ada seseorang yang akan menemani Ibu agar Ibu tidak kesepian dan sedih. makanya dia berbohong dengan memesan bunga itu.

Berusaha menahan emosinya, Meng Zheng langsung memeluk putranya itu dan meyakinkannya kalau dia akan baik-baik saja dan akan menemaninya selamanya.


Dokter Zhang hendak pulang saat dia melihat Meng Zheng sedang mencuci baju. Meng Zheng berusaha menyapanya dengan riang seperti biasa, tapi Dokter Zhang sadar kalau dia sedang berusaha menahan tangis dan jadi penasaran karenanya.

Meng Zheng akhirnya menceritakan tentang kejadian tadi siang. Bahwa Xiao Jun memberinya sebuket bunga dan menginginkan Mu Ze untuk melamarnya karena Xiao Jun tidak ingin dia kesepian seandainya dia pergi selama-lamanya. Meng Zheng sungguh tak menyangka akan dibuat bingung oleh anaknya sendiri.

"Menurutku sarannya bagus juga. Liang Mu Ze orang yang baik. Kau bisa mempertimbangkannya." Komentar Dokter Zhang.

"Mempertimbangkan apa? Liang Mu Ze?"

Meng Zheng tertawa mendengarnya. Itu tidak mungkin. Melihat Mu Ze banyak mengingatkannya pada mendiang ayanya Xiao Jun. Melihat Mu Ze seperti melihat mendiang Ayahnya Xiao Jun.

Dia memang mempercayai dan sangat bergantung pada Mu Ze. Tapi dia tahu betul bahwa hubungannya dengan Mu Ze tidak akan pernah berkembang lebih jauh. Mereka berdua sama-sama tidak bisa. Ayahnya Xiao Jun takkan pernah tergantikan.

"Aku mengerti. Jangan berpikir terlalu banyak. Xiao Jun pelan-pelan akan semakin dewasa. Dia tidak akan membiarkanku kesepian."

Xia Chu akhirnya berhenti menangis saat Mu Ze kembali dengan membawakan segelas air. Dia masih canggung, tapi akhirnya dia meminta maaf atas sikapnya. Dia akui kalau dia salah karena memarahi Xia Chu, tapi dia membawa Xia Chu kemari demi kebaikan Xia Chu, demi kesehatan Xia Chu. Di sini dia terjamin makan 3 kali sehari.

Xia  Chu masih kesal. Tapi akhirnya dia mau meminum air yang dibawakan Mu Ze itu lalu minta makan, dia lapar. Oke! Tidak masalah.

Tian Yong datang ke kamarnya Mu Ze tak lama kemudian dan langsung mengomentari sikap Mu Ze yang malah meninggalkan Xia Chu di kamar tamu sendirian. Mu Ze sontak kesal balas mengkritik performa tim mereka yang banyak menurun belakangan ini dan menyalahkan Tian Yong yang tidak becus sebagai wakil komandan. Karenanya, Mu Ze menghukum mereka untuk latihan lebih keras lagi besok.

Keesokan harinya, Xia Chu dengan mengenakan seragam tentara, melihat Mu Ze dan timnya latihan dengan brutal di lapangan. Mu Ze berhasil mengalahkan lawan-lawannya dengan mudah, tapi Xia Chu tak terkesan sedikitpun, malah sinis mengatainya sombong.


Bosnya Mi Gu kesal banget sama dia. Sudah gagal mendapatkan kliennya, sekarang Mi Gu malah ketiduran di tengah rapat. Parahnya lagi, saat dia membentak Mi Gu, Mi Gu sontak bangkit hingga tak sengaja kepalanya menghantam pipi si Bos.

Tapi Mi Gu dengan cepat meredakan amarahnya dengan menyodorkan proposal proyek acara baru, yaitu acara yang menampilkan keseharian dokter dan topik-topik tentang kedokteran yang diminati masyarakat digabungkan dengan kasus-kasus medis misterius. Intinya, tujuan acara ini adalah untuk menunjukkan konsep kesehatan dan kematian yang benar. Mi Gu juga sudah membuat daftar kandidatnya. Hmm, menarik. Si bos langsung setuju.


Hari ini Xiao Jun akhirnya sudah boleh keluar dari rumah sakit. Dokter Zhang yang mengantarkan mereka keluar, menasehati Xiao Jun untuk patuh sama ibunya dan jangan sakit lagi.


Interaksi mereka dilihat sama Dokter Li yang langsung cemburu. Apalagi Dokter Zhang malah tidak datang akhir pekan kemarin, dia menunggu Dokter Zhang seharian loh. Dia mencoba mengajak Dokter Zhang kencan nanti malam, tapi Dokter Zhang menolak dengan alasan sudah ada janji lain.

Dengan bantuan Long Yi yang mengurus CCTV, Zhou Ran menyelinap masuk ke rumah Mu Ze yang lagi kosong dengan menyamar sebagai tukang servis dan menemukan novel Tokyo Zodiac Murders milik Xia Chu di rak buku.

Tapi perasaan Long Yi tak enak, makanya dia memperingatkan Zhou Ran untuk bergerak cepat. Zhou Ran pun mulai fokus untuk mencari tempat untuk memasang alat penyadapnya. Dan saat itulah dia melihat kucing peliharaannya Nian Chu yang pakai pita di lehernya, pita itu jelas tempat yang sempurna untuk memasang alat penyadapnya.

Perasaan tak enak Long Yi beneran menjadi kenyataan saat Mu Ze mendadak pulang, dan Long Yi tak menyadari kedatangannya gara-gara dia sedang menunduk mengambil HP yang terjatuh. Dia baru melihatnya melalui CCTV saat Mu Ze sudah sampai depan pintu.


Terang saja Long Yi jadi panik memperingatkan Zhou Ran tentang itu. Zhou Ran sendiri sudah selesai memasang alat penyadap nya di pita si kucing, dan langsung bergegas kabur begitu mendengar suara pintu terbuka.


Mu Ze pulang untuk mengambil beberapa bukunya Nian Chu dan mendengar si kucing mengeong dari dalam kamarnya. Dan saat itulah dia melihat jendela kamarnya terbuka. Jelas itu aneh sekali karena rumah ditinggal seharian.

Mu Ze pun mengecek CCTV. Tapi sayangnya dia tidak bisa menemukan apa pun yang mencurigakan tapimenurut si petugas, CCTV hari ini agak bermasalah dan baru diperbaiki sekarang.

Bersambung ke episode 9

Post a Comment

0 Comments