Qiao Yan masih terus memikirkan masalah Yi Yue sampai keesokan harinya saat sedang rapat di kantor. Saking bingungnya, dia sampai meminta pendapat para pegawainya. Tapi tentu saja dia tidak mengatakan siapa orangnya dan hanya berkata bahwa dalam proses perekrutan pegawai, dia mendapati masalah yang sulit. Dia sudah memberikan yang terbaik, tapi orang tersebut tidak tertarik.
"Anda bisa berusaha membuat orang tersebut merasakan bahwa anda bukan hanya mengakui kemampuannya, tapi juga membantunya dan mendukungnya. Hidup dan bertumbuh bersama. Sama seperti sebuah hubungan asmara." Nasehat salah satu manajer.
Hmm... nasehat yang bagus. Qiao Yan jadi makin tidak fokus kerja, malah scrolling medsos-nya Yi Yue, dan ujung-ujungnya tak sengaja memencet like foto selfie-nya Yi Yue. Pfft! Lucunya lagi, Xiao Bao mendadak mengirim chat ancaman yang berbunyi 'Kesempatan terakhir, jangan buat kecewa'. (Hehe. Kayak bos aja si Xiao Bao)
Melihat Yi Yue meng-upload foto kue di medsos-nya, Qiao Yan memutuskan untuk bikin kue sendiri khusus buat Yi Yue, dia bahkan menghias kuenya dengan gambar kartunnya Yi Yue. Padahal itu percobaan pertama bikin kue, tapi sukses besar.
Kuenya sudah jadi. Mereka pun mau membawa kue itu ke Yi Yue, tapi malah terjebak macet di tengah jalan. Karena satu-satunya kendaraan yang tidak terjebak macet adalah angkutan umum, mereka berdua terpaksa berdesak-desakan di bis.
Mereka akhirnya tiba di rumah sakit tak lama kemudian, Xiao Bao langsung semangat menarik Yi Yue untuk melihat kue yang mereka bawa. Yi Yue pun tersentuh membaca pesan yang tertulis di atasnya.
Saat Yi Yue mau membantu Guo Guo main game menembak, Qiao Yan sinis meragukan kemamuannya. Dan benar saja, tembakan Yi Yue meleset, dua kali. Maka pada ronde terakhirnya, Qiao Yan memutuskan membantu Yi Yue dan kali ini sukses tepat sasaran, sekaligus membuat mereka berdua jadi canggung lagi karena wajah mereka yang sangaaaat dekat. Xiao Bao senang.
Malam harinya saat tengah berendam di bak mandi, Yi Yue tak bisa berhenti memikirkan Qiao Yan. Mengingat beberapa kali Qiao Yan membantunya, Yi Yue mulai berubah pikiran tentang Qiao Yan.
Keesokan harinya, Yi Yue demam tapi masih ngotot bekerja. Dan saat dia membaca kembali rekam medisnya Xiao Bao, dia baru menyadari bahwa lusa adalah hari ulang tahunnya Xiao Bao.
Saat menemani Xiao Bao bermain, Yi Yue mencoba menanyakan apa harapan Xiao Bao untuk ulang tahunnya. Tapi pertanyaan itu malah membuat Xiao Bao marah hingga dia menghancurkan lego yang baru saja dibangunnya.
Bingung, Yi Yue pun memutuskan untuk bercerita tentang dirinya sendiri. Dia mengaku suka merayakan ulang tahun. Tapi ulang tahunnya di bulan Juni yang biasanya bertabrakan dengan ujian akhir atau pertemuan orang tua murid di sekolah, yang paling menyedihkan adalah saat ultahnya berbenturan dengan ujian matematika masuk universitas. Makanya biasanya dia selalu iri dengan orang-orang yang bisa membuat pesta ulang tahun.
"Xiao Bao, bisakah kau beri tahu aku, apakah kau pernah mendapat hadiah ulang tahun spesial? Bisakah kau menggambarkannya untuk membuatku iri?"
Tapi pertanyaan itu malah membuat Xiao Bao jadi semakin sedih. Dia lalu mengambil dua buah mainan mobil-mobilan lalu menabrakkan kedua. Melihat itu, papanya langsung memeluk Xiao Bao yang tampak sangat sedih.
Saat mereka bicara berdua, Qiao Yan memberitahu Yi Yue bahwa lima tahun yang lalu di hari ulang tahunnya Xiao Bao, mereka kehilangan orang terdekat. Gara-gara itu, Xiao Bao mengalami PTSD yang membuatnya tidak mau bicara dan selalu menghindari orang asing.
"Aku berharap bisa membuat Xiao Bao bisa sekali lagi memiliki kebahagiaan yang seharusnya dimiliki anak seusianya." Ujar Qiao Yan.
Karena itulah selama bertahun-tahun ini, dia berkonsultasi dengan banyak dokter. Tapi hasilnya tidak sesuai harapan. Yi Yue mengerti, dan mendadak usul agar mereka merayakan ulang tahunnya Xiao Bao untuk membangun kembali kepercayaannya.
Malam harinya, Yi Yue menceritakan masalah ini pada Rou Wei. Tapi Rou Wei heran dengan masalah anak itu karena selama ini dia belum pernah dengar kalau Qiao Yan pernah menikah. Dan lagi, kenaa Yi Yue begitu ingin membantu mereka?
Yi Yue canggung mengklaim kalau dia hanya kasihan sama Xiao Bao. Sekecil itu sudah tidak punya mama, papanya juga kayak begitu. Dia cuma ingin membantu Xiao Bao. Dan juga, ini tanggung jawabnya sebagai dokternya Xiao Bao. Yi Yue iyain aja deh, silahkan Yi Yue lakukan apa pun yang dia inginkan.
Sample produk terbaru perusahaannya Qiao Yan sudah jadi, sepasang gelang pintar yang ditujukan untuk para pasangan. Dengan gelang pintar itu, pasangan bisa saling mengetahui suhu tubuh maupun lokasi geografis satu sama lain dari jarak jauh. Dan juga bisa mengirimka sinyal darurat pada satu sama lain dalam keadaan darurat, sehingga para pasangan bisa saling melindungi biarpun dalam jarak jauh.
Qiao Yan memutuskan untuk memakai salah satunya. Sedangkan gelang pasangannya, awalnya dia berniat minta bantuan Wen Gu untuk memakai yang satunya. Tapi Wen Gu malah punya niat macam-macam sama gelang itu, Qiao Yan langsung membatalkan niatannya dan merebut kembali gelangnya.
Yi Yue datang ke kantornya Qiao Yan untuk membahas rencana acara ulang tahunnya Xiao Bao. Karena acara ulang tahun ini juga termasuk sebagai salah satu bentuk pengobatannya Xiao Bao, jadi Qiao Yan menganggap ini sebagai kerja sama bisnis dan menawarkan uang yang sangat besar pada Yi Yue. Tapi Yi Yue menolak uangnya. Sebagai gantinya, dia hanya ingin ditraktir makan hotpot.
Maka mulailah mereka membuat berbagai persiapan untuk acara ultahnya Xiao Bao. Dan saat Yi Yue mengeluh lapar, Qiao Yan benar-benar memberikan apa yang dia inginkan, seporsi hotpot.
Malam harinya, Qiao Yan mengantarkan Yi Yue pulang. Tapi Yi Yue malah ketiduran di mobil. Awalnya dia mau membangunkan Yi Yue, tapi melihat tangan Yi Yue mendadak membuat Qiao Yan punya ide bagus.
Dia langsung mengeluarkan pasangan gelang pintarnya dan memakaikannya ke tangan Yi Yue tepat saat Yi Yue baru bangun. Dia memberitahu Yi Yue bahwa itu adalah gelang kesehatan couple, produk terbaru perusahaannya yang sedang dalam tahap uji coba. Tapi dia tidak mengaku kalau dia sendiri yang memakai gelang pasangannya.
Yi Yue kan jadi penasaran. Menurut buku petunjuk, gelang itu juga bisa digunakan untuk memanggil pasangannya. Yi Yue jadi ingin memanggil gelang pasangannya, tapi Qiao Yan buru-buru mengusir Yi Yue sebelum Yi Yue sempat melakukannya.
Begitu tiba di rumah, Qiao Yan mendapati Xiao Bao lagi ngambek sama dia. Tapi begitu dia membujuknya untuk makan bersama Qiao Yan besok, Xiao Bao langsung semangat dan mendadak berhenti ngambek.
Tapi keesokan harinya, Yi Yue malah tiba-tiba tidak enak badan. Tapi dia tetap memaksakan diri untuk bekerja dan menolak minum obat. Dia tidak sadar kalau gelang pintar yang dipakainya mengirim notifikasi tentang suhu tubuhnya ke gelangnya Qiao Yan.
Qiao Yan jadi cemas dan langsung meneleponnya, mengomelinya untuk minum obat biar tidak menulari orang lain. Tapi Yi Yue malah jadi kesal dan langsung mematikan teleponnya, bersikeras menolak minum obat biarpun rekan kerjanya juga mencoba membujuknya untuk minum obat.
Padahal sakitnya jadi semakin parah malam harinya. Parahnya lagi, Rou Wei juga tidak bisa menjaganya karena harus pergi dinas. Badannya bahkan semakin lemas waktu dia berendam air panas. Saking lemasnya, dia sampai tidak kuat untuk bangkit dari bathtub.
Qiao Yan sudah ada di depan rumahnya saat itu, berniat menjemputnya untuk merayakan ultahnya Xia Bao. Tapi teleponnya sama sekali tidak bisa dihubungi. Qiao Yan jadi sangat cemas dan langsung berusaha menggedor pintunya.
Tapi tidak ada jawaban sama sekali dari dalam, Qiao Yan cuma mendengar suara HP-nya berbunyi. Dia jadi semakin takut terjadi sesuatu yang buruk pada Yi Yue. Karena pintu rumahnya memakai smart door lock, Qiao Yan memutuskan untuk memecahkan sandi kunci rumahnya.
Beberapa kali dia mencoba memencet kombinasi angka sesuai jejak sidik jari yang dia lihat di monitor, tapi tetap saja gagal. Dia terus berusaha memikirkan kombinasi angka sesuai jejak sidik jari itu... hingga dia tiba-tiba teringat tentang ucapan Yi Yue tentang ulang tahunnya bulan Juni yang selalu berbarengan dengan ujian nasional. Berarti sandinya, 0607... dan walah! Pintu itu akhirnya terbuka. Qiao Yan langsung masuk sambil memanggil-manggil Yi Yue yang saat itu sudah mulai tenggelam ke bak mandinya.
Bersambung ke episode 3
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam