"Orang dewasa tidak pernah mengerti. Mereka harus dijelaskan sama anak kecil. Aku jadi capek" Heran Xing Xing sok dewasa.
Sebenarnya itu kalimat yang ada di buku 'The Little Prince' kok. Dia tidak kabur dari rumah, dia hanya ingin menemui ibunya. Sebenarnya sejak pertama kali dia datang ke sini, dia sudah tahu kalau wanita yang di dalam itu adalah ibunya, dan orang bernama Lao Xia yang dia bicarakan itu... adalah papanya.
Dia tahu karena wanita itu menyulam bintang persis seperti sulaman bintang buatan ibunya. Mendengar itu, Jiang Hao meyakinkan Xing Xing bahwa dia akan selalu menyayangi Xing Xing biarpun Xing Xing bukan putri kandungnya.
"Kalau begitu, bisakah Papa mengabulkan satu permintaanku?"
"Jangankan satu. Papa akan mengabulkan seratus bahkan seribu permintaan."
"Aku sudah belajar lagu 'Farewell'. Besok ulang tahunnya mama, aku ingin memainkan lagu itu untuk merayakan ulang tahunnya. Apa Papa bisa datang?"
Jiang Hao terdiam ragu, masalahnya, besok dia dan Kakak Li Teng harus pergi menjalankan misi. Yu Fei dengan senang hati menyatakan diri untuk datang besok. Xing Xing langsung tertunduk kecewa mendengarnya.
Berusaha menyemangatinya, Li Teng meyakinkan Xing Xing bahwa papanya pasti akan langsung datang begitu misi mereka selesai besok. Mereka semua juga akan datang. Xing Xing akhirnya berubah senang dan langsung berjanji jari kelingking dengan papanya.
Sesuai rencana, Nian Chu pindah ke hotel keesokan harinya. Duan Kun sudah mengawasi di depan hotel dan melaporkan segalanya pada Da An. Dia juga melihat beberaa polisi yang menyamar di sekitar hotel.
Dia sinis dengan semua ini. Li Teng pikir kalau dia mau menjebak mereka, padahal semua ini justru rencana yang sudah disusun sama Da An. Toli/Da An sendiri sedang berada di rumah sakit saat, menunggu waktu yang tepat sambil pura-pura membantu Xing Xing untuk menyiapkan pesta ulang tahun ibunya.
Li Teng menghubungi semua anak buahnya dan memerintahkan mereka untuk menunggu instruksinya. Tiba-tiba Duan Kun melihat Wasa masuk ke dalam hotel itu. Duan Kun jadi cemas hingga akhirnya dia nekat saja masuk membuntuti Wasa dan terpaksa harus melewati para anak buahnya Li Teng yang berjaga di pintu depan dan lobi. Duan Kun berusaha mengejar Wasa secepat mungkin, tapi gagal, Wasa sudah masuk ke lift.
Wasa dengan mudahnya menerobos masuk ke kamarnya Nian Chu dan langsung mencari targetnya. Dia melihat seseorang tidur berselimut rapat. Tapi begitu dia menarik selimutnya, orang itu dengan cekatan melawannya dan menangkapnya dengan mudah karena ternyata dia bukan Nian Chu melainkan Jiang Hao yang menyamar.
Nyatanya Nian Chu sekarang berada di rumah sakit, datang tepat waktu saat Yu Fei dan Xing Xing memberikan kejutan mereka pada He Li Hua. Memang itulah yang sudah direncanakan Li Teng dan Nian Chu sebelum Nian Chu pindah ke hotel tadi. Nian Chu awalnya ragu dan tak setuju, takut membahayakan Jiang Hao dan juga tak yakin kalau Da An akan memakan umpan mereka.
Tapi Li Teng bersikeras memaksanya untuk melaksanakan rencananya ini. Li Teng yakin kalau Da An bukan orang yang sabaran, dia pasti akan memakan umpan mereka. Jadi begitu Nian Chu masuk kamar tadi, Jiang Hao sudah bersiap dengan samarannya.
Nian Chu sendiri lalu menyamar jadi cleaning service untuk keluar dari hotel dengan dikawal anak buahnya Li Teng yang berjaga di pintu belakang. Hmm... sayangnya mereka membicarakan rencana itu tanpa menyadari alat penyadapnya Da An yang terpasang di dalam tubuh si kucing. Tak ada seorang pun yang curiga sama Toli.
Sementara Nian Chu menemani He Li Hua ngobrol, Xing Xing dan Yu Fei keluar sebentar untuk menyiapkan kue ultah. Melihat kegelisahan Nian Chu, He Li Hua langsung tahu kalau Nian Chu mengkhawatirkan Li Teng dan meyakinkan Nian Chu bahwa Li Teng pasti akan kembali. Nian Chu penasaran apakah He Li Hua cemas setiap kali Xia Fei pergi menjalankan misi.
"Tentu saja. Tapi apa gunanya itu? Mereka juga tahu kalau ini adalah neraka, tapi mereka tetap berusaha yang terbaik dalam pekerjaan ini."
"Apa kau menyalahkannya?"
"Tidak. Dia hanya melakukan apa yang seharusnya dia lakukan. Biasanya setiap kali dia hendak pergi menjalankan misinya, aku selalu bertanya padanya... 'Suamiku, apa kau takut?' Kau tahu apa jawabannya? Dia bilang... 'Aku takut, takut aku tidak akan bisa memenuhi janjiku dan meninggalkanmu untuk menghabiskan sisa hidupmu sendirian'. Aku bilang padanya... 'Suamiku, jangan khawatir. Aku sudah hidup dalam kesepian'. Dalam misi itu, Lao Gao dan Lao Xia meninggal dunia."
Hah? Nian Chu terkejut mendengar He Li Hua tahu suaminya sudah meninggal dunia. Apa itu artinya He Li Hua sudah pulih? Apa dia tahu tempat apa ini? Hmm, jelas He Li Hua belum sembuh saat dia dengan riang menjawab kalau ini adalah tempat untuk merayakan ultah, tapi siapa yang ulang tahun hari ini?
"Kak He, hari ini adalah hari ulang tahunmu."
Tepat saat itu juga, Xing Xing kembali bersama Yu Fei dan Toli sambil membawa kue ultah dan menyanyikan lagu ultah untuk He Li Hua. He Li Hua meniup lilinnya lalu memotong kuenya dan menikmati semua kudapan di meja bersama-sama dengan riang gembira.
Keempat wanita itu begitu berbahagia tanpa menyadari bahaya yang tengah mengintai mereka. Xing Xing bahkan memberikan sepotong kue pada satu-satunya bodyguard mereka dan si bodyguard memakannya tanpa curiga apa pun.
Jiang Hao menyeret Wasa keluar... saat tiba-tiba saja Wasa menyikutnya, melepaskan dirinya dan langsung menusuknya dengan kejam. Duan Kun baru muncul saat itu dan langsung berusaha menyeretnya pergi.
Dia berusaha meyakinkan Wasa bahwa dia pasti akan menyingkirkan Nian Chu untuk Wasa tapi nanti setelah mereka menyelesaikan misinya Da An. Tapi Wasa ngotot mau membunuh wanita itu sekarang juga.
"Baiklah. Akan kubiarkan kau membunuhnya. Terus? Apa kemudian Lee akan mencintaimu? Alasan kau selalu menderita adalah karena kau selalu melakukan kesalahan! Ayo pergi!"
Duan Kun langsung menyeretnya paksa tapi tiba-tiba mereka dihadang Lee dan timnya. Wasa hampir saja mau memeluk Lee, tapi Duan Kun dengan cepat menariknya dan mendorongnya pergi. Tapi saat Wasa hendak naik lift, tiba-tiba dia dibekuk para anak buahnya Lee.
Duan Kun mau menyelamatkannya, tapi Li Teng dengan cepat menghajarnya. Untungnya polisi cepat datang untuk membantu Lee dan menangkap kedua penjahat itu. Ambulance datang tak lama kemudian untuk membawa Jiang Hao yang dalam keadaan lemahnya, masih sempat menitip pesan selamat ulang tahun untuk He Li Hua.
Wasa malah beromantis ria dengan mengingatkan Li Teng akan pertemuan pertama mereka dulu. Bagaimana dulu Li Teng menyelamatkannya lalu dia membawa Li Teng ke geng mereka dan dia merawat Li Teng siang dan malam. Sungguh tak disangka kalau Li Teng cuma memanfaatkannya untuk bisa bergabung ke geng mereka. Tapi dia tidak menyalahkan Li Teng, dia malah senang karena dia berguna bagi Li Teng.
"Kakak Lee, aku mencintaimu. Aku mencintaimu selama 7 tahun. Aku sudah menunggumu selama 7 tahun. Tapi kesalahan ini... harus diakhiri sekarang."
Para polisi dengan cepat menyela dan langsung menyeretnya pergi. Tapi sekarang Duan Ku yang dengan sinisnya memberitahu Li Teng bahwa segalanya masih belum berakhir, justru ini baru permulaan. Li Teng kontan khawatir menyadari bahwa mereka masih belum menemukan Da An. Dia langsung mencoba menghubungi Nian Chu.
Tapi yang menjawab teleponnya malah Toli karena semua orang sudah pingsan gara-gara obat tidur yang ada di dalam kue ultah yang mereka makan. Dia to the point memberitahu bahwa Nian Chu sudah pingsan. Saat itulah Li Teng baru sadar kalau Toli ternyata Da An.
"Kau butuh waktu selama ini untuk menyadarinya? Lee, aku agak kecewa padamu." Sinis Da An lalu menutup teleponnya. Lee sontak kesal dengan kebodohannya sendiri, musuh besarnya ada di hadapan mereka dan dia tidak pernah menyadarinya.
Bersambung ke episode 16
1 Comments
semngat..semngat..
ReplyDeleteHai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam