Mendengar Jiang Yi tidak pakai daleman, Sheng Sheng sontak melompat-lompat heboh dan langsung memaksa Jiang Yi untuk pakai sekarang juga. Dia langsung membuka laci pakaian dalamnya dan mengambilkan yang warna kuning, tapi Jiang Yi ngotot menolak dan langsung melemparnya sembarangan.
(Eh aktingnya Steven Zhang keren juga loh. Dia niruin gaya wanita tapi nggak yang over banget kayak cowok-cowok banci pada umumnya)
Hadeh, Sheng Sheng stres. Dia berusaha memohon padanya untuk mengerti situasi, ini demi kebaikannya, jadi dia harus pakai daleman. Saat Jiang Yi masih saja cuek, Sheng Sheng langsung mengancam akan menggunakan tubuhnya Jiang Yi untuk berkeliling kota tanpa memakai sehelai benang. Jiang Yi pasti akan langsung jadi pencarian populer di Weibo.
Jiang Yi jadi galau hingga akhirnya dia menyerah juga dan bersedia menuruti kemauannya. Dia lalu menyuruh Sheng Sheng untuk pura-pura sakit biar dia bisa menghindari pekerjaan untuk sementara waktu.
Tapi Sheng Sheng tak yakin itu akan berhasil. Jadi dia akan tetap bekerja sebagai Jiang Yi dan begitu pun sebaliknya. Biar lebih gampang saling menghubungi, mereka pun sepakat untuk add friend di Wechat.
Saat mereka keluar tak lama kemudian, Manajer memberitahu Sheng Sheng (yang dia kira Jiang Yi) bahwa Ayahnya dan Ibunya Sheng Sheng tahu tentang Jiang Yi soalnya Jiang Yi sangat terkenal di sekolahnya Ibu dan tempat kerja Ayah juga sering memutar lagu-lagunya Jiang Yi.
Manajer langsung usul agar mereka foto bareng. Dia baru mau membujuk Jiang Yi/Sheng Sheng untuk itu, tapi Sheng Sheng sudah duluan mengajukan diri dengan senang hati untuk foto bareng mereka. Malah Jiang Yi yang susah buat diajak foto bareng. Dia baru mau saat semua orang memaksanya untuk foto bareng, itu pun dengan wajah dingin tanpa ekspresi.
Setelah Manajer dan Sheng Sheng pergi, Ibu langsung mengomeli Jiang Yi karena dia duluan yang tadi mengajak Sheng Sheng masuk ke kamar. Tidak pantas seorang gadis melakukan hal semacam itu.
"Apa kau menyukai Jiang Yi?" Tanya Ayah.
"Jangan khawatir. Dia tidak menyukaiku."
Jiang Yi mau langsung masuk kamar lagi. Tapi Ayah tiba-tiba berkata bahwa dia memanggil pangsit daging untuk makan malam. Wah! Pasti enak tuh. Jiang Yi akhirnya batal masuk kamar demi memakan satu mangkok besar pangsit. Dia santai-santai saja memakan semua tanpa peduli badannya Sheng Sheng akan naik berapa kilo, toh itu bukan tubuhnya sendiri.
Manajer penasaran apakah ini pertama kalinya Jiang Yi datang ke rumah itu? Soalnya aneh saja, bagaimana bisa Jiang Yi tadi langsung tahu letak sandal rumah? Dan apa pula yang dikatakan Sheng Sheng waktu dia membawa Jiang Yi ke kamar tadi?
Sheng Sheng dengan canggung berkata kalau dia tahu letak sandal karena kan sandal memang biasanya diletakkan di rak sepatu. Dan masalah masuk kamar tadi, Sheng Sheng cuma ingin menanyakan beberapa bagian dalam wawancara mereka yang kurang dia mengerti.
Sementara Jiang Yi bisa enak-enakan makan, Sheng Sheng justru menderita karena harus diet demi Jiang Yi. Tiba-tiba Cheng Le Yi datang mengajaknya makan malam. Sheng Sheng jadi galau. Tapi... nggak adil dong kalau Jiang Yi bisa hidup enak kayak orang biasa, sementara dia harus menderita di sini. Makan saja-lah, bodo amat sama badannya Jiang Yi!
Tapi alangkah kecewanya dia setibanya di meja makan, tapi malah mendapati makan malamnya ternyata sayur-mayur lagi. Sementara Le Yi bisa enak-enakan makan segala macam makanan berlemak karena dia selama ini tidak pernah gendut tak peduli seberapa banyak yang dia makan.
Wah! Selama ini Sheng Sheng pikir kalau Le Yi tidak bisa gendut tuh cuma pencitraan publik, ternyata beneran. Manajer bingung melihat Jiang Yi belum menyentuh makanannya.
"Semuanya sayuran. Menjijikkan."
"Kau harus berolahraga teratur. Selain latihan dance, kau tidak banyak berolahraga."
"Dia punya tubuh yang bagus." Ujar Sheng Sheng keceplosan.
Sontak saja Manajer dan Le Yi menatapnya dengan keheranan. Baru sadar, Sheng Sheng buru-buru menjelaskan bahwa 'Dia' yang dia maksud adalah dirinya sendiri di cermin. Untungnya tidak ada yang curiga. Manajer memberitahu bahwa Jiang Yi bisa punya tubuh bagus tuh karena dia rajin makan sayur, jadi makanlah sayuran ini.
Manajer juga memberitahu bahwa besok dia ada jadwal di lokasi syuting. Waduh, bagaimana ini?! Sheng Sheng langsung pura-pura sakit untuk menghindari pekerjaan itu. Tapi saat Manajer berkata bahwa acara itu adalah acara variety show-nya Jia Shu, Sheng Sheng mendadak batal sakit. Pfft!
Err... maksudnya sekarang dia sudah agak baikan, besok pasti sehat kok. Lagipula tidak etis kalau sampai meminta pihak acara untuk mengubah naskah mendadak. Bisa-bisa itu akan menimbulkan rumor bahwa dia dan Jia Shu sedang berselisih.
"Kau dan Jia Shu sudah bermusuhan sejak awal." Celetuk Le Yi. Hah? Sheng Sheng terkejut mendengar informasi yang baru didengarnya itu.
Usai makan, Sheng Sheng video call Jiang Yi dan dengan wajah sok tak berdaya memberitahu bahwa akting pura-pura sakitnya gagal, jadi besok dia tetap harus pergi ke acara itu besok. Jiang Yi tak percaya begitu saja dengan wajah melasnya, dia yakin Sheng Sheng mau pergi karena ingin bertemu Jia Shu, iya kan? Sheng Sheng ngotot menyangkal, ini karena aktingnya tidak bagus.
"Tapi aktingmu sangat bagus di pesta ulang tahun waktu itu." Sindir Jiang Yi.
"Aku kan sudah minta maaf. Jangan ungkit masa lalu lagi. Kalau kau curiga aku melakukan ini demi Jia Shu, aku juga curiga kalau kau mau melakukan pekerjaan ini demi Xu Shu Yi. Besok akan ada Xu Shu Yi di sana. Kau pasti tidak mau terlihat buruk di mata Xu Shu Yi, kan?"
Tentu saja. Kalau begitu, besok juga Jiang Yi akan bekerja sebagai Sheng Sheng. Dia lalu cepat-ceat memutus sambungan mereka, mau tidur. Sheng Sheng galau. Tapi... memikirkan bertemu Jia Shu besok, kontan membuatnya kelojotan heboh saking antusiasnya.
Saat keduanya terbangun keesokan paginya, keduanya refleks melakukan hal-hal yang biasanya dilakukan oleh tubuh asli masing-masing. Tubuh Sheng Sheng yang didiami jiwa Jiang Yi refleks mengambil bando, sementara tubuh Jiang Yi yang didiami jiwa Sheng Sheng refleks menggerakkan jari-jarinya seperti saat dia memainkan kacang kenarinya.
Jiang Yi dengan masa bodo pergi kerja dengan hanya memakai baju olahraga dan tanpa riasan wajah sama sekali, padahal biasanya Sheng Sheng cukup modis.
Sementara Sheng Sheng butuh waktu cukup lama untuk memutuskan mau pakai baju apa... hingga akhirnya dia memutuskan untuk akai jaket bling-bling. Pfft! Tapi kemudian dia diberitahu supir bahwa dia harus ke lapangan bulu tangkis dulu, jadi sebaiknya dia ganti baju olahraga.
Sementara Sheng Sheng bisa santai naik mobil, Jiang Yi harus kesusahan berdesak-desakan di bis yang penuh orang. Begitu ada kursi kosong, Jiang Yi langsung saja duduk di sana. Tapi sedetik kemudian, dia menyadari orang-orang menatapnya dengan tajam, karena ternyata itu kursi prioritas. Jiang Yi sontak bangkit kembali untuk memberikan kursi itu pada orang tua terdekat.
Sheng Sheng mengirim chat saat itu, memintanya untuk bekerja dengan baik demi dia. Sheng Sheng pun janji akan berusaha yang terbaik demi Jiang Yi.
Jiang Yi sudah tahu tempat kerjanya Sheng Sheng karena semalam Sheng Sheng sudah mem-briefing-nya tentang segala hal yang berhubungan dengan pekerjaannya. Mulai dari pekerjaannya itu sendiri, sistem absensi dengan menggunakan wajah, letak meja kerjanya, dan juga para rekan kerjanya dan bosnya.
Meja kerjanya Sheng Sheng bisa dikenali dengan mudah karena banyak fotonya Jia Shu yang ditempel di sana. Tong Hua datang tak lama kemudian dan langsung heran melihat penampilan Sheng Sheng yang terlalu biasa hari ini.
Jiang Yi beralasan kalau tadi dia bangun kesiangan sehingga tidak sempat melakukan apa-apa. Untungnya Tong Hua tidak curiga, justru dia mengerti karena rumahnya Sheng Sheng memang cukup jauh dari kantor. Makanya dia menyarankan Sheng Sheng untuk tinggal bersamanya saja, jadi mereka bisa pergi ke kantor bersama-sama.
Sheng Sheng mengirim chat untuk menyemangatinya, tapi Jiang Yi membalasnya dengan mengancam Sheng Sheng untuk tidak menyentuh Jia Shu dengan tangannya. Iiish! Sheng Sheng kesal, dia bahkan belum bertemu Jia Shu.
Tapi dia penasaran tentang kepribadiannya Jia Shu. Apa ada pantangan tertentu? Bagaimana dia harus menyapa Jia Shu nanti? Duh, Sheng Sheng sudah tidak sabar deh! Jiang Yi sinis menolak menjawab. Dasar!
Bersambung ke part 2
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam