Sinopsis Perfect and Casual Episode 6 - 1

 Karena Yun Shu sudah setuju, Shi Nian pun mengecek surat kontrak mereka untuk memastikan semuanya sempurna. Yun Shu merasa agak aneh sebenarnya, sepertinya ini terlalu formal.


Tapi Shi Nian menegaskan bahwa ini adalah jaminan dasar untuk pernikahan mereka. Meski mereka akan menikah secara resmi, tapi Shi Nian juga tidak ingin hubungan mereka ini akan menimbulkan masalah bagi mereka berdua ke depannya.

Dia lalu mulai membacakan pasal-pasal dalam surat kontrak mereka, yang intinya pernikahan kontrak mereka akan berlangsung selama satu tahun. Dan saat kontrak mereka berakhir, Shi Nian akan memberikan rumah ini pada Yun Shu.

Tapi Yun Shu keberatan. Bagaimanapun, rumah ini adalah rumah Shi Nian, dia tidak bisa menerimanya. Tapi Shi Nian menegaskan bahwa rumah ini yg tidak bernilai baginya dan dia akan pergi setelah kontrak mereka berakhir.

Dan lagi, dia tidak mau Yun Shu membantunya secara sukarela. Jika tidak ada harga sama sekali, maka biaya yang akan dikeluarkan akan lebih tinggi. Dia akan merasa lebih tenang jika memberikan rumah ini sebagai hadiah.

Yun Shu tetap tak setuju. Dia menyetujui pernikahan ini hanya karena dia ingin membantu Shi Nian memenuhi harapan Kakek. 

Shi Nian bersikeras menuntut Yun Shu untuk menerima rumah ini karena jika tidak, maka kontrak mereka akan berubah. Atau jika Yun Shu merasa tak enak, maka dia akan memberi Yun Shu kompensasi sebesar uang yang dibawa lari sepupunya. 

Pasal kedua, kedua belah pihak tidak boleh melakukan kontak fisik berlebihan selama masa kontrak mereka berlangsung. 

Yang itu Yun Shu langsung setuju, dia tidak nyaman membicarakan bagian yang ini dan berusaha meminta Shi Nian lanjut ke pasal berikutnya saja. 

Tapi Shi Nian bersikeras mau tetap menjelaskan pasal yang ini dengan lebih detil, bahkan menanyakan contoh spesifik dari kontak fisik yang tidak boleh mereka langgar. 

Yun Shu jelas canggung dan malu saat dia terpaksa harus menyebutkan beberapa jenis kontak fisik seperti pegangan tangan, pelukan... dan ciuman. Dia bahkan buru-buru mengakhiri diskusi ini sampai di sini dengan langsung saja menandatangi kontrak itu.

Tapi... mereka menikah tidak perlu mengadakan upacara pernikahan kan? Tentu saja, menurut Shi Nian, melakukan upacara pernikahan hanya buang-buang waktu, tenaga dan uang.

Tapi saat mereka memberitahukan hal itu pada Kakek, beliau langsung protes tidak terima dan bersikeras memaksa mereka untuk mengadakan upacara pernikahan.

Sementara kedua Kakek dan cucu itu ribut berdebat, Yun Shu menggalau sendirian meratapi nasibnya yang harus menikah di usia semuda ini. Dia bahkan mulai meragukan keputusannya sendiri sekarang.

Karena perdebatan mereka tak menemukan titik temu, kakek dan cucu itu langsung berpaling ke Yun Shu dan menanyakan pendapatnya. Yun Shu jadi  bingung harus jawab apa, tapi pada akhirnya dia terpaksa memihak Shi Nian.

Mendengar itu, Kakek mengaku bahwa dulu semasa dia masih muda, dia juga berpikir sama seperti mereka. Menurutnya dulu, mengadakan upacara pernikahan itu cuma lelucon. Makanya dia dan neneknya Shi Nian memutuskan tidak mengadakan upacara pernikahan.

Tapi pada akhirnya mereka menyadari bahwa keputusan mereka itu salah. Mereka tidak bisa menemukan perasaan menikah. Rekan-rekan mereka bahkan berpikir kalau mereka tidak seperti suami-istri. Saat mereka akhirnya menyadari bahwa mereka seharusnya mengadakan upacara pernikahan, mereka sudah terlalu tua.

Terserah mereka saja sih mau mengadakan upacara pernikahan atau tidak. Tapi bagaimana mereka akan membuktikan pada orang lain dan pada diri sendiri bahwa mereka benar-benar sudah menikah jika mereka tidak mengadakan upacara pernikahan.

Shi Nian akhirnya menyerah dan mau juga menuruti kehendak Kakek. Dan Yun Shu terpaksa ikut saja apa kata Shi Nian.

Tapi dia sungguh tidak mengerti kenapa Shi Nian berubah pikiran. Shi Nian mengaku sudah mengevaluasi ulang segalanya. Jika mereka tidak menuruti kehendak Kakek, maka harga yang akan mereka keluarkan akan lebih tinggi. Maksudnya, jika mereka tidak menuruti Kakek, maka Kakek akan meragukan keaslian hubungan mereka.

Jadi biar Kakek percaya kalau mereka akan menikah betulan, jadi lebih baik mereka menuruti Kakek dan mengadakan upacara pernikahan.

Dan untuk mewujudkan upacara pernikahan itu, maka sebaiknya mereka bagi tugas. Yun Shu yang pergi cari WO dan merencanakan acaranya. Sedangkan Shi Nian yang akan mengatur daftar undangan. Mereka hanya akan mengundang orang-orang terdekat. 

Dan masalah biaya, Shi Nian yang akan menanggung semuanya. Shi Nian terus saja nyerocos panjang lebar merencanakan segala hal untuk pernikahan mereka sampai Yun Shu tidak punya kesempatan untuk mendebatnya. Shi Nian bahkan seenaknya memutuskan bahwa pernikahan mereka akan diadakan minggu depan.

"Tapi apa ini tidak terlalu cepat? Aku belum tahu bagaimana harus memberitahu kakakku mengenai pernikahan kita."

"Sekarang segalanya sudah sampai pada titik ini, kita harus memikirkannya secepatnya."

Dan jelas saja Yun Lan kurang setuju saat Yun Shu memberitahukan masalah ini padanya. Menurutnya, keputusan mereka terburu-buru, apalagi mereka belum lama saling mengenal.

Yun Shu mengingatkan Yun Lan bahwa Yun Lan sendiri yang bilang kalau Shi Nian tuh bagus dalam segala hal, termasuk pendidikan dan penampilan. Dia tidak akan menderita jika dia menikah sama Shu Nian.

Yun Lan juga pernah menasehatinya untuk membuat keputusannya sendiri dan jangan pernah ragu untuk menatap ke depan. Biarpun dia dan Shi Nian belum lama saling mengenal, tapi hubungan mereka serius, cepat atau lambat juga mereka pasti akan menikah.

Mendengar keseriusan Yun Shu, Yun Lan akhirnya luluh juga dan menyetujui pernikahan mereka. Lagipula Yun Shu memang sudah dewasa dan punya hak untuk membuat keputusan sendiri, dia tidak punya hak untuk menganggunya. Dan masalah pengiring pengantin, sudah pasti harus Yun Lan. Yun Shu senang dan langsung ngasih tanda cinta sama Yun Lan.

Saat Shi Nian pulang tak lama kemudian, Yun Shu langsung menyodorkan beberapa brosur WO padanya dan meminta pendapatnya. Tapi saat Shi Nian hendak mengambil brosur-brosur itu darinya, tak sengaja tangan mereka saling bersentuhan yang kontan membuat mereka berdua jadi canggung.

Malu, Yun Shu buru-buru menarik tangannya dan menyuruh Shi Nian pilih sendiri saja. Tapi Shi Nian mendadak serius banget mengakui kesalahannya yang sudah melanggar pasal dalam kontrak untuk tidak saling kontak fisik.

Dia bahkan merekam pelanggarannya itu dan berjanji akan memberi Yun Shu kompensasi. Dan dia membayar dendanya saat itu juga dengan memasukkan uang 100 Yuan ke dalam toples.

"Pak Zhang, apa yang anda lakukan?" Bingung Yun Shu.

"Aku membuat tambahan kontrak. Kita akan melakukan hal yang sama untuk setiap pelanggaran kontrak."

"Apa anda harus seserius itu?"

"Semua detil sudah diatur dalam kontrak. Kita harus menganggapnya serius."

Dan masalah pemilihan WO, Shi Nian serahkan sepenuhnya pada Yun Shu. Jadilah Yun Shu seorang diri mendatangi WO seorang diri.

Dia sebenarnya bingung juga ingin konsep pernikahan yang bagaimana karena selama ini tak pernah memikirkannya. Tapi dia tampak tertarik dengan konsep pernikahan gereja tepi laut karena itu mengingatkannya akan percakapannya dengan ayahnya dulu.

Dulu, mereka sekeluarga pernah liburan di tepi pantai dan Yun Shu kecil langsung penasaran dengan gereja yang ada di sana. Ayah memberitahu bahwa itu adalah gereja.

"Yun Shu bisa menikah di sana saat dewasa nanti." Ujar Ayah waktu itu.

Membaca ekspresinya, petugas WO langsung tahu kalau Yun Shu menyukai konsep pernikahan tepi laut. Memang Yun Shu menyukainya, tapi dia tidak bisa membuat keputusan sepihak dan langsung menelepon Shi Nian untuk menanyakan pendapatnya.

Tapi Shi Nian yang sedang sibuk, menyuruh Yun Shu untuk memutuskannya sendiri saja dan langsung menutup teleponnya. Reaksi cueknya membuat Yun Shu jadi tak enak hingga akhirnya dia urung menggunakan konsep pernikahan tepi laut impiannya dan lebih memilih pernikahan yang lebih sederhana saja.

Tapi sebenarnya dia masih terus memikirkan konsep pernikahan itu sampai rumah. Shi Nian baru pulang saat itu. Yun Shu memberinya buku panduan proses pernikahan mereka untuk gladi bersih besok. Tapi Shi Nian menolak membacanya, toh dia juga sudah mengingatnya.

Yun Shu lalu menghubungi kakaknya untuk ikut gladi bersih pernikahan besok karena Yun Lan kan pengiring pengantinnya. Yun Lan setuju tanpa memberitahu kalau sebenarnya dia sedang membelikan hadiah pernikahan berupa kalung berlian untuk Yun Shu.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments