Sinopsis Mysterious Love Episode 8

2 tahun yang lalu, Nian Chu sangat putus asa hingga dia memutuskan mau bunuh diri dengan menenggelamkan dirinya ke laut yang sama tempat Lee menyelamatkannya dulu.

Untung saja Yu Fei cepat datang menghentikannya dan berusaha keras membujuk Nian Chu untuk tidak menyerah. Dia janji akan menemani Nian Chu untuk menunggu Lee kembali.

Tapi Nian Chu masih saja bersikeras mau menenggelamkan dirinya sampai Yu Fei harus menamparnya untuk menyadarkannya.

"Kuberitahu kau, Lee menyelamatkanmu bukan agar kau mati! Dia ingin kau hidup bahagia!"

"Aku tidak mau mati. Aku hanya ingin pergi bertemu dengannya. Aku hanya ingin melihatnya. Aku hanya ingin bilang padanya bahwa aku belum melupakannya. Aku belum melupakannya!" Tangis Nian Chu putus asa.

Flashback end.

Begitu memutus teleponnya dengan Nian Chu, Yu Fei langsung beralih ke Jiang Hao dan dengan antusias meminta Jiang Hao untuk mengajarinya bela diri.

Tak ada yang bisa Nian Chu lakukan selain menerima Li Teng sebagai bodyguard-nya. Dia lalu mengajak Li Teng belanja ke toko kosmetik. Saat mereka tiba di tempat shampoo, Li Teng langsung mengambil shampoo yang biasanya Nian Chu gunakan. Kok dia bisa tahu?

"Aku akrab dengan aroma tubuhmu. Tidak ada apapun tentangmu yang tidak kuketahui." Goda Li Teng yang kontan saja membuat Nian Chu tersipu malu.

Gugup, Nian Chu buru-buru menjauh dan mengklaim kalau dia sudah ganti shampoo aroma lain. Si SPG langsung semangat nyerocos mempromosikan jenis-jenis shampoo-nya dan menyarankan Li Teng untuk membeli sepaket buat pacarnya ini.

Nian Chu jadi tambah salting disebut sebagai 'pacarnya Li Teng'. Dia langsung menyangkal lalu bergegas pergi dan Li Teng langsung saja memutuskan untuk membeli sepaket shampoo itu.

Usai belanja, Nian Chu mau pulang sendiri, bersikeras menolak dianterin sama Li Teng. Tiba-tiba dia ditelepon Shi Qi yang menghubunginya, soalnya tadi dia melihat Li Teng menjemput Nian Chu, dia jadi penasaran dengan hubungan mereka.

Seketika itu pula Nian Chu dengan sengaja berkoar-koar di hadapan Li Teng, meminta Shi Qi untuk mengatur kencan buta untuknya. Shi Qi langsung setuju, dia akan mengatur 3 kencan buta untuknya.

"Kau berencana move on secepat itu? Baru putus, langsung kencan buta?"

"Apa boleh buat? Ibuku memerintahkanku untuk menikah sebelum aku berusia 30 tahun. Aku pergi."

Li Teng bersikeras mau mengantarnya pulang. Tapi Nian Chu tak kalah ngotot menolak dan mengingatkan bahwa mereka sudah putus, dia tidak mau ibunya salah paham.

"Kalau begitu, bawalah ini bersamamu." Ujar Li Teng sembari menyerahkan sebuah lipstik padanya. Err... bukan, itu bukan lipstik. Melainkan taser yang disamarkan sebagai lipstik.

Pada saat yang bersamaan, Jiang Hao juga memberikan benda yang sama pada Yu Fei. Ini senjata pertahanan diri yang biasanya mereka berikan pada klien wanita mereka.

Bukan cuma ini saja sih, masih banyak senjata-senjata lainnya. Tapi Yu Fei sama sekali tidak tertarik dengan semua itu dan terus menatap Jiang Hao seorang.

Saat Jiang Hao menunjukkan sebuah cincin taser, Yu Fei langsung mengambil benda itu dari tangan Jiang Hao sambil sekalian mengelus tangan Jiang Hao lalu memakainya ke jarinya dengan tersipu malu seolah dia barusan dilamar.

Dia jadi semakin tersipu malu saat Jiang Hao memuji tentang betapa cocoknya dia memakai cincin itu. Pujian itu membuatnya jadi salah tingkah hingga dia tanpa sadar meninju dada Jiang Hao pakai cincin taser itu yang jelas saja langsung membuat Jiang Hao kesetrum.

Yu Fei jadi merasa bersalah karenanya... tapi ujung-ujungnya dia malah keenakan meraba-raba dada Jiang Hao. Pfft! Menurutnya, semua senjata ini hebat. Tapi... memiliki senjata saja itu tidak cukup. Jika misalnya ada orang yang mencengkeramnya erat sampai dia tidak bisa bergerak, apa yang harus dia lakukan?

Akhirnya Jiang Hao memutuskan untuk melatih Yu Fei bela diri. Tapi dasar Yu Fei, dia malah memanfaatkan momen itu untuk memeluk Jiang Hao erat-erat dan terus nempel-nempel padanya.

Bahkan saat Jiang Hao berniat mengajarinya tentang cara menyerang kedua telinga penjahat, Yu Fei malah menempelkan kedua tangan Jiang Hao ke telinganya sambil menatapnya penuh cinta hingga membuat Jiang Hao terpesona padanya.

Tapi tiba-tiba Jiang Hao menyadari para rekannya sedang mengintipnya sambil cekikikan geli. Jiang Hao sontak melepaskan diri dan memutuskan untuk mengakhiri latihan hari ini sampai di sini.

Yu Fei tentu saja tak menyerah semudah itu. Dia pamit sekarang, tapi besok lanjut lagi yah. Jiang Hao berusaha menghindar dengan alasan kalau besok dia mau menghabiskan waktu bersama putrinya. Tapi Yu Fei pantang menyerah. Kalau tidak bisa besok, yah lusa. Sampai jumpa lusa.

Li Teng akhirnya membiarkan Nian Chu pergi naik taksi. Tapi dia tetap membuntuti Nian Chu dari belakang, memastikannya sampai rumah dengan aman sentosa.

Setelah itu, dia mengajak para anak buahnya ke bar tempat mangkalnya Wasa. Sayangnya Wasa sudah pergi dari sana. Si bartender berkata bahwa tadi polisi juga ke sini mencarinya, tapi sepertinya mereka juga belum menemukannya.

Di tempat lain, Wasa menelepon Da An untuk menawarinya dokumen yang ada dalam chip koin itu. Data-data itu bisa membantu Da An membangun kembali kerajaan mendiang ayahnya dengan cepat. Tapi tentu saja dia punya syarat untuk itu, dia ingin Da An menyingkirkan orang yang memiliki koin itu... Ruan Nian Chu.

Niatnya mau kencan buta, tapi Li Teng ngotot ikut dan memelototi pria pertama dengan garang yang jelas saja membuat pria itu tak nyaman dan ketakutan hingga dia langsung kabur.

Pria kedua bawa anjing dan Nian Chu langsung mengelus sayang anjing itu. Tapi Li Teng cemburu berat pada si anjing dan langsung memelototinya dengan kejam sampai si anjing ketakutan dan langsung kabur. Pemiliknya pun langsung bergegas pergi mengejar anjingnya. Li Teng puas.

Pria ketiga ternyata Dai Jie. Dia belum ketemu wanita cocok, makanya dia masih melakukan kencan buta. Tapi lagi-lagi, Li Teng mengganggu dengan pura-pura mengajak Dai Jie salaman padahal dia mencengkeram tangan Da Jie sekuat tenaga sampai Dai Jie kesakitan dan ketakutan hingga dia buru-buru kabur secepat mungkin.

Nian Chu kesal. Niatnya melakukan kencan buta kan hanya untuk membuat Li Teng kesal, tapi kenapa sekarang dia merasa seperti ditipu? Li Teng sengaja yah melakukan ini? Seharusnya Li Teng duduk jauh-jauh darinya dan bukannya duduk di sampingnya sambil melotot. Bahkan anjing saja sampai kabur gara-gara dia.

"Menurutmu kenapa?" Santai Li Teng sambil menatapnya dengan penuh cinta.

Nian Chu tersipu malu ditatap seperti itu. "Mana kutahu kegilaan apa yang sedang kau rencanakan?"

"Nona, aku cuma kesal... kenapa kau tersipu malu?"

Tiba-tiba Xing Xing muncul menyapa mereka dan tanya kapan Nian Chu akan mulai mengajarinya main piano.

Nian Chu akhirnya mengajari Xing Xing main piano, sementara Li Teng duduk di samping mereka sembari memainkan pemantiknya. Pemantik yang kontan mengingatkannya akan masa lalunya beberapa tahun yang lalu.

Flashback.

Pemantik itu aslinya milik Xia Fei. Dulu sebelum mereka memulai misi mereka, Xia Fei menyalakan pemantik itu sembari mengajak semua rekannya untuk membuat permohonan lebih dulu karena entah apakah mereka akan selamat atau tidak dalam misi ini.

Satu per satu, semua orang mulai menyatakan permohonan masing-masing. Ada yang memohon untuk kesehatan ibunya, ada yang memohon untuk dikasih jodoh, ada yang memohon agar cintanya diterima.

Sedangkan Xia Fei hanya berharap istrinya akan melahirkan bayi mereka dengan selamat. Minggu depan putrinya akan lahir. Dia berjanji akan segera pulang dan menemani istrinya setelah misi ini selesai nanti.

Flashback end.

Xing Xing membangunkan Li Teng dari mimpinya dan memberitahu kalau Nian Chu sudah mau pulang. Ibunya barusan menghubunginya, menyuruhnya pulang untuk makan.

Tiba-tiba Yu Fei datang lagi dan langsung masuk dengan penuh semangat... sampai saat dia melihat Nian Chu yang menatapnya dengan kesal. Yah, dia masih kesal sama Yu Fei karena seenaknya menyewa Li Teng untuk jadi bodyguard-nya.

Yu Fei akui kalau dia melakukan ini untuk membantu memperbaiki hubungan Nian Chu dengan Li Teng. Asal Nian Chu tahu saja, biaya sewa bodyguard-nya mahal banget loh. Tapi dia tidak keberatan sedikitpun menghabiskan uang sebanyak itu demi membantu memperbaiki hubungan mereka.

"Baiklah. Terima kasih. Aku pergi duluan."

Xing Xing langsung tak senang melihat Yu Fei datang lagi ke rumah mereka. Ngapain dia ke sini lagi? Yu Fei seperti biasanya, sengaja memprovokasi Xing Xing dengan memberitahunya bahwa sekarang papanya Xing Xing adalah bodyguard-nya.

"Nggak boleh!"

"Kalau papamu melanggar kontrak, maka dia harus membayar uang yang sangat-sangat-sangat banyak!"

Tak lama kemudian, Xing Xing tiba-tiba kembali dengan menyodorkan celengan dan boneka kesayangannya pada Yu Fei untuk membayar papanya. Aww, anak yang baik.

Yu Fei sampai tak enak sendiri menerima semua itu. Tak enak dengan situasi ini, Jiang Hao dengan sopan meminta Yu Fei pergi, dan langsung mendorongnya keluar saat itu juga.

Ayah dan ibunya Nian Chu baru pulang dari belanja saat mereka melihat putri mereka pulang lalu disusul Li Teng. Nian Chu berniat mengusirnya, tapi ayah dan ibu malah mengundang Li Teng masuk dan makan bersama mereka.

Li Teng dengan senang hati menerima penawaran mereka dan tak ada yang bisa Nian Chu lakukan selain pasrah. Nian Chu cuek makan sendiri. Ibu berusaha memberinya isyarat untuk mengambilkan lauk untuk Li Teng, tapi Nian Chu malah mengambilkan lauk untuk kedua orang tuanya.

Maka Ibu langsung saja merebut lauknya Nian Chu untuk diberikan pada Li Teng. Li Teng setulus hati memuji masakan Ayah dan berjnaji akan mentraktir mereka makan di restoran lain kali. Ibu langsung setuju dengan senang hati, kapan?

"Minggu depan, saya punya banyak waktu."

Nian Chu sontak memelototinya dengan kesal, tapi tak ada yang bisa dia lakukan. Usai makan, Li Teng mencuci piring, sementara Nian Chu santai-santai di sofa ruang tamu sambil membaca pesan dari bosnya yang memberitahu bahwa mereka mendapat undangan untuk menghadiri festival film di perbatasan.

Ibu tiba-tiba muncul dan memaksanya untuk ke dapur menemui Li Teng dan meminta maaf padanya. Ibu tahu mereka sedang bertengkar. Nian Chu menolak, dia kan tidak salah apa-apa, kenapa juga dia harus minta maaf. Tapi Ibu bersikeras mendorongnya ke dapur.

Nian Chu terpaksa menurutinya dan langsung mengonfrontasi Li Teng. "Mau sampai kapan kau berencana mengikutiku? Jangan mengungkit tentang kontrak bodyguard itu. Kau bisa saja menolak permainan Qiao Yu Fei ini."

"Sampai kau tidak marah lagi padaku."

Nian Chu mengklaim kalau dia sudah tidak marah. Tapi besok Li Teng tidak perlu mengantarnya-jemput dia. Dia hanya ingin mereka putus baik-baik.

"Lalu apa kau bisa melindungi dirimu sendiri?"

"Direktur Li, kau terlalu memandang tinggi dirimu sendiri.. Kau pikir aku tidak akan bisa hidup tanpamu?"

Tapi Li Teng tetap cemas dan tiba-tiba saja menariknya ke dalam pelukannya. "Aku hanya tidak ingin kau terluka."

"Tapi kau sudah menyakitiku."

Nian Chu mau melepaskan diri dari pelukannya, tapi Li Teng menolak melepaskannya dan tetap menggenggam erat tangannya. Nian Chu bertanya-tanya, jika koin itu tidak pernah muncul, akankah Li Teng muncul kembali dalam hidupnya?

Tapi Li Teng malah diam saja. Kecewa, Nian Chu berusaha keras melepaskan tangannya dari genggaman Li Teng, tapi gagal. Maka Nian Chu langsung menggunakan teknik bela diri ajaran Li Teng untuk memelintir tangan Li Teng dan berhasil melepaskan diri darinya.

"Sepertinya kau sudah berlatih." Komentar Li Teng.

"Jadi apa kau akan terus mengikutiku?"

"Iya."

"Li Teng. Apa kau tahu apa yang kau inginkan? Kadang aku sungguh ingin tahu apa yang ada di dalam pikiranmu. Aku benar-benar tidak mengerti dengan permainan pikiranmu yang misterius. Aku tidak butuh 'kebaikan' yang kau lakukan padaku. Kau dipecat!"

Bersambung ke episode 9

Post a Comment

1 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam