5 tahun yang lalu...
Nian Chu berusaha kabur dari para penculiknya, tapi gagal. Dia tertangkap kembali dengan cepat, bahkan hampir diper~~sa sama salah satu preman itu. Nian Chu panik banget, dia berusaha mengingatkan si preman kalau dia ceweknya Lee, tapi si preman malah tambah bernafsu padanya.
Untung saja Lee muncul menyelamatkannya tepat waktu dan menghajar si preman dengan kejam. Dan Nian Chu langsung memanfaatkan saat itu untuk kabur.
Tapi saat dia berhasil keluar dari hutan dan menginjak area berpasir, Lee tiba-tiba berteriak menghentikannya dan memperingatkannya untuk tidak bergerak. Karena tanah berpasir yang Nian Chu injak itu ada ranjau daratnya.
Lee lalu mengambil sebongkah batu besar. Nian Chu kira kalau Lee bakalan menyelamatkannya dengan itu, tapi Lee ternyata cuma meletakkan batu itu di dekatnya lalu mendudukinya sambil menontonnya. Pfft!
Gimana sih, kok malah cuma duduk diam di situ? Kakinya Nian Chu kan sudah mulai mati rasa nih. Bukankah seharusnya Lee meletakkan batu itu di sini biar dia bisa mengangkat kakinya?
"Kau banyak tahu, rupanya? Masih ingin melarikan diri?"
Melarikan diri? Ah! Nian Chu langsung paham kalau Lee cuma menipunya. Tidak ada ranjau darat di situ. Lee bahkan langsung mendekatinya yang kontan saja membuat Nian Chu malu dan gugup.
"Kenapa? Malu? Siapa tadi yang bilang kalau kau adalah wanitaku?"
Nian Chu gugup banget, apalagi Lee malah semakin mendekat. Dia mau apa? Lee berbisik memberitahu bahwa ada orang yang sedang mengawasi mereka, jadi Nian Chu sebaiknya jangan bergerak.
"Kau hanya bisa selamat jika kau mendengarkanku." Bisik Lee dalam posisi seolah mau menciumnya... lalu tiba-tiba dia menggotong Nian Chu dan membawanya kembali ke kamar mereka sambil memberitahu Nian Chu bahwa mereka sedang diawasi oleh drone yang sedang melayang tepat di atas mereka. Nian Chu tidak akan bisa melarikan diri sendirian.
Flashback end.
Li Teng mendekat untuk mencium Nian Chu... saat tiba-tiba saja dia teringat akan tragedi yang menimpa Xia Fei dan He Li Hua. Li Teng pun langsung mundur sembari mengingatkan dirinya sendiri bahwa dia tidak boleh membuat Nian Chu berakhir seperti He Li Hua. Cepat-cepat mengalihkan topik, Li Teng akhirnya cuma menanyakan tentang pertunjukkan teaternya Nian Chu besok.
Saat Nian Chu tengah bersiap-siap, Yu Fei datang membawakan buket bunga untuk mendukung sahabatnya itu dan mendoakan pertunjukkannya akan sukses.
Yu Fei sudah ceria lagi sekarang. Xiao Yu Fei gitu loh! Dia tidak akan mudah dikalahkah! Tapi Yu Fei bersumpah akan menemukan pria itu tak peduli di mana pun pria itu bersembunyi.
Pria itu benar-benar pria idamannya Yu Fei, sesuai banget dengan karakter bos kejam seperti di novel-novel. Dingin, tampan, mapan, perhatian, berkuasa, tak ada seorang pun yang berani bilang 'tidak' padanya, tak ada seorang pun yang berani bernegosiasi dengannya
Jiang Hao memang cowok yang penuh perhatian, terutama pada Xing Xing. Err... tapi masalah dia sangat berkuasa sampai tidak ada seorang pun yang berani sama dia, kayaknya enggak gitu deh. Nyatanya ada orang yang berani menentangnya... yaitu Xing Xing. Pfft!
Buktinya, sekarang dia malah sedang berusaha keras membujuk Xing Xing untuk minum obatnya, dia bahkan berusaha mengiming-imingi Xing Xing es krim asalkan Xing Xing mau minum obat. Tapi Xing Xing tak percaya dengan janji papanya itu. Buktinya Papa kemarin janji mau beliin dia tiara, tapi ternyata tidak dibeliin. Xing Xing tidak mau percaya lagi padanya.
Jiang Hao berusaha meyakinkan bahwa dia sudah mau membelinya kemarin, hanya saja terjadi situasi tak terduga. Tapi dia janji pasti akan membelikan tiara itu untuk Xing Xing. Xing Xing akhirnya luluh juga, mereka pun berjanji jari kelingking dengan imutnya.
Mengalihkan pikirannya dari si pangeran parkirnya, Yu Fei keheranan melihat mata pandanya Nian Chu. Dia kenapa? Apa yang terjadi semalam setelah mereka mengantarkannya pulang? Sepertinya terjadi sesuatu yang bagus, yah?
Nian Chu akhirnya curhat tentang kejadian hampir ciumannya yang batal kemarin. Bukannya Nian Chu kecewa atau apa sih, hanya saja dia merasa bahwa setap kali mereka sedang bersama, sepertinya banyak hal yang Li Teng pikirkan.
Yu Fei menyarankannya untuk menguji Li Teng saja. Jika setelah itu Li Teng masih belum tergerak juga, berarti ada dua kemungkinan. Pertama, Li Teng memang tidak tertarik pada Nian Chu. Kedua, Li Teng tidak tertarik pada perempuan. Pfft!
Jadi begini caranya, nanti saat mereka kencan lagi, Nian Chu harus menciptakan suasana romantis di antara mereka, buatlah kejadian yang seolah-seolah mereka tidak sengaja kontak fisik. Lalu setelah itu, tatap Li Teng dengan penuh cinta, lalu saat suasana sudah mulai semakin panas, Nian Chu tutup mata, lalu cup... cup... cup. Kalau setelah itu Li Teng masih juga tidak bereaksi, berarti Li Teng memang tidak tertarik pada wanita.
Errr... Enggak deh. Jelas-jelas Li Teng tuh cowok normal. Bahkan 5 tahun yang lalu dia sangat gelisah saat tak sengaja melihat Nian Chu sedang ganti baju.
Li Teng sedang bersiap pergi ke teater saat Jiang Hao menelepon untuk memberitahu bahwa dia tidak bisa ikut menyaksikan pertunjukkannya Nian Chu soalnya Xing Xing masih demam.
Tapi Jiang Hao cemas apakah Li Teng akan bisa menemukan koin itu di teater hari ini? Dan apakah setelah itu dia akan putus dari Nian Chu?
Li Teng mengiyakannya. "Ini cara terbaik untuk melindunginya."
Li Teng menatap bunga Forget Me Not-nya dengan sedih teringat percakapannya dengan Nian Chu 5 tahun yang lalu. Waktu itu dia bertanya-tanya apa yang akan Nian Chu lakukan setelah dia pulang nanti.
Nian Chu dengan antusias menyebutkan berbagai makanan kesukaannya yang ingin dia makan begitu dia pulang nanti, dan Lee hanya diam mendengarkan cerocosannya sambil menatapnya dengan terpesona.
Saat semua orang fokus menonton pertunjukkan, si wanita misterius itu diam-diam memasuki kantor si bos teater untuk mencari koin USB itu juga.
Li Teng yang duduk bersama si bos, langsung terang-terangan mengonfrontasi si bos tentang koin USB itu dan meminta si bos untuk mengembalikan koin USB itu padanya.
Tapi si bos tampak jelas enggan untuk memberikannya... sampai saat dia menyadari tatapan tajam Li Teng yang kontan membuatnya gemetar hingga akhirnya dia mengalah dan langsung beranjak pergi ke kantornya untuk mengambil koin USB itu.
Tanpa menyadari si wanita misterius yang tengah bersembunyi di balik mejanya, si bos santai saja mengambil koin itu dari dompetnya. Namun tiba-tiba burungnya mengagetkannya dengan nyeletuk 'Pencuri, pencuri' sehingga koin itu tak sengaja terjatuh.
Maksudnya si burung adalah si wanita misterius itu pencurinya. Tapi si bos tidak nyambung dan tidak curiga apapun. Kebetulan banget koin itu jatuh dekat wanita itu, maka saat si bos kesulitan mengambil koin itu, diam-diam wanita itu menukar koin itu dengan koin yang palsu.
Dramanya berakhir sukses, tapi karena kebanyakan penonton adalah penggemarnya Li Xiao Yan, jadinya hanya nama Xiao Yan yang dielu-elukan. Hanya Yu Fei satu-satunya yang meneriakkan cintanya pada Nian Chu.
Tapi tidak masalah, cinta dan dukungan sahabatnya itu saja sudah cukup bagi Nian Chu. Tapi kemudian sesuatu menarik perhatian Nian Chu, dia melihat bosnya menyerahkan sebuah koin pada Li Teng.
Saat Nian Chu tengah membersihkan riasannya, Xiao Yan tiba-tiba mendatanginya untuk menegaskan bahwa ini terakhir kalinya mereka bekerja sama, lalu dengan sombongnya dia membanding-bandingkan popularitas mereka, mengklaim dirinya sangat amat terkenal sehingga banyak perusahaan memohon-mohon padanya untuk menjadi brand ambassador.
Tapi dia tidak sadar kalau Yu Fei sedang berdiri tepat di belakangnya, mendengarkan kesombongannya, padahal keluarganya Yu Fei adalah konglomerat yang mempekerjakannya sebagai brand ambassador.
Yu Fei jelas kesal mendengar itu hingga dia tidak sudi menjabat tangan Xiao Yan. Dari dulu sebenarnya Yu Fei tuh sebenarnya ingin bilang ke ayahnya untuk mengganti Xiao Yan, tapi Nian Chu selalu berbaik hati untuk tidak memperpanjang masalah.
Ah sudahlah. Berhubung pertunjukkannya sudah sukses, Yu Fei ingin mereka makan bersama untuk merayakannya. Tapi tiba-tiba Li Teng datang membawakan sebuket bunga Forget Me Not untuk Nian Chu.
Yu Fei yang tidak mau jadi obat nyamuk di antara mereka, mendadak membatalkan acara makan bersama itu dengan alasan ada urusan lain, dia mau mencari pangeran parkirnya saja.
Li Teng lalu mengajak Nian Chu pergi ke suatu tempat. Saat Nian Chu penasaran tentang apa yang dikatakan bosnya tadi, Li Teng berbohong kalau bos teater hanya berterima kasih padanya karena sudah membuat Xiao Yan setuju untuk bermain di drama mereka.
"Sebenarnya aku berterima kasih padanya walaupun dia sempat melanggar janjinya beberapa hari sebelumnya. Jika bukan karena dia, aku tidak akan bertemu denganmu."
Nian Chu bercerita bahwa 5 tahun yang lalu, dia berada di Tai Cheng untuk mengerjakan proyek dramanya yang dibintangi Xiao Yan. Tapi Xiao Yan mempersulitnya, menyuruhnya mengambil barang-barang di pantai. Saat itulah mereka bertemu dulu. Li Teng penasaran, apakah itu artinya Nian Chu menyesal bertemu dengannya?
"Tidak pernah." Jawab Nian Chu yang kontan saja membuat Li Teng senang.
Hujan turun saat Li Teng membawanya jalan-jalan ke pasar malam, tempat wisata kuliner yang pernah Nian Chu ceritakan padanya 5 tahun yang lalu.
Teringat nasehat Yu Fei tadi, Nian Chu berniat mau menggandeng tangan Li Teng, tapi gagal gara-gara Li Teng yang mendadak berbalik padanya.
Pantang menyerah, Nian Chu berusaha lagi. Tapi tepat saat tangannya terangkat, Li Teng mendadak balik badan untuk menunjukkan kedai stinky tofu yang pernah Nian Chu bilang, dan jadilah tangan Nian Chu tak sengaja hampir menyentuh dada Li Teng. Mereka jadi canggung dan sama-sama tersipu malu gara-gara itu.
Li Teng membelikan semangkok stinky tofu kesukaan Nian Chu, tapi Nian Chu tiba-tiba ingat tentang nasehat Yu Fei untuk menjaga bau mulutnya karena siapa tahu nanti mereka ciuman.
Nian Chu pun langsung menolak makan makanan itu. Li Teng nggak nyambung dan mengira kalau Nian Chu cuma tidak suka pedas. Tapi Nian Chu menegaskan kalau dia tidak bisa makan makanan itu hari ini, baik pedas maupun tidak, pokoknya dia tidak bisa makan itu.
Mereka akhirnya batal makan itu dan lanjut jalan ke kedai berikutnya... kedai pancake durian. Wkwkwk! Makanan bau lagi. Tapi Nian Chu tidak bisa menolaknya lagi sekarang, apalagi Li Teng berkata kalau dia juga mau memakannya. Akhirnya dia memesan dua porsi pancake durian... tapi tanpa duriannya. Pfft!
Akhirnya mereka makan makanan lain. Li Teng mengaku bahwa dia membawa Nian Chu kemari adalah karena dia ingin mewujudkan kencan impiannya Nian Chu, tapi ternyata dia salah pilih hari yah.
Nian Chu jadi tak enak juga mendengarnya. "Bukan begitu. Hanya saja, aku merasa hari ini kau sedikit berbeda dari biasanya."
Teringat nasehat Yu Fei untuk menciptakan suasana yang mengharuskan mereka melakukan kontak fisik, Nian Chu tiba-tiba meminta Li Teng untuk mengajarinya ilmu bela diri.
Nian Chu beralasan bahwa latihannya sering selesai tengah malam, makanya dia ingin belajar bela diri buat jaga-jaga kalau dia pulang sendirian tengah malam. Biarpun Li Teng sering menjemputnya, tapi dia akan merasa lebih tenang kalau bisa bela diri.
Oke! Li Teng langsung setuju tanpa ragu. Sebenarnya itu karena dia berniat mau putus, makanya hari ini dia baik banget sama Nian Chu.
Xing Xing sudah tidur, Jiang Hao mau keluar sebentar dan menitipkan Xing Xing pada seorang rekannya. Ngomongnya sih cuma mau beli tiara baru buat Xing Xing, tapi dia menata rambutnya dengan rapi, pakai hairspray segala kayak mau kencan. Pfft!
Jelas dia mengharap bisa ketemu Yu Fei di toko tiara itu. Sebenarnya Yu Fei memang ada di depan toko itu juga, berharap ketemu pangeran parkirnya di sana.
Tapi sayangnya, mereka begitu dekat tapi terasa begitu jauh dan akhirnya tak bertemu gara-gara ada petugas lewat bawa tumpukan kardus sangat banyak sehingga menghalangi pandangan mereka pada satu sama lain.
Li Teng membawa Nian Chu ke markasnya untuk melatihnya bela diri. Nian Chu gugup berduaan, dia belum siap saat Li Teng tiba-tiba saja memeluknya dari belakang.
Maksudnya sebenarnya cuma mau mengajari Nian Chu cara melepaskan diri dari situasi seperti ini. Tapi caranya memeluk dan bisikannya di telinga malah membuat Nian Chu jadi makin gugup.
Dia menyuruh Nian Chu untuk mempraktekkan ajarannya, tapi sayang, percobaan pertama gagal. Li Teng akhirnya berinisiatif ganti posisi, menyuruh Nian Chu untuk memeluknya biar dia mempraktekkan cara melepaskan diri yang benar.
Nian Chu agak canggung saat memeluknya. Li Teng dengan mudah dan cepat menyentak tangannya sehingga pelukannya pun terlepas. Dia lalu gantian memeluk Nian Chu lagi, menyuruh Nian Chu untuk melakukan gerakan yang sama sepertinya barusan.
Dan kali ini Nian Chu berhasil. Tapi saking antusiasnya, dia malah jadi kehilangan keseimbangan dan hampir saja terjatuh. Li Teng sigap menariknya hingga pada akhirnya Nian Chu terjatuh menimpanya.
Posisi mereka sangat dekat, mood-nya pas banget buat cup cup cup. Apalagi Li Teng tiba-tiba mengubah posisi mereka. Nian Chu pun langsung menutup mata, menunggu Li Teng menciumnya.
Li Teng hampir tergoda, tapi dia berhasil menahan diri dan langsung beranjak bangkit. Mereka jadi semakin canggung gara-gara itu. Tapi Nian Chu akhirnya memberanikan diri untuk terus terang menanyakan apa yang sebenarnya Li Teng hendak lakukan padanya saat Li Teng mengantarkannya pulang kemarin malam.
Li Teng mengklaim tidak melakukan apa-apa. Tapi saat Nian Chu to the point tanya apakah dia sebenarnya mau menciumnya, Li Teng akhirnya menyerah pada perasaannya dan langsung mencium mesra Nian Chu.
Bersambung ke episode 6
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam