Sinopsis Mysterious Love Episode 11

5 tahun yang lalu...

Biarpun mereka tidur sekamar, tapi Li Teng tak pernah melewati batas dengan tidur di lantai. Malam itu, dia melihat Nian Chu tidak bisa tidur karena Nian Chu kangen rumah. Li Teng meyakinkan bahwa dia pasti akan bisa segera pulang. Tapi Nian Chu tak percaya dan menuduh Li Teng bohong.

"Aku tidak bohong. Setelah kau meninggalkan tempat ini, lupakan segala hal yang terjadi di sini. Kau masih mudah, jangan biarkan masalah ini terus menerus membayangi hidupmu."

"Lalu seberapa cepat 'segera' itu?"

"Tidurlah."

"Aku tidak bisa tidur. Aku mau pulang. Jika saja segalanya berjalan normal, aku sudah selesai syuting sekarang. Aku akan duduk di kursi bambuku di balkon sambil makan semangka dan mengagumi bintang-bintang, dan duduk bersama ibuku jendela. Ibuku sangat suka menanam bunga-bunga. Seluruh keluarga kami suka. Bunga Forget Me Not biasanya akan mekar di musim ini. Aku akan memainkan piano di bawah keharuman bunga-bunga dan ibuku yang akan bernyanyi. Tidak seharusnya aku berada dalam situasi seperti ini."

Li Teng diam saja, tapi jelas dia mengingat setiap detil informasi yang Nian Chu sebutkan itu. Dan mungkin itulah yang mendorongnya untuk mencari bunga Forget Me Not untuk Nian Chu.

Flashback end.

Cemas saat tiba-tiba tak mendengar suara apapun dari dalam kamarnya Nian Chu, Li Teng sontak menendang pintunya dan menemukan Nian Chu dickek oleh seorang pria.

Li Teng diam-diam melempar isyarat mata pada Nian Chu untuk mengambil pulpen terdekat. Nian Chu dengan cepat mengambil pulpen itu lalu menancapkannya ke tangan pria itu, seketika itu pula Li Teng mengambil alih keadaan dan menghajar pria tersebut.

Tapi tiba-tiba dia melihat Wasa menarget Nian Chu. Li Teng sontak mendorong Nian Chu, menyelamatkannya dari anak panahnya Wasa. Dan itu memberi kesempatan pada pria itu untuk bisa melarikan diri.

Saat mereka melewati kedai es, Yu Fei langsung menawari Xing Xing, tapi Jiang Hao menolak. Tidak baik anak kecil makan terlalu banyak yang dingin-dingin.

Xing Xing jadi ngambek gara-gara itu. Maka saat Jiang Hao harus pergi sebentar gara-gara kejadian di vila, Yu Fei langsung membelikan es mangga yang sangat diinginkan Xing Xing.

Jiang Hao bergegas kembali ke vila untuk mengecek keadaan Li Teng. Die bbenar-benar merasa bersalah karena lalai mengamankan tempat ini. Tapi Li Teng tak mempermasalahkannya dan to the point memerintahkan Jiang Hao untuk memindahkan semua orang ke penginapan lain dan terus mengawasi Guo Zhi.

Jiang Hao meyakinkan bahwa mereka pasti akan bisa mengawasi pergerakan Guo Zhi karena dia sudah memasang alat pelacak padanya.

Li Teng juga memerintahkan Jiang Hao untuk mencarikannya mobil, tapi dia menolak memberitahu mau dia gunakan untuk apa mobilnya dan beralih topik menanyakan chip itu, apa mereka sudah berhasil memecahkannya.

Sayangnya belum. Jiang Hao melapor bahwa mereka perlu membobol satu firewall lagi untuk memecahkan chip itu. Jiang Hao benar-benar khawatir, apa Li Teng benar-benar mau kembali ke Taicheng? Lalu bagaimana dengan Nian Chu?

Tapi Li Teng jadi kesal mendengar pertanyaannya dan langsung mengusirnya. Dia langsung kembali ke Nian Chu untuk mengecek keadaannya dan melihat lehernya Nian Chu lebam memerah.

Kejadian tadi kontan membuat Nian Chu menuntut Li Teng untuk jujur padanya. Apa yang sebenarnya terjadi? Li Teng janji akan memberitahu segalanya, tapi terlebih dulu dia mengajak Nian Chu keluar ke suatu tempat.

Wasa membersihkan crossbow-nya dengan sebal karena gagal mengenai Nian Chu tadi. Pria itu mengerti, Wasa cemburu dan ingin menyingkirkan semua wanita yang dekat dengan Lee.

Dulu Boss (ayahnya Da An) sering berusaha membujuk Wasa untuk bekerja pada mereka, tapi Wasa keukeuh untuk bekerja pada Tuwa karena ada Lee di sana. Tapi Lee tidak pernah menghargai Wasa. Jadi bukankah sebaiknya Wasa memberikan cintanya pada orang lain saja?

Wasa menolak. "Bukankah kau sudah terlalu sering menanyakannya?"

"Siapa tahu kau akan berubah pikiran? Kita sudah saling mengenal lebih dari 10 tahun. Tak ada seorang pun yang lebih memahamimu daripada aku."

Tapi Wasa cuma menjawabnya dengan menargetkan senjatanya pada pria itu yang langsung sukses membuat pria itu menyerah. Tapi Wasa penasaran, kenapa Da An mengirim dia kemari? Wasa kira kalau Da An hanya mengirim Guo Zhi.

Alasannya sudah jelas, karena biarpun Guo Zhi bisa mendekati Nian Chu, tapi Guo Zhi itu sama sekali tidak berguna. Karena itulah, dia yang dikirim kemari untuk mengambil alih keadaan. Dia sudah memasang alat pelacak di tasnya Nian Chu. Nian Chu tidak akan bisa melarikan diri darinya.

"Jangan sakiti Lee!" Ancam Wasa.

Guo Zhi masih begitu panik mencari koin itu di mesin arcade sampai tidak menyadari kalau koin itu sebenarnya ada di depan matanya, tercampur dengan koin-koin lain. Namun saat itu juga, tiba-tiba muncul seorang pria misterius yang kontan membuat Guo Zhi gemetar hebat. (Hmm, apakah dia Da An?)

Dalam perjalanan, Nian Chu mengucap terima kasih pada Li Teng yang telah menyelamatkannya tadi. Tapi Li Teng menanggapinya dengan berkata bahwa itu adalah tugasnya.

Nian Chu jadi kesal dan dengan ketus mengingatkan bahwa itu bukan tugasnya Li teng juga, soalnya dia kan sudah memecat Li Teng.

"Maksudku, tugasku sebagai pacarmu."

"Jangan lupa, kita sudah putus."

"Siapa yang setuju putus?"

Li Teng tiba-tiba menarik lepas seatbelt-nya Nian Chu lalu melepaskan dasinya yang kontan saja membuat Nian Chu panik mengancamnya untuk tidak macam-macam atau dia akan teriak.

"Teriak saja. Lagian tidak akan ada orang yang datang." Santai Li Teng lalu menggunakan dasinya untuk menutup mata Nian Chu.

Dia lalu menuntun Nian Chu keluar. Saat Nian Chu akhirnya membuka matanya, dia mendapati mereka berada di padang bunga Forget Me Not yang indah. Dia menghadiahkan sebuket Forget Me Not untuk Nian Chu sebelum kemudian mulai memperkenalkan identitas aslinya.

Nama aslinya adalah Li Teng, lahir pada 27 Oktober 1990. Sejak kecil dia sangat pintar. Bahkan waktu SMP dan SMA, dia selalu masuk program akselerasi. Dan sekarang dia mengelola bisnis sendiri.

Kedua orang tuanya sudah meninggal dunia dan dia tidak punya saudara. 7 tahun yang lalu saat mereka tengah menjalankan misi, Xia Fei meninggal dunia. Lalu 5 tahun yang lalu, dia menyamar masuk ke sindikat-nya Tuwa dan berhasil membubarkan sindikat tersebut.

2 tahun yang lalu saat akhirnya dia diperbolehkan keluar dari rumah sakit, dia ingin menemui Nian Chu. Tapi kemudian dia mengetahui bahwa anggota sindikat itu berkumpul kembali. Berulang kali dia mencoba berbagai cara untuk menemui Nian Chu, tapi pada akhirnya dia mengurungkan niatnya dan pergi.

"Kenapa kau memberitahuku semua ini?"

"Karena Ruan Nian Chu, aku mencintaimu. Aku ingin menjadi kekasihmu, aku tidak bercanda."

"Lalu kenapa kau selalu berubah-ubah saat kita berkencan?"

Li Teng akui bahwa dia mulai mendekati Nian Chu demi koin itu. Tapi di dalam koin itu ada chip yang berisi informasi bisnis ilegal sindikatnya Tuwa. Karena itulah, Li Teng harus mendapatkan koin itu.

Awalnya dia berniat untuk pergi dan menyelesaikan apa yang seharusnya dia lakukan 5 tahun yang lalu setelah dia mendapatkan koin itu, karena dia tidak mau Nian Chu berakhir seperti He Li Hua.

Sejak dia masuk ke dalam sindikat itu, hanya ada kegelapan dalam hidupnya. Hanya Nian Chu satu-satunya cahaya hidupnya saat itu. Karena itulah dia tidak ingin Nian Chu berada dalam bahaya. Nian Chu pantas mendapatkan kebahagiaan, Nian Chu tidak seharusnya terseret ke dalam kegelapan bersamanya.

"Jadi karena itu kau mendorongku menjauh?"

"Waktu itu aku berpikir bahwa dalam hidup ini, aku hanya bisa melindungimu secara diam-diam. Sebenarnya aku membawamu ke sini hari ini, buka cuma untuk membicarakan tentang diriku sendiri. Aku punya masalah penting yang perlu kutanyakan padamu. Ruan Nian Chu, bagaimana perasaanmu terhadapku? Jika kau tidak punya perasaan padaku lagi, maka mari kita putus. Aku tidak akan lagi mengganggumu. Aku hanya menginginkan satu kata darimu."

Nian Chu berpikir sebentar sebelum akhirnya memberi jawaban. "Kalau begitu, mari kita coba lagi."

Li Teng senang dan langsung menarik Nian Chu mendekat. "Kalau begitu, mulai sekarang, kau adalah milikku."

Nian Chu memintanya untuk berjanji jari kelingking. Mulai sekarang, apa pun yang akan mereka hadapi nantinya, mereka harus menghadapinya bersama. Li Teng berjanji dan langsung menautkan jari kelingking mereka sebelum kemudian menciumnya mesra.

Hari sudah petang saat akhirnya mereka mau kembali, tapi tiba-tiba saja pria tadi muncul lagi, kali ini dengan membawa bala-balanya. Dia tidak peduli biarpun koin itu tidak ada pada Li Teng, karena dia hanya ingin Li Teng mati.

Li Teng langsung memberikan kunci mobilnya pada Nian Chu sebelum kemudian dia mulai menghadapi mereka. Tapi salah satu dari mereka mengejar Nian Chu.

Untungnya Nian Chu langsung menggunakan ajaran Li Teng untuk melepaskan diri dari cengkeraman pria itu lalu menyemprot semprotan merica ke mata pria itu.

Li Teng hampir kewalahan menghadapi mereka seorang diri. Nian Chu berusaha menyalakan mobilnya, tapi mobilnya malah mogok. Parahnya lagi, ponselnya tidak ada sinyal sama sekali.

Li Teng berhasil mengalahkan para anak buah pria itu, jadilah sekarang dia harus berduel dengan pria itu. Tapi pria itu menggunakan belati dan berhasil menusuk perut Li Teng.

Dia hampir saja mau menghabisi Li Teng saat tiba-tiba saja Nian Chu menyetrumnya dengan taser lipstik pemberian Li Teng, pria itu pun pingsan. Wah! Ternyata alat ini berguna juga.

Di vila, Jiang Hao mondar-mandir kebingungan gara-gara Yu Fei dan Xing Xing yang belum pulang-pulang juga. Ponselnya juga tidak bisa dihubungi.

Untungnya mereka akhirnya pulang juga. Tapi anehnya, Xing Xing entah kenapa gatal-gatal dan kulitnya tampak memerah. Jiang Hao kontan cemas, Yu Fei ngasih makan apa pada Xing Xing?

"Aku makan es serut mangga." Aku Xing Xing sebelum kemudian dia pingsan. OMG! Dia teryata alergi mangga. Jiang Hao kontan panik melarikannya ke rumah sakit, sementara Yu Fei hanya bisa berdiri membatu di sana saking shock-nya.

Untuk memastikan orang-orang itu tidak akan bisa macam-macam lagi, Nian Chu menyemprot mata mereka dengan semprotan merica dan memaksa mereka untuk mengaku tentang bagaimana mereka bisa menemukan mereka di sini.

Salah satu pria itu mengaku bahwa di tasnya Nian Chu ada alat pelacak. Kaget, Nian Chu sontak menggeledah tasnya hingga dia menemukan alat itu dan langsung menghancurkannya.

Nian Chu ingin mengecek luka Li Teng, tapi Li Teng malah masih sempat-sempatnya menggoda Nian Chu. Karena tidak mungkin tetap berada di sini dan tidak bisa kembali ke vila juga, mereka pun pergi mencari tempat berlindung.

Bersambung ke episode 12

Post a Comment

1 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam