Sinopsis You Are My Hero Episode 32 - 2

Usai menemani si Kakak Shen cek darah, Ke Lei memberitahunya untuk meluruskan lengan alih-alih ditekuk, Mi Ka yang mengajarinya seperti itu. Si Kakak Shen sontak kesal mendengar Ke Lei menyebut Mi Ka lagi, tapi dia tetap menurutinya.

Mencoba mencari tahu tentang hubungan mereka, dia mengomentari hubungan mereka yang sepertinya sangat baik. Sepertinya mereka sudah lama pacaran, yah? Apa Ke Yao pernah bertemu Mi Ka?

Ke Lei mengaku belum lama pacaran, mungin hanya karena dia menemukan orang yang tepat. Ke Yao pernah bertemu Mi Ka dan kakaknya itu sangat menyukai Mi Ka. Lain kali dia akan meminta Ke Yao untuk menjenguknya. Si Kakak Shen langsung panik mendengarnya dan langsung berusaha menolak dengan alasan Ke Yao pasti sangat sibuk.

Saat melihat Mi Ka di ujung lorong, si Kakak Shen kesal banget dan langsung pura-pura sakit kepala tapi menolak diperiksa dokter, sengaja biar dia bisa bermanja pada Ke Lei, menggandeng erat tangan Ke Lei dan dilihat Mi Ka.

Tapi Mi Ka tak gentar sedikitpun melihat itu, dia langsung melepaskan cengkeraman tangan si Kakak Shen, memberitahu si Kakak Shen untuk diperiksa dokter lalu menggantikan Ke Lei mendorong kursi rodanya.

Dia memang cuma pura-pura, makanya Dokter Zhang juga bingung saat memeriksanya dan menduga kalau sakit kepalanya mungkin karena stres atau karena migrain kronis.

Ke Lei lalu pamit setelah itu, dia ada latihan soalnya. Setelah Ke Lei pergi, si Kakak Shen meminta adiknya untuk membawanya keluar jalan-jalan di taman.

Si Adik Shen heran sama Ke Lei, kenapa dia sangat membela pacarnya itu. Rencana awal mereka adalah memicu sedikit perselisihan di antara kedua sejoli itu dengan cara mengajukan segudang permintaan pada Mi Ka, tapi nyatanya Ke Lei malah menangkis semuanya demi Mi Ka, membuat Adik Shen jadi kelihatan kayak orang yang sangat tidak pengertian.

Tapi si Kakak Shen mengingatkan adiknya untuk menanggung itu demi dia. Bagaimanapun, sekarang ini mereka hanya bisa bergantung pada Ke Lei untuk menyembuhkan kakinya. Jika tidak, dia mungkin bakalan harus duduk di kursi roda selamanya.

Tapi Adik Shen bingung harus bagaimana. Tadi dia membual tentang hubungannya dan Ke Lei. Tapi Mi Ka sama sekali tidak bereaksi apapun. Dia sungguh tidak mengerti kenapa kedua orang itu tidak sesuai dugaan mereka sama sekali.

Berhubung sekarang mereka tidak bisa lagi mengajukan permintaan ini-itu, si Kakak Shen memutuskan untuk bekerja sama dengan dokter saja. Lagipula dia tidak bisa terus menerus pura-pura sakit kepala. Biar dia pikirkan cara lain nanti.

Di markas, Wen Bo melaporkan jadwal latihan mereka pada Komandan Hao yang langsung menyetujuinya. Mengalihkan topik dari masalah kompetisi, Komandan Hao penasaran dengan kehidupan cintanya Wen Bo. Ke Lei sudah pacaran, bagaimana dengan Wen Bo?

"Lapor, Komandan! Begitu keluar dari kantor anda ini, saya akan bersiap untuk berpacaran!" (Pfft!)

"Bagus! Berkompetisi dengan baik, berpacaran dengan baik."

Tak lama kemudian, Wen Bo mendapat kiriman paket. Pesanan Konatsu Negoranya datang. Tapi dia bingung bagaimana harus menyampaikannya ke Qing Xia.

Akhirnya dia berinisiatif untuk mengirimkannya ke Qing Xia lewat kurir dengan disertai sebuah pesan manis. (Duh, abang. Seharusnya diberikan langsung pada Qing Xia dong)

Di rumah sakit, Perawat Xiao Xiao memberitahu Mi Ka sebuah gosip yang lagi heboh... bahwa si pasien bermarga Shen itu katanya mantannya Ke Lei. Seluruh rumah sakit sedang menggosipkan hal ini, bahwa mantannya Ke Lei dirawat di rumah sakit ini dan pacarnya Ke Lei yang sekarang yang merawat mantannya Ke Lei.

Mi Ka jelas kesal mendengarnya. Ke Lei tidak punya mantan pacar. Kedua wanita itu cuma putrinya mendiang kaptennya Ke Lei yang dulu. Siapa sih yang nyebarin gosip tidak benar itu, biar Mi Ka temui mereka?

"Bibi petugas kebersihan dan asisten perawat juga menyebarkannya, siapa yang akan kau temui?"

"Dasar kurang kerjaan!"

Pulang kerja, Mi Ka langsung curhat tentang masalah itu pada Qing Xia. Sebenarnya Qing Xia datang untuk mengeluhkan masalahnya sendiri. Tapi dia memberi kesempatan pada Mi Ka untuk bicara duluan.

Jadilah Mi Ka mulai mengeluhkan segala hal tentang Ke Lei yang membuat-buat alasan biar dia bersimpati sama Ke Lei dan akhirnya membiarkan Ke Lei kembali ke rumahnya ini dan tinggal bersamanya. Okelah, yang itu bukan masalah besar.

Dia mengerti kalau Ke Lei berhutang budi pada mendiang Kapten Shen, makanya dia membantu kakak-adik Shen itu. Di sinilah letak masalahnya, kedua kakak-beradik Shen itu. Terutama si adik.

Setiap kali si adik itu ngomong berdua sama dia, aduh, bagaimana menggambarkannya yah... Qing Xia ngerti nggak sih, rasanya tuh kayak... nusuk banget gitu loh.

Qing Xia mengerti banget. Dia kalau ngomong seolah-olah tidak ada maksud jahat, tapi jelas setiap ucapannya menusuk Mi Ka dengan tujuan untuk membuat Mi Ka merasa tak nyaman, membuatnya marah. Terus bagaimana dengan si kakak?

Kalau si kakak sih, menurut Mi Ka tidak masalah, dia tampak sangat lemah lembut dan tidak banyak bicara dengannya. Tapi ada yang aneh. Setiap kali Ke Lei muncul, sakitnya mendadak kambuh. Tapi mungkin itu karena dia memang pasien, kondisinya tidak bisa dikendalikan. Jadi Mi Ka tidak terlalu berpikir macam-macam.

Qing Xia tak percaya. "Siapa bilang tidak bisa dikendalikan? Memangnya kau tahu dia sungguhan atau pura-pura? Menurut analisisku, dia pasti sengaja."

Ke Lei baru tiba di depan pintu saat tiba-tiba saja dia mendengar Mi Ka memberitahu Qing Xia tentang gosip yang sekarang sedang beredar luas di seluruh rumah sakit itu, bahwa si Kakak Shen itu mantannya Ke Lei, cinta masa kecilnya Ke Lei, hubungan mereka sangat baik, makanya Ke Lei tetap membantunya sampai sekarang. Dan dia sebagai kekasihnya Ke Lei yang sekarang harus membantu merawat mantannya Ke Lei itu.

Ke Lei sontak masuk dengan marah, tidak terima dengan gosip tidak benar itu, siapa yang nyebarin gosip itu? Tapi Mi Ka menolak bicara lebih jauh dan langsung masuk kamar mandi.

Qing Xia juga tidak bisa banyak membantunya. Jadi dia hanya bisa memberi Ke Lei nasehat dan mengingatkan bahwa hubungan sekuat apapun, pasti akan diterjang masalah dan kesalahpahaman. Jadi Ke Lei harus bijak dalam menanggapi dan menyelesaikan masalah ini. Dia pikirkan sendiri saja bagimana penyelesaiannya, Qing Xia pamit.

Begitu Mi Ka keluar dari kamar mandi, Ke Lei janji padanya bahwa besok dia akan ke rumah sakit dan menyelesaikan masalah ini untuk Mi Ka. Ini kesalahannya, dia akan bertanggung jawab untuk menyelesaikannya.

Ke Lei benar-benar melaksanakan janjinya keesokan harinya. Dia mendatangi rumah sakit dan target utamanya adalah para tukang gosip terbaik sedunia, yaitu bibi-bibi cleaning service.

Dengan pura-pura menelepon seseorang di depan mereka, dia berujar lantang menjernihkan gosip itu dan meluruskan hubungannya yang sebenarnya dengan kakak-adik Shen, bahwa kedua kakak-adik itu hanya putri kaptennya yang dulu, dia dan Mi Ka hanya membantu mereka. Entah siapa yang mulutnya gatel banget mengarang cerita kalau si Kakak Shen itu mantan kekasihnya. Dia dan Mi Ka jadi canggung sekarang.

Dan rencananya sukses. Para bibi cleaning service itu langsung menggosip heboh, mereka senang karena ternyata Kapten Xing bukan orang picik yang akan menyuruh kekasihnya untuk mengurus mantannya dan Mi Ka ternyata sangat baik hati.

Setelah itu, Ke Lei pergi menemui Dokter Shao untuk membahas jadwal operasinya si Kakak Shen. Dia agak buru-buru karena sebentar lagi dia harus menjalani pelatihan tertutup. Makanya dia ingin menuntaskan masalah ini sebelum kembali ke tim. Dengan begini tekanan Mi Ka juga akan berkurang.

Dokter Shao mengerti. Belakangan ini memang beredar rumor tak sedap di rumah sakit. Tapi menurut pengamatan Dokter Shao, manajemen emosi Mi Ka cukup bagus. Dokter Shao lalu mengecek jadwalnya dan memutuskan untuk melakukan operasinya hari rabu sore.

Ke Lei setuju. Dia lalu mendatangi kamar si Kakak Shen tapi keduanya sedang tidak ada karena sedang menjalani pemeriksaan sekarang ini. Mi Ka juga sedang tidak ada, mengantarkan dokumen ke kantor rumah sakit.

Kalau begitu, Ke Lei akhirnya hanya menitip pesan pada Perawat Xiao Xiao untuk disampaikan ke Mi Ka. Pesannya adalah... "Masalah sudah diselesaikan. Dokter Mi bekerjalah dengan tenang. Dokter Mi sudah bekerja keras." (Pfft! Pesan yang manis)

Dia memperingatkan Xiao Xiao untuk menyampaikan pesannya utuh, pokoknya tidak boleh kurang satu huruf pun. Ke Lei lalu pamit dan pergi tanpa menyadari kakak-adik Shen yang baru kembali.

Mereka melihatnya, tapi memutuskan untuk membiarkannya pergi. Tapi saat si Adik Shen mengambil air panas, tak sengaja dia mendengar seorang bibi cleaning service memberitahu temannya tentang kakaknya yang ternyata bukan mantannya Kapten Xing.

Mereka berdua cuma kerabat yang datang menumpang tapi berlagak seolah mereka punya bekingan orang penting. Kapten Xing sendiri loh yang mengatakannya.

Dia cuma membantu mereka karena mereka putri dari orang yang berjasa padanya, dan Dokter Mi setuju untuk membantunya. Dokter Mi itu benar-benar baik pada Kapten Xing. Mereka cuma pacar, tapi Dokter Mi rela membantunya mengurusi hal-hal merepotkan semacam ini.

"Siapa sih yang menyebarkan rumor bahwa pasien ranjang nomor 15 itu adalah mantan kekasih Kapten Xing?"

"Aku tidak tahu. Tapi sepertinya tersebar dari kamar pasien."

"Oh, menurutku, jangan-jangan kedua kakak beradik itu sendiri yang mengatakannya."

Kesal, si Adik Shen cepat-cepat kembali untuk memberitahukan masalah ini pada kakaknya. Sikap Ke Lei ini jelas menunjukkan kalau Ke Lei ingin Kakak Shen dioperasi secepatnya. Sepertinya mereka harus mulai menjalankan rencana cadangan.

Mi Ka baru kembali dan Perawat Xiao Xiao langsung menyampaikan pesannya Ke Lei tadi dengan sedetil-detilnya. Tapi Mi Ka malah bingung sendiri, sama sekali nggak nyambung, masalah apa yang sudah tuntas?.

Bersambung ke episode 33

Post a Comment

1 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam