Sinopsis You Are My Hero Episode 18 - 1

Ke Lei baru masuk ke rumahnya (yang ditinggali Mi Ka) dan langsung tercengang mendapati rumah itu kayak tempat sampah. Wkwkwk! Segala macam barang, baju-baju dan makanan berserakan di sana-sini. Ke Lei sampai heran, bagaimana bisa Mi Ka hidup seperti ini.

Tak tahan melihat kekacauan ini, akhirnya dia membersihkan tempat itu sendirian dengan hanya menggunakan satu tangannya yang masih sehat (Benar-benar calon suami idaman nih si kapten).

Tapi saat akhirnya semua kerjaan beres dan rumah sudah rapi dan bersih, dia malah mendapat pesan dari Chen Tao yang memberitahu kalau Mi Ka ada piket malam ini. (Pfft! Salahmu sendiri, Kapten)

Kecewa, Ke Lei akhirnya memanggil Lu Feng ke rumah kakaknya untuk menemaninya makan. Tapi dia ganti haluan memasak hotpot karena dia ogah makan steik sama Lu Feng.

Lu Feng malah mengejeknya yang gagal bikin kejutan. Ke Lei sontak membanting pisaunya dengan garang, ini gara-gara dia mempercayai nasehat cinta bodohnya Lu Feng.

Mi Ka masih sibuk di IGD saat Xiao Yan mendadak datang. Dia batal nonton karena konser yang mau ditontonnya mendadak dibatalkan. Jadi dia memutuskan untuk kerja saja, lagian tidak enak membuat Mi Ka kerja 24 jam. Sebaiknya Mi Ka pulang dan istirahat saja.

Hotpot sudah matang, Lu Feng penasaran apa yang Ke Lei sukai dari Mi Ka. Dokter kayak dia kan biasanya bau formalin sepanjang hari dan pastinya memandang orang lain cuma sebagai kumpulan organ jantung, hati, limpa, dll.

"Benar. Kemungkinan besar karena dia bisa melihat ke dalam hatiku." Ujar Ke Lei (Pfft!)

Lu Feng merasa Mi Ka tuh tidak cantik-cantik amat, auranya juga tidak sebanding dengan Qing Xia. Ke Lei tidak setuju, menurutnya Mi Ka lumayan cantik dan sangat anggun.

Tiba-tiba kurir yang mengantarkan wine pesanan Lu Feng datang. Tepat saat mereka membuka pintu, Mi Ka baru saja pulang dalam keadaan awut-awutan dan bibirnya belepotan roti yang sedang dimakannya.

Lu Feng sampai heran sama temannya yang satu ini, keanggunan macam apa yang dia lihat dari Mi Ka. Tapi dia cukup tahu diri untuk segera pamit dan pergi meninggalkan mereka berduaan.

Ke Lei dengan canggung mengundangnya untuk makan hotpot bersamanya. Mi Ka setuju, tapi sedetik kemudian dia menyadari penampilannya, jadi dia izin ke toilet sebentar. Ke Lei pun buru-buru masuk untuk ganti baju.

Sama-sama sudah rapi dan bersih, sekarang mereka duduk bersama dengan canggung, sama-sama tak tahu harus ngomong apa atau harus bagaimana. (Hehe, mereka cute banget)

Berusaha memecahkan keheningan, Mi Ka berbasa-basi menanyakan Ke Yao dan keadaan tangannya Ke Lei. Ke Lei mengaku kalau Ke Yao sedang melakukan perjalanan bisnis, sedangkan tangannya sudah membaik.

Tapi setelah itu mereka mendadak saling terdiam canggung lagi... hingga Mi Ka lagi yang berinisiatif mencairkan suasana dengan bertanya sejak kapan Ke Lei mengenalinya.

"Sejak... kau menghadang mobilku."

"Lalu... sejak kapan kau menyukaiku?"

"Sejak pertama kali bertemu."

(Hah? Pertama kali mereka bertemu... dua tahun yang lalu? Hmm, pantesan dia menyimpan hadiahnya Mi Ka tapi menolak pemberian orang lain)

Tapi kalau begitu kenapa Ke Lei begitu galak padanya saat pelatihan? Ke Lei menjelaskan bahwa dia tidak bermaksud galak sama Mi Ka, dia hanya lebih ketat pada Mi Ka. Karena hanya dengan begitu dia bisa merasa tenang saat dia tidak berada di sisi Mi Ka.

Mi Ka benar-benar bahagia mendengarnya. Tapi Ke Lei penasaran, katanya hari ini Mi Ka piket malam. Mi Ka mengaku kalau Xiao Yan batal bertukar piket dengannya. Bagaimana dengan Ke Lei sendiri? Katanya dia ada urusan hari ini? Urusannya batal?

Ke Lei akhirnya jujur mengaku bahwa sebenarnya dia berencana memberi Mi Ka kejutan dengan cara membohongi Mi Ka bahwa dia tidak bisa pulang lalu menyiapkan makan malam romantis untuk Mi Ka. Bahan-bahan makanan ini aslinya mau dia buat makanan barat. Tapi sepertinya Mi Ka tidak terlalu kecewa.

"Sebenarnya aku merasa kecewa." Aku Mi Ka.

Malah seharian dia memberitahu semua orang bahwa dia tidak bisa bertukar piket hari ini. Tapi dia mengerti beratnya pekerjaannya Ke Lei, jika dia mendadak ada urusan, maka Mi Ka juga tidak berani terlalu berharap. 

Sama seperti pekerjaannya sendiri yang juga tidak bisa pulang jika tiba-tiba kedatangan pasien darurat. Dan lagi... ini pertama kalinya Mi Ka jadi pacar seseorang, makanya dia juga tidak tahu bagaimana mengekspresikan perasaannya.

"Sama... aku... aku juga baru pertama kali." Aku Ke Lei.

"Kalau begitu, kelak jangan... jangan memberi kejutan satu sama lain. Mudah kecewa."

Ke Lei setuju. "Tidak cocok."

Tiba-tiba seorang kurir lain menelepon Ke Lei. Kali ini seorang pengantar bunga. Ternyata dalam perjalanan pulang tadi, Ke Lei memesan sebuket bunga untuk Mi Ka.

Dia sempat kebingungan mau ngasih bunga apa, hingga dia memutuskan memilih sebuket bunga matahari karena menurutnya bunga mawar, anyelir dan lain sebagainya itu tidak cocok untuk Mi Ka. Yang ini lebih cocok.

"Bunga matahari? Kenapa? Karena wajahku besar?" (Pfft!)

Ke Lei sontak ngakak geli mendengar pertanyaannya. Bukan begitu. Maksudnya karena Mi Ka adalah orang yang hangat, seperti bunga matahari.

Keesokan harinya, Ke Lei tiba di markas SWAT lalu mengabarkannya pada Mi Ka via chat. Mi Ka yang baru tiba di rumah sakit pun mengabarkan hal yang sama.

Dia lagi asyik mengetik saat Chen Tao mendadak muncul mengagetkannya. Chen Tao langsung tahu alasan Mi Ka tersenyum begitu bahagia. Tersenyum seperti ini namanya dopamin, berhubungan dengan hasrat dan perasaan seseorang.

"Kalau begitu, seluruh tubuhmu adalah dopamin."

"Aku tidak bisa dibandingkan denganmu, cinta dan pekerjaan berjalan lancar. Oh ya, hari ini adalah hari terakhirmu di Departemen Gawat Darurat ya? Setelah ini Mi ka adalah dokter spesialis."

"Benar. Kalau kau datang ke Departemen Bedah Saraf, aku akan melihat-lihat otakmu."

Tim SWAT berlomba merangkai pistol dan menembak saat Ke Lei baru datang. Sebenarnya dia dikasih hari libur sama Komandan Hao, tapi dia tetap datang untuk memantau mereka.

Catatan waktu semua orang sama, 13 detik untuk merangkai hingga menembakkan senjata mereka. Ke Lei langsung sinis mendengarnya, dia juga bisa 13 detik dalam kondisi tangan sakit begini. Li Nian tak percaya.

"Kenapa? Tidak terima? Kalau tidak terima, bertaruh saja." Tantang Ke Lei.

Wen Jing juga langsung mengomporinya untuk menerima tantangan Ke Lei, lagian tangan Ke Lei kan lagi sakit. Li Nian akhirnya setuju. Mulai! Ke Lei dengan gesitnya merangkai pistol lalu menembakkannya beberapa kali... dan semuanya berhasil dilakukannya hanya dalam waktu 12 detik. Wow! Pantaslah dia jadi kapten.

Li Nian sampai terheran-heran, bagaimana bisa dia melakukannya dalam waktu 12 detik dalam keadaan tangan terluka. Berhubung Li Nian sudah kalah, terpaksa dia harus menerima hukuman, memegang senapan dengan dikasih beban beberapa botol air. Pfft! Hukumannya selesai hanya setelah semua airnya sudah menetes, sekitar jam makan malam nanti.

Di IGD, Mi Ka dengan mudahnya mengobati pasien anak kecil dengan pura-pura menyulap sebatang lolipop untuknya. Tapi dia tampak kurang semangat. Saat Dokter Kepala Wei keluar, dia malah menemukan Mi Ka sedang duduk sendirian di taman.

Mi Ka mengaku tidak nafsu makan, maka Dokter Kepala Wei langsung memberinya sebungkus snack. Kerja di IGD harus berdiri selama 4-5 jam, jadi dia tidak boleh lesu.

"Benar. Terima kasih, Dokter Kepala Wei."

"Sama-sama. Masih ada banyak di tempatku."

Maksudnya Mi Ka bukan cuma snack ini. Dia benar-benar berterima kasih pada Dokter Kepala Wei yang sudah mengajarinya banyak hal di Departemen Gawat Darurat.

IGD adalah tempat di mana mereka setiap hari menyaksikan momen hidup dan mati. Juga banyak pasien yang membuat keributan tanpa alasan. Tapi tentu saja yang ingin dilihat pasien bukanlah dokter yang panik.

Sekarang Mi Ka mengerti bahwa menjadi dokter bukan cuma butuh ketrampilan yang hebat, melainkan juga harus memiliki kualitas mental yang kuat dan kemampuan untuk menyesuaikan diri. Itu adalah dasar untuk menjadi dokter yang berkualitas.

Dokter Kepala Wei senang mendengar pemikirannya itu. Dia bercerita bahwa pada hari pertamanya masuk Departemen Gawat Darurat, ada anak laki-laki yang meninggal karena alergi makanan. Itu adalah pertama kalinya dan terakhir kalinya dia menangis di IGD.

Saat itu ada seorang dokter yang berkata padanya bahwa setelah masuk Departemen Gawat Darurat, maka harus belajar mengendalikan emosi diri sendiri karena emosi dokter bisa memengaruhi emosi pasien dan membuat mereka menjadi tidak tenang.

"Yang dibutuhkan pasien bukanlah air matamu, melainkan pertolonganmu. Setiap dokter memiliki cahaya dan juga kegelapan dalam hati mereka. Pasien yang masuk ruang gawat darurat, separuh langkah kakinya sudah memasuki gerbang kematian."

Departemen Gawat Darurat mungkin bukan departemen akademik yang tertinggi, tapi departemen yang berhubungan dengan hidup dan mati. Mereka harus selalu mengecek tanda-tanda vital pasien agar pasien memiliki kesempatan untuk mendapatkan pengobatan daro dokter spesialis lainnya.

"Tetapi hidup dan mati seseorang, tidak ditentukan oleh dokter. Jadi yang bisa kita lakukan hanya melakukan yang terbaik."

"Melakukan yang terbaik. Aku akan selalu mengingat kata-kata ini."

Dokter Shao muncul saat itu dan Dokter Kepala Wei langsung menggodanya dengan mengklaim kalau dia dan Mi Ka sedang menggosipkan skandalnya DOkter Shao di IGD dulu.

Hah? Mi Ka kaget. Jadi Dokter Shao juga pernah di IGD sebelumnya? Dokter Shao canggung mengakuinya, dia pernah dipindahkan sementara di IGD, sama kayak Mi Ka.

"Berotasi... lalu menimbulkan masalah?" Tanya Mi Ka.

Bagian yang itu, Dokter Shao jelas tidak mau membahasnya dan buru-buru menyuruh Mi Ka balik kerja.

Komandan Hao kaget melihat Ke Lei masuk kerja padahal tangannya belum sembuh. Tapi dia kagum juga melihat semangat Ke Lei untuk mempersiapkan kompetisi yang akan datang. Tidak salah dia merekomendasikan Ke Lei untuk memimpin kompetisi.

Komandan Hao menyuruh Ke Lei untuk berdiskusi dengan Wen Bo tentang siapa-siapa saja yang akan bertanding di setiap kategori kompetisi. Ke Lei tidak perlu mengurus masalah pelatihan selama beberapa hari, serahkan saja tugas itu pada Wen Bo agar Ke Lei bisa fokus menyembuhkan tangannya dulu. Ke Lei cuma perlu memberikan panduan teknis.

Bersambung ke part

Post a Comment

1 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam