Sinopsis You Are My Hero Episode 17 - 2

Begitu sampai rumah, Mi Ka langsung masuk ke ruang kerjanya Ke Lei sembari mengenang kebersamaan mereka di lokasi bencana yang kontan membuatnya bahagia.

Sementara itu, Ke Lei sedang frustasi gara-gara ingin mengirim chat ke Mi Ka tapi susah mencari sinyal. Dia bahkan sampai harus tengkurap di atas gunung hanya demi mencari sinyal hingga dia akhirnya berhasil mengirim chatnya, menanyakan apakah Mi Ka sudah sampai rumah atau belum, dan akhirnya bisa lega setelah Mi Ka menjawab sudah sampai.

Selama beberapa hari berikutnya, Mi Ka dan Ke Lei sibuk dengan rutinitas masing-masing. Suatu malam usai Perawat Xiao Xiao mengobati lukanya, Ke Lei memberitahu kalau dia merasa tangannya sudah membaik, jadi dia minta perbannya dilepas.

Perawat Xiao Xiao bilang boleh, Ke Lei hampir saja mau melepaskan, tapi Perawat Xiao Xiao tiba-tiba berkata. "Bagaimana kalau kita tanya Dokter Mi?"

Dan ancaman menggunakan nama Mi Ka itu sukses membuat Ke Lei seketika memakai kembali perbannya dengan patuh lalu pergi. Lagi-lagi dia pergi ke gunung untuk mencari sinyal, ingin mengirim kabar bahwa dia akan pulang senin depan, kemungkinan akan sampai malam harinya. Tapi sinyal di sini sangat tidak bersahabat, mungkin sinyalnya iri sama mereka.

Dia benar-benar kesulitan mencari sinyal, dia sampai harus melompat-lompat tapi tetap saja tidak dapat sinyal. Tepat saat itu juga, Wen Bo melihatnya. Tapi seperti biasanya, dia sama sekali tidak mengerti alasan Ke Lei melompat-lompat.

Tapi pesan itu akhirnya terkirim juga, Mi Ka langsung mengecek jadwal piketnya dan langsung senang mendapati dia akan libur tepat di hari senin besok.

Tiba-tiba Chen Xiao Yan meminta Mi Ka untuk bertukar piket dengannya di hari senin soalnya dia mau nonton konser. Mi Ka jelas menolak. Chen Tao blak-blakan memberitahu Xiao Yan bahwa pacarnya Mi Ka akan balik besok, jadi Mi Ka tidak akan mau menggantikannya.

Maka Xiao Yan langsung ganti menarget Chen Tao, bahkan berusaha menyuap Chen Tao dengan memberikan satu pak Yakult kesukaan Chen Tao. Tapi setelah menghabiskan sebotol, Chen Tao malah menolaknya soalnya Chen Tao mau menemani Yan Shan ke bandara. Xiao Yan jadi sebal dan langsung mengambil kembali Yakult-nya.

Karena Chen Tao tahu tentang kepulangan Ke Lei, Mi Ka jadi penasaran, apakah Ke Lei mengatakan sesuatu pada Chen Tao. Tapi Chen Tao menyangkal, yang pacaran sama Ke Lei kan Mi Ka, jadi mana mungkin Ke Lei mengatakan sesuatu padanya.

"Bukankah kalian bersekongkol memindahkan barang-barang ke rumah kami?"

"Apa kau suka?"

Mi Ka tersipu malu. "Suka."

"Kalau begitu, bukankah sudah selesai?"

"Dia benar-benar tidak mengatakan apapun padamu?"

"Mau tahu?"

Chen Tao mendekat ke kupingnya dengan serius. Mi Ka pun antusias ingin mendengarnya. Tapi Chen Tao malah teriak kencang. "Tanya sendiri!" (Dasar Chen Tao)

Mi Ka benar-benar bingung tak tahu harus bagaimana untuk menyambut Ke Lei, jadi dia mencoba berkonsultasi sama Qing Xia. Dia berpikir ingin menyiapkan sesuatu untuk menyambut Ke Lei atau menjemputnya ke stasiun.

Mendengar semua keantusiasan Mi Ka itu, Qing Xia mendadak jadi dokter cinta dan mendiagnosis Mi Ka sudah terkena penyakit kasmaran akut. Sebagai yang lebih berpengalaman, Qing Xia menyarankan Mi Ka untuk tidak bertindak begitu. Kalau sudah pacaran, maka dia tidak boleh berinisiatif duluan. Ini namanya strategi mempertahankan cinta.

Mi Ka tidak boleh terlihat terlalu antusias, dia harus pura-pura bersikap biasa saja. Maka Ke Lei pasti akan memberinya kejutan. Jika dia terlalu antusias, Ke Lei justru akan takut sama dia. Intinya, Mi Ka harus jual mahal.

Pokoknya jangan berinisiatif menghubungi Ke Lei. Jika Mi Ka terlalu peduli padanya, maka Ke Lei tidak akan peduli lagi padanya. Yang paling penting adalah saat mereka bertemu nanti, Mi Ka harus tampil secantik bidadari sehingga Ke Lei akan merasa kalau dia belum memperlakukan Mi Ka dengan baik biarpun dia sudah memberikan seluruh dunia untuk Mi Ka.

Pada saat yang bersamaan, Ke Lei lagi-lagi sedang melompat-lompat dalam usahanya mencari sinyal dan kali ini dia ketahuan sama Lu Feng. Berbeda dengan Wen Bo, Lu Feng tahu betul tujuan Ke Lei dan siapa yang sedang berusaha dihubunginya. Sudah pasti bukan ibunya, melainkan calon ibu anaknya di masa depan.

Sama seperti Qing Xia, dia menyarankan Ke Lei untuk tidak terlalu sering menelepon. Cewek biasanya menunggu cowoknya untuk berinisiatif duluan, jadi dia menyarankan Ke Lei untuk bilang ke Mi Ka bahwa dia tidak bisa pergi.

Pura-pura doang, untuk memberi Mi Ka kejutan, begitu. Bersikaplah dingin baru hangat, Mi Ka pasti akan sangat tersentuh hingga dia akan melemparkan dirinya pada Ke Lei. Pokoknya jangan terus menerus menghubungi Mi Ka atau dia bakalan kehilangan calon ibu anaknya itu.

Mi Ka dan Ke Lei sebenarnya sama-sama tidak setuju dengan nasehat cinta dari kedua orang itu. Tapi ujung-ujungnya mereka nurut juga. Ke Lei menghubungi Mi Ka sesampainya di kota. Tapi gara-gara menuruti omongannya Lu Feng, dia berbohong bahwa dia tidak bisa pulang hari ini dengan alasan ada masalah di tim.

Mi Ka percaya-percaya saja padanya dan jelas langsung kecewa. Tapi gara-gara menuruti omongannya Qing Xia kemarin, dia jadi pura-pura menanggapinya dengan biasa saja, seolah dia tidak kecewa sama sekali, bahkan mengklaim kalau dia juga tidak bisa karena harus piket malam ini.

Dan jelas saja mereka jadi sama-sama canggung gara-gara itu dan mengakhiri telepon mereka dengan sama-sama kebingungan. Mi Ka sebenarnya rada menyesali kebohongannya, sementara Ke Lei keheranan karena Chen Tao bilang kalau Mi Ka tidak ada piket nanti malam.

Tapi dengan cepat dia langsung paham kalau Mi Ka cuma berbohong, maka dia harus mempersiapkan pertemuan nanti malam dengan baik.

Yang jadi masalah, Mi Ka tidak tahu kalau Ke Lei bohong dan akhirnya setuju untuk menggantikan piketnya Xiao Yan. Dia bahkan langsung pergi kerja tanpa repot-repot mencuci rambutnya yang sudah bau dan berminyak. (Hadeh! Kacau! Tidak seharusnya mereka mendengarkan nasehat cintanya Qing Xia dan Lu Feng)

Di rumah sakit, Dokter Kepala He mendatangi Mi Ka untuk memberikan sebuah kabar baik bahwa pimpinan rumah sakit sudah setuju untuk memindahkan Mi Ka kembali ke Departemen Bedah Saraf setelah mempertimbangkan kemampuan dan performa Mi Ka selama dia menjadi relawan medis. Wah! Akhirnya, Mi Ka benar-benar terharu dan senang mendengarnya.

Dokter Kepala Wei pun turut senang mendengarnya, tapi dia pura-pura mengeluh pada Dokter Kepala He dan menuntut Dokter Kepala He untuk mencarikan ganti yang sama kayak Mi Ka.

Dia benar-benar bangga pada Mi Ka, tapi karena belum resmi diumumkan, jadi tentu saja Mi Ka masih harus melanjutkan pekerjaannya di IGD sekarang.

Saat mereka bertemu di cafe, Mi Ka langsung membayari kopinya Dokter Shao, soalnya dia yakin masalah mutasinya kembali ke Bedah Saraf adalah berkat bantuan Dokter Shao yang pasti merekomendasikannya pada para pimpinan rumah sakit.

Dokter Shao berkata kalau dia hanya memberitahukan fakta (pada pimpinan rumah sakit tentang Mi Ka), sungguh tak disangka kalau itu justru membuatnya ditraktir kopi sama Mi Ka.

"Anda juga bisa memilih untuk tidak bicara apapun, iya kan? Jadi aku perlu berterima kasih pada anda."

Dengan ditemani Lu Feng, Ke Lei berbelanja bahan-bahan makanan untuk nanti malam. Lu Feng menyarankan untuk bikin steik sapi dan langsung memilihkan daging sapi dan bahan-bahan lain berkualitas terbaik banyak banget.

Dia bahkan sudah memesankan wine yang akan di-delivery ke rumah Ke Lei nanti malam, COD, jadi Ke Lei sendiri yang kudu bayar. Dia pikir Ke Lei membeli semua ini buat makan malam mereka berdua.

Tapi setelah selesai belanja, Ke Lei baru memberitahunya kalau semua ini mau dia buat makan malam untuknya dan Mi Ka. Pfft! Dia sudah tidak mau lagi menuruti nasehat Lu Feng lalu langsung pergi meninggalkan Lu Feng begitu saja. (Tapi kamu sudah terlanjur menurutinya dan membuat Mi Ka kecewa, Kapten)

Mi Ka sendiri masih sibuk di IGD, mau menjahit luka seorang pria yang tampangnya garang, habis berkelahi. Tapi pas mau dijahit, dia malah merengek ketakutan.

Tapi usai diobati, dia mendadak tertarik pada Mi Ka dan berusaha merayunya dengan meminta kontaknya. Kebetulan Chen Tao baru datang dan langsung membentak pria itu sambil menakut-nakutinya bahwa pacarnya Dokter Mi adalah seorang polisi. Itu sukses membuat pria itu ketakutan dan langsung ngacir.

"Boleh juga, Dokter Mi. Kau sudah menjadi bunga IGD." Goda Chen Tao. "Tapi kenapa kau tidak keramas? Rambutmu sangat berminyak sampai bisa dibuat numis sayur."

"Kenapa kau kepo amat? Aku sekarang piket tengah malam, untuk apa keramas? Besok pagi sekalian keramas biar menghemat sampo."

"Bukankah hari ini kau piket siang?"

"Membantu Chen Xiao Yan bertukar piket sekali lagi."

"Chen Xiao Yan ini benar-benar. Eh, Xing Ke Lei kan kembali hari ini?"

"Kembali yah kembali, memangnya kenapa? Apa aku harus menyambut meriah kepulangannya? Dia juga tidak bilang ingin menemuiku." Gerutu Mi Ka.

Bersambung ke episode 18

Post a Comment

2 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam