Sinopsis You Are My Hero Episode 12 - 2

Wen Bo tampak gelisah sepanjang film. Qing Xia berusaha membuatnya melakukan hal-hal romantis dengan menyuruh Wen Bo memegang popcorn-nya. Tapi Wen Bo dingin menolaknya.

Parahnya lagi, Wen Bo bahkan to the point menyatakan bahwa mereka sama sekali tidak cocok. Dia sangat yakin kalau Qing Xia mengejarnya hanya karena Qing Xia suka tantangan. Qing Xia belum pernah bertemu pria yang susah dia dapatkan, makanya Qing Xia bersikeras untuk mendapatkannya.

Qing Xia sakit hati mendengarnya. "Beginikah caramu memandangku? Di matamu, aku hanya wanita yang tidak serius menyikapi hubungan?"

"Bukan, Qing Xia. Maksudku..."

"Tidak perlu kau katakan lagi. Aku sudah mengerti. Benar. Aku memang begitu. Aku tidak akan mengganggumu lagi. Sampai jumpa!" Qing Xia sontak melempar popcorn-nya lalu pergi dengan kesal.

Komandan Hao memberikan surat pernyataan terima kasih dari tim kepolisian untuk pelatihan yang Ke Lei berikan selama beberapa hari ini. Kesempatan! Ke Lei langsung memanfaatkan saat itu untuk minta libur sama Komandan Hao.

Tapi Komandan Hao malah mempersulitnya dengan mengingatkan bahwa Wen Bo juga sedang libur, dan bukankah Ke Lei sendiri yang bilang akan menggantikan Wen Bo.

Ke Lei beralasan bahwa maksudnya bukan libur betulan, cuma... makan-makan saja. Komandan Hao akhirnya setuju, tapi malamnya Ke Lei tetap harus kembali ke markas.

Soalnya besok mereka akan kedatangan beberapa orang baru untuk latihan uji. Mereka akan merekrut dua tiga orang baru, makanya Ke Lei diminta sebagai penilai. Perekrutan anggota baru ini dilakukan karena Xiao Chao sekarang dimutasi sebagai PNS.

Lu Feng mendatangi gym dan hampir saja ngajakin pelatihnya untuk nge-date, tapi tiba-tiba dia melihat Qing Xia juga ada di sana, dan seketika itu pula dia membatalkan ajakan kencannya.

Dia langsung antusias menyapa Qing Xia tapi malah mendapati Qing Xia ternyata sedang menangis. Dia kenapa?

Qing Xia akhirnya curhat tentang ucapan Wen Bo padanya kemarin. Lu Feng jadi merasa bersalah mendengarnya, dia akui bahwa dialah yang mengatakan semua itu pada Wen Bo waktu dia main basket waktu itu.

"Sudahlah. Dalam hatinya memang ada keraguan. Seperti menanam sebuah ranjau darat, ini bukan salahmu. Cepat atau lambat pasti ada hal lain yang membuatnya meledak."

"Lalu apa yang akan kau lakukan?"

"Apa yang bisa kulakukan? Aku sudah sangat kesal, masa aku masih harus mencarinya? Tidak mungkin!"

"Tak kusangka kalau pikiranmu begitu terbuka dan berterus terang. Sedikit berbeda dari yang kubayangkan."

"Kau pikir aku ini seperti apa? Kau kan tidak dekat denganku."

"Kalau begitu, aku akan mentraktirmu makan agar segera menjadi dekat denganmu."

"Baiklah. Aku juga tidak ingin makan sendirian."

Dari ketiga orang baru yang datang hari ini, salah satunya ternyata wanita yang waktu itu menghajar para preman, Zhou Wen Jing. Dan dia wanita satu-satunya. Dia memperkenalkan dirinya sebagai lulusan Universitas Olahraga Beijing.

Awalnya dia adalah atlet menembak yang kemudian dipilih secara khusus untuk masuk tim kepolisian. Rekor dasar menembaknya adalah posisi tengkurap dengan jarak 200 meter, 100 tembakan, 1000 poin. Wah! Rekornya hampir menyamai rekor menembaknya Ke Lei. Wen Bo punya saingan berat nih.

Kompetisi menembak pertama pun dimulai, Wen Jing melawan Wen Bo. Melihat penampilan Wen Bo kali ini, Li Nian yakin banget kalau Wen Bo pasti menang.

Tapi Wen Jing sendiri tak kalah gesit darinya, malah dia lebih jeli daripada Wen Bo dan berhasil menembak target yang hampir meleset. Dan berkat kejelian dan ketepatannya itu, akhirnya Wen Jing-lah yang dinyatakan sebagai juara pertama dan Wen Bo juara kedua.

Wen Bo menerima kekalahannya dengan jantan dan mengakui kehebatan Wen Jing, walaupun sebenarnya dia sedih juga dan merasa bersalah pada Ke Lei karena sudah mempermalukan tim mereka dengan kalah telak dari seorang gadis kecil.

"Gadis kecil itu bisa mempunyai prestasi seperti ini, pengorbanannya pasti lebih banyak dari kita. Kalah dari orang seperti ini, kau tidak perlu merasa malu." Ujar Ke Lei berusaha menghiburnya.

Saat mereka tak sengaja berpapasan, Ke Lei mengucap selamat pada Wen Jing dan tak ragu memujinya. Wen Bo termasuk yang paling unggul di antara mereka, tapi Wen Jing berhasil mengalahkannya, dia benar-benar hebat.

"Menang darinya belum bisa dikatakan hebat. Menang darimu, baru bisa dikatakan juara yang sesungguhnya." Ujar Wen Jing.

"Kita kan bukan atlet. Kelak kita masih harus bergantung pada pertarungan kelompok. Tapi jika kau ingin bertanding, kutunggu kapan pun... Tapi hari ini tidak bisa. Selamat datang di Satuan Harimau."

Mi Ka baru saja selesai mengikuti seminarnya Dokter Shao lalu mengucap terima kasih padanya atas kiriman link situs itu. Dokter Shao dengan senang hati membantunya apa saja, dia bahkan ingin memberikan beberapa contoh kasus buat jadi referensinya Mi Ka.

Dokter Shao bahkan mengajak Mi Ka untuk mengambilnya di kantornya sekarang juga, tapi kebetulan Mi Ka ditelepon Ke Lei saat itu. Maka Dokter Shao hanya meminta Mi Ka untuk mengirimkan disertasinya, biar nanti dia bantu untuk melihat apakah contoh-contoh kasus itu sesuai dengan disertasinya Mi Ka. Yan Shan jelas iri menyaksikan interaksi mereka itu.

Kebetulan Mi Ka tidak ada piket hari ini, Ke Lei langsung mengajaknya untuk makan bersama. Mi Ka setuju. Tapi berhubung Ke Lei masih belum selesai dengan pelatihannya, jadi Mi Ka meminta Ke Lei untuk cari restoran yang dekat markasnya saja, biar tidak terlalu merepotkan Ke Lei.

Tapi tepat saat Ke Lei hendak pergi, Li Nian mendadak muncul bersama Wen Jing dan mengajaknya makan bersama. Hadeh! Rencana makan berdua, sekarang malah berubah jadi acara makan berkelompok untuk menyambut anggota tim SWAT baru.

Dan jelas saja situasi ini membuat Mi Ka jadi canggung, apalagi dia satu-satunya orang luar di antara mereka. Parahnya lagi, Wen Jing penasaran dengan hubungan mereka dan terang-terangan bertanya apakah Mi Ka adalah pacarnya Ke Lei.

Mi Ka langsung berpaling ke Ke Lei dengan kebingungan, tapi Ke Lei juga cuma diam saja. Mi Ka akhirnya jujur menyangkal dan berkata kalau Ke Lei hanya mantan instrukturnya. (Aww, kasihan Kapten Xing. Dia tampak kecewa banget dengan jawaban Mi Ka. Tapi yah Mi Ka memang benar sih, hubungan mereka kan masih belum jelas)

Dan jelas saja situasi ini membuat suasana ceria mereka, seketika berubah suram dan canggung. Mi Ka jadi kehilangan selera makannya. Bahkan saat Ke Lei memberinya kepiting dan berniat membantu mengupaskannya, dia langsung menarik batas di antara mereka dengan menolak bantuannya lalu mengembalikan kepiting itu padanya.

Ke Lei tak tahu harus bagaimana, dia berusaha menelepon Lu Feng tapi tidak diangkat. Itu karena Lu Feng sedang minum-minum di bar miliknya. Tapi kali ini Lu Feng bahkan tidak tertarik mencari target wanita baru.

Tiba-tiba bartendernya memberitahunya bahwa ada seorang gadis yang minum-minum terus sambil menangis. Dia takut gadis itu akan menimbulkan masalah, makanya Lu Feng diminta untuk melihatnya.

Ternyata gadis yang dimaksudnya itu adalah Qing Xia yang melampiaskan frustasinya dengan minum-minum sendirian sambil menggerutui Wen Bo. Qing Xia sedang ada masalah apa? Apa karena masalah dengan Shu Wen Bo?

Qing Xia menyangkal, tapi sedetik kemudian dia mendadak teriak-teriak mengutuki Wen Bo. Cemas, Lu Feng pun berusaha membuatnya berhenti minum dan memberinya air lemon hangat. Dia mengklaim kalau itu alkohol supaya Qing Xia mau meminumnya.

Dia tampak semakin terpesona melihat keimutan Qing Xia. Tapi Qing Xia tiba-tiba menangis sedih karena Wen Bo dan itu kontan membuat Lu Feng jadi frustasi.

Bersambung ke episode 13

Post a Comment

2 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam