Sinopsis You Are My Hero Episode 5 - 2

Dokter Kepala He tiba-tiba mendatangi Mi Ka untuk menyerahkan barang pemberian Ke Lei yang ketinggalan. Dan tepat saat itu juga, dia baru mendapat chat dari Ke Lei yang mengirimkan share lokasi restoran untuk makan siang mereka.

Chen Tao usil membuka tas itu dan langsung tercengang mendapati isinya ternyata kutang bapak-bapak. Wkwkwk! Xing Ke Lei memberikan dalemannya untuk Mi Ka? Kenapa Ke Lei memberikan dalemannya untuk Mi Ka? Mi Ka sampai malu dan langsung merebut benda itu.

Ke Lei sendiri masih sibuk mengejar penjahat. Tapi si penjahat menyadari mereka dikuntit, maka mereka pun sengaja masuk ke jalur samping dan tepat saat bis berhenti, mereka berhenti sehingga tim SWAT pun ikut berhenti.

Tapi mereka tidak bisa melakukan apa-apa karena banyak penumpang bis yang naik-turun menghalangi jalan mereka. Para penjahat itu sengaja menunggu lebih banyak orang yang menghalangi mereka. Dan begitu kesempatan itu datang, mereka langsung tancap gas. Ke Lei langsung mengambil alih setir dan dengan sigap ngebut mengejar mereka.

Mi Ka berusaha menghubungi Ke Lei, tapi tentu saja dia sedang tidak bisa dihubungi saat itu. Akhirnya dia tidak memikirkannya lagi dan pergi mengunjungi Xiao Man.

Xiao Man memberitahunya bahwa visanya sudah selesai, Dokter Shao menyuruh asistennya untuk membantu mengurusnya, mereka bisa pergi sebentar lagi.

"Aku turut senang untukmu, Xiao Man."

Xiao Man benar-benar berterima kasih pada Mi Ka. Dialah yang memperjuangkan Dokter Shao untuknya, dia benar-benar berhutang nyawa pada Mi Ka.

"Setibanya di sana, kau segeralah menjalani pengobatan. Dan karena Bahasa Inggrisnya Bibi (Ibunya Xiao Man) tidak bagus, jadi kau cari saja temanku kalau ada kesulitan apapun. Aku akan memberikan kontaknya padamu. Aku juga ingin memberitahumu kabar baikku. Aku ditempatkan di Departemen Bedah Saraf, di bawah Dokter Kepala Shao."

Xiao Man turut senang untuknya dan langsung memeluknya dengan penuh haru. "Aku tahu kau bisa melakukannya."

Sementara Mi Ka dan Yan Shan ikut Dokter Shao berkeliling memeriksa pasien, Ke Lei dan timnya kebut-kebutan mengejar para penjahat itu... hingga mereka berakhir di sebuah pabrik tua kosong. Tiba-tiba para penjahat itu melepaskan tembakan, maka tim SWAT pun langsung balas menembak mereka.

Xiao Chao yang duduk di belakangnya Ke Lei, menarget ban mobil para penjahat itu dan sukses mengenainya tepat sasaran hingga mobil itu berhenti.

Tapi saat tim SWAT mendekat, para penjahat itu sudah menghilang dari mobil. Mereka pun menyusuri padang ilalang... saat tiba-tiba saja para penjahat itu muncul melepaskan tembakan.

Tim SWAT sontak balas menembaki mereka dan berhasil mengenai kaki salah satu penjahat. Tapi mereka tetap berhasil lari masuk ke dalam gedung. Tim SWAT pun dengan hati-hati mencari mereka di gedung yang remang-remang itu.

Ke Lei diam-diam memberi instruksi pada anak buahnya untuk berpencar. Wen Bo mendengar suara tetesan darah di dekatnya. Sementara Xiao Cao dari tempat tersembunyi, mencari target dengan senapannya.

Tiba-tiba si penjahat melepaskan tembakan ke arah Wen Bo, untungnya meleset, dan Xiao Chao berhasil mengenai salah satu penjahat. Wen Bo pun berhasil melukai seorang lagi. Ke Lei hampir saja kena, untungnya dia sigap menghindar.

Tapi tiba-tiba Xiao Chao dirinya ditarget dan langsung ditembak di kepala. Xiao Chao roboh seketika. Shock, Wen Bo sontak balas menembak si penjahat dan Ke Lei langsung menembaki sisanya tanpa ampun sehingga salah satunya terbentur di bagian kepala dengan cukup keras.

Mereka bergegas membawa Xiao Chao ke rumah sakit. Mereka juga membawa salah satu penjahat yang masih hidup tapi dalam kondisi kritis.

Dua-duanya mengalami luka berat di kepala, maka pihak Bedah Darurat pun segera menghubungi Dokter Shao yang langsung membawa timnya ke Bedah Darurat.

Setibanya di sana, Mi Ka mendapati Ke Lei termangu begitu sedih di depan IGD sampai-sampai dia tidak menyadari kehadiran Mi Ka.

Dokter Shao dengan cepat mengecek kondisi si penjahat dan menyimpulkan bahwa pasien mengalami hematoma (Penumpukan darah abnormal di luar pembuluh darah), jadi dia langsung memberi instruksi untuk melakukan CT scan dan menyiapkan ruang operasi secepatnya.

Kondisi Xiao Chao lebih kritis, Mi Ka hanya bisa berharap pelurunya tdak menembus jaringan otak. Dokter Shao pun menyuruh Mi Ka untuk CT scan lebih dulu dan mempertahankan tanda-tanda vital pasien.

Dia juga menyuruh Mi Ka untuk menghubungi dokter kepala lain karena mereka harus melakukan dua prosedur operasi sekaligus.

Tak lama kemudian, Dokter Shao memberitahu tim SWAT untuk mempersiapkan hati mereka, karena kolega mereka membutuhkan operasi besar. Yan Shan dan Mi Ka keluar tak lama kemudian untuk melaporkan hasil CT scan kedua pasien.

Peluru itu ternyata masuk ke jaringan otak sehingga menyebabkan pendarahan. Dan sayangnya, dokter-dokter lain yang bisa memimpin operasi, tidak ada yang bisa membantu karena mereka semua juga sedang melakukan operasi.

Dokter Shao hanya bisa melakukan satu operasi, akhirnya terpaksa harus memutuskan siapa di antara kedua pasien yang lebih berpeluang besar untuk diselamatkan. Dan berdasarkan hasil CT scan, yang dia pilih adalah si penjahat.

Ke Lei dan Li Nian jelas langsung protes keberatan, tidak terima penjahat duluan yang diselamatkan alih-alih anggota SWAT yang berjuang demi negara dan melindungi rakyat.

Tapi keputusan Dokter Shao tidak bisa diganggu gugat. Dia dokter, bukan hakim. Dia memutuskan siapa yang harus diselamatkan berdasakan indikasi operasi.

Li Nian sontak emosi hingga dia hampir saja menyerang Dokter Shao kalau saja rekan-rekannya tidak sigap mencegahnya. Dokter Shao dengan kesal memperingatkan Li Nian untuk jaga sikap dan kendalikan emosinya. Di sini banyak pasien.

"Kutegaskan sekali lagi. Aku adalah dokter, bukan hakim. Tugasku hanya menyelamatkan orang, bukan menghakimi kasus. Jangan ganggu kami bekerja, mengerti?"

Dokter Shao bergegas memeriksa sendiri hasil CT scan Xiao Chao, kondisinya benar-benar sudah parah. Tapi setelah beberapa lama meragu, akhirnya dia memutuskan untuk tetap nekat melakukan dua operasi sekaligus.

Di luar, tim SWAT berpikir untuk memindahkan Xiao Chao ke rumah sakit lain saja. Tapi satu-satunya rumah sakit yang bisa mengoperasi Xiao Chao, jaraknya 20km. Resikonya akan lebih berbahaya jika dia pindah rumah sakit sekarang.

Dokter Shao keluar saat itu menanyakan keluarganya Xiao Chao. Karena mereka sudah memutuskan untuk melakukan dua operasi sekaligus, jadi perlu tanda tangan keluarga pasien.

Ke Lei galau, ibunya Xiao Chao juga sedang dioperasi sekarang. Xiao Chao punya tunangan, tapi Dokter Shao menegaskan bahwa tunangan secara hukum, belum termasuk keluarga.

Maka Ke Lei yang akhirnya maju sebagai wali, karena bagaimanapun, dia adalah kapten, jadi dialah yang akan bertanggung jawab.

Yan Shan lagi-lagi mempermasalahkan masalah tanggung jawab karena tindakan dua operasi sekaligus ini terlalu nekat. Bagaimana kalau rumah sakit disalahkan jika sampai terjadi apa-apa?

"Karena Dokter Shao sudah memutuskan, dia pasti memiliki alasannya sendiri. Lagipula antara sisten dan nyawa, tentu saja nyawa lebih penting." Ujar Mi Ka.

Kedua gadis itu sama sekali tidak sadar kalau percakapan mereka didengar oleh Dokter Shao, dan tampak jelas dia kagum dengan jawaban Mi Ka.


Para dokter pun bersiap melakukan kedua operasi itu dengan dipimpin oleh Dokter Shao. Mi Ka ikut menangani Xiao Chao, sementara Yan Shan menangani si penjahat.

Dokter Shao lebih dulu menangani Xiao Chao. Setelah kulit luar dan tulang

Dokter Shao lebih dulu menangani Xiao Chao. Setelah kulit luar dan tulang tengkoraknya dibuka, Dokter Shao mengambil alih sambil berceramah tentang operasi bedah saraf.


Dia memberitahu para dokter bahwa bedah saraf adalah operasi yang paling anggun di antara semua operasi. Harus stabil dan akurat. Usai menghentikan pendarahan otaknya, Dokter Shao lalu mengeluarkan pelurunya. Dan syukurlah segalanya berjalan lancar.

Tapi pada operasi si penjahat, tiba-tiba terjadi masalah. Saat mereka hendak menyedot hematoma-nya, tiba-tiba pendarahannya malah semakin banyak.

Bersambung ke episode 6

Post a Comment

2 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam