Tiba-tiba sebuah bola basket terlempar mengenai muka Zhi Yi. Jelas saja dia langsung ngamuk menuntut siapa pelemparnya. Tapi kemarahannya sirna ke udara begitu melihat si pelempar yang ternyata sangat tampan.
Bahkan saat Lin Nuo marah pada pria itu, Zhi Yi malah berbalik menegur Lin Nuo lalu mengembalikan bola basket itu dengan senyum manis. Pria itu mencemaskannya, tapi Zhi Yi dengan sumringah meyakinkan kalau dia baik-baik saja.
Dia bahkan tak buang waktu untuk flirting dengan pria itu dan menanyakan dia dari jurusan apa. Dan kenapa selama ini Zhi Yi belum pernah melihatnya?
Pria itu mengaku bahwa sebenarnya dia sudah lama lulus. Kebetulan hari ini dia datang ke kampus untuk mengurus sesuatu lalu iseng main bola. Pria itu memperkenalkan namanya adalah Gu Xiao, dan Zhi Yi langsung semangat empat lima memperkenalkan namanya juga.
Dia bahkan langsung minta add friend di Wechat dan pria itu langsung setuju dengan senang hati. Bahkan sebelum pergi, dia janji akan mengajak Zhi Yi makan kapan-kapan. Lin Nuo cemburu banget.
Di kantor dosen, Shi Nian mendapati tempat itu sedang ramai dikerubungi para rekannya gara-gara sedang ada perseteruan antara Prof Shen dengan ibunya karena ternyata Prof Shen ingin cerai dari suaminya tapi Ibu tidak setuju. Karena menurut Ibu, perceraian bisa memengaruhi masa depannya Prof Shen kelak.
Sepertinya Prof Shen naksir Shi Nian dan langsung tak nyaman begitu melihat Shi Nian datang dan menyaksikan perdebatannya dengan ibunya ini.
Shi Nian berusaha menyela mereka untuk meminta Prof Shen mengatur jadwal kerja departemen. Tapi Ibu tiba-tiba menanyakan penilaian Shi Nian tentang putrinya ini.
Shi Nian setulus hati menjawabnya dengan memuji-muji segala kelebihan Prof Shen. Dia memberitahu Ibu bahwa menurutnya, Prof Shen itu luar biasa. Baik dalam kemampuan logis maupun manajemen emosional.
Malu, Prof Shen cepat-cepat menyeret ibunya pergi. Pada jam makan siang, dia sengaja duduk semeja dengan Shi Nian dan mengucap terima kasih padanya.
"Sama-sama. Aku hanya mengatakan berdasarkan apa yang terlihat."
Tapi topik tentang perceraian ini membuat Shi Nian penasaran. Apakah perceraian bisa berpengaruh besar terhadap wanita kontemporer?
"Sulit mengatakan seberapa besar pengaruhnya, tapi tetap ada pengaruhnya." Ujar Prof Shen.
Tapi masalah suami dan istri, tidak ada yang akan bertanya banyak. Dan berhubung dia sendiri bukan orang yang suka mengumbar masalah, makanya orang-orang pun hanya bisa menebak-nebak dan berspekulasi tanpa mengetahui kebenaran di balik semua ini. Begitu pula dengan ibunya tadi.
Pembicaraan masalah ini membuat Shi Nian jadi sibuk browsing tentang masalah ini sampai dia tidak pulang-pulang sampai tengah malam. Dia bahkan mengirim pesan ke Yun Shu agar Yun Shu tidak usah menunggunya karena dia masih lembur.
Tapi Yun Shu tetap menunggunya dan menghabiskan waktu untuk melipat jemuran-jemuran mereka... sampai saat dia mendapati yang pegangnya ternyata dalemannya Shi Nian yang kontan membuat Yun Shu canggung sendiri. Pfft!
Dia lalu memasukkan baju-bajunya Shi Nian ke lemarinya dan tak sengaja menemukan buku dongeng di mejanya Shi Nian tepat saat Shi Nian baru pulang.
"Kau sedang apa di sini?"
"Aku tadi habis cuci baju lalu melipat pakaianmu dan menaruhnya di lemari. Pak Zhang, kau masih baca dongeng?"
Shi Nian langsung mengambil kembali buku dongeng itu dari tangannya dan sengaja menarik batas di antara mereka dengan menyuruh Yun Shu untuk tidak perlu mengurusinya. Dia sendiri yang akan mengurus segala keperluannya dan Yun Shu urus saja dirinya sendiri.
Sikapnya mendadak berubah dingin sekarang. Bahkan saat mereka sarapan bersama keesokan harinya, Shi Nian cepat-cepat menyelesaikan sarapannya padahal belum habis.
Dia bahkan memberitahu Yun Shu untuk tidak usah mengikuti kelasnya mulai sekarang dan menyuruh Yun Shu belajar di rumah saja. Kalau ada yang tidak Yun Shu bisa, tunggu dia pulang, baru dia akan membantu Yun Shu.
Yun Shu jelas penasaran dengan perubahan sikapnya ini. Apa dia melakukan kesalahan di kampus yang mungkin memengaruhi Shi Nian?
"Aku sudah memikirkannya dengan matang. Hubungan kita sepertinya menyebabkan beberapa efek negatif. Hal ini memang kelalaianku. Mulai sekarang, kita harus menghindari muncul bersama. Terutama di lingkungan sosial seperti kampus."
Shi Nian bahkan langsung pergi saat itu juga, tanpa memberi Yun Shu kesempatan untuk bicara.
Lu Yu mendatangi Yun Lan di kantornya dan langsung merayunya dengan segala macam gombalan tingkat dewa. Yun Lan sampai sebal, dia sedang ngapain sih?
"Mengejarmu. Ingatanmu ini, mau ikut aku periksa ke dokter?"
"Kau tidak bisa merangsang hormonku."
Lu Yu tak percaya. Dia ini pria impian ratusan juta wanita. Belum pernah ada wanita yang menolaknya. Lu Yu bahkan langsung mendekat untuk menciumnya.
Tapi Yun Lan tak terpengaruh sedikitpun dan langsung menginjak kakinya sambil menyindirnya yang cuma aktor idola biasa.
"Kau berani bertaruh? Beri waktu aku sebulan, aku pasti bisa memasuki hatimu."
"Kuberi waktu 2 bulan. Aku jamin kau bahkan tidak akan bisa memasuki rumahku."
"Sepakat."
"Sepakat apa?"
"Dalam 2 bulan aku bisa memasuki rumahmu."
Yun Lan mau pergi, tapi Lu Yu ngotot meminta Yun Lan untuk menerima hadiah yang dia belikan khusus untuknya, pokoknya harus diterima. Yun Lan akhirnya terpaksa menerimanya biar cepat selesai lalu pergi. Lu Yu senang.
Setelah mengambil foto pernikahannya, Yun Shu mendatangi kedua temannya dan menceritakan perubahan sikap Shi Nian hari ini. Lin Nuo tidak berpikir macam-macam dan hanya beranggapan bahwa Shi Nian cuma sedang moody gara-gara kecapekan kerja lembur.
Tapi Yun Shu tak yakin karena menurut perasaannya sendiri, Pak Zhang sepertinya tidak menyukainya. Berusaha menyemangatinya, kedua temannya meyakinkan bahwa Pak Zhang tuh cinta sama dia. Lihatlah sorot mata Pak Zhang dalam foto pernikahan ini. Jelas dia cinta. Semangat Yun Shu akhirnya naik lagi mendengar itu.
Sambil berjalan bersama di kampus, Zhi Yi menyarankan Yun Shu untuk membuatkan makanan enak untuk Pak Zhang nanti. Beri dia perhatian atau tiba-tiba muncul di depannya dan beri dia kejutan.
Tak sengaja saat itu, dia melihat Shi Nian baru selesai membantu beberapa mahasiswi lalu berjalan ke arahnya. Yun Shu jadi panik mau bersembunyi tapi malah tak sengaja bertubrukan dengan Prof Shen sehingga membuat barang-barang mereka terjatuh... termasuk foto-foto pernikahan mereka yang jelas saja membuat Prof Shen kaget dan penasaran.
Shi Nian pun kaget melihat Prof Shen sedang memegangi foto pernikahannya. Tepat saat itu juga, profesor lain hendak mendekat. Prof Shen buru-buru menyembunyikan foto itu lalu menyeret si profesor menjauh.
Shi Nian jadi marah pada Yun Shu gara-gara itu dan langsung mengomelinya setibanya mereka di rumah karena Yun Shu mengabaikan peringatannya tadi pagi.
Dia sudah bilang, jangan sampai ada lebih banyak orang yang tahu karena itu akan menyebabkan banyak masalah nantinya.
"Pak Zhang, kenapa kau tidak ingin orang-orang mengetahui hubungan di antara kita? Apa kau tidak menyukaiku?"
"Kenapa logikamu begitu?"
"Pak Zhang, aku tidak cocok denganmu dalam segala hal. Bahkan sebagai objek kontrakmu, aku tidak cocok denganmu."
Shi Nian menyangkal, dia tidak bermaksud begitu. Yun Shu tak percaya. Kalau memang begitu, lalu kenapa Shi Nian takut orang lain mengetahui hubungan mereka.
Shi Nian menyangkal, dia tidak takut orang lain mengetahui hubungan mereka. Dia hanya tidak ingin lebih banyak orang yang mengetahui hubungan mereka.
Karena jika banyak orang yang mengetahui hubungan mereka, maka itu mungkin akan berdampak pada hubungan dan pernikahan Yun Shu yang berikutnya. Hubungan kontrak ini bisa memengaruhi reputasi Yun Shu.
Tapi Yun Shu jangan khawatir. Dia akan menambahkannya dalam kontrak mereka. Jika pacar atau suami Yun Shu yang berikutnya nanti salah paham pada mereka, dia akan menjelaskan pada mereka.
Yun Shu patah hati mendengarnya. "Jadi selalu begitu. Kau hanya menganggapku sebagai pihak kedua. Iya, kan?"
"Hubungan kita memang cuma pihak pertama dan pihak kedua."
"Aku mengerti." Berusaha menahan air matanya, Yun Shu langsung lari kembali kamarnya.
Epilog:
Saat Yun Shu tengah ngantri, tiba-tiba antrian di depannya memanggil teman-temannya di belakang sehingga memotong antriannya Yun Shu. Yun Shu berusaha memotres mereka, tapi mereka tak mau tahu dan tak peduli.
Untungnya Shi Nian datang saat itu dan lansung menceramahi para mahasiswa rese itu hingga mereka tak bisa lagi berkutik dan akhirnya balik ke belakang. Tapi melihat ramainya kantin saat itu, pada akhirnya Shi Nian mengajak Yun Shu untuk makan di kantin khusus dosen.
Bersambung ke episode 10.
1 Comments
Trims... Semangat....
ReplyDeleteHai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam