Usai acara, Zhi Yi mendadak menyudutkan Yun Shu dan menuntut penjelasan Yun Shu atas ciumannya pada Shi Nian tadi. Yun Shu dengan canggung mengklaim kalau itu ciuman palsu. Sumpah!
Zhi Yi dan Lin Nuo tak percaya, jelas-jelas ciuman tadi sangat nyata. Mereka terlihat seperti suami-istri beneran.
"Memangnya aku terlihat bagaimana?"
"Seperti..." Zhi Yi bingung bagaimana harus menggambarkannya. Maka bermaksud untuk menunjukkan maksudnya, Zhi Yi mendadak refleks menarik Lin Nuo dan menciumnya, yang jelas saja malah membuat mereka berdua jadi canggung sendiri.
"Jadi... apakah yang kalian lakukan barusan nyata atau palsu?" Yun Shu penasaran.
Lin Nuo juga penasaran. Apakah itu artinya Zhi Yi masih punya perasaan padanya? Zhi Yi dengan penuh harga diri menyangkal, jangan salah paham, tadi dia cuma ngasih contoh.
Sekarang saatnya foto-foto bersama kedua pengantin. Zhi Yi sebenarnya iri, entah kapan dia bisa mengadakan pernikahan besar dan mendapat restu banyak orang seperti ini.
"Kau baru mengambil pasca sarjana, kuramalkan kau akan sendirian selama 10 tahun." Goda Lin Nuo.
Zhi Yi kesal menaboknya. "Kau mengutukku?"
"Siapa suruh kau menyayangiku."
"Cuih! Siapa yang menyayangimu? Terima kasih karena tidak menikahiku dan membiarkanku lolos dari tragedi."
"Aku sangat baik padamu. Kau akan menyesalinya."
"Apanya yang akan kusesali?" Sinis Zhi Yi.
Lu Yu dengan sengaja nyempil di sisi Yun Lan, tapi Yun Lan langsung menghindar lalu berdiri di samping Kakek. Kakek antusias banget bertemu dengan kakaknya Yun Shu, mereka kakak-adik sama-sama cantik.
Eh tapi katanya Yun Lan belum menikah, Kakek mendadak ingin menjodohkan Yun Lan sama Lu Yu. Lu Yu langsung sumringah. Tapi Yun Lan langsung menolak, mengklaim kalau dia dan Lu Yu tidak cocok.
Fotografer mulai menata posisi semua orang dan menyuruh pengantin wanita untuk menggandeng pengantin pria. Canggung, Yun Shu baru berani setelah Shi Nian mengizinkannya menggandeng tangannya.
Usai foto, kedua pengantin mengantarkan Kakek ke mobil. Kakek punya hadiah untuk Yun Shu yang berupa kartu kredit. Yun Shu jelas tak nyaman dan berusaha menolaknya, tapi Kakek memaksa dan Shi Nian pun tidak keberatan. Yun Shu akhirnya menerima hadiah itu dan berterima kasih.
"Kakeklah yang berterima kasih. Pernikahanmu hari ini begitu sempurna. Apalagi ciuman tadi... sangat sempurna." Goda Kakek.
Yun Shu sampai malu mendengarnya. Zhi Nian pun buru-buru mengusir Kakek secara halus. Tapi setelah Kakek sudah pergi cukup jauh, Yun Shu mengembalikan kartu kredit itu ke Shi Nian.
Saat mereka hendak pulang, Shi Nian malah mendapati Yun Shu sudah ketiduran. Maka dia langsung mendekat untuk membantu memakaikan sabuk pengamannya Yun Shu, tapi kedekatan mereka malah membuatnya jadi gugup teringat ciuman mereka tadi.
Berusaha menguasai diri, dia memakaikan sebuk pengaman itu sepelan mungkin agar tidak membangunkan Yun Shu.
Tapi setibanya kembali di rumah malam harinya, mereka cuma duduk agak berjauhan di sofa dengan canggung, sama-sama tak tahu harus bagaimana untuk menghadapi malam pengantin mereka ini.
Tiba-tiba Shi Nian menyatakan mau mandi dulu. Yun Shu menyetujuinya dengan canggung. Berusaha mengalihkan pikirannya, Yun Shu memutuskan nonton TV, tapi malah mendapati acara di TV menampilkan berbagai macam hewan yang sedang ciuman. Wkwkwk!
Dia mencoba mengganti channel-nya tapi malah melihat dramanya Lu Yu yang menampilkan adegan ciuman. Wkwkwk! Yun Shu galau.
Tapi kenangan akan ciuman mereka tadi, benar-benar sangat indah hingga membuat Yun Shu melamun bahagia sampai dia tidak sadar kalau Shi Nian sudah selesai mandi.
Shi Nian bahkan harus beberapa kali menegurnya, baru Yun Shu sadar. Mendadak jadi canggung lagi, Yun Shu bergegas beranjak bangkit, mau mandi juga.
Tapi tiba-tiba saja Shi Nian berkata bahwa dia akan ke kamarnya Yun Shu, soalnya ada yang harus mereka lakukan. Hah? Yun Shu jadi tambah gugup tapi juga antusias.
Dia benar-benar gugup saat dia menunggu kedatangan Shi Nian di kamarnya usai mandi. Yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga dengan keheranan karena dia perhatikan Yun Shu berkeringat banyak, apa Yun Shu kepanasan?
"Aku hanya gugup."
"Kenapa kau sudah gugup sebelum mulai."
Yun Shu jadi makin gugup mendengar kata 'Mulai' itu, memangnya apa yang ingin Shi Nian lakukan? Shi Nian mulai membahas tentang masalah ciuman tadi. Menurutnya, dia harus memberikan sesuatu untuk Yun Shu juga karena dia tidak suka berhutang budi pada orang lain.
Yun Shu jadi tambah karuan. Shi Nian meyakinkannya untuk rileks dulu. Dalam masalah ini, Yun Shu pasti akan bisa melakukannya dengan lebih baik setelah beberapa lama.
Shi Nian tiba-tiba mendekat. Yun Shu sontak mencengkeram 5.000 erat-erat saking gugupnya. Saat Shi Nian semakin dekat, Yun Shu langsung saja merem, bersiap dicium.
Tapi Shi Nian ternyata cuma mau ambil bantal buat sandaran kursi. Pfft! Nyatanya Yun Shu malah dipaksa untuk mengerjakan tes. Yun Shu kecewa. Dia pikir...
"Kau pikir apa?" Heran Shi Nian.
"Bukan apa-apa. Cukup bagus."
Yah sudah, kalau begitu sekarang Yun Shu mulai kerjakan tes ini. Dia kasih waktu satu setengah jam.
"Pak Zhang, saya sudah lelah seharian ini."
"Semua orang juga." Tukas Shi Nian tak mau tahu lalu memulai waktu tesnya.
Yun Lan bosan nonton acara TV hingga tak sengaja dia melihat channel yang sedang menanyangkan dramanya Lu Yu, adegan ciuman. Yun Lan sinis melihat itu. Di tempat lain, Lu Yu justru sedang menatap foto Yun Lan yang diam-diam diambilnya, dia benar-benar tertarik pada Yun Lan.
Shi Nian akhirnya memperbolehkan Yun Shu istirahat setelah dia selesai mengerjakan tesnya. Sementara dia sendiri masih semangat menilai hasil tesnya Yun Shu.
Di kamarnya sendiri, Yun Shu menggambar dirinya sendiri dan situasinya saat ini. Gambar sang pengantin baru yang malah harus mengerjakan soal di malam pengantinnya.
"Tak diduga, di malam pernikahanku, aku justru mengerjakan soal ulangan. Mungkin Tuhan ingin memberitahuku bahwa aku telah berubah dari peran mahasiswa, menjadi orang dewasa. Hidupku telah memasuki babak baru. Dan juga akan menghadapi pertanyaan kehidupan yang baru."
Keesokan harinya, Yun Shu dan Shi Nian keluar kamar pada saat yang bersamaan. Yun Shu hampir mau mengalah terkait jadwal kamar mandi, tapi yang tak disangkanya, Shi Nian mendadak berubah pikiran terkait jadwal itu dan mengizinkan Yun Shu untuk pakai kamar mandi duluan.
Malah dia memberitahu Yun Shu bahwa mulai sekarang, Yun Shu tidak perlu lagi mengikuti jadwal itu lalu mencopot jadwal itu dari pintu. Lucunya, Yun Shu malah baru ingat kalau dia sudah menikah saat dia melihat cincin kawinnya yang kontan membuatnya tersipu malu.
"Aku sudah menikah!"
Dia makin berbunga-bunga saat kemudian Shi Nian memberitahu password rumah mereka yang baru saja dia ganti menjadi tanggal pernikahan mereka. Soalnya berdasarkan kemampuan otaknya Yun Shu, password yang sekarang pasti lebih mudah Yun Shu ingat daripada yang sebenarnya.
"Jangan khawatir, aku pasti tidak akan lupa. Lagipula itu kan tanggal pernikahan kita." Ujar Yun Shu senang. Tiba-tiba Shi Nian mengajaknya keluar untuk beli sesuatu.
Bersambung ke part 2
1 Comments
Lanjut... Semangat🔛🔥
ReplyDeleteHai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam