Sinopsis Perfect and Casual Episode 19 - 2

Pikiran Yun Shu buntu. Dia ingin membuat cerita tentang kisah cinta domineering CEO, tapi dia benar-benar tidak ada ide. Shi Nian kepikiran seseorang yang mungkin ahli di bidang itu, dan langsung menelepon Lu Yu.

Lu Yu langsung narsis menyatakan dirinya adalah ahli dalam memainkan peran domineering CEO. Pertama-tama, dia menyarankan nama si bos haruslah memiliki unsur yang mendominasi, wajahnya juga harus tampan rupawan, kepribadiannya harus dingin, tampangnya juga harus dingin tapi sangat menyayangi female lead-nya.

Dia bahkan menyuruh Shi Nian untuk praktek jadi domineering CEO ke Yun Shu biar Yun Shu punya inspirasi. Dia terus nyerocos panjang lebar padahal sudah tidak ada yang mendengarnya karena tepat saat itu juga, Shi Nian melaksanakan sarannya dan mencium mesra Yun Shu, dan itu sukses membuat Yun Shu punya inspirasi hingga dia bisa melanjutkan pekerjaannya kembali.

Hujan turun saat Shi Nian mengantarkan Yun Shu ke perusahaannya Gao Mei dan memberitahu Yun Shu untuk tidak tegang, santai saja.

"Bagaimana kalau aku tidak lolos?"

"Jangan terlalu banyak berpikir. Usahakan yang terbaik." Ujar Shi Nian lalu memeluk Yun Shu untuk menyemangatinya.

Dia setia menunggu di depan sampai akhirnya Yun Shu kembali. Tapi wajahnya tampak lesu dan sedih. Shi Nian jadi prihatin, tapi dia tetap berusaha menyemangati Yun Shu.

Dia langsung memeluknya dan meyakinkannya untuk tidak menyerah. Padahal diam-diam Yun Shu sedang berusaha menahan geli, hingga akhirnya dia mengaku kalau dia sebenarnya lulus.

Di kampus, mereka kedatangan partner baru yang akan terlibat dalam proyek analisis data experimental mereka... yang ternyata si wanita karir cantik yang ternyata wanita karir yang ditemui Yun Shu dan Zhi Yi di mall waktu itu, sekaligus wanita yang mengirimi Pengacara Meng smart watch, Lin Chu Chu.

Shi Nian tercengang mendengar nama itu. Chu Chu tampak jelas sangat senang bertemu Shi Nian. (Wah, wah! Saingannya Yun Shu nih)

Saat mereka ada waktu berdua, Chu Chu melihat Shi Nian banyak tersenyum. Itu kontan membuatnya berkomentar kalau Shi Nian sekarang agak berubah. Shi Nian sekarang sepertinya lebih hangat. Apa Shi Nian baik-baik saja?

"Sangat baik. Kau pasti sudah punya pacar." Tebak Shi Nian.

"Belum."

Di perusahaan komik, Gao Mei memuji-muji karyanya Yun Shu yang dia beri judul 'Pria Sempurna dan Gadis Biasa'. Dia menggambarkan kehidupannya sendiri di dalam komik itu, jadi komik itu terkesan seperti buku dairy bergambar.

Yun Shu masih agak ragu sebenarnya. Apa komiknya ini benar-benar bagus? Apa tidak terlalu biasa? Tidak, Gao Mei merasa komiknya ini bagus. Taoi dia menyarankan Yun Shu untuk pakai kata-kata mutiara dalam dialog-dialognya.

Hal itu sekarang sedang sangat populer di Weibo. Dia bisa memakai satu kata mutiara untuk mengangkat topik, hasilnya pasti akan lebih bagus.

Maka kemudian dengan bantuan Zhi Yi, Yun Shu memutuskan untuk menyalin kata mutiara yang ditulis di Weibo oleh sebuah akun bernama 'Sihuanian'.

Soalnya menurut Zhi Yi kata mutiaranya si Sihuanian ini cocok banget untuk komiknya Yun Shu dan sesuai banget dengan kisah cintanya Yun Shu.

"Cinta ibarat bersin, tak bisa dicegah saat datang dan mustahil berpura-pura saat tak ada."

"Sangat mirip kau an Pak Zhang."

Yun Shu menemukan kalimat lain yang menurutnya sesuai banget dengan situasinya Zhi Yi dan Lin Nuo 'Lagipula di sisimu terlalu ramai, aku bukan satu-satunya bagimu'.

Zhi Yi langsung sebal. Dia akhirnya menceritakan apa yang dikatakan Gu Xiao kemarin di kampus padanya. Dan Zhi Yi sebenarnya merasa Gu Xiao tidak bohong dan dia sudah memaafkan Gu Xiao. Tapi dia juga tidak berpikir untuk putus sama Lin Nuo.

"Kau masih mencintainya." Tebak Yun Shu.

Entahlah. Zhi Yi malas melanjutkan percakapan ini dan langsung beralih topik ke komiknya Yun Shu. Tak ada yang tahu kalau Lin Nuo sebenarnya ada di depan dan sedih mendengarkan percakapan mereka barusan.

Malam harinya, Shi Nian awalnya mau memanggil Yun Shu tapi malah mendapati Yun Shu sedang serius mengerjakan komiknya. Shi Nian akhirnya memutuskan keluar diam-diam dan tidak menganggu Yun Shu.

Yun Shu tegang saat dia mempresentasikan draf komiknya pada para staf. Tapi ternyata banyak yang suka dan semuanya setuju untuk menerbitkan komik ini. Maka Gao Mei pun mengumumkan bahwa komiknya Yun Shu akan dibuat serial mulai pekan depan.

"Yun Shu, selamat telah menjadi kartunis resmi."

"Kak Mei, aku pasti akan bekerja keras."

Yun Shu langsung menghubungi Shi Nian untuk mengabarkan kabar baik ini. Padahal Shi Nian senang banget mendengarnya, tapi dia pura-pura sok cool dan cuma mengucap selamat lalu cepat-cepat menyudahi teleponnya dengan alasan dia masih sibuk kerja.

Bukan cuma Shi Nian, saat Yun Shu menelepon kakaknya dan Zhi Yi, mereka semua juga cuma mengucap selamat singkat lalu buru-buru menyudahi telepon mereka dengan alasan sibuk.

Yun Shu kecewa banget. Akhirnya dia pulang ke rumahnya yang sepi dan cuma bisa merayakannya bersama 5000 sambil curhat. Sebenarnya dia ingin sekali merayakan ini bersama Shi Nian dan yang lain, tapi semua orang sibuk sendiri-sendiri. Tidak ada seorang pun yang peduli padanya.

Pfft! Padahal semua orang lagi ada di belakang, sedang menunggu kesempatan untuk memberinya kejutan. Tapi Yun Shu tidak mengetahuinya dan asyik sendiri ngobrol sama 5000.

Pura-pura jadi 5000, dia menanyai dirinya sendiri tentang kenapa manganya sangat manis. Apakah dalam hidupnya ada pengalaman cinta yang romantis?

"Aduh, bagaimana menjawab pertanyaanmu ini, yah? Aku sebagai penulis, malam itu dicium kuat-kuat oleh Pak Zhang, lalu mendapat inspirasi dan melukisnya."

Pfft! Semua orang sontak melotot menatap Shi Nian dengan kaget. Shi Nian sampai malu. Dia cepat-cepat mengajak mereka untuk memulai kejutannya... tepat saat Yun Shu memberitahu 5000 tentang rencananya malam ini pada Shi Nian.

"Aku akan bergerak duluan dan menaklukkannya!" (Wkwkwk!)

Semua orang sontak berusaha menahan senyum geli mereka dan Shi Nian cuma bisa menahan malu. Dia akhirnya maju duluan dan menampakkan dirinya.

"Baiklah. Tepati perkataanmu. Kau mau menaklukkanku dari arah mana? Kanan atau kiri?"

Belum sempat Yun Shu menjawab, semua orang langsung menyalakan confetti dan mengejutkan Yun Shu. Mereka semua akhirnya merayakan hari itu dengan penuh canda tawa dan kegembiraan. Yun Shu terharu.

"Ayah. Aku sudah menjadi kartunis sungguhan. Ayah bangga padaku, kan? Terima kasih sudah mendorongku waktu aku kecil, menjagaku dan mendukungku."

Sembari menatap Shi Nian dengan penuh haru, Yun Shu memberitahu mendiang ayahnya bahwa dalam karirnya, dia bertemu dengan tantangan besar sekaligus musuhnya, Shi Nian.

"Apa Ayah tahu, setiap hari Pak Zhang memaksaku mengerjakan matematika dengan wajah dinginnya itu dan mengkritikiku habis-habisan. Tidak pernah aku mendengar kata-kata baik darinya."

"Tapi Ayah, meski dari luar dia tampak dingin, tapi sebenarnya... dia orang yang sangat hangat. Dialah orang yang mendorongku dan mendukungku. Dialah yang membuatku menjadi diriku yang sekarang."

Tapi tentu saja bukan hanya Shi Nian yang berkontribusi. Ada kakaknya, Kakek, Zhi Yi dan juga Lin Nuo. Merekalah orang-orang yang selalu menemaninya.

"Aku benar-benar bahagia memiliki mereka. Jadi Ayah tidak perlu khawatir. Aku dan kakak sangat bahagia."

Epilog:

Saat mereka dalam perjalanan pulang setelah Yun Shu mengundurkan diri, dia jadi canggung gara-gara Shi Nian yang tiba-tiba menginginkannya untuk memanggilnya 'Suami' alih-alih 'Pak Zhang'.

Yun Shu malu. "Tapi Pak Zhang... aku tidak bisa mengucapkan panggilan ini."

"Maka berlatihlah. Pelan-pelan."

"Pak... Suami. Suami."

Shi Nian senang.

Bersambung ke episode 20

Post a Comment

1 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam