Sinopsis Perfect and Casual Episode 19 - 1

Jalan berdua di mall, Yun Shu memberitahu Zhi Yi tentang tawarannya Gao Mei dan dia ingin mencobanya. Zhi Yi mendukungnya. Bagaimanapun, mereka masih muda, banyak hal yang harus mereka coba.

Tiba-tiba mereka melihat pria di depan mereka ingin menggenggam tangan wanita yang jalan di sampingnya, tapi pria itu ragu-ragu. Zhi Yi dan Yun Shu diam-diam bersorak lirih menyemangati pria itu.

Tiba-tiba seorang wanita karir cantik nan elegan, berjalan melewati mereka dan langsung terang-terangan menasehati pria itu untuk mengambil inisiatif jika dia benar-benar menyukai wanitanya. Tapi wanita itu menyangkal dan menyatakan kalau mereka cuma teman, pria itu jadi galau.

"Lebih dari teman tapi belum jadi kekasih. Kalau tidak ada yang mengambil inisiatif, takutnya kau akan melewatkan orang yang tepat." Ujar si wanita karir.

Ucapan wanita karir itu akhirnya berhasil membuat si pria punya keberanian untuk menyatakan cintanya pada si wanita, dan mereka langsung jadian saat itu juga.

Zhi Yi dan Yun Shu langsung kagum pada si wanita karir. Zhi Yi bahkan langsung mendekatinya dan terang-terangan memujinya. Wanita karir itu memberitahu mereka bahwa menudut pendapatnya, harus ada keberanian di dalam cinta atau mereka akan kehilangan orang yang tepat. Makanya dia membantu mereka tadi.

Yun Shu akhirnya mengajukan pengunduran diri. Pengacara Meng kurang setuju sebenarnya. Kalau Yun Shu cuma ingin coba-coba, dia coba saja kerja di sana beberapa hari dan kembali ke firma hukum kalau dia merasa tidak cocok.

Tapi Yun Shu tidak mau seperti itu karena tidak etis. Dia tahu tindakannya ini artinya dia mengkhianati kepercayaan Pengacara Meng padanya.

"Cukup! Jangan membuatnya seolah kau sedang menerima pelajaran di sini. Apa kau benar-benar sudah yakin?"

"Iya. Meski kali ini aku gagal, aku akan tetap mencobanya."

Baiklah, Pengacara Meng mengerti. Manga memang selalu menjadi bidang kesukaannya Yun Shu. Tapi ingat, menjadikan hobi sebagai pekerjaan utama itu belum tentu baik. Tapi dia akan mendukung Yun Shu. Dia bisa serah terima pekerjaan nanti sore.

Di rumah sakit, dokter ragu untuk memberikan diagnosisnya pada Kakek secara langsung. Dia berusaha meminta Kakek untuk memanggil Shi Nian, tapi Kakek bersikeras menolak dan meyakinkan dokter bahwa dia bisa menerima diagnosanya. Katakan saja, berapa lama sisa hidupnya? Dokter benar-benar berat dan tidak tega untuk mengatakannya dan akhirnya hanya menulis angka 3 (3 bulan).

Kakek keluar tak lama kemudian dengan sedih dan pasrah. Kebetulan Lin Nuo baru mau pulang kerja saat itu dan jelas penasaran melihat Kakek. Tapi dia tidak memikirkannya lebih jauh lalu pamit sama suster yang naksir sama dia.

Si suster mencoba mengajaknya nonton dengan alasan sebagai ungkapan terima kasih karena Lin Nuo sudah mau menggantikan shift-nya. Tapi Lin Nuo menolak. Lin Nuo juga menolak saat dia mencoba mentraktir Lin Nuo makan makanan mahal.

Zhi Yi baru keluar dari kampus tapi malah mendapati Gu Xiao menunggunya. Dia berusaha meminta Zhi Yi untuk memberinya kesempatan menjelaskan, tapi Zhi Yi menolak mendengarkan apapun alasannya.

Gu Xiao tak peduli dan tetap berusaha menjelaskan bahwa wanita yang kemarin adalah wanita yang dijodohkan keluarganya. Tapi setelah beberapa lama mereka bersama, mereka tidak cocok dan berpisah.

Tapi kemudian ibunya wanita itu mengalami penyakit jantung kronis dan harus dioperasi. Makanya demi menjaga emosi ibunya, wanita itu meminta bantuanya untuk pura-pura jadi pacarnya dan dia menyetujuinya.

Zhi Yi sinis mendengarnya. Kisah yang sangat menyentuh, tapi dia tak percaya. Maka Gu Xiao mencoba mengajak Zhi Yi untuk bertemu wanita itu agar Zhi Yi dengar sendiri dari wanita itu.

Tapi Lin Nuo tiba-tiba muncul saat itu dan langsung sinis menuduh semua itu cuma cerita karangannya Gu Xiao. Zhi Yi tidak akan mempercayai omong kosongnya Gu Xiao kan?

Tentu saja tidak. Mereka langsung bergandengan tangan mesra di hadapan Gu Xiao lalu pergi makan siang bersama. Tapi pikiran Zhi Yi tampak jelas masih gelisah dan tidak terlalu mendengarkan ceritanya Lin Nuo.

"Kau percaya ucapan Gu Xiao tadi, kan?" Tebak Lin Nuo.

Zhi Yi canggung menyangkal. Tapi Lin Nuo tak percaya, tidak masalah kok, Zhi Yi boleh bilang apa saja.

"Aku percaya atau tidak, itu tidak penting. Sekarang kaulah pacarku."

"Tidak penting apanya? Nanti kau menyesal."

Zhi Yi jadi kesal mendengar ucapannya. Sekarang Lin Nuo-lah yang malah membuatnya menyesal. Dia bahkan beranjak pergi dan membuat Lin Nuo panik menghentikannya dan berjanji tidak akan bicara sembarangan lagi mulai sekarang. Mereka baikan dengan cepat dan Lin Nuo dengan senang hati menyuapinya sup.

Li An mengantarkan Yun Shu pergi sambil mengeluh karena Yun Shu mengundurkan diri tanpa memperkenalkan dia dulu sama sepupunya (Shi Nian). Sepupunya Yun Shu beneran sudah menikah?

"Iya, dia sudah menikah."

Shi Nian datang menjemputnya saat itu. Li An langsung sumringah menyapanya sebagai kakak sepupu dan mencoba mengajak mereka berdua untuk makan malam bersama. Tapi Shi Nian langsung menolak, hari ini mereka berdua masih ada rencana lain.

"Dan juga, aku bukan kakak sepupunya. Aku suaminya."

Li An kaget. "Suami?!"

Dan Yun Shu dengan malu-malu membenarkannya. Shi Nian bahkan menautkan jari jemari mereka dengan mesra lalu mengajak Yun Shu pulang, meninggalkan Li An yang cuma bisa melongo kebingungan.

Yun Lan hendak pergi ke acaranya Pak Han tapi malah mendapati Lu Yu menunggunya di depan dan menuntut Yun Lan untuk membicarakan masalah mereka. Dia bahkan tak percaya saat Yun Lan berkata kalau dia sedang ada acara, mengira Yun Lan cuma cari-cari alasan lagi.

Tapi tepat saat itu juga, Yun Lan dijemput sama Pak Han dan Yun Lan langsung pergi bersamanya. Lu Yu mengenali pria itu dan langsung menelepon manajernya dan menyuruhnya untuk menyelidiki Pak Han.

Acaranya Pak Han ternyata digelar di bar yang penuh hingar bingar dengan banyak sekali orang-orang yang minum-minum yang justru membuat Yun Lan tak nyaman.

Pak Han mulai terang-terangan dengan tujuannya mengejar Yun Lan dan menyatakan kalau mereka pasti akan cocok. Tapi Yun Lan bahkan tidak mendengarkannya, dia benar-benar tidak tahan lagi dan langsung pamit pulang dengan alasan besok pagi dia ada rapat.

Tapi Pak Han tidak bisa membiarkannya pergi begitu saja dan dengan sengaja mengajak semua orang bersulang bersama sebelum Yun Lan pulang. Tapi diam-diam dia memberi isyarat mencurigakan pada anak buahnya.

Si anak buah lalu memberi Yun Lan segelas wine dan semua orang pun terkesan memaksa Yun Lan untuk bersulang. Yun Lan jadi tak enak hati dan akhirnya setuju.

Untungnya Lu Yu mendadak muncul dan langsung mengambil alih gelasnya Yun Lan dan memperkenalkan dirinya sebagai kekasihnya Yun Lan. Para wanita langsung heboh mengenalinya.

Yun Lan jadi semakin tak enak dan berusaha pamit secepatnya, tapi Pak Han terus memaksa Yun Lan untuk minum dulu. Yun Lan setuju-setuju saja biar cepat selesai, tapi Lu Yu langsung merebut gelasnya dan menggantikannya minum. Pak Han kesal.

Mereka akhirnya bisa pergi. Tapi baru juga beberapa menit, Lu Yu langsung lemas dan gelisah sampai Yun Lan harus memapahnya. Aneh sekali, padahal Lu Yu tadi hanya minum seteguk.

"Si bajingan itu sepertinya menambahkan sesuatu ke anggurnya." Rutuk Lu Yu.

Yun Lan akhirnya menunggui Lu Yu semalaman. Saat Lu Yu sadar tak lama kemudian, dia langsung menyeka wajahnya tapi Lu Yu tiba-tiba menggenggam tangannya... lalu menarik Yun Lan ke ranjang.

"Kau mau apa?"

"Menurutmu?"

"Kalau kau berani macam-macam, aku akan mengusirmu."

"Kau mau mengusirku? Aku pahlawan yang menyelamatkan wanita cantik."

"Kau sekarang lebih seperti buaya darat. Kalau para fans wanitamu melihat ini, mereka pasti akan men-cancel-mu."

"Kau tahu tentang cancel juga? Kau pasti melakukan banyak hal untuk memahamiku."

"Kau berpikir berlebihan."

"Kau itu sempurna. Cuma mulutmu saja yang keras."

Lu Yu tiba-tiba saja menciumnya, tapi Yun Lan langsung mendorongnya. Frustasi, Lu Yu mengaku kalau dia benar-benar bingung dengan Yun Lan. Dia tidak tahu bagaimana harus mencintai Yun Lan.

Yun Lan tak percaya. Bukankah Lu Yu banyak bermain di drama-drama idola. Masa tidak ada satupun yang menjadi kenyataan?

Lu Yu akui mungkin dirinya punya banyak keburukan. Semua orang mengira dia pemalas, naif, dan plin-plan. Tak ada seorang pun yang ingin mau memahaminya. Semua dramanya terasa seperti produk rendahan. Dia sama sekali tidak merasa itu cinta sejati.

"Tapi setelah bertemu denganmu, cuma kau yang menganggapku sebagai orang biasa. Di depanmu, aku bisa menyingkirkan sifat narsis dan plin-planku. Setiap hari aku semakin ingin mengenalmu lebih jauh, membangun masa depan bersamamu yang berbeda dari drama romansa yang tidak realistis. Kurasa inilah cinta yang sebenarnya."

Yun Lan terharu mendengar semua pengakuannya hingga dia tidak lagi melawan saat Lu Yu kembali menciumnya mesra.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments