Sinopsis Perfect and Casual 20 - 2

Zhi Yi akhirnya tak punya pilihan lain selain pergi berdua dengan Lin Nuo. Setibanya di restoran, Zhi Yi senang mendapati Lin Nuo ternyata membawanya makan di restoran mewah.


Tapi, tumben Lin Nuo mengajaknya ke tempat mahal begini. Kenapa hari ini dia begitu royal? Apa Lin Nuo melakukan kesalahan sehingga Lin Nuo mengajaknya makan di tempat mahal ini?

"Oh, jadi sejak awal kau berpikir begini. Yah sudah, tidak jadi makan saja."

"Aku bercanda! Makan saja. Sulit bisa makan di sini."

Saat mereka mulai makan, Lin Nuo tiba-tiba bertanya apakah Zhi Yi pernah memikirkan rencana masa depan mereka. Zhi Yi santai bilang tidak, ngapain juga berpikir terlalu jauh. Apa Lin Nuo memikirkannya?

"Terkadang aku memikirkannya. Kota tempat tinggal kita ini sangat besar, ritme juga sangat cepat. Kalau bisa, aku ingin mengajakmu pulang kampung. Kita bangun usaha kecil dengan uang tabunganku yang telah kutabung selama bertahun-tahun. Hidup dengan damai dan tanpa khawatir. Hidup biasa saja."

Tapi Zhi Yi tampak jelas tidak siap dan tidak suka dengan itu, dan terang-terangan menyatakan ketidaksetujuannya. Suasana di antara seketika berubah canggung gara-gara itu. Lin Nuo pun patah hati.

Dalam rapat hari itu, Shi Nian dan Chu Chu kompak dalam pendapat mereka. Melihat kekompakan mereka itu, seorang pegawai langsung memuji keserasian mereka karena mereka bisa saling memahami satu sama lain.

Dia bahkan berusaha menjodohkan mereka karena mereka berdua kan sama-sama belum punya pasangan, mereka bakalan menjadi pasangan yang sempurna. Chu Chu senang banget mendengarnya. Tapi kebahagiaannya hancur seketika saat Shi Nian tiba-tiba mengaku.

"Aku sudah menikah."

Flashback.

Saat mereka masih kuliah dulu, Chu Chu sudah suka sama Shi Nian. Tapi Shi Nian hanya serius belajar sepanjang waktu. Bahkan saat Chu Chu mencoba menanyakan pendapat Shi Nian tentang menjalin hubungan cinta, Shi Nian berkata bahwa dia tidak akan memikirkan masalah cinta sebelum dia mendapat Fields Medal.

Flashback end.

Saat Shi Nian hendak pulang, Chu Chu bergegas mengejarnya saking penasarannya. Apa Shi Nian benar-benar sudah menikah? Berapa lama dia menikah?

"Hampir setahun. Kenapa?"

Berusaha menahan emosinya, Chu Chu mengklaim kalau dia hanya merasa agak kaget. Bukankah Shi Nian pernah bilang bahwa sebelum mendapat Fields Medal, dia tidak akan mempertimbangkan perasaan apapun?

"Iya. Dulu aku selalu merasa begitu. Tapi setelah bertemu istriku, aku tersadar kalau cara pikirku waktu itu agak naif. Sebenarnya hidup tidak mesti seperti itu juga. Kadang saat kita berubah pikiran, kita akan mendapatkan lebih."

"Aku hanya penasaran wanita seperti apa yang bisa membuatmu berubah pikiran?"

"Dia gadis yang terus dapat masalah jika aku tidak mencemaskannya."

Chu Chu akhirnya melampiaskan frutasinya dengan mengajak Yun Shu belanja gila-gilaan di mall. Dia mengaku kalau perasaannya sedang tidak baik hari ini, dan berhubung dia tidak bisa melampiaskannya dengan gila makan karena takut gemuk, jadi dia gila belanja saja.

Melihat banyaknya barang yang mereka beli, Yun Shu menebak kalau perasaannya Chu Chu pasti sedang sangat buruk hari ini. Masalah hubungan?

"Tebakanmu tepat sekali."

"Kak Chu Chu, kau sangat sempurna. Pekerjaan tentu bukan masalah bagimu. Jadi hanya satu hal yang tersisa, yaitu hubungan."

Chu Chu akhirnya mengaku bahwa dia baru mengetahui kalau pria yang dia cintai sudah menikah. Yun Shu prihatin mendengarnya, maka kemudian dia mengajak Chu Chu minum-minum bersama.

Chu Chu memberitahu Yun Shu bahwa dia dan pria itu adalah teman kuliah., dan selalu bersama sejak itu. Mereka sama-sama ikut dalam tim debat, melanjutkan studi ke luar negeri bersama, setelah lulus pun masuk ke institut penelitian yang sama.

Selama itu, mereka selalu melakukan banyak hal bersama, benar-benar tak terpisahkan. Buku-buku yang dia rekomendasikan pada Yun Shu adalah buku-buku kenangannya bersama pria itu.

Chu Chu selalu berpikir bahwa jika mereka terus bersama seperti itu, pada akhirnya mereka akan menikah. Tapi kemudian, pria itu harus pulang ke Cina duluan. Dia tidak bisa ikut karena waktu itu dia dan gurunya sedang mengerjakan proyek.

"Apa dia tahu kalau kau menyukainya?"

Chu Chu rasa pria itu tahu. Awalnya dia hanya kagum pada pria itu. Tapi kemudian dia mengetahui kalau dia dan pria itu punya banyak kesamaan, termasuk hobi dan minta dan yang sama sehingga lama kelamaan mereka melakukan banyak hal bersama.

Lalu kemudian dia menyadari kalau pria itu masih sangat prematur dalam masalah cinta, setingkat anak TK. Tapi Chu Chu tetap mencintainya dan bersedia menunggunya.

Pada hari dia mengantarkan kepergian pria itu, Chu Chu memutuskan untuk membuat pria itu mengetahui perasaannya, jadi dia mencium pria itu.

"jadi itu ciuman pertamamu? Apa kau menyatakan perasaanmu padanya?" Tanya Yun Shu.

Sayangnya tidak, karena pria itu harus bergegas mengejar pesawat, dan mereka terpisah sejak saat itu. Tapi Chu Chu tak pernah menyerah. Dia pikir kalau mereka sama-sama saling memahami. Makanya dia terkejut  kalau sekarang pria itu sudah menikah.

Selama ini dia menghabiskan banyak waktunya untuk belajar hingga dia tidak punya banyak teman, begitu pun waktu di luar negeri. Dia menghabiskan seluruh waktunya hanya untuk menemani pria itu di perpustakaan.

Dia berpikir kalau dia akan menunggu cita-cita pria itu terpenuhi dulu, baru dia akan menyatakan perasaannya. Tapi kadang pula dia meragukan pemikirannya ini. Semua tulisannya di internet itu adalah curahan hatinya.

Yun Shu benar-benar prihatin mendengar kisahnya dan langsung menawarkan persahabatan. Mulai sekarang, hal apapun yang menyedihkan, Chu Chu bisa cerita sama dia. Chu Chu terharu mendengarnya dan mereka pun menyepakatinya dengan janji jari kelingking.

Chu Chu lalu menemui Meng Ran untuk memastikan kalau Shi Nian benar-benar sudah menikah dan menanyakan seperti apa istrinya Shi Nian.

"Seseorang yang... bikin ketagihan." Jawab Pengacara Meng.

Di rumah, Shi Nian sedang membaca buku-buku tentang hubungan. Tapi Yun Shu tiba-tiba mengetuk pintu. Shi Nian sontak panik menyembunyikan bukunya.

Dan saat Yun Shu membuka pintu, dia malah mendapati Shi Nian sedang semedi. Tapi begitu Yun Shu memanggilnya 'Suami', mata Shi Nian sontak menjeblak terbuka dengan tegang.

"Apa kau sibuk?"

"Tidak. Sedang meditasi."

"Ada yang mau kutanyakan. Tapi mungkin ini melibatkan privasimu. Entah nyaman atau tidak untuk kau jawab."

"Katakan dulu."

"Apa aku ciuman pertamamu?"

Shi Nian sontak melotot canggung dan tidak segera menjawab. Yun Shu jadi kecewa. Tapi setelah beberapa detik memikirkannya, Shi Nian akhirnya menjawab iya, Yun Shu adalah ciuman pertamanya.

Yun Shu girang banget mendengarnya dan langsung mendorong Shi Nian dan menciumnya mesra. Errr... tapi, tiba-tiba Yun Shu merasakan ada yang keras di balik selimut. Penasaran, Yun Shu langsung membuka selimutnya dan menemukan buku-buku itu.

Yun Shu geli. "Kau baca buku ini?"

"Karena kau memanggilku 'Suami', jadi kupikir hubungan cinta kita mungkin akan berubah menjadi hubungan pernikahan. Makanya... aku ingin belajar dulu. Ini mungkin akan bagus untuk hubungan kita di masa depan nanti."

Yun Shu senang. Baiklah kalau begitu dia tidak akan mengganggu Shi Nian lagi. Dia menyodorkan buku itu ke Shi Nian, tapi saat Shi Nian mau mengambilnya, Yun Shu malah tidak melepaskannya. Malah saat Shi Nian menariknya kuat, Yun Shu langsung menghempas maju dan mencium mesra Shi Nian. Yang dicium cuma duduk dengan kaku saking kagetnya. Hehe.

Keesokan harinya di kampus, Zhi Yi ngambek gara-gara Yun Shu shopping sama Chu Chu kemarin. Sekarang Yun Shu sudah lupa sama teman lamanya setelah punya yang baru. Bukan cuma Chu Chu yang sedih, dia juga sedang sedih, tahu!

"Aduh, Yi Yi, jangan marah. Kalau dia mau shopping lagi, kita bertiga pergi bersama deh."

"Nggak mau! Aku tidak mau jadi orang ketiga."

"Yi Yi, dengar yah. Dalam hatiku, kau adalah nomor satu dan tak tergantikan."

"Bagaimana dengan Zhang Shi Nian?"

"Dia juga tidak."

"Munafik."

Yun Shu dengan imutnya terus membujuk Zhi Yi untuk tidak marah lagi dan mengajaknya makan bersama. Zhi Yi tidak bisa sekarang, ada kelas, lain kali saja. Oke setuju!

Pada saat yang bersamaan, Chu Chu keluar bersama Shi Nian untuk makan siang bersama sambil ngobrolin penelitian mereka. Sekalian Chu Chu memanfaatkan kesempatan untuk melihat istrinya Shi Nian dengan alasan mengajak Shi Nian makan bersama Pengacara Meng dan istrinya Shi Nian kapan-kapan.

Tiba-tiba mobil di belakangnya Chu Chu mundur seenaknya. Shi Nian sontak menarik Chu Chu agar tidak terserempet mobil dan otomatis itu membuat Chu Chu semakin terpesona padanya. Tapi tepat saat itu juga, Yun Shu dan Zhi Yi tak sengaja lewat dan jelas kaget melihat kedekatan mereka.

Shi Nian dan Chu Chu tak sengaja secara bersamaan menyebut nama Yun Shu yang jelas saja membuat mereka bingung. Zhi Yi sontak berubah tak senang sama Chu Chu, apalagi saat dia melihat wajah Yun Shu yang sedih.

Shi Nian santai saja memperkenalkan Yun Shu pada Chu Chu sebagai istrinya dan penasaran bagaimana mereka bisa saling mengenal. Yun Shu dengan canggung mengaku bahwa Chu Chu adalah Si Huanian. Dia juga penasaran kenapa Shi Nian bersama Chu Chu.

"Chu Chu adalah penanggung jawab proyekku sekarang."

Tapi Chu Chu dengan sengaja menambahkan bahwa dia dan Shi Nian dulu adalah teman kuliah. Yun Shu seketika mengerti kalau Shi Nian-lah pria yang disukai Chu Chu.

Tapi Shi Nian tidak ada pikiran macam-macam dan santai saja pamit pada Chu Chu. Sementara dia pergi mengambil mobil, Yun Shu terang-terangan menanyakan apakah pria teman sekampus yang Chu Chu ceritakan kemarin adalah Shi Nian?

"Tak kusangka kalau kaulah istrinya Shi Nian." Ujar Chu Chu, membenarkan pertanyaan Yun Shu secara tak langsung.

"Aku tidak menyangka kalau yang kita bicarakan adalah orang yang sama."

"Kita terikat takdir."

Bersambung ke episode 21

Post a Comment

2 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam