Sinopsis Perfect and Casual Episode 4 - 1

Baru saat mereka dalam perjalanan pulang, Shi Nian memberitahu Yun Shu tentang permintaan Kakek yang kontan membuatnya menyesali apa yang janjikan pada Kakek tadi. Dia tadi cuma asal bicara hanya karena dia ingin menenangkan emosi Kakek.

Tapi tentu saja segalanya sudah terlambat. Yun Shu merasa sudah diperdaya sama Shi Nian. Mulai dari saat Shi Nian memintanya untuk jadi pacar bohongan sampai diajak pindah ke rumahnya. Dan sekarang malah disuruh nikah sama dia.

Shi Nian jelas tidak terima dengan tuduhannya yang dramatis itu. Kenapa tidak sekalian saja Yun Shu jadi penulis skenario?

"Lalu apa yang harus kita lakukan sekarang?"

"Akan kupikirkan. Tidak usah cemas. Yang pasti hal ini nantinya akan merepotkan. Kuharap ku bersiap mental. Tapi tentu saja aku tidak akan mengandalkanmu untuk mewakiliku memecahkan masalah ini." Ujar Shi Nian setengah nyindir kecerdasan Yun Shu. Yun Shu kesal.

Keesokan harinya, Yun Shu mondar-mandir di luar rumah sakit dengan galau. Tapi akhirnya dia memutuskan masuk juga. Tapi setibanya di kamar Kakek, dia malah mendapati ada banyak tamu dan Kakek masih tidur.

Tapi Kakek langsung bangun dengan antusias begitu melihat Yun Shu dan memberitahu Yun Shu bahwa para tamu itu hanya akan datang padanya saat mereka lagi butuh duit. Makanya Kakek tidak mau bicara sama mereka. Tapi kenapa Yun Shu datang sendiri? Shi Nian mana?

Yun Shu jadi canggung mengaku bahwa dia memang sengaja datang sendiri karena ada yang ingin dia katakan pada Kakek. Dia mau mengakui hubungannya yang sebenarnya dengan Shi Nian.

Tapi hmm... Kakek kayaknya tahu kalau hubungan mereka palsu dan tahu apa yang ingin Yun Shu katakan, tapi Kakek tak mau mendengarnya. Maka dia langsung menyela sebelum Yun Shu sempat mengucapkannya lalu dengan sengaja berkoar-koar mengumumkan pada para tamunya bahwa Yun Shu adalah calon istrinya Shi Nian dan sebentar lagi mereka akan menikah.

Semua orang sontak bersorak menyatakan dukungan dan restu mereka, dan jelas saja Yun Shu jadi tak enak untuk menyangkalnya dan akhirnya cuma bisa nyengir garing, dan mengurungkan apapun yang hendak dia katakan pada Kakek tadi.

Parahnya lagi, saat dia hendak pergi, salah satu Bibi mendadak menyusulnya dan menasehatinya untuk cepat-cepat punya anak soalnya Shi Nian sudah tidak muda lagi. Yun Shu kan masih muda, jadi dia pasti bisa cepat pulih pasca melahirkan. Bingung bagaimana harus menanggapinya, Yun Shu cuma bisa nyengir canggung sambil manggut-manggut saja.

Tak sengaja Lin Nuo lewat saat itu dan mendengarkan setengah percakapan mereka yang malah membuatnya salah paham. Dia langsung menelepon Zhi Yi dan mengabarkan bahwa Yun Shu mau punya anak. Wkwkwk! Zhi Yi shock.

Jadilah kedua orang itu menyidang Yun Shu dan menuntut penjelasannya. Baru beberapa Minggu dia dan Pak Zhang musuhan, lalu sejarang mereka pacaran bohongan dan tinggal bersama, dan sekarang Yun Shu hamil?

Yun Shu menyangkal, dia dan Pak Zhang tidak mungkin begituan. Lagipula ini gara-gara Kakek yang mendadak menginginkan mereka untuk menikah. Dia tidak tahu harus bagaimana.

"Yun Shu, bukankah kau membenci Pak Zhang?"

"Benci... Dulu aku membencinya. Tapi sekarang tidak."

"Kalau begitu, apa kau mau... menikah?"

Enggak-lah! Pak Zhang kan dosennya. Zhi Yi mengingatkan bahwa Pak Zhang adalah mantan dosennya. Lin Nuo tidak setuju kalau Yun Shu menikah dengan orang yang bahkan tidak dia cintai, bisa-bisanya Zhi Yi bicara seperti itu pada teman mereka sendiri. Mengalihkan topik, Lin Nuo penasaran apakah kakaknya Yun Shu sudah mengetahui masalah penipuan rumah itu.

Tentu saja belum tahu. Dia tidak berani kasih tahu kakaknya. Sekarang ini Yun Shu hanya memanfaatkan satu krisis untuk menutupi krisis lainnya.

Baru juga diomongin, Yun Lan mendadak menelepon dan mengabarkan bahwa dia akan pulang ke Cina. Hadeh, gawat! Parahnya lagi, Yun Lan berkata akan tinggal di rumahnya Yun Shu dan menyuruh Yun Shu untuk menyiapkan satu kamar untuknya lalu menutup teleponnya begitu saja bahkan sebelum Yun Shu sempat mengucap apapun.

Yun Shu pusing. Lin Nuo penasaran apakah sudah ada kabar tentang sepupunya Yun Shu? Tentu saja belum. Kalau begitu, Lin Nuo akan coba minta bantuan temannya untuk mencarikannya pengacara.

Yun Shu jadi ingat kalau Shi Nian pernah merekomendasikan seorang pengacara padanya. Yun Shu pun langsung pergi ke firma hukum yang dimaksud Shi Nian.

Tapi saat Shi Nian tengah mengetuk pintu kantor itu, seorang pengacara lain memberitahunya bahwa Pengacara Meng yang dicarinya sedang pergi dinas dan mungkin baru kembali bulan depan.

Dia bahkan langsung menawarkan jasanya sendiri. Shi Nian langsung saja mempercayainya dan jadilah dia mengonsultasikan masalahnya dengan pengacara itu.

Si pengacara berkata bahwa dia sudah banyak menangani kasus serupa dan dia bisa membantu Yun Shu. Tapi... Dia mwajibkan Yun Shu untuk bayar dulu. Bah! Mencurigakan juga nih pengacara.

Dia bahkan menuntut biaya yang cukup mahal yang dia klaim bisa dia gunakan untuk membantu Yun Shu mencari sepupunya itu. Dia bahkan terkesan agak memaksa. Saat Yun Shu mengaku bahwa dia tidak mampu membayar sebanyak yang dia minta, si pengacara langsung menawarkan solusi lain.

Di rumah sakit, Kakek memberitahu Shi Nian bahwa para kerabat mereka sudah bertemu dengan Yun Shu. Jadi Kakek menuntut Shi Nian untuk menikah bulan ini.

Shi Nian ngotot menolak. Dia dan Yun Shu... memang pacaran, tapi mereka tidak cocok untuk menikah. Apalagi sekarang ini Shi Nian mencurahkan semua tenaganya untuk melakukan penelitian ilmiah. Dia tidak punya waktu untuk mengurus pernikahan.

"Mengurus? Menurutku, Yun Shu tidak perlu diurusi olehmu dan bisa membantumu menghemat lebih banyak waktu untuk penelitianmu."

"Aku tidak setuju dengan argumen Kakek."

"Kalau begitu, buatlah argumen dan alasan untuk membuktikan argumenmu."

"Oke. Argumen adalah kekuatanku."

"Berikan hasil dalam 3 hari."

Hah? 3 hari? Shi Nian keberatan. Tapi bahkan sebelum dia sempat protes, Kakek langsung pura-pura tidur dan mengakhiri perdebatan sampai di sini.

Malam harinya, Yun Shu ingin ngomong sesuatu pada Shi Nian. Tapi Shi Nian juga ada urusan dengannya dan langsung duluan menanyainya tentang tinggi badannya.

Yun Shu mengklaim tingginya 170 cm, tapi Shi Nian tak percaya dan langsung mendekat untuk mengukur kepala Yun Shu yang ternyata cuma setinggi hidungnya. Tinggi Shu Nian sendiri 183 cm, jadi tingginya Yun Shu seharusnya tidak lebih dari 166 cm.

"Kalau dibulatkan kan jadi 170 cm." Debat Yun Shu.

Mengabaikan protesnya, Shi Nian terus menanyainya tentang segala hal tentangnya, menyuruhnya melakukan ini dan itu, lalu tiba-tiba dia mendekat sampai membuat Yun Shu gugup, padahal dia hanya mengecek kupingnya Yun Shu. Yun Shu bingung, untuk apa semua ini?

"Aku sedang memeriksa dominasi genetik pada tubuhmu jika dicocokkan denganku untuk mengevaluasi apakah akan ada kecatatan genetik pada keturunan kita." (Pfft!)

"Keturunan?"

"Tidak perlu tegang. Aku tidak benar-benar ingin punya keturunan denganmu."

Sebenarnya dia hanya ingin membuktikan pada Kakek bahwa mereka tidak cocok untuk menikah melalui penilaian secara statistik, biologis, psikologis dan segala macam ilmu lain.

"Apa harus sampai begitu? Siapapun juga tahu kalau kita memang tidak cocok.

Tapi kakeknya tidak berpikir begitu, makanya Shu Nian harus memakai cara ini untuk membuktikannya. Dia yakin cara ini akan berhasil, dia dan Kakeknya sama-sama ahli matematika. Jadi satu-satunya hal yang bisa meyakinkan mereka hanya data.

Tesnya bahkan belum selesai, dan sekarang Shi Nian menyuruh Yun Shu untuk menjawab tes IQ yang sudah disiapkannya.


Keesokan harinya di kampus,Yun Shu memberitahu kedua temannya tentang si pengacara yang memberinya diskon gede-gedean itu. Zhi Yi jadi agak ragu sama si pengacara itu. Tapi Yun Shu yakin soalnya pengacara itu berasal dari firma hukum yang direkomendasikan Shi Nian.

"Baru dua hari tinggal bersama, gaya bicaramu sudah berubah. Apa situasinya?"

"Situasi apa? Aku mencari kebenaran. Meski Pak Zhang itu menyebalkan. Tapi dia handal dalam banyak hal."

"Kau yakin tidak mau bantuanku untuk cari pengacara?"

"Aku masih percaya pertimbangan Pak Zhang."

Zhi Yi meyakinkan Yun Shu untuk tidak mengkhawatirkan masalah uang. Dia dan Lin Nuo akan membantu memberi Yun Shu pinjaman, tapi dia menuntut Lin Nuo untuk ngasih lebih banyak soalnya Zhi Yi sendiri baru dapat beasiswa. Tapi ingat, Yun Shu wajib mengembalikannya.

"Aku pasti akan mengembalikannya! Jangan khawatir, Yiyi. Makasih!" Yun Shu terharu.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

1 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam