Sinopsis Maiden Holmes Episode 31 - 1

Fei Yuan terburu-buru datang dengan panik, tuan mudanya sedang dalam masalah, Pangeran Yun menuduhnya melakukan pemberontakan dan sekarang dia sedang diadili di aula utama.

Cemas, Su Ci nekat mau pergi tanpa memedulikan keadaannya yang masih sangat lemah. Dia tidak akan membiarkan Pei Zhao dijebak sama Pangeran Yun.


Kepala Biro Mingjing melaporkan hasil investigasinya pada Kaisar dengan bertele-tele menyebutkan hal yang sudah jelas bahwa persiapan jamuan ulang tahun Ibu Suri memang sepenuhnya ditangani oleh Pangeran Qi. Segala detil harus melalui persetujuan Pangeran Qi.

Kaisar tidak sabaran mendengar omongannya dan menyuruhnya untuk to the point saja. Maka Kepala Biro pun melapor bahwa racun yang ada di dalam kembang api itu adalah racun mematika yang disebut Udumbara.

Racun itu sangat mematikan, bahkan dosis kecil pun bisa masuk melalui saluran pernapasan dan merusak paru-paru. Jika kembang api itu meledak, maka seisi istana akan terkena dampaknya, semua orang yang menghadiri jamuan tidak akan bisa selamat.

Ibu Suri jelas murka mendengarnya. "Benar-benar aksi pemberontakan, keterlaluan!"


Kepala Biro tiba-tiba mengungkit tentang bawahannya Pei Zhao yang dicurigai membunuh seorang tukang bernama Tian Yong. Jelas dia memanfaatkan kasus itu untuk dikaitkan dengan Pei Zhao.

Dari hasil penyelidikan, Tian Yong waktu itu sedang merenovasi sebuah gudang. Dan barang yang disimpan di gudang itu adalah racun Udumbara.

Seorang menteri heran mendengar Kepala Biro membahas kasus itu karena setahunya, status Xi Wen belum ditentukan bersalah atau tidak. Dia jadi curiga kalau Kepala Biro membahas kasus itu untuk menyesatkan.

Kepala Biro mengklaim kalau Xi Wen bunuh diri karena merasa bersalah. Dia bahkan mengklaim bahwa alasan Xi Wen membunuh Tian Yong adalah untuk membungkam mulutnya.


Di tengah jalan, Su Ci tiba-tiba dihadang Komandan Fu yang keukeuh melarang Su Ci masuk ke aula utama karena dia tidak punya izin masuk. Kalau dia melanggar aturan, dia akan dihukum sebagai pembunuh.

Tapi perhatian Komandan Fu dengan cepat teralih saat seorang pengawal melaporkan tentang pasukan yang tiba-tiba menerobos istana melalui gerbang barat.

Fei Yuan langsung memanfaatkan saat itu untuk menyuruh Su Ci masuk ke aula utama, sementara dia sendiri ikut Komandan Fu ke gerbang barat.


Kepala Biro memberitahu Kaisar bahwa gudang itu adalah milik seorang pedagang bernama Sha Du yang beberapa waktu yang lalu terbunuh. Berdasarkan penyelidikannya, Pangeran Qi berada di tempat kejadian pada waktu itu.

Pei Zhao tetap tenang saat dia membenarkan bahwa dia memang berada di TKP saat Sha Du mati. Pangeran Yun sontak saja menuduh Pangeran Qi-lah pelaku kasus kembang api beracun ini.

"Dalang dari kasus kembali api bukan Pangeran Qi!" Seru Su Ci yang baru datang.

Kepala Biro jadi gelisah dengan kedatangannya dan sontak mengusirnya, tapi untungnya Kaisar melarang dan mengizinkan Su Ci untuk melaporkan hasil penyelidikannya.

"Dalam penyelidikan, saya menemukan beberapa tukang dari Biro Pembangunan dan Perkakas juga terkena racun Udumbara. Lalu waktu racun mereka kambuh juga adalah waktu kembang api terakhir buru-buru diproduksi."

"Apa kau tahu siapa yang merencanakan ini?" Tanya Ibu Suri?


Su Ci berkaca-kaca saat dia terpaksa menunjuk orang yang selama ini dia hormati... Kepala Biro. Dialah yang merencanakan kembang api beracun ini.

Saat dia menyelidiki kasusnya Xi Wen, dia mendapati ada orang di ibu kota yang diam-diam memindahkan sejumlah racun, racun itu tak lain adalah Udumbara. Dan semua orang yang terlibat dalam kasus ini dibunuh.

Dia khawatir ada orang yang memanfaatkan kasus ini untuk membesarkan kasus, karena itulah dia buru-buru menyelidikinya. Tapi Kepala Biro malah menggunakan alasan sumbar air tercemas di luar kota untuk mengusirnya dari ibu kota.

Sumber air Desa Zhu Shui memang diracuni, tapi racunnya bukan Udumbara dan tidak mematikan. Kaisar penasaran, bagaimana Su Ci bisa yakin bahwa Kepala Biro sengaja mengusirnya?


Su Ci melapor bahwa pagi hari antara pukul 07.00 hingga pukul 09.00 pada hari kejadian, Kepala Biro berkata padanya bahwa di luar kota ada orang yang menaruh racun.

Akan tetapi, Kepala Desa Zhu Shui baru melaporkan keracunan itu antara pukul 09.00 sampai 11.00. Lalu bagaimana bisa Kepala Biro mengetahui keracunan itu satu jam lebih awal?

Kepala Biro santai mengklaim kalau Kepala Desa mungkin salah mengingat jamnya. Pangeran Yun setuju dan mengklaim kalau kata-kata Kepala Desa saja tidak bisa dijadikan bukti. Tidak bisa mendebat tentang itu, maka Su Ci pun langsung meminta Kepala Biro untuk memperlihatkan tangan kanannya.

"Untuk apa?" Tanya Ibu Suri.

"Jawab Ibu Suri, orang-orang yang terkena racun Udumbara, paru-parunya akan memanas setelah 5 hari dan garis merah akan muncul di pergelangan tangan kanannya. Beberapa hari yang lalu, saya mencium bau belerang dari tubuh Tuan Liu. Mungkin ini adalah bau yang tertinggal saat Tuan Liu menyelinap ke Biro Pembangunan dan Perkakas untuk mencampur bubuk racun."


Maka Ibu Suri pun memerintahkan kasim untuk mengecek lengan Kepala Biro dan benar saja, di urat pergelangan tangan kanannya memang memerah.

Kepala Biro akhirnya mengakui memang dialah pelakunya. Su Ci tidak mengerti kenapa, tapi... apa itu artinya sejak awal Kepala Biro memang berniat mati? Kepala Biro membenarkan.

"Lalu kenapa anda ingin menjebak Pangeran Qi?" Tanya Su Ci.

"Melihat para binatang berjubah yang saling menggigit ini, apakah kau tidak merasa bahagia?" Sinis Kepala Biro.


Ibu Suri kesal mendengar caciannya. Padahal dulu mendiang Kaisar-lah yang mengangkatnya menjadi Kepala Biro Mingjing tanpa memedulikan protes orang lain. Mendiang Kaisar selalu memperlakukannya dengan baik, kenapa dia malah melakukan ini?

Kepala Biro sontak ngakak sinis mendengarnya. "Budi baik sekecil itu, mana bisa menebus ratusan nyawa Klan Bailiang-ku?!"

Hah? Dia juga Klan Bailiang? Su Ci dan semua orang terkejut mendengarnya. Kepala Biro mengaku bahwa nama aslinya adalah Bai Jing, anggota Klan Bailiang.

Namun dia selamat dari pembantaian itu karena sejak kecil dia diadopsi oleh keluarga lain dan berganti nama menjadi Liu Xuan. Dia dikirim untuk tinggal rumah orang tua angkatnya sejak dia masih kecil. Tapi seluruh keluarganya mati di tangan mereka.

"Klan Bailiang berkonspirasi untuk membunuh Mendiang Kaisar. Itu balasan untuk kalian!"


"Berkonspirasi? Cuma berdasarkan kain yang dipersembahkan oleh klanku, sepucuk surat yang tidak ketahui asal-usulnya, mereka langsung dihukum mati. Membantai seluruh Klan Bailiang, ratusan nyawa melayang, pernahkah kalian memberi mereka kesempatan untuk membantah?!"

Ibu Suri bersikeras bahwa bukti-bukti terhadap Klan Bailiang kuat dan konkret. Bahkan sekalipun Kepala Biro ingin mengeluh, seharusnya dia menjalankan prosedur yang resmi untuk meninjau kasus-kasus lama dan bukannya melakukan perbuatan keji semacam ini.

"Bagi orang-orang berkuasa seperti kalian, ketentuan hukum sebanyak apapun, semuanya bisa diatur. Keberadaan hukum-hukum itu hanya supaya orang-orang seperti kalian, bisa berbicara dengan munafik dalam situasi seperti ini untuk menutupi semuanya di balik wajah kalian yang mulia."

"Pemberontak sepertimu masih berani berdalih di sini!"

Kepala Biro tertawa sinis mendengarnya. Orang-orang seperti mereka, punya jabatan tinggi. Tapi mereka cuma tahu mempergunakan kekuasaan mereka dan memandang rendah nyawa manusia. Mereka adalah orang-orang yang tidak punya idealisme dan hanya mengandalkan jabatan.


"Jadi bukankah lebih baik... kalian mati saja semua!" Kepala Biro tiba-tiba saja mengeluarkan belati dan menerjang maju untuk menyerang Kaisar.

Tapi untunglah para pengawal sigap menghadangnya dan menendangnya. Maka Kepala Biro pun langsung beralih target menyandera Su Ci.

"Kepala Biro, saya telah menemukan bukti untuk membalikkan kasus ini, kenapa anda masih..."

Yang tak disangkanya, Kepala Biro ternyata tahu tentang identitas Su Ci yang sebenarnya dan tiba-tiba memanggil Su Ci dengan nama aslinya, bahkan mewanti-wanti Su Ci untuk berhati-hati terhadap Pangeran Yun.

Lalu tiba-tiba saja dia mendorong Su Ci lalu menusuk dirinya sendiri dan mati seketika. Pangeran Yun senang-senang saja menyaksikan semua ini. Su Ci sontak menangis teringat segala kebaikan Kepala Biro padanya selama ini.


Sekarang setelah Kepala Biro mati, Pangeran Yun pun bebas mengonfrontasi Su Ci yang juga seorang anggota Klan Bailiang. Pangeran Yun mengklaim bahwa dia curiga dengan motif Su Ci menyamar jadi pria untuk masuk ke Biro Mingjing, makanya dia memeriksa silsilah Klan Bailiang dan mendapati bahwa hanya putri ketua Klan Bailiang yang keberadaannya tidak diketahui.

Namanya adalah Bai Yi'an yang tak lain adalah Su Ci, dan Pangeran Qi menyembunyikan Su Ci di kediamannya selama ini. Bukan cuma itu, Pangeran Qi bahkan membantunya menjadi pejabat. Kedua sejoli itu merencanakan konspirasi kembang api beracun ini selangkah demi selangkah dengan hati-hati. Karena itulah dia memohon pada Kaisar untuk menghukum mati kedua orang itu.

"Kaisar, Ibu Suri, saya ingin membuktikan bahwa saya tidak bersalah." Mohon Pangeran Qi.


Kaisar tentu saja mengizinkan Pangeran Qi untuk membuktikan dirinya. Maka Pangeran Qi pun memerintahkan pengawal untuk membawa orang-orang itu masuk.

Dan orang-orang yang dimaksudnya adalah ketiga tukang yang ternyata belum mati. Pangeran Qi memberitahu Ibu Suri bahwa para tukang yang meninggal di penjara itu palsu.

Ketiga tukang yang asli ini sejak awal sudah dia serahkan pada Kaisar dan ditangani oleh Komandan Fu. Dan Kaisar langsung mengakuinya.

"Kaisar, masalah sepenting ini bukanlah masalah sepele. Kenapa Kaisar tidak memberitahuku sejak awal?" Protes Ibu Suri.

"Mohon Ibu Suri jangan marah. Jika tidak seperti, mana bisa menangkap ikan besar." Sindir Pangeran Qi sambil melirik Pangeran Yun.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

1 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam