Sinopsis Perfect and Casual Episode 2 - 2

Yun Shu lagi-lagi sial. Gagal lulus kuliah, sekarang dia malah diusir dari asrama karena asrama universitas mau direnovasi. Padahal teman-temannya sedang bersuka cita merayakan kelulusan mereka. Yun Shu hanya bisa merana menatap mereka sambil menyeret kopernya.


Untungnya dia punya sahabat baik hati. Zhi Yi sudah dengar tentang masalahnya dan langsung mengajak Yun Shu pindah ke asramanya.

Prihatin melihat keadaan Yun Shu, Zhi Yi berusaha menyemangatinya dan meyakinkan kalau Yun Shu pasti bisa menangani masalah ini. Yun Shu seperti biasanya, tetap optimis dan yakin kalau dia pasti akan bisa.

"Kita pasti bisa, kan, 5.000?" Ujar Yun Shu mengajak ngobrol boneka kelincinya yang bernama 5.000.

Flashback.

Boneka itu adalah hadiah ultah pemberian ayahnya semasa kecil dulu. Yun Shu menamainya 5.000 karena dia ingin ayahnya mendapatkan uang banyak, 5.000 Yuan per bulan.

Ayah tertawa mendengarnya. "Anakku, percayalah. Ada ayah atau tidak, 5.000 akan selalu menemanimu agar kau bisa tidur nyenyak setiap hari." Itulah yang Ayah ucapkan sebelum beliau pamit pergi bekerja.

Flashback end.

Tapi keesokan harinya, asramanya Zhi Yi mendadak ada inspeksi. Zhi Yi langsung panik berusaha meminta pengertian Ibu Asrama agar mengizinkan Yun Shu tinggal di sini minimal dua hari saja.

Tapi Ibu Asrama tidak setuju dan mengusir Yun Shu. Zhi Yi sontak kesal melawan Ibu Asrama, tapi tentu saja sikapnya membuat Ibu Asrama langsung mengancam akan melaporkan Zhi Yi ke fakultasnya. ak enak dengan situasi ini, Yun Shu buru-buru mengalah dan menyatakan akan pindah sekarang juga.

Tapi berhubung Yun Shu tidak punya tempat tujuan, Zhi Yi langsung menghubungi Lin Nuo untuk membantu Yun Shu.

Tak lama kemudian, mereka sudah tiba di rumah sakit tempat kerja Lin Nuo sebagai perawat. Lin Nuo meyakinkan Yun Shu bahwa di rumah sakit ini ada kamar istirahat nakes yang kebetulan sedang kosong.

Dia jamin tidak akan ada orang yang mengusir Yun Shu di sini. Seharusnya Yun Shu sejak awal datang padanya alih-alih ke Zhi Yi.

Terang saja Zhi Yi jadi kesal mendengarnya dan jadilah kedua orang itu ribut saling sindir sampai Yun Shu harus buru-buru melerai mereka. Dari perdebatan mereka, sepertinya mereka adalah mantan pacar, tapi tampak jelas Lin Nuo masih ada rasa sama Zhi Yi. Tiba-tiba Zhi Yi ditelepon seorang cowok, kayaknya pacar barunya yang mengajaknya kencan dan Zhi Yi dengan manja meminta si pacar untuk menjemputnya ke rumah sakit.

Tak lama kemudian, si pacar datang dengan membawa mobil mewahnya. Zhi Yi langsung merangkulnya manja dan memperkenalkan si pacar baru pada kedua temannya, dan tampak jelas Lin Nuo cemburu sampai-sampai dia menyindir mereka yang cepat jadian dan pasti akan cepat putus juga. Yun Shu buru-buru menengahi situasi dengan menyuruh kedua sejoli itu untuk bergegas pergi saja, film yang kau mereka tonton kan sebentar lagi dimulai.

Kedua sejoli itu pun pergi, tapi Lin Nuo masih saja merutuki mereka saking cemburunya. Mengalihkan perhatiannya ke Yun Shu, Lin Nuo memintanya untuk menunggu sebentar di taman rumah sakit, Lin Nuo mau mengurus kamarnya Yun Shu dulu.

Tapi saat dia tengah jalan-jalan keliling taman, tak sengaja dia menyandung kaki seorang pasien yang jelas saja membuatnya kaget. Si pasien itu ternyata kakeknya Shi Nian yang entah bagaimana bisa terjebak di bawah bangku taman dan tidak bisa keluar sampai beliau menangis meminta Yun Shu untuk menariknya keluar.

Berhubung tidak ada orang yang lewat, Yun Shu akhirnya bersuaah payah sendirian menyeret Kakek keluar dari sana. Ternyata Kakek tadinya mau mengambil rokoknya yang disembunyikannya di balik bangku, tapi malah tersangkut di sana.

Mereka langsung akrab dan Yun Shu penasaran menanyakan apa penyakitnya Kakek. Kakek mengaku tak tahu, cucunya tidak mau memberitahunya dan dia juga terlalu malas untuk bertanya. Tapi Kakek yakin penyakitnya tidak bisa disembuhkan.

"Kalau tidak bisa sembuh, maka jangan merokok." Omel Yun Shu.

"Aku sudah setua ini, tidak ada bedanya. Senang-senang dulu." Santai Kakek.

"Jangan bicara begitu. Cucu Kakek tidak bilang, pasti ada alasannya. Cucu Kakek pasti sangat baik pada Kakek."

Tentu saja. Kakek dan si cucu saling bergantung satu sama lain. Tapi Kakek sakit jika memikirkan cucunya. Sebenarnya keinginan terakhir Kakek adalah melihat cucunya berkeluarga.

Kakek mendadak punya ide bagus untuk menjodohkan cucunya sama Yun Shu. Apa Yun Shu sudah punya pacar? Yun Shu canggung mengaku belum punya pacar.

Kakek langsung antusias mendengarnya. Yun Shu dan cucunya kayaknya cocok deh. Bagaimana kalau mereka berkenalan? Yun Shu canggung menolak. Soalnya Yun Shu meyakini bahwa hubungan itu tergantung pada takdir.

Kakek tidak usah khawatir. Yun Shu yakin asalkan Kakek menjalani pengobatannya dengan baik dan tidak merokok, cucunya Kakek pasti akan memperkenalkan pacarnya.

Setelah Kakek pergi dijemput suster, Lin Nuo akhirnya kembali lalu membawanya ke kamar tidur nakes yang kebetulan sedang kosong. Teman-temannya sedang libur sekarang. Yun Shu bisa tinggal di sini selama 2 hari.

Saat Shi Nian datang, dia langsung mengendusi Kakek, curiga kalau Kakek habis ngerokok dan menggeledah barang-barangnya hingga dia menemukan sebungkus rokok yang disembunyikan Kakek di sakunya. Tapi Kakek meyakinkan kalau dia tidak merokok tadi, sumpah!

Shi Nian lalu pergi menemui dokter yang menanyakan keputusan Yun Shu dan Kakek terkait masalah operasi karena Kakek benar-benar harus dioperasi secepatnya.

Tapi tentu saja, segalanya bergantung pada pasien juga. Jika Kakek tidak ingin dioperasi, maka mereka tidak bisa memaksanya. Sebagai keluarga pasien, Shi Nian harus mencari menyentuh hati Kakek agar Kakek mau dioperasi.

Shi Nian jadi galau tak tahu harus bagaimana. Tapi pada akhirnya dia hanya berbohong pada Kakek, mengklaim kondisi Kakek cukup baik dan akan semakin membaik setelah dioperasi.

Tapi Kakek tahu betul kalau Shi Nian sedang bohong. Seorang ahli matematika seperti Shi Nian tidak mungkin mengucap kata-kata yang tidak memiliki kepastian semacam itu.

Sejak Shi Nian kembali ke luar negeri dan memutuskan menetap di sini, Kakek sudah bisa menduga kalau kondisinya tidak ada harapan.

Alasan Kakek enggan dioperasi adalah karena Kakek takut pergi terlalu cepat dan tidak menyaksikan hari itu. Kakek sudah gagal memberi keluarga utuh dan masa kecil yang bahagia untuk Shi Nian sehingga membentuk karakter Shi Nian jadi seperti ini.

Kakek hanya berharap akan ada orang yang mencintai Shi Nian dan Shu Nian cintai, bersama membentuk satu keluarga utuh yang bahagia. Hari itulah yang Kakek tunggu-tunggu, sekaligus keinginan terakhir Kakek.

Shi Nian jadi semakin sedih mendengarnya. " Sungguh Kakek sudah tahu?"

"Tahu. Aku juga harus bertaruh untuk menang. Setidaknya aku harus berjuang. Siapa tahu aku masih bisa melihat keinginanku terwujud suatu hari." Ujar Kakek lalu menandatangani surat persetujuan operasinya.

Kakek penasaran, apakah Shi Nian sudah punya pacar? Shi Nian mendadak galau teringat ucapan Yun Shu tentang kebohongan putih. Menyadari dia sekarang sedang menghadapi situasi yang memaksanya untuk melakukan kebohongan putih, Shi Nian akhirnya berbohong pada Kakek bahwa dia sudah punya pacar.

Dia bahkan janji akan memperkenalkan pacarnya pada Kakek setelah Kakek selesai operasi nanti. Kakek senang. Saat Shi Nian membawakan surat persetujuan operasi itu ke dokter, Dokter menyarankan untuk segera dioperasi secepat mungkin karena kondisi Kakek benar-benar sudah kritis.

Dokter juga menyarankan Shi Nian untuk menuruti apapun keinginan Kakek karena dalam menghadapi operasi besar seperti ini, kunci keberhasilan adalah pada keinginan pasien. Dokter lihat hari ini Kakek sepertinya sedang bahagia, Kakek bahkan menambahkan tanda cinta di dalam tanda tangannya.

Malam harinya, Yun Shu sedang nyantai sendirian di kamar barunya yang gelap... Saat tiba-tiba saja lampu nyala lalu muncul seorang perawat pria gendut yang langsung ganti baju di sana tanpa menyadari kehadiran Yun Shu, dan jelas saja Yun Shu galau tak tahu harus bagaimana.

Parahnya lagi, si perawat dengan santainya mau copot pakaian bawahnya yang kontan membuat Yun Shu menjerit heboh sambil menutup mata. Si perawat jadi panik sendiri melihat ada cewek di sana dan bergegas pergi sambil kepedean mengira kalau Yun Shu adalah cewek yang naksir sama dia.

Berniat memenuhi keinginan Kakek yang ingin melihatnya punya kekasih, Shi Nian mendadak punya ide nembak seorang suster. Si suster hampir saja kepedean, tapi Shi Nian dengan cepat nyerocos menjelaskan maksudnya hanya jadi pacar bohongan.

Dia bersedia membayar sejumlah 3 hari gaji perawat dan si suster hanya perlu berakting setengah jam. Dia tidak perlu melakukan apapun, cukup berdiri di sampingnya dan tersenyum. Si suster jelas kesal sama dia dan langsung pergi sambil merutukinya.

Shi Nian jadi bingung sekarang. Tapi tepat saat itu juga, tiba-tiba dia melihat Yun Shu yang baru keluar dari kamar. Shi Nian sontak ganti target ke Yun Shu dan meminta bantuannya. Yun Shu yang baik hati, mau-mau saja membantunya. Bantuan apa?

"Bantu aku mewujudkan kebohongan putih... Jadi pacarku!"

Hah? Yun Shu kaget. Tapi bahkan sebelum dia benar-benar mencerna kalimat itu, Shi Nian langsung saja menariknya dan membawanya lari menemui kakeknya.

Bersambung ke episode 3

Post a Comment

0 Comments