Fu Pei dan Momo gak jadian di Put Your Head on My Shoulder, tapi akhirnya jadian juga di drama ini. Eh tapi menurutku chemistry mereka bagus banget loh. Daddi Tang juga tambah ganteng, dewasa dan gagah di sini. Hehe. Anyway, Happy reading guys ^^
Cong Rong sedang dalam perjalanan pesawat kembali ke kampung halamannya sambil video call dengan ibunya yang mengira kalau dia masih berada di Australia.
Dia memang sengaja bohong, soalnya Ibu bersikeras memaksanya untuk berkarir di Australia di bidang keuangan. Padahal sebenarnya Cong Rong lebih tertarik dengan bidang hukum dan diam-diam mengajukan magang di sebuah firma hukum di kampung halamannya si Shenzhen, dan hari ini adalah waktunya daftar ulang magangnya.
"Bu, maaf. Hari ini aku akan memulai hidupku sendiri." Gumam Cong Rong antusias banget setelah mengakhiri video call-nya dengan ibunya.
Setibanya di bandara, seharusnya dia dijemput sepupunya yang seorang dokter magang bernama Zhong Zhen. Tapi saat dia menelepon, Zhong Zhen malah mengaku kalau dia lagi ada seminar gara-gara dipaksa bosnya yang killer.
Tapi jangan khawatir. Zhong Zhen meyakinkan bahwa dia sudah berusaha keras membujuk bosnya untuk menggantikannya menjemput Cong Rong, dan bosnya sudah setuju.
Bosnya cuma kejam sama dia doang kok, aslinya bosnya tuh ramah banget sama orang asing. Jadi Cong Rong tenang saja. Dan juga, dia janji akan menjaga rahasianya Cong Rong dari bibi dengan baik. Sebentar lagi bosnya pasti datang, nanti juga Cong Rong akan tahu sendiri yang mana bosnya.
Sambil menunggu si bos itu, Cong Rong malah menemukan sebuah poster bergambar muka jelek dirinya. Jelas ini kerjaannya Zhong Zhen. Cong Rong kesal banget.
Tiba-tiba ada seorang kakek yang menyemburkan muntah lalu terjatuh pingsan tepat di hadapannya. Cemas, Cong Rong berniat mau mengangkat si kakek. Tapi seorang pria tinggi dan tampan mendadak muncul dan melarangnya menggerakkan si kakek. Cong Rong langsung terpesona padanya.
Sepertinya dia seorang dokter karena dia tahu betul apa yang dia harus lakukan dalam situasi ini. Dia menyuruh Cong Rong memanggil ambulance lalu membuka kancing baju kakek dan memiringkan posisi tubuhnya agar muntahan kakek tidak menghambat saluran napasnya.
Bahkan saat Cong Rong kebingungan menjelaskan kondisi kakek pada petugas ambulance, pria itu langsung mengambil alih ponselnya dan nyerocos lancar menyebutkan gejala-gejala yang dialami kakek dan diagnosanya terhadap kemungkinan penyakit yang dialami kakek.
Dia lalu minta tisu ke Cong Rong, meminta Cong Rong menggantikannya untuk mempertahankan posisi miring kakek lalu menulis segala hal tentang kondisi kakek di tisu itu.
Saat ambulance datang semenit kemudian, pria itu langsung ikut pergi membantu mereka tanpa menyadari dia sudah membuat Cong Rong terpesona padanya.
"Orang dengan aura profesional itu sangat tampan." Kagum Cong Rong.
Tiba-tiba dia menemukan pulpennya si dokter yang ketinggalan. Cong Rong berusaha mengejarnya, tapi dokter itu sudah tidak ada. Soalnya dia baru saja mendapat telepon dari rumah sakit yang menyuruhnya segera balik karena ternyata kakek tadi dibawa ke rumah sakit mereka.
Karena sudah tidak ada waktu untuk mencari pria itu, Cong Rong bergegas balik mengambil barang-barangnya. Parahnya lagi, bosnya Zhong Zhen tidak datang-datang dan Zhong Zhen juga tidak bisa dihubungi. Cong Rog kesal banget.
Terpaksalah akhirnya dia harus sewa mobil dan menyetir sendiri. Secara bersamaan. Cong Rong dan si dokter tiba di tempat tujuan masing-masing. Pria itu tetap tenang mulai dari jalan dari parkiran sampai saat dia mulai melakukan operasinya
Sementara Cong Rong panik bukan main karena takut telat. Untungnya dia berhasil datang tepat waktu saat namanya diabsen. Bersama beberapa anak magang lainnya, Cong Rong mendengarkan pengarahan dari pegawai HR yang memberitahu mereka bahwa ini tidak semua orang bisa magang di Firma Hukum Daren ini.
Dari jutaan orang yang mengejar kesempatan untuk magang di sini, hanya mereka yang mendapatkan kesempatan emas untuk terpilih magang di sini. Tapi ingat, penyaringan anak magang hanya berlangsung tiga bulan. Dan hanya satu di antara mereka yang akan terpilih menjadi pengacara tetap di firma hukum ini.
Mereka semua akan dibagi ke dalam tiga unit kerja sama yang berbeda. Perusahaan perfilman Zhanzhu, Perbankan Quxian dan Rumah Sakit Yun Ji. Tapi entah kenapa para anak magang itu, kecuali Cong Rong, mendadak cemas begitu mendengar nama Rumah Sakit Yun Ji. Sepertinya mereka mengetahui sesuatu tentang rumah sakit ini yang tidak diketahui oleh Cong Rong.
Pembagian kerja ditentukan dengan menyuruh mereka untuk memilih sendiri dari beberapa surat undangan masuk kerja... dan Cong Rong kebagian dapat Rumah Sakit Yun Ji, rumah sakit tempat kerjanya si dokter ganteng tadi.
Karena dia tidak tahu apa-apa, jadi dia santai-santai saja. Para anak magang yang lain langsung lega. Bahkan setelah meeting usai, mereka diam-diam menggosipkan Cong Rong.
Dari gosipan mereka, ternyata mereka tidak mau dapat Rumah Sakit Yun Ji karena rumah sakit itu banyak bermasalah. Kerja di sana artinya dia bakalan harus kerja serabutan menyelesaikan banyak konflik perselisihan rumah sakit dengan pasien mereka.
Anak magang yang sebelumnya saja cuma sanggup bertahan satu bulan sebelum kemudian mengundurkan diri. Tapi baguslah kalau nanti Cong Rong cepat-cepat mengundurkan diri, lagian kan Cong Rong bukan berasal dari sekolah hukum. Mereka yakin kalau dia akan tersingkir cepat atau lambat.
Mereka menggosip dengan lantang, padahal mereka langsung mingkem begitu Cong Rong memelototi mereka. Jelas dia bisa mendengar mereka, mereka menggosip dengan suara lantang.
Setelah beberapa jam operasi, si dokter ganteng mendadak baru ingat tentang tujuannya datang ke bandara tadi adalah untuk menjemput orang. Dan yups, orang yang seharusnya dia jemput adalah Cong Rong.
Cong Rong sendiri baru tiba di apartemen yang Zhong Zhen sewakan untuknya. Apartemennya cukup bagus dengan pemandangan kota yang indah, interiornya pun bagus.
Dan itu berhasil membuat kekesalan Cong Rong pada Zhong Zhen sirna hingga dia tidak lagi mempermasalahkan si bosnya Zhong Zhen yang tidak datang dan dengan riang memberitahu Zhong Zhen bahwa mereka akan menjadi rekan kerja.
Tepat saat itu juga, Cong Rong ditelepon sama temannya yang kaya raya - Zhou Cheng Cheng, yang memberitahunya kalau dia sudah ada di bawah. Kedua wanita itu sontak saling berangkulan erat saking kangennya pada satu sama lain.
Cheng Cheng bahkan membawakan banyak sekali barang-barang kebutuhan sehari-hari yang pasti Cong Rong perlukan, termasuk mainan bebek karet buat teman mandi. Dia lalu membawa Cong Rong jalan-jalan keliling kota.
Pada saat yang bersamaan, si dokter ganteng sedang memasak makan malamnya sendiri. Selain seorang dokter spesialis, ternyata dia juga jago masak.
Dia memasak dua porsi makanan sehat, untuk dirinya sendiri dan untuk anjing peliharaannya. Si anjing belum menghabiskan makan malamnya, tapi tiba-tiba dia minta jalan-jalan.
Cong Rong dan Cheng Cheng minum-minum merayakan kembalinya Cong Rong di dermaga. Cheng Cheng punya hadiah lain untuk Cong Rong, gelang kuarsa mawar untuk menarik jodoh.
Hadeh! Cong Rong langsung mengembalikan gelang itu dan menegaskan bahwa dia pulang kampung untuk bekerja dan bukan untuk cari jodoh. Cheng Cheng memaksanya untuk menerima gelas itu dan menegaskan bahwa gelang itu tidak akan mengganggu pekerjaannya.
Lagipula apa salahnya dapat perhatian dari seseorang. Contohnya saja dia yang sering mendapat bunga dan hadiah dan ucapan selamat malam dari seseorang yang spesial.
"Daripada mendapat perhatian, aku lebih ingin pria itu mengerti diriku. Pria itulah yang layak mendapatkan hatiku. Aku tidak ingin memulainya dengan sembarangan."
"Apa harus sedalam itu? Menjalin hubungan, bukankah yang terpenting adalah hati tersentuh? Hatimu belum pernah tersentuh yah? Belum pernah bertemu dengan orang yang membuatmu terpana?"
Pertanyaan itu kontan membuat Cong Rong teringat pada si dokter ganteng tadi. Membaca ekspresinya, Cheng Cheng langsung tahu kalau Cong Rong menyukai seseorang dan langsung penasaran ingin kenalan sama pria itu. Apa pria itu ganteng? Apa pekerjaannya?
"Hanya orang lewat saja. Mungkin juga tidak akan bertemu lagi." Ujar Cong Rong tanpa menyadari si dokter ganteng itu sedang lewat di belakangnya.
Shao Qing mengikat anjingnya di tiang, sementara dia masuk mini market untuk membelikannya makanan. Dia masuk tepat bersamaan dengan Cong Rong dan Cheng Cheng yang baru keluar sambil membawa makanan.
Sayangnya mereka tidak saling melihat. Tapi mereka melewati si anjing, anjing itu tiba-tiba menggonggong yang jelas saja membuat Cong Rong kaget sampai dia menjatuhkan makanannya.
Dokter ganteng keluar gara-gara keributan itu dan dengan cepat mengendalikan si anjing. Cong Rong langsung terpesona bertemu dengannya lagi, tapi Dokter ganteng sepertinya tidak mengingat Cong Rong dan setulus hati meminta maaf atas kelakuan anjingnya.
Dia bahkan menawarkan kompensasi. Cong Rong menolak tapi Cheng Cheng malah mengiyakannya. Soalnya Cheng Cheng juga langsung suka sama si dokter ganteng itu.
Tapi berhubung dia sudah punya pacar, jadi dia akan menjodohkan si dokter ganteng itu sama Cong Rong dan langsung menuntut Cong Rong untuk memberikan ponselnya.
Dia beralasan meminta Dokter ganteng untuk membayar lewat Wechat pay, yang itu artinya mereka harus add friend dulu di Wechat. Tapi pria itu dengan santainya memberikan uang tunai padanya lalu pergi. Pfft! Cheng Cheng kecewa. Apa hari ini dandanannya kurang cantik, makanya rayuannya gagal?
Hari ini Cong Rong memulai kerjanya di Rumah Sakit Yun Ji. Atasannya membawanya berkeliling, memperkenalkan seluk beluk rumah sakit itu padanya dan memberitahunya tentang tugas-tugasnya selama bekerja di sini nantinya, yang termasuk membantu rumah sakit menyelesaikan konflik perselisihan dengan pasien. Dan kebetulan sekarang sedang ada masalah yang merepotkan.
Ternyata sekarang ini rumah sakit sedang bermasalah dengan pasien bernama Kakek Lin. Kakek Lin menuduh ada kesalahan dalam diagnosa dokter dan menuduh dokter hanya ingin menipu uangnya.
Dan sekarang Kakek Lin berdemo dengan duduk di depan rumah sakit, mogok makan dan minum dan bersikeras menuntut dokter untuk minta maaf padanya.
Seorang dokter magang berusaha keras membujuk Kakek Lin untuk makan dan minum, tapi Kakek Lin ngotot menolak sambil terus menuntut mereka untuk mengembalikan uangnya dan meminta maaf padanya.
Menyelesaikan kasus perselisihan semacam ini tidaklah mudah. Apalagi semua dokter juga memiliki emosi mereka masing-masing. Nantinya Cong Rong pasti akan mengerti. Dan untuk sekarang ini, si atasan menugaskan Cong Rong untuk mencari dokternya agar dia bisa mengetahui perincian kasus ini, dokter bedah saraf... Wen Shao Qing, yang tak lain tak bukan adalah si dokter ganteng
Cong Rong antusias bertemu dengannya lagi. Tapi Shao Qing dengan sengaja menyembunyikan kartu identitasnya dan bilang pada Cong Rong bahwa Dokter Wen Shao Qing sedang keluar lalu dia benar-benar keluar.
Bersambung ke part 2
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam