Sinopsis General's Lady Episode 16 - 2

Si menteri korup jadi gelisah mendengar ucapan Xiu Ming, dan langsung menuduh antara apa yang Xiu Ming katakan dengan tuduhan yang ditimpakan padanya tidak saling berhubungan.


Tentu saja ada hubungannya. Demi menjaga kepedulian Kaisar terhadap tentara dan rakyatnya, Xiu Ming mengaku bahwa dia sengaja melipatgandakan jumlah prajurit agar dana militer bertambah. Dia mendistribusikan dana militer pada para tentara atas nama Kaisar demi menunjukkan kebaikan hati Kaisar agar para tentara akan melindungi negara bersama-sama.

Kaisar puas mendengar jawabannya. Xiu Ming sudah bertindak benar dengan melakukan itu. Tapi tetap saja memalsukan pembukuan itu salah. Jadi mulai hari ini, Xiu Ming harus melaporkan segalanya padanya.

Karena masalah ini sudah jelas sekarang, jadi Kaisar harap masalah ini tidak akan dibahas lagi. Dan masalah dana militer akan Kaisar tangani sendiri. Pejabat pendukung Xiu Ming meminta Kaisar untuk memberikan penghargaan untuk Xiu Ming demi menunjukkan kebaikan hati Kaisar sekaligus penghargaan Kaisar pada para tentara penjaga perbatasan.

Kaisar setuju, dan karenanya, Kaisar menaikkan jabatan Xiu Ming menjadi Jenderal besar pasukan kavaleri. Namun dia tetap salah dalam hal memalsukan jumlah tentara, karena itulah dia tidak akan diberikan penghargaan lebih namun juga tidak akan dihukum.

Kedua saudara tiri sudah berkumpul di ruang makan bersama ibunya Jin'er dan ayah mereka. Tapi makanannya belum disajikan juga sampai beberapa lama, Ayah jadi kesal karenanya. Kedua saudara tiri bisik-bisik senang, ayah mereka sudah pasti tidak ingin berhubungan dengan Xiu Ming sekarang setelah dia tersandung kasus korupsi, mereka bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk menyingkirkan Shen Jin.

Shen Jin muncul tak lama kemudian bersama beberapa pelayan. Tapi makanan yang dibawanya hanya beberapa tusuk daging sate mentah dan sebuah panggangan. Soalnya dia berniat memperkenalkan makanan khas Suku Elang itu pada Ayah.

Zi sinis mengejek makanan yang disiapkannya itu. Tapi untungnya Ayah mau memberinya kesempatan untuk menunjukkan makanan apa yang mau dibuatnya.

Shen Jin pun mulai memanggang dagingnya sambil memberitahu mereka tentang cara-cara memasaknya dan bumbu khusus yang dibawanya dari Suku Elang. Dan Ayah langsung suka begitu dia mencicipinya, bahkan dengan antusias menyuruh Shen Jin untuk memanggang lebih banyak.

Shen Jin dengan senang hati menuruti keinginan Ayah dan berterima kasih pada Ayah karena Ayah telah melaksanakan janji padanya sebelum dia menikah dulu, bahwa Ayah akan mengurus Ibunya Shen Jin dengan baik.

Tapi Ayah penasaran dengan suaminya Shen Jin, kabarnya dia kembali ke ibu kota karena menggelapkan dana militer. Shen Jin dengan mantap meyakinkan Ayah bahwa suaminya adalah orang yang jujur, ini hanya salah paham, jadi Ayah tidak perlu khawatir.

Zi dan Jing jelas tak senang melihat perubahan situasi yang tak mereka sangka-sangka ini. Lihat saja nanti, Zi bersumpah tidak akan membiarkan Shen Jin beruntung seperti ini lain kali. Tunggu dan lihat saja apa yang akan dia lakukan untuk mempermalukan Shen Jin.

Keesokan harinya, Rou Rou bertemu Xiao Su di pasar dan langsung memeluknya kangen. Rou Rou penasaran kapan mereka akan hidup bersama selamanya. Xiao Su dengan romantisnya meyakinkan Rou Rou bahwa dia pasti akan kembali untuk menemani Rou Rou setelah dia menyelesaikan tugas rahasia Jenderal.

"Kita akan bisa menikmati angin, memandang bulan dan bintang bersama."

"Baiklah. Kalau begitu aku akan menunggumu."

"Tunggu aku."

"Kalau begitu, kapan kita akan bertemu lagi?"

Masalahnya, sekarang ini Xiao Su sedang melaksanakan misi. Dia harus bertindak menurut situasi. Kapan, di mana dan dengan identitas apa dia akan muncul nantinya, itu harus menunggu keputusan.

Rou Rou yang tidak mengerti apa-apa, jelas tidak mengerti akan apa maksudnya dengan identitas. Tapi Xiao Su juga tidak bisa menjelaskan lebih lanjut mengenai ini dan langsung memeluk Rou Rou erat lalu pamit dan pergi.

Shen Jin baru saja menuntun ibunya ke gazebo saat kedua saudara tirinya muncul lagi. Dan lagi-lagi, cari perkara dengan mengklaim bahwa setelah memakan satenya Shen Jin kemarin, mereka berdua jadi sakit dan muntah-muntah sepanjang malam. Sudah pasti penyebabnya adalah satenya Shen Jin.

Shen Jin jelas tak percaya. Mereka semua makan bersama semalam, kenapa bisa hanya mereka berdua yang sakit? Mungkin mereka makan makanan lain. Zi ngotot menuduh dagingnya Shen Jin-lah penyebabnya dan memaksa Shen Jin untuk minta maaf padanya.

"Tenanglah dulu, Kakak Zi. Jika memang aku yang salah, maka aku akan mengakuinya. Bagaimana kalau kita mengecek keadaan Ayah dulu?"

Tapi mereka dengan sengaja menyiapkan daging yang memang sudah busuk dan menyuruh ibunya Shen Jin untuk mencoba daging itu dulu.

Jelas saja Shen Jin langsung protes tak setuju. Apa sebenarnya maunya Zi? Zi terus terang mengaku kalau dia tidak suka dengan tindakan Shen Jin yang telah mempermalukannya kemarin. Kalau Shen Jin tidak mau memakan daging itu, maka Shen Jin harus meminta maaf padanya.

Shen Jin kesal. Baiklah, Zi cuma ingin melihatnya memakan daging busuk ini kan? Dia akan memakannya.

Shen Jin memakannya tepat saat Xiu Ming baru datang. Zi dan Jing kaget saat Xiu Ming memperkenalkan dirinya. Sungguh mereka tak menyangka kalau si jenderal iblis ternyata setampan ini.

Dan jelas saja Xiu Ming tidak terima istrinya dipaksa makan daging busuk. Siapa pelakunya? Zi mengklaim kalau ini tidak ada hubungannya sama mereka, Shen Jin sendiri yang membuatnya dan ingin memakannya.

"Kalau istriku jadi sakit karena memakan daging busuk ini, akan kupastikan kau membayarnya!"

Dia masih menghormati merek karena mereka adalah saudaranya Shen Jin. Tapi jika Shen Jin sampai terluka, dia tidak akan belas kasih pada mereka. Kesal, Zi dan Jing akhirnya pergi juga.

Tak lama kemudian, semua orang berkumpul di aula. Xiu Ming datang membawakan banyak sekali hadiah untuk kedua mertuanya, dan Ayah tampak sangat kagum pada menantunya yang tampan dan gagah itu, dan terang-terangan memuji-mujinya.

Apalagi Kaisar baru saja menaganugerahkan gelar Jenderal Kavaleri pada Xiu Ming, dia orang pertama di negeri ini yang mendapat gelar itu. Xiu Ming benar-benar membawa kehormatan besar bagi kedua keluarga mereka. Xiu Ming benar-benar luar biasa.

Xiu Ming merendah dan mengklaim bahwa semua ini berkat istrinya. Menikah dengan Shen Jin adalah sebuah keberuntungan baginya. Dan karenanya, dia berterima kasih pada Ibu.

Tapi berhubung kediaman yang dibangunkan Kaisar untuk Xiu Ming masih dalam proses rekonstruksi, Ayah menyarankan mereka untuk tinggal dulu di rumah ini untuk sementara waktu. Xiu Ming dengan romantisnya menyatakan bahwa dia tidak bisa memutuskannya sendiri dan langsung menanyakan pendapat Shen Jin.

Shen Jin setuju, maka Xiu Ming pun setuju. Ayah senang dan langsung memuji-muji Shen Jin. Dia benar-benar permata yang berharga. Ayah bahkan membangga-banggakan menantu kesayangannya itu pada Zi dan Jing.

Zi kesal banget gara-gara itu dan begitu mereka kembali ke kamar, dia langsung membanting barang-barangnya dengan kesal, tidak terima dipermalukan sama Shen Jin terus.

Memangnya apa bagusnya Xiu Ming itu? Zi yakin kalau Xiu Ming cuma tahu tentang membunuh dan berkelahi sepanjang hari. Zi punya ide bagus untuk balas dendam.

Sebentar lagi kan ulang tahun ayah mereka. Kakak pertama dan kakak ipar juga akan datang nanti. Pada saat itu, akan Zi permalukan si Xiu Ming itu di hadapan semua orang.

Mereka memang tidak bisa melawannya secara fisik, jadi mereka harus pakai otak. Dia yakin kalau si jenderal bodoh itu bahkan tidak bisa menulis. Apa gunanya punya otot doang. Pria bangsawan harusnya berpendidikan tinggi.

"Akan kubuat dia terlihat bodoh saat waktunya tiba nanti. Lihat saja akan betapa malunya Shen Jin nanti!"

Hari ulang tahun Ayah tiba. Kakak pertama datang bersama suaminya, dan Shen Jin langsung menyambut mereka dengan hangat. Hubungan mereka tampak akrab. Apalagi Kakak Pertama memang baik dan bersahaja, beda banget dari Zi dan Jing.

Si menteri korup sedang mendiskusikan Xiu Ming dengan bosnya yang ternyata Perdana Menteri. Si menteri sungguh tak menyangka kalau menangani Xiu Ming ternyata tidak semudah yang mereka pikirkan.

Dia berhasil menghindari krisis dengan mudah, malah sekarang diangkat menjadi Jenderal Kavaleri. Parahnya lagi, sekarang Kaisar mau menyelidiki kasus dana militer. Apa yang harus mereka lakukan sekarang?

"Kita tunggu kesempatan." Ujar Perdana Menteri.

Epilog:

Sebelum Xiu Ming masuk menghadap Kaisar, terlebih dulu dia melarang Xiu Yuan ikut masuk bersamanya. Mungkin dia khawatir jika rencananya tidak akan berjalan lancar, makanya dia menginstruksikan Xiu Yuan untuk putus hubungan dengannya jika terjadi sesuatu yang salah.

Xiu Yuan sebenarnya keberatan, tapi Xiu Ming menegaskan bahwa ini adalah perintah. Dia punya alasannya sendiri untuk melakukan ini. Tak ada yang bisa dia lakukan, Xiu Yuan terpaksa menurutinya.

Bersambung ke episode 17

Post a Comment

0 Comments