Sinopsis Maiden Holmes Episode 30 - 2

"Ru Shuang, jika ke bubuk racun itu dicampur di dalam kembang api, akan seberapa mematikan?" Tanya Su Ci.

"Ka-kakak Su, apa kau sedang bercanda? Bagaimana mungkin itu bisa terjadi?"

"Jawab aku dulu."

"Aku... aku juga tidak tahu. Tapi orang-orang di istana pasti tidak akan bisa melarikan diri. Bubuk racun ini, dihirup saja bisa membahayakan nyawa."

Mendengar itu, Su Ci sontak bergegas pergi. Bei Ming pun akhirnya mengerti kejutan besar apa yang dimaksud ayah angkatnya itu.

Mereka berusaha memacu kuda-kuda mereka secepat mungkin, apalagi waktu mereka hanya tinggal satu jam sebelum gerbang ibu kota ditutup. Tapi di tengah hutan, kuda-kuda mereka tiba-tiba ngadat entah karena apa.

Bei Ming langsung bisa merasakan keanehan di sekitar mereka. Dan seketika itu pula, muncul sekumpulan ninja yang mengepung mereka. Jelas para ninja itu sudah membuntuti mereka sedari tadi.

Bei Ming langsung menyuruh Su Ci untuk pergi duluan lalu mulai menyerang para ninja itu dan membuka jalan untuk Su Ci. Ru Shuang pun berjuang melawan mereka dengan racun-racunnya, sementara Su Ci berusaha memacu kudanya secepat mungkin.

Malam pun tiba dan acara kembang api pun dimulai dan syukurlah Su Ci berhasil masuk ke ibu kota sebelum gerbangnya sempat tertutup. Para pejabat tampak menikmati pesta kembang api itu, tapi anehnya... hanya Kepala Biro Mingjing yang sangat gelisah dan terus minum-minum. (Mencurigakan, mencurigakan)

Ibu Suri khawatir jika dia tidak akan bisa menikmati keseluruhan kembang api mengingat dirinya yang sudah tua dan mungkin akan cepat lelah.

Tapi Pangeran Yun dengan sengaja membujuknya untuk bertahan sampai akhir karena dia dengar kembang api yang terakhir nanti, sangat istimewa.

Tapi kemudian ada seorang kasim yang memberitahunya bahwa ada masalah di rumahnya. Hmm... jelas itu adalah rencana agar dia bisa menghindar dari acara itu dengan alasan kesehatan istrinya semakin menurun.

Kaisar dan Ibu Suri percaya-percaya saja padanya dan langsung menyuruhnya pulang. Hanya Pei Zhao yang tampak jelas tak mempercayainya.

Bei Ming dan Ru Shuang baru tiba di ibu kota. Tapi menyadari masalah yang akan datang, Bei Ming langsung memeluk erat Ru Shuang, menyuruhnya pulang lebih cepat dan memberinya berbagai wejangan seolah ini adalah perpisahan terakhir mereka.

Ru Shuang jelas bingung mendengarnya. "Kau tidak ikut aku pulang?"

"Aku hari ini mungkin tidak bisa pulang. Kau jangan menungguku." Ujar Bei Ming lalu pergi.

Kebingungan, Ru Shuang akhirnya memutuskan untuk tidak mendengarkan omongan si bodoh Bei Ming itu dan langsung pergi ke istana.

Su Ci akhirnya tiba di istana, dan untungnya dia punya undangan jadi dia bisa masuk dan bertemu Fei Yuan. Dia langsung memberitahunya tentang racun yang ada di dalam kembang api itu.

Kaget, Fei Yuan pun bergegas pergi untuk memberitahu Pei Zhao, sementara seorang pengawal mengantarkan Su Ci ke tempat kembang api di nyalakan.

Pei Zhao kaget saat mendengar kabar itu. Tapi karena tak ingin membuat kepanikan, akhirnya dia pamit pada Kaisar dan Ibu Suri dengan alasan mau mengecek keamanan sekali lagi sebelum kembang api terakhir dimulai.

Pada saat yang bersamaan, Bei Ming menemui Pangeran Yun yang tengah menunggu kembang api terakhir menyala.

Su Ci akhirnya tiba di sana dan langsung menyuruh para tukang untuk tidak menyalakan kembang api terakhir. Tapi ternyata mereka bukan tukang biasa karena tiba-tiba saja mereka mengeluarkan senjata dan langsung menyerang Su Ci.

Parahnya lagi, seseorang dari mereka sudah mulai menyalakan sumbunya. Untungnya para pengawal istana tiba tepat waktu untuk membantu Su Ci melawan orang-orang itu.

Merebut salah satu pedang musuh, Su Ci langsung melompat dan menggunakan pedang itu untuk memotong sumbu kembang api tepat waktu sebelum mengenai bagian intinya. Tapi akibatnya membuat Su Ci sendiri jadi terpental mengenai gentong air besar yang kontan membuatnya pingsan.

Pei Zhao baru tiba saat itu dan para tukang itu pun berhasil dibekuk. Cemas, Pei Zhao bergegas membopong Su Ci pergi tepat saat Ru Shuang baru datang.

Yang lain jelas bingung saat kembang apinya mendadak berhenti begitu saja padahal kembang api yang terakhir belum dinyalakan. Komandan Fu datang saat itu dan mengklaim bahwa kembang api dihentikan atas perintah Pangeran Qi dengan alasan ada pembunuh masuk ke bagian penyalaan kembang api.

Karena itulah, semua orang diminta pindah ke aula utama untuk mengantisipasi jika ada pembunuh lain yang datang.

Li Yu jadi curiga, jangan-jangan orang-orang istana sudah menyadarinya. Tapi Pangeran Yun santai-santai saja karena kembang api itu hanya rencana kecilnya, rencananya yang sebenarnya ada di belakang itu.

"Bagaimanapun, malam ini aku harus menduduki tahta itu!"

Dia lalu memerintahkan Li Yu untuk mengecek orang-orang di jamuan itu. Jika mereka jatuh ke tangan Pangeran Qi, bunuh saja mereka. Dia lalu mengajak Bei Ming untuk membantu rencananya, yaitu menuduh Pangeran Qi melakukan pemberontakan.

Pei Zhao membaringkan Su Ci di salah satu kamar. Tapi sekarang masih banyak hal penting yang harus dilakukannya, maka dia menitipkan Su Ci ke Ru Shuang lalu pergi.

Ibu Suri jelas marah saat mendengar adanya racun di dalam kembang api itu. Jelas-jelas itu untuk membinasakan Kaisar dan seluruh pejabat pemerintah. Pei Zhao mengaku lalai, tapi Ibu Suri tidak terima dengan alasan remeh itu.

Saat itulah Pangeran Yun terburu-buru datang sambil berakting cemas seolah dia baru mendengar tentang adanya pembunuh di pesta kembang api. Dia bahkan pura-pura kaget saat Ibu Suri memberitahunya tentang masalah racun di kembang api itu dan menyarankan mereka segera menyelidiki kasus ini sampai tuntas.

Pei Zhao setuju dan minta izin untuk menyelidiki kasus ini sebagai ganti kelalaiannya. Pangeran Yun jelas menentang ide itu dengan alasan Pei Zhao-lah yang mengatur dan megawasi pesta kembang api itu sejak awal.

Secara tak langsung dia menuduh Pangeran Qi-lah tersangka kasus ini. Karena itulah, dia menyarankan agar kasus ini diserahkan pada Biro Mingjing. Dan Ibu Suri langsung setuju dengan saran Pangeran Yun itu.

Karena dia adalah tersangka, jadi Pei Zhao pun memutuskan untuk pamit dan pulang sembari menunggu hasil penyelidikan. Tapi Pangeran Yun menentangnya dan menyuruh Pei Zhao untuk tetap di sini sampai kasus ini selesai diinvestigasi. Komandan Fu juga meminta Pei Zhao untuk tetap di istana.

Pei Zhao sinis mendengarnya. "Membatasi ruang gerakku? Baiklah. Kalau begitu, aku akan menunggu di sini."

Maka Kepala Biro pun memulai penyelidikannya dengan menginterogasi Pei Zhao di Biro Mingjing. 

Sementara itu di penjara, Li Yu mengendap masuk ke sana dan melempar sebungkus racun pada 3 orang tukang yang tertangkap dan memerintahkan mereka untuk mati dengan racun itu.

Keesokan paginya, Kasim kaisar melapor bahwa tukang yang menyalakan kembang api, baru saja mati di dalam penjara. Mereka semua mati keracunan, pasti ada orang yang ingin menghilangkan bukti dengan membunuh mereka.

Pangeran Yun diam-diam senang, tapi Kaisar jadi marah dan langsung memerintahkan Kepala Biro untuk menghadapnya sekarang juga.

Su Ci akhirnya sadar dan langsung mencemaskan kembang apinya. Ru Shuang meyakinkan bahwa semua orang selamat dan kembang mati itu tidak menyala. Tapi tepat saat itu juga, Fei Yuan datang dengan panik karena Pei Zhao sedang dalam masalah sekarang.

Epilog:

Usai Komandan Fu melaporkan keamanan seluruh ibu kota, Pei Zhao melihat beberapa tukang yang terus menerus terbatuk-batuk dan pemandangan itu kontan membuatnya mencurigai sesuatu. Maka dia langsung mengajak Komandan Fu bicara berdua, entah membahas apa.

Bersambung ke episode 31 

Post a Comment

0 Comments