Keesokan harinya, Xiu Ming terbangun dengan khawatir saat tak mendapati Shen Jin di sisinya. Tapi ternyata Shen Jin cuma sedang dandan. Xiu Ming lega, tapi kenapa Shen Jin bangun pagi-pagi sekali.
"Aku bangun lebih awal untuk berdandan agar kau tidak perlu melihat wajahku yang pucat."
Tapi jelas saja ucapannya itu membuat Xiu Ming jadi salah paham, mengira Shen Jin benar-benar sedang sakit. Tak memahami kekhawatirannya, Shen Jin santai saja mengusirnya dengan alasan pria tidak seharusnya melihat wanita berdandan.
Xiu Ming jadi gelisah sepanjang hari. Apalagi saat dia pulang malam harinya, dia mendapati Shen Jin sedang mencobai berbagai macam obat lalu muntah-muntah, memuntahkan obatnya yang pahit, tapi Xiu Ming mengira kalau Shen Jin muntah-muntah karena sakit dan itu membuatnya jadi sangat-sangat sedih.
"Jin'er, apa yang kau lakukan?"
"Aku sedang mencoba beberapa obat baru."
"Kenapa harus kau yang mencobanya? Kalau kau sakit, kau harus memberitahuku."
"Aku baik-baik saja. Tidak sakit sama sekali. Jenderal, kau terlalu khawatir."
Tapi Xiu Ming tak percaya dan jadi semakin sedih mengira Shen Jin tidak mau jujur tentang penyakitnya. Dia bahkan cepat-cepat menyembunyikan air matanya dengan cara memadamkan lilin sambil beralasan menyuruh Shen Jin untuk istirahat.
Bahkan saat Shen Jin beranjak bangkit, Xiu Ming langsung memeluknya erat dan dengan romantisnya meyakinkan Shen Jin bahwa takkan ada apapun yang bisa menyakiti Shen Jin selama Shen Jin dalam pelukannya.
"Tak peduli dalam kegelapan atau di tempat lain, aku akan selalu mengenalimu dan akan biaa menemukanku. Baik kau masih muda dan cantik ataupun sudah menua, aku akan selalu mencintaimu selama kau Jin'er-ku."
Shen Jin bahagia mendengar semua kata-kata romantis itu dan meminta Xiu Ming untuk mengucap kata-kata romantis setiap hari.
Tentu saja. Xiu Ming dengan senang hati akan mengucapkannya setiap hari selama Shen Jin menyukainya. Xiu Ming memeluknya makin erat, berusaha keras menyembunyikan kesedihan dan air matanya.
Tapi keesokan harinya, Xiao Su datang melaporkan hasil penyelidikannya tentang Putri yang ternyata punya seorang kekasih. Tapi sekarang kekasihnya Putri sudah diusir dari istana. Putri jadi depresi karena itu, makanya Kaisar mengirim Putri kemari untuk melepaskan stres.
Tapi yang mengherankan Xiao Su, biasanya Kaisar akan langsung menghukum siapapun yang beliau rasa bersalah. Tapi sekarang, Kaisar makah membiarkan Putri keluar istana, bahkan melepaskan kekasihnya Putri.
Sudah beberapa hari Putri tinggal di sini. bahkan sekalipun Putri datang demi kekasihnya, tapi tak ada apapun yang terjadi belakangan ini.
Saat itulah Xiu Ming batu ingat keanehan Shen Jin yang membisiki Putri bahwa dia akan mengurus segalanya. Ingatan itu kontan membuat Xiu Ming langsung sadar segalanya. Jadi sebenarnya Shen Jin baik-baik saja.
"Jin'er itu, dia bukan hanya mengujiku tapi juga menjalankan rencana yang besar. Dia bahkan rela mempertaruhkan nyawanya sendiri. Karena dia sudah menjalankan rencananya, sekarang aku juga akan menjalankan rencanaku untuk membalasnya."
Tak lama kemudian, Shen Jin malah mendapati Putri sesang mondar-mandir gelisah sambil menangis... Karena ternyata Xiu Ming baru saja menangkap Su Chen karena Xiu Ming mengira kalau Su Chen adalah penjahat.
Shen Jin jelas kesal mendengarnya dan langsung merutuki kebodohan Xiu Ming. tapi Shen Jin sadar kalau dia juga salah sih, seharusnya dia menjelaskan segalanya pada Xiu Ming.
Putri jadi putus asa, mungkin dia dan Su Chen memang tidak ditakdirkan dalam kehidupan ini. Semoga saja mereka bisa bersama di kehidupan berikutnya.
"Jangan bicara begitu. Masih ada aku. Aku akan bicara pada Jenderal untuk membebaskan Su Chen. Aku pergi sekarang."
Shen Jin ;lalu mendatangi Xiu Ming dengan membawakan arak untuknya yang jelas saja mencurigakan. Masih siang begini tapi Shen Jin memberinya arak, Shen Jin berniat membuatnya mabuk dan kehilangan kesadaran atau Shen Jin ada niatan lain?
Shen Jin jadi canggung mendengarnya. Baiklah, kalau begitu dia akan terus terang saja. "Tolong bebaskan dia."
"Membebaskan siapa?" Tanya Xiu Ming pura-pura bodoh.
"Jenderal, bukankah kau menangkap penyusup di kamar Putri?"
Oh benar, orang itu adalah penjahat yang mengerikan. Dia berani menyerang Putri. Jangan khawatir, Xiu Ming pasti akan menghukumnya dengan berat. Akan dia bunuh orang itu hari ini.
"Jangan! Kau tidak boleh membunuhnya!"
"Kenapa tidak boleh? Apa mungkin... Kau ada hubungannya dengan orang itu?"
Shen Jin bingung bagaimana harus menjelaskannya. Dan akhirnya hanya berkata ambigu bahwa orang itu punya hubungan dengan orang yang dekat dengan mereka. Berusaha menahan perasaan gelinya, Xiu Ming bertanya-tanya apakah pria itu kekasihnya seseorang?
"Semacam itulah."
"Dia adalah kekasihnya Putri ke-9, bukan?"
Shen Jin kaget, "jadi kau sudah tahu semuanya?"
"Dasar bodoh, apa di matamu aku sebodoh itu?"
Di luar, Rou Rou tiba-tiba dihadang Xiu Yuan yang masih belum mengetahui kebenaran tentang Shen Jin, masih meyakini kalau Shen Jin sakit parah dan menuntut Rou Rou untuk jujur padanya tentang penyakitnya Shen Jin.
Bingung, Rou Rou jadi kesal mengira Xiu Yuan mengutuk nyonya-nya untuk mati. Nyonya-nya sangat sehat dan akan berumur panjang. Xiu Yuan tak percaya dan terus menuntut jawaban.
"Berhentilah bicara omong kosong. Saya rasa andalah yang sakit sekarang. Nyonya baik-baik saja."
Xiu Yuan masih saja tak percaya dan langsung menyeret Rou Rou ke tempat Tabib Li untuk membuktikannya.
Yang tak disangkanya, Tabib Li malah mengaku bahwa Shen Jin sebenarnya tidak sakit apa-apa. Hanya saja... Siklus haid-nya tidak teratur. Hah? Xiu Yuan bingung, siklus haid itu tidak teratur itu penyakit apa?
Shen Jin mau menjelaskan rencananya pada Xiu Ming. Tapi bahkan sebelum dia sempat mengucap apapun, Xiu Ming malah bisa menebak semua rencananya dengan detil.
Menurut Xiu Ming, rencananya Shen Jin memang cukup cermat. Tapi jika mereka mau membuat Putri pura-pura mati, lalu apa yang akan Shen Jin lakukan tentang tubuhnya?
Tentu saja mereka akan langsung menguburnya setelah ahli forensik memeriksanya. Shen Jin akan berjaga di makamnya, bersiap mengeluarkan Putri kapan saja.
"Lalu bagaimana jika Kaisar ingin membawa mayat Putri untuk dikuburkan di pemakaman kerajaan? Bagaimana kau akan mengatasinya?" Tanya Xiu Ming.
Errr... Benar juga sih. Shen Jin tidak memikirkan itu sebelumnya. Lalu apa yang harus mereka lakukan?
"Jangan panik, Jin'er. Suamimu ada di sini."
"Jenderal, apa kau ada ide?"
Bukannya menjawab, Xiu Ming malah mengecup Shen Jin yang jelas saja membuat Shen Jin sebal, dia kan lagi serius. cepetan jawab!
Jadi begini, rencananya Xiu Ming adalah mereka harus menunggu sampai perayaan festival Chong Yang. Sambil menunggu saat itu, Shen Jin harus memastikan rencana berjalan dengan sempurna dan jangan sampai meninggalkan jejak. Putri harus pergi tanpa kabar sama sekali sehingga tidak akan ada alasan bagi orang-orang untuk membicarakannya.
Karena meyakini kalau apa yang dibilang Tabib Li tadi juga sebuah penyakit serius, Xiu Yuan langsung mendatangi Xiu Ming untuk melaporkan masalah itu. Bersikeras mau menemukan tabib terbaik untuk menyembuhkan penyakitnya Shen Jin.
Xiu Ming santai-santai saja dan langsung menolak idenya Xiu Yuan, itu cuma penyakitnya wanita, Shen Jin cuma perlu minum banyak air hangat.
Xiu Yuan masih saja ngotot tak percaya, malah menuduh Xiu Ming tidak perhatian sama istrinya sendiri, dan terus nyerocos panjang lebar menceramahi Xiu Ming tentang betapa beruntungnya dia memiliki seorang istri seperti Shen Jin.
Xiu Ming harusnya sadar betapa berharganya istrinya itu. Kalau sampai terjadi sesuatu pada Shen Jin dan dia sampai mati, maka Xiu Ming tidak akan bisa lagi melihat wajahnya ataupun mendengar suaranya. Xiu Ming akan sendirian dan merana.
"Hidup ini singkat, mendapatkan cinta sejati itu sungguh sangat beruntung. Jenderal hampir kehilangan Nyonya dan mendapatkannya kembali. Jenderal harusnya lebih menghargainya. Jenderal harus memperlakukannya dengan lebih baik, mencintainya, memanjakannya dan mendengarkannya. Mengerti, tidak? Jangan bertindak arogan dan membuat Nyonya lari lagi. Jenderal akan hidup sendirian dan takkan punya siapapun yang bisa diandalkan di hari tuanya nanti."
Omelan Xiu Yuan itu kontan membuat Xiu Ming termenung gelisah. Dia meyakinkan Xiu Yuan bahwa dia pasti akan mengingat nasehatnya. Xiu Ming setulus hati berterima kasih atas nasehatnya. Tapi sekarang dia ada urusan penting dan langsung pergi untuk menyelidiki suatu tempat.
Malam harinya, Rou Rou mau memberikan sesuatu untuk Jenderal dan nyonya-nya. Dia melihat jenderal berjalan ke suatu arah. Tapi saat dia mencoba memanggil-manggilnya, Jenderal yang asli malah muncul dari ruangan lain. Pfft! Rou Rou jelas bingung.
Lebih anehnya lagi, saat dia hendak mendatangi Shen Jin, dia melihat Shen Jin berjalan ke suatu arah. Tapi saat dia memanggil-manggilnya, Shen Jin yang asli baru muncul dari dalam kamar. Wkwkwk! Rou Rou jadi tambah pusing. Kenapa bisa ada dua Jenderal dan dua Nyonya? Apa dia berhalusinasi? Atau kebanyakan makan tadi?
Rou Rou jadi makin stres saat kemudian dia mendapati Nyonya-nya sedang bicara dengan seseorang yang dia kira Jenderal di suatu tempat, tapi kemudian dia mendapati Jenderal yang asli sedang bicara dengan seseorang yang dia kira Nyonya di tempat lain.
"Apa aku melihat bayangan? Kenapa ada Nyonya dan Jenderal di mana-mana?"
Saat Rou Rou mendatanginya tak lama kemudian, Xiao Su heran melihat muka suram Rou Rou, dia kenapa?
"Nyonya dan Jenderal jadi hantu. Tiba-tiba ada banyak Nyonya dan Jenderal muncul di mana-mana."
Bingung, Xiao Su langsung mengecek dahinya Rou Rou tapi nggak demam kok. Apa Rou Rou salah makan tadi? Ah sudahlah, mending mereka menikmati bulan sekarang.
Bersambung ke part 2
1 Comments
Lanjut💞💞 semangat🔛🔥 the bloom jg ya ditunggu 💕💕💕💕💕update
ReplyDeleteHai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam