Yang tidak Rou Rou ketahui, yang dia kira jenderal dan nyonya-nya itu sebenarnya Putri ke-9 dan Su Chen yang menyamar jadi mereka berdua.
Mereka sengaja melakukan itu agar Putri dan Su Chen bisa keluar dan menikmati bulan bersama tanpa dicurigai.
Besok waktunya Festival Chong Yang, yang itu artinya besok adalah waktunya mereka untuk melaksanakan rencana pelarian Putri dan Su Chen. Xiu Ming dan Shen Jin akan membantu mereka, jadi mereka tidak perlu khawatir.
Putri dan Su Chen sungguh berterima kasih atas bantuan mereka. Dan sebagai ungkapan terima kasih, Putri menghadiahkan liontin pemberian keluarganya untuk Shen Jin.
Keesokan harinya, mereka semua berangkat bersama dengan Su Chen menyamar jadi tukang kuda. Mereka berhenti di tengah hutan untuk mendaki gunung dengan alasan untuk menikmati pemandangan.
Xiu Ming melarang para pelayan untuk ikut tapi seorang pelayan yang tampak jelas mencurigakan, ngotot menuntut untuk ikut dengan alasan biar dia bisa melayani Putri.
Xiu Ming tegas melarang dengan alasan dia tidak akan kuat mendaki, apalagi ini perjalanan panjang. Sebagai gantinya dia menyuruh Su Chen menggantikan si pelayan.
Si pelayan masih belum menyerah juga, bahkan berniat mau membuntuti mereka diam-diam. Tapi Xiu Ming sontak melempar tatapan kejam padanya dan sukses membuat si pelayan ketakutan dan mundur.
Setelah mereka sudah cukup jauh dan aman dari pandangan orang-orang, Shen Jin akhirnya menyerahkan Putri ke Su Chen. Bersama-sama, kedua pasangan itu terus naik ke puncak gunung sambil menikmati pemandangan dan di sanalah Putri dan Su Chen akhirnya berpamitan.
Xiu Ming memberi mereka petunjuk jalan dan instruksi yang harus mereka ikuti setelah mereka melewati gunung ini, dan mendoakan perjalanan mereka lancar. Shen Jin pun mendoakan semoga mereka selalu berbahagia. Putri dan Su Chen pun pergi.
Melihat mereka, Shen Jin kontan memeluk suaminya dan memintanya untuk tidak meninggalkannya.
"Jangan khawatir, Jin'er. Aku tidak akan pernah meninggalkanmu seumur hidupku."
Xiu Ming punya sesuatu untuk Shen Jin, tusuk rambut giok yang kemarin diberikannya pada Putri. Tapi ternyata Putri mengembalikannya padanya, karena Putri bilang bahwa dia memenangkan tusuk rambut ini untuk Shen Jin.
"Kuharap mereka akan hidup bahagia." Doa Shen Jin setulus hati saat dia menerima tusuk rambut giok itu.
Tak lama kemudian, Kasim mengabarkan pada Kaisar bahwa Putri ke-9 sudah mati karena tergelincir ke jurang saat dia naik gunung.
Kaisar sempat shock mendengarnya, namun sepertinya dia mengerti karena tiba-tiba saja dia tak mempermasalahkannya lebih lanjut, malah melarang kasim untuk meributkan perkara ini dan memerintahkan Kasim untuk menangani perkara ini dengan tenang. Dengan sedih Kaisar berdoa semoga putrinya itu akan hidup bahagia di mana pun dia berada.
Sembari menatap liontin pemberian Putri, Shen Jin mengumam sendiri, mendoakan semoga kedua orang itu hidup bahagia agar usaha mereka tidak sia-sia. Untung saja Xiu Ming sangat memercayainya dan tidak marah padanya karena dia menyimpan rahasia. Kalau begitu, Shen Jin harus memberi Xiu Ming hadiah.
"Bagaimana kau akan memberiku hadiah?" Tanya Xiu Ming yang mendadak muncul.
Shen Jin sampai kaget. Xiu Ming kayak pencuri yang suka menguping. Xiu Ming tidak terima, Shen Jin bicara sendiri sampai tidak mendengarnya masuk kamar. Untung saja dia yang masuk dan bukan pencuri betulan, itu berbahaya.
"Aku memilikimu yang akan melindungiku. Jadi kenapa juga aku harus takut pada pencuri? Aku hanya harus melindungi diriku darimu."
"Bagaimanapun, setelah ini kau harus mendiskusikan segalanya denganku. Aku suamimu, aku pasti akan mendukungmu sepenuhnya."
"Itu tergantung padamu. Jika kau membuatku bahagia, aku akan memberitahumu segalanya. Tapi jika kau membuatku marah, aku akan menguncimu di luar kamar. "
"Jika kau mengunciku di luar kamar tanpa alasan, kau tidak takut aku akan lari?"
"Kau berani kabur? Maka aku akan memerintahkan orang untuk menangkapmu kembali. Aku akan memperlakukanmu sebagai tahanan."
"Jangan khawatir, Jin'er. Aku tidak akan lari darimu. Tapi aku bersedia menjadi tawananmu."
Shen Jin jadi tersipu malu mendengarnya. Apalagi Xiu Ming tiba-tiba minta izin untuk membantunya berias lalu menggambar alisnya Shen Jin sambil mengaku bahwa dia selalu ingin memakaikan riasan wajah untuk Shen Jin.
"Jin'er, kau sangat cantik. Hatiku sepenuhnya tertangkap olehmu."
Kalau begitu, Shen Jin meminta Xiu Ming untuk memakaikan liontin berisi kosmetik pemberian Putri ini. Tapi saat Xiu Ming membuka liontin itu, dia malah mendapati di dalamnya tertulis dua baris puisi yang kontan membuatnya tercengang.
Xiu Ming sontak pergi membawa liontin itu ke ruang bacanya lalu mengeluarkan stempel batu giok yang disembunyikannya di altar mendiang bibinya, karena puisi dalam liontin itu sama persis dengan puisi yang terukir di stempel giok itu. 'Mataku kering karena menatap air dan sungai. Berapa banyak yang tahu tentang pusat berlubang.'
Xiu Ming penasaran, apakah mungkin liontin ini dibuat oleh orang yang sama? Tapi apa arti puisi ini? Pusat berlubang... Interior berongga? Xiu Ming tiba-tiba mengerti dan langsung mencoba mengetuk stempel giok itu dan mendapati giok itu sepertinya kopong di tengahnya. Xiu Ming pun langsung berusaha membuka stempel giok itu.
Pelayannya Putri ke-9 ternyata benar-benar mata-mata. Sayangnya dia tidak mendapatkan informasi apapun untuk si menteri korup karena selama dia tinggal di sana, rumahnya Xiu Ming benar-benar dijaga dengan sangat ketat. Dia juga tidak bisa menemani Putri waktu itu karena Xiu Ming bersikeras melarangnya ikut. Si menteri korup kecewa dan langsung memerintahkan pengawalnya untuk membereskan si pelayan.
Si menteri korup benar-benar curiga dengan situasi ini. Kaisar bahkan tidak berniat untuk menyelidiki kematian Putri ke-9, dan tidak pula menghukum Xiu Ming. Kalau begitu, dia harus mengajukan petisi besok.
Xiu Ming menunjukkan liontin itu pada Xiao Su. Xiao Di mencoba mengendus isi kosmetik yang ada di dalam liontin itu dan menduga kalau ini adalah ramuan herbalnya Suku Elang. Dia akan menyelidikinya.
"Tidak perlu. Aku akan menyelidikinya sendiri." Ujar Xiu Ming.
Tak lama kemudian, dia mendapati Shen Jin sedang termenung menikmati pemandangan. Xiu Ming langsung memeluknya dari belakang sambil mengucap kata-kata romantis lagi tentang kerinduannya yang begitu besar pada sang istri tercinta.
"Para penyair berkata bahwa tidak bertemu sehari itu bagaikan tak bertemu 3 tahun. Dulu aku menganggap itu palsu dan mengada-ada. Tapi sekarang aku memilikimu di sisiku, aku mengerti bahwa itu benar."
"Kenapa kau mengatakan itu?"
"Aku sudah lama menjadi pecinta puisi-puisi itu. Setiap tahun, setiap hari dan setiap malam, aku hanya ingin melihatmu, melindungimu dan bersamamu. Aku tidak tahan berpisah dari Jin'er-ku."
"Aku juga tidak ingin berpisah denganmu."
Tapi Xiu Ming harus melakukan sesuatu yang penting sekarang. Jadi dia mungkin harus pergi selama beberapa hari. Tapi Shen Jin menolak berpisah, dia pasti akan sangat merindukan Xiu Ming setiap hari... Bagaimana kalau Xiu Ming mengajaknya juga? Dia janji tidak akan mengganggu pekerjaannya Xiu Ming.
"Tapi aku harus pergi ke wilayahnya Suku Elang. Membawamu mungkin tidak nyaman. Ini masalah penting untuk ditangani. Dan aku mungkin tak punya waktu untuk menemanimu."
"Tidak masalah. Kau tangani masalahmu, aku akan mengajak Rou Rou untuk menemaniku."
Tapi tetap saja Xiu Ming tidak bisa tenang meninggalkan Shen Jin tanpa penjagaan. Akhirnya dia berinisiatif untuk mengajak Xiu Yuan juga untuk menemani dan menjaga Shen Jin.
Mereka berempat pun pergi ke wilayahnya Suku Elang. Xiu Ming pergi menangani urusannya dengan mendatangi sebuah toko herbal untuk menanyakan tentang ramuan herbal yang ada di liontinnya Putri itu, sementara Shen Jin dan Rou Rou berlarian dengan riang keliling pasar, membeli ini dan itu untuk para pria mereka masing-masing dengan diikuti Xiu Yuan yang serius melaksanakan tugasnya menjaga mereka. Tak lupa Shen Jin juga membelikan sesuatu untuk Xiu Yuan.
Epilog:
Malam itu, Putri mengembalikan tusuk rambut giok itu pada Xiu Ming. Putri mengerti kalau Xiu Ming memenangkan tusuk rambut ini untuk orang yang Xiu Ming cintai. Dan Karena dia bukan kekasihnya Xiu Ming, jadi dia harus mengembalikan tusuk rambut ini.
"Jenderal dan istri saling mencintai, aku sungguh iri pada kalian. Kuharap kau bisa memakaikan tusuk rambut ini ke istrimu dan kuharap kalian akan berbahagia selamanya."
"Terima kasih atas restunya. Aku akan memenuhi permintaan Putri untuk bahagia selamanya bersama Jin'er."
Bersambung ke episode 14
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam