Sinopsis General's Lady Episode 12- 2

Usai pertandingan, Shen Jin meyakinkan Putri Bhawa dia pasti akan bisa kawin lari dengan Su Chen. Putri sudah bertindak sesuai instruksinya dengan tinggal di kediaman ini dan Kaisar berhasil tertipu.

 

Jadi sekarang adalah melaksanakan rencana selanjutnya... Yaitu mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya karena mereka akan membutuhkannya nanti.

 

Putri dengan polosnya berkata kalau dia tidak butuh gaya hidup mewah karena dia hanya ingin hidup sederhana bersama dan takkan pernah berpisah.

 

"Putri, anda dibesarkan di istana, makanya anda tidak tahu betapa kerasnya hidup di luar istana. Ada pepatah lama yang mengatakan 'Bahkan tiga koin pun sangat berharga'. Setelah anda dan kekasih anda keluar istana, kalian berdua pasti akan butuh banyak uang untuk bertahan hidup."

 

”Lalu, berapa banyak uang yang akan kami butuhkan?"

 

Pokoknya sangat banyak. Dan jangan khawatir, seseorang akan membayarnya... Yaitu Kaisar. Hah? Kaisar? Jadi begini, Shen Jin menyarankan Putri untuk bilang ke Kaisar bahwa kediamannya Jenderal ini sudah tua dan butuh banyak perbaikan. 

 

 

Tak lama kemudian, Xiu Ming melihat Shen Jin sedang membawa beberapa tukang berkeliling rumah untuk menaksir harga berbagai macam barang-barang di rumah entah untuk apa.

 

Xiu Yuan jelas heran dengan keanehan Shen Jin belakangan ini. Dia jadi curiga, jangan-jangan Shen Jin menikah dengan Xiu Ming hanya karena butuh uang? Kalau benar begitu, berarti Shen Jin sudah mengkhianati ketulusan Xiu Ming.  

 

Tapi Xiu Ming percaya pada Shen Jin, dia pasti punya alasan lain. Tapi Xiu Yuan yakin banget dengan dugaannya dan jadi kecewa pada Shen Jin yang menurutnya telah menukar cinta sejati demi uang.

 

Xiu Ming tersenyum miris mendengarnya. "Aku sekarang telah tergila-gila pada Jin'er. Dia menyukai uang atau kekayaan, itu tidak masalah bagiku. Bahkan kalaupun dia tidak mencintaiku, asalkan dia masih menginginkanku, aku sudah cukup puas."

 

Tapi dia tetap memerintahkan Xiu Yuan untuk menyuruh Xiao Su kembali ke ibu kota secara diam-diam untuk menyelidiki Putri ke-9 dan selidiki juga para pekerja yang dipekerjakan Shen Jin. Dia mau tahu untuk apa Shen Jin mengumpulkan banyak uang.

 

 

 

Di luar, Xiu Yuan bertemu dengan Xiao Cong yang jelas-jelas sedang menunggunya. Dia mau menyatakan cinta tapi dia terus menerus celingukan dengan was-was karena takut ada yang datang mengganggu. Xiu Yuan jadi mengira kalau dia sedang menunggu orang lain. Ujung-ujungnya Xiao Cong jadi batal ngomong dan pergi dengan kecewa.

 


 

Keesokan harinya, Xiu Ming mendapati Shen Jin sedang sibuk menghitung uangnya. Xiu Ming dengan wajah kecewanya bertanya-tanya apakah uang begitu penting bagi Shen Jin.

 

"Tentu saja. Uang membuat segalanya menjadi lebih mudah. Uang bisa menyatukan orang tak peduli seberapa jauh jarak mereka. Aku harus menghitungnya dengan cermat." Santai Shen Jin tanpa menatap Xiu Ming.

 

Berusaha meredam kekecewaannya, Xiu Ming menawarkan untuk menjual beberapa barang di kediaman jika memang Shen Jin butuh uang, kenapa juga dia memanfaatkan Putri untuk meminta uang pada Kaisar. Kalau dia ada masalah, seharusnya dia bilang saja. Mereka pasti bisa mengatasinya bersama.

 

"Masih terlalu dini untuk memberitahumu sekarang."

 

"Lalu kapan kau akan memberitahu yang sebenarnya?"

 

"Aku akan memberitahumu setelah aku mendapat uang banyak."

 

Kecewa, Xiu Ming tiba-tiba menyodorkan sebuah kotak yang berisi jamur Lingzhi gunung salju. Dia memberikan itu untuk Shen Jin, tapi Shen Jin malah langsung lari mau memberikan jamur Lingzhi itu untuk Putri tanpa menyadari lengan Xiu Ming terluka demi mendapatkan jamur Lingzhi itu.

 

 

Xiu Ming jadi stress gara-gara itu dan langsung melampiaskannya dengan minum-minum. Xiu Yuan datang saat itu dan langsung cemas melihat keadaan Xiu Ming.

 

Xiu Yuan langsung menyeretnya ke tempat Tabib Li. Tapi di sana, mereka malah menemukan catatan Tabib Li yang meresepkan beberapa jenis obat untuk Shen Jin. hah? Shen Jin sakit?

 

Mereka langsung menginterogasi Tabib Li tentang itu. Awalnya Tabib Li ragu untuk mengatakannya, apalagi Shen Jin memerintahkannya untuk merahasiakan masalah ini.

 

Tapi karena Xiu Ming terus mendesaknya, Tabib Li akhirnya mengaku bahwa Shen Jin memintanya untuk meneliti cara mengobati penyakit bawaan. Shen Jin juga memintanya untuk merahasiakan masalah ini, Shen Jin bahkan meminjam beberapa buku media untuk dia pelajari.

 


 

Xiu Ming dan Xiu Yuan shock mendengarnya... Hingga Xiu Yuan mendadak salah paham mengira Shen Jin menderita sakit mematikan, makanya Shen Jin berniat menjodohkan Xiu Ming dengan Putri biar ada yang menggantikannya mengurus Xiu Ming jika Shen Jin tiada nantinya. Wkwkwk! 


Mereka bahkan berpikir bahwa Shen Jin mengumpulkan uang untuk diwariskan pada Xiu Ming dan istri barunya.

 

"Jin'er selalu optimis dan ceria, dia mungkin takningin kita menjadi merana dan sengsara setelah dia pergi. Karena itulah dia merahasiakannya. Jika dia tidak ingin kita tahu, maka kita harus pura-pura tidak mengetahuinya atau dia akan merasa sedih."

 

 

Di kediaman, Shen Jin masuk ke kamar Putri tapi malah menemukan seorang pria asing di sana. Shen Jin sontak ketakutan dan hampir saja mau memanggil pengawal. Untungnya Putri bertindak cepat menghentikannya dan memperkenalkan pria itu, dia Su Chen - kekasihnya.

 

Mendengar itu, Shen Jin jadi tak enak sudah mengganggu mereka dan langsung keluar, meninggalkan mereka berduaan lagi. Tapi diam-diam dia mengintip kedua sejoli yang sedang melepas rindu itu. Kemesraan mereka membuat Shen Jin jadi kangen juga sama suaminya sendiri dan langsung pergi mencari Xiu Ming.

 

 

Pada saat yang bersamaan, Xiu Ming juga berlarian kesana-kemari mencari Shen Jin... Hingga akhirnya mereka bertemu di tengah jalan. Tapi ekspresi keduanya sangat berbeda. Shen Jin bahagia, tapi Xiu Ming menderita.

 

Dia langsung memeluk Shen Jin erat-erat, dan saat itulah Shen Jin baru melihat luka di lengannya Xiu Ming dan langsung mencemaskannya.

 

"Aku yang salah. Aku tidak menjagamu dengan baik."

 

Shen Jin bingung mendengarnya. "Kau yang terluka, kenapa kau yang harus menjagaku?"

 

Sedih, Xiu Ming langsung memeluknya lagi dan berkata. "Di hari-hari yang tersisa, aku akan menjagamu dengan baik."

 

Shen Jin sama sekali tidak merasakan keanehan dari kalimatnya itu, malah malu-malu karena Xiu Ming memeluknya di siang bolong begini, takut mereka dilihat orang.

 

"Lalu kenapa? Aku ingin seluruh dunia tahu bahwa kau adalah wanita yang kucintai. Tak ada yang bisa membawamu pergi dariku."

 

"Jenderal kau begitu sombong dan percaya diri. Apa kau tidak akan takut jika aku bersembunyi di tempat di mana kau tidak akan bisa menemukanku?"

 

"Jin'er, kematian dan penyakit adalah hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan. Tapi kau harus tahu bahwa ini adalah takdirmu untuk mencintai dan bersamaku. Inilah jalan yang harus kau ambil."

 

Shen Jin senang-senang saja mendengar kata-kata romantisnya Xiu Ming dan langsung memeluknya makin erat.

 

Dia lalu menbantu mengobati lukanya Xiu Ming dan memperingatkan Xiu Ming untuk tidak terluka lagi. Dia lalu menyuruh Xiu Ming minum obat. Tapi Xiu Ming dengan sengaja memanfaatkan lukanya untuk bermanja dan menuntut Shen Jin untuk menyuapinya.

 

Shen Jin dengan senang hati menurutinya. Tapi dia penasaran akan perasaan Xiu Ming pada Putri. Putri kan cantik, apa Xiu Ming pernah merasakan sesuatu pada Putri? Seandainya dia tidak ada di ada di sini, apakah Xiu Ming akan menyukai Putri?

 

Xiu Ming dengan sengaja memuji-muji segala kelebihan Putri. Menikahi Putri bukan ide yang buruk. Shen Jin sebal mendengarnya, kalau Xiu Ming ingin menikahi Putri, lalu kenapa Xiu Ming memintanya untuk tinggal dan mengobatinya! 

 

"Kenapa kau cemburu? Aku kan tidak bilang kalau aku harus menjadi suaminya. Tapi jika kau bersikeras bahwa kita harus tetap bersama, maka aku akan bilang ke Putri..."

 

"Bilang apa?"

 

"Aku akan memberitahu Putri bahwa aku, Chu Xiu Ming, hanya mencintaimu seorang dan akan bersama sampai tua. Aku tidak mau menjadi suaminya." Ujar Xiu Ming lalu mencium Shen Jin sehingga Shen Jin bisa merasakan pahitnya obat yang diminum Xiu Ming barusan. Pahit sekali. Bagaimana bisa Xiu Ming tahan meminumnya?

 

"Walaupun obat pahit, tapi terasa manis jika kau yang menyuapinya. Sekarang biar aku yang menghapus rasa pahit di bibirmu." Ujar Xiu Ming ngegombal lalu mencium mesra Shen Jin.

 

Epilog:

 

 

Saat Shen Jin mengajaknya tinggal di kediaman, Putri sebenarnya takut jika Jenderal akan salah paham dan ingin menjelaskan padanya. 

 

Tapi Shen Jin melarang dan meyakinkan Putri kalau Jenderal tidak akan salah paham. Lagipula, Jenderal sudah terbiasa menghadapi tingkah anehnya. Dia pasti akan memberitahu Xiu Ming sendiri jika waktunya tepat. Putri akhirnya setuju untuk mengikuti rencananya Shen Jin.

 

Bersambung ke episode 13

Post a Comment

1 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam