Tak lama kemudian, mereka mendatangi toko kain yang dimaksud untuk menanyakan asal-usul kain itu. Pemilik toko memberitahu mereka bahwa kain ini diimpor dari luar kota, karena kainnya yang berkualitas tinggi, jadi tidak diproduksi dalam jumlah besar.
Su Ci jadi terlalu agresif menanyakan dari mana dia mengimpornya. Membuat pemilik toko jadi menolak mengatakan dari mana dia mendapatkan kain itu karena mengira kalau Su Ci mau merebut bisnisnya. Pei Zhao dan Bei Ming sampai harus turun tangan untuk mengancam si pemilik toko, baru dia mau mengatakannya dengan terpaksa.
"Keluarga Xu dari Nan Xun."
Maka berangkatlah mereka semua menuju Nan Xun. Di tengah jalan, mereka memutuskan untuk beristirahat di sebuah kedai di tengah hutan Desa Nan Xun. Tampak banyak orang keluar desa, lalu datanglah dua orang pelanggan lain yang menggosipkan orang-orang yang pergi itu.
Tertarik mendengar pembicarakan mereka, Pei Zhao pun langsung menanyai mereka tentang orang-orang yang bepergian ke luar kota itu. Ternyata ada wabah penyakit di Desa Nan Xun.
Mereka mengklaim bahwa ini adalah salahnya Keluarga Xu yang menyinggung Dewi Bunga Sutra, makanya membuat seluruh penduduk desa menderita.
"Keluarga Xu? Kakak-kakak, apakah maksud kalian adalah Keluarga Xu yang menjual kain?"
"Benar. Kalian datang untuk membeli kain, yah? Kusarankan kalian lebih baik jangan pergi ke sana."
Mereka lalu menceritakan kejadian yang memulai semua ini. Dua hari yang lalu dalam sebuah upacara persembahan, patung Dewi Bunga Sutra tiba-tiba terbakar.
Lalu setelah itu, kepala pengurus ulat sutra Keluarga Xu dibungkus menjadi seperti kepompong menggunakan kain putih dan mati di ruang ulat sutra.
"Pembunuhnya kejam sekali. Membungkus orang menjadi seperti kepompong ulat sutra." Komentar Bei Ming.
Tapi kedua pria itu menyangkal dan meyakini bahwa itu adalah hukuman dari Dewi Bunga Sutra. Su Ci jadi penasaran, apa hubungannya antara hukuman Dewi Bunga Sutra dengan Keluarga Xu?
"Kalian tidak tahu, di Desa Nan Xun kami hampir semua keluarga memelihara ulat sutra, membuat benang sutra, bahkan menenun kain brokat. Semuanya mengandalkan perlindungan Dewi Bunga Sutra."
Setiap tahun, keluarga kaya di desa akan berebut untuk mengadakan upacara persembahan untuk Dewi Bunga Sutra, memohon kelancaran dan kekayaan.
Susah payah Keluarga Xu mendapatkan berkat mereka, tak disangka malah terjadi hal seperti ini. Keluarga Xu telah berjaya selama 7 tahun, sudah saatnya berakhir.
7 tahun? Informasi itu jelas menarik perhatian Su Ci dan Pei Zhao. Keluarga Xu berjaya selama 7 tahun, apakah 7 tahun yang lalu terjadi sesuatu yang sangat membekas dalam ingatan mereka?
"7 tahun yang lalu, Keluarga Xu tiba-tiba menguasai sebuah teknik menenun yang sangat rumit. Setelah itu, Keluarga Xu mulai menekan Keluarga Sun sehingga mereka menjadi penjual kain nomor satu di desa."
"Kakak, apa kau tahu siapa dari keluarga Xu yang menguasai teknik menenun itu?"
"Nyonya Besar Keluarga Xu. Kami semua menduga bahwa Nyonya Besar Keluarga Xu pasti punya janji sumpah terhadap Dewi Bunga Sutra sehingga dia menguasai teknik yang luar biasa itu. Kalau tidak, bagaimana mungkin dia meninggal di saat Keluarga Xu mencapai puncak kejayaannya?"
Setelah Nyonya Besar Keluarga Xu meninggal, Keluarga Xu memang tidak terlalu terpuruk. Hanya saja tidak banyak pekerja mereka yang menguasai teknik menenun itu. Makanya bisnis mereka semakin lama semakin menurun.
Tapi ada juga kabar yang mengatakan bahwa Nyonya Besar Keluarga Xu mati karena selir suaminya. Si selir itu menikah ke dalam Keluarga Xu 7 tahun yang lalu, dia penduduk asli Desa Nan Xun.
Saat mereka melanjutkan perjalanan, tiba-tiba saja mereka melihat seorang wanita muda yang hendak bunuh diri dengan menenggelamkan dirinya ke sungai. Kaget, mereka langsung lari menyelamatkan wanita itu.
Untungnya mereka berhasil menyelamatkannya dan membawanya ke penginapan. Saat akhirnya dia sadar, dia mengaku bahwa dia ingin mati karena dipaksa ayahnya untuk menikah dengan pria yang tidak dia inginkan.
Pria bernama Sun Bo itu hanya menginginkan harta keluarganya dan terus cari masalah. Tapi keluarganya terus memaksanya untuk menikah dengan Sun Bo.
Beberapa hari yang lalu, keluarganya mengadakan sebuah upacara persembahan. Lalu terjadi masalah dengan acara itu. Lalu Sun Bo memanfaatkan kesempatan itu untuk memprovokasi seluruh penduduk desa untuk mempersulit ayahnya.
Makanya ayahnya memaksanya menikah dengan Sun Bo untuk menenangkan masalah. Menghubungkan semua fakta, Su Ci langsung curiga bahwa dia adalah Nona dari Keluarga Xu.
"Benar. Aku putri tertua Keluarga Xu." Aku wanita itu.
Maka Su Ci pun langsung meminta Nona Xu untuk menceritakan kejadian yang terjadi pada hari upacara persembahan itu.
Nona Xu bercerita bahwa tahun ini adalah giliran keluarga mereka yang mengadakan upacara persembahan untuk Dewi Bunga Sutra. Karena ayahnya sangat mementingkan acara ini, jadi mereka membuat persiapan beberapa hari lebih awal.
Flashback.
Pada hari itu, Nona Xu dan adik tirinya yang tampak sangat amat jelas dimanja dan disayang sama ayahnya, tengah berada di kedai teh. Sementara Nona Xu hanya berdiam diri di meja sebelah, si adik tiri sumbar pada teman-temannya tentang ayahnya yang menyewa seluruh kedai teh ini agar dia bisa mengundang teman-temannya untuk melihat Dewi Bunga Sutra.
Tapi saat patung Dewi Bunga Sutra datang, mereka malah kaget mendapati patung itu sudah terbakar. Gara-gara itu, seluruh penduduk desa langsung menyalahkan dan menyerang Tuan Xu.
Saat inilah Sun Bo datang dan memanfaatkan kesempatan untuk menawarkan bantuannya menenangkan penduduk desa, tapi dengan syarat agar Tuan Xu menikahkan putri tertuanya dengannya.
Tuan Xu awalnya menolak karena dia tahu betul niatan Sun Bo yang ingin merebut bisnis keluarganya dan menguasai teknik memelihara ulat sutra mereka. Dia bahkan yakin Sun Bo-lah yang membunuh pengurus ulat sutranya.
Sun Bo santai menyangkal dan mengingatkan Tuan Xu bahwa Tuan Xu tidak punya bukti untuk menuduhnya. Lagipula, putri sulungnya itu kan anak mendiang istrinya Tuan Xu. Tuan Xu juga tidak menyukai putri sulungnya itu.
Jadi bukankah ini bisa jadi kesempatan untuk menyingkirkan putri sulungnya itu? Dan bujukan terakhirnya itu sukses memengaruhi Tuan Xu hingga akhirnya Tuan Xu memaksa putri sulungnya untuk menikah dengan Sun Bo.
Flashback end.
Bei Ming benar-benar marah mendengar kisah itu. Ayahnya Nona Xu benar-benar kejam. Bisa-bisanya dia mengorbankan putrinya sendiri hanya demi menenangkan masalah ini.
Nona Xu mengaku bahwa ibunya sudah meninggal dunia, makanya istri kedua ayahnya dan adik tirinya berbuat semena-mena padanya dan dia sudah terbiasa akan hal itu.
"Nona Xu, menurutmu, Dewi Bunga Sutra tiba-tiba terbakar karena apa?" Tanya Pei Zhao.
"Aku juga tidak tahu. Tiba-tiba saja itu terbakar di hadapan orang banyak seperti sulap."
Su Ci penasaran kapan dan bagaimana dan pengurus ulat sutra itu meninggal? Nona Xu berkata bahwa dia meninggal pada hari upacara persembahan untuk Dewi Bunga Sutra.
Tapi kematiannya sangat aneh. Penduduk desa berkata bahwa itu adalah hukuman dari Dewi Bunga Sutra. Nona Xu yakin orang itu tidak punya musuh.
Pada hari itu, dia selalu ditemani nenek pengasuhnya. Tapi gara-gara insiden itu, perjalanan pulang mereka jadi tertunda. Mereka baru sampai rumah setelah lewat tengah hari. Tapi ayahnya dan yang lain sudah sampai di rumah lebih awal daripada dia dan neneknya.
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam