Sinopsis Jark Sadtroo Soo Hua Jai Episode 1 - 3

Sophita bingung mencari apa saja yang bisa digunakannya untuk kabur. Tiba-tiba dia melihat sprinkler di langit-langit kamar. Sophita langsung menyalakan lilin dan menggunakannya untuk menyalakan alat itu.


Tapi sampai beberapa lama, tetap saja sprinkler itu tidak menyala. Sophita pantang menyerah dan terus berusaha tak peduli biarpun Jett kembali saat itu.

Jett santai saja melihat pemandangan itu, malah dengan sinis menawarinya lilin yang lebih besar, siapa tahu bisa berhasil. Sophita mengabaikannya dan terus berusaha, dan baru saat itulah Jett memberitahu kalau alat itu sebenarnya sudah rusak.

Tapi bahkan sekalipun alat itu tidak rusak, tidak akan ada seorang pun yang datang kemari dan menyelamatkan Sophita. Karena yang lain tinggal di lantai bawah. Jadi bisa dibilang, yang tinggal di lantai 5 hanya mereka berdua.

Berusaha bersabar, Sophita berusaha menawarkan kesepakatan dengannya. Jika Jett melepaskannya, dia tidak akan melapor ke polisi, dia akan mengirimi Jett uang berapapun yang Jett inginkan. Segala hal buruk yang pernah dia lakukan pada Jett, anggap saja sudah berakhir. Bagus, kan?

"Bagus. Tapi... Jika aku minta uang dari ayahmu, 10 atau 20 juta, itu lebih cocok sebagai ganti untuk reputasi Anathamrong Woodland. Benar, bukan?"

"Jangan! Kesehatan ayahku kurang baik. Dia tidak boleh terguncang. Kumohon padamu jangan biarkan ayahku tahu."

"Itu tidak mungkin. Kau menghilang seperti ini. Bagaimana caranya menyembunyikan berita?"

"Kalau sampai terjadi sesuatu pada ayahku, aku pasti akan membunuhmu!"

Tiba-tiba ada orang yang mengetuk pintu. Jett sontak menodongkan senjatanya sebelum Sophita sempat berteriak minta tolong laku mengintip orang di luar dari lubang pintu dan mendapati ternyata yang datang adalah orang yang menyewanya untuk membunuh Sophita.

Jett jadi cemas dan langsung mendorong Sophita ke kamar mandi. Dia memberitahu Sophita tentang siapa orang yang datang itu dan memperingatkan Sophita untuk bekerja sama dengannya jika Sophita tidak ingin terbunuh. (Hmm, sepertinya dia mengambil pekerjaan ini justru untuk menyelamatkan Sophita)

Dia bahkan berbohong pada pria itu dengan memperlihatkan foto saat Sophita pingsan dengan banyak darah di tubuhnya seolah dia sudah mati dan sebuah kalung milik Sophita sebagai bukti.

Padahal sebenarnya di dalam flashback, darah yang ada di tubuh Sophita itu cuma darah palsu yang sengaja dioles Jett untuk memalsukan kematian Sophita, dia bahkan menggali sebuah kuburan di tengah hutan biar semakin meyakinkan.

Dia mengklaim bahwa ada orang yang melihatnya waktu itu, tapi dia meyakinkan kalau dia sudah mengurus si saksi mata. Padahal sebenarnya saksi mata yang dimaksudnya adalah Pong.

Untungnya di penyewa percaya dan langsung memberikan sejumlah uang yang dijanjikannya. Tapi Jett mengaku tidak bisa lagi mengambil pekerjaan darinya.

Dia beralasan kalau dia sekarang mengambil pekerjaan yang besar, makanya dia butuh waktu untuk merencanakan pekerjaannya. Untungnya lagi-lagi, si penyewa percaya padanya. Tapi... Sekarang dia mau numpang kamar mandi, kebelet soalnya. Waduh! Jett dan Sophita jadi panik dan ketakutan.

Jett buru-buru menghalanginya dengan alasan ada cewek di dalam. Kemarin dia nongkrong di bar terus bawa cewek pulang.

Tapi orang itu ngotot mau ke kamar mandi, dia udah kebelet banget soalnya. Dia bahkan langsung menyuruh cewek yang ada di dalam kamar untuk keluar dulu. Ketakutan, Sophita beralasan kalau dia sedang tidak pakai pakaian, jadi dia tidak bisa keluar.

Tak ingin membuatnya semakin curiga, Jett pura-pura lupa sama baju ceweknya. Dia tunggu dulu di sini, biar dia carikan baju dulu untuk ceweknya itu.

Jett bergegas masuk kamar dan mengambil kimono lalu memaksa Sophita untuk menyiram dirinya sendiri biar mereka kelihatan habis melakukan sesuatu. Jika Sophita tidak ingin orang itu curiga bahwa dia masih hidup, maka sebaiknya Sophita keluar.

Sophita akhirnya menurutinya lalu menyiram dirinya sendiri... dan Jett sepertinya tampak terpesona padanya. 

Pria di luar tiba-tiba meneriaki mereka untuk keluar, Jett pun berusaha menyembunyikan wajah Sophita dengan masker wajah. Dan begitu orang itu selesai dengan urusannya, Jett buruburu mengusirnya dengan alasan ceweknya tuh pemalu, tidak mau dilihat orang saat sedang maskeran.

Sudah aman sekarang, Sophita angsung menuntut penjelasan atas orang yang membayar Jett untuk membunuhnya itu. Kenapa pria itu ingin membunuhnya padahal dia bahkan tidak mengenal pria itu.

Jett menjelaskan bahwa orang itu hanyalah orang yang mengirimkan pekerjaan ini padanya dan bukannya orang yang membayarnya. Sedangkan siapa orang yang membayarnya, dia juga tidak tahu. Orang yang membayarnya tidak akan cukup bodoh untuk menunjukkan mukanya sendiri.

Dan apa alasan orang itu ingin membunuh Sophita, mungkin Sophita menyinggungnya atau mungkin mereka ada konflik bisnis. Entahlah, apa saja mungkin. Sophita tak percaya. Satu-satunya orang yang membencinya sampai ke tulang hanya Jett seorang.

"Jika hanya itu yang bisa kau pikirkan, yah terserah. Sekarang aku bisa mendapatkan uan gratis dan baas dendam padamu. Anggap saja aku bahagia. Siapa orang yang ingin membunuhmu kenapa juga aku harus peduli." sinis Jett lalu pergi.

Sophita jadi bingung memikirkan siapa kira-kira musuhnya... hingga dia teringat saat dia tak sengaja menyaksikan Kritha menghajar seorang pria entah karena apa, tapi Kritha langsung menghentikan aksinya begitu melihat Sophita sambil membuat-buat alasan bahwa pria ini menghilangkan kartu identitasnya lalu memerintahkan pria itu untuk pergi mencarinya. Pokoknya harus ditemukan.

Sophita tidak curiga apapun waktu itu dan santai saja menunjukkan sekantong err... tepung (atau narkoba) yang ditemukannya, benda ini disembunyikan di furnitur yang dikirim dari pabrik.

Sophita cemas, dia curiga itu benda ilegal. Kritha meyakinkannya untuk tidak asal mengambil kesimpulan dan menyarakan Sophita untuk menyerahkan benda ini padanya, dia akan memberikan benda ini pada orang-orang yang bisa menyelidiki benda apa ini.

Tapi dia menyarankan agar mereka menyelidiki masalah ini secara diam-diam. Karena jika orang sampai tahu, maka itu tidak akan baik untuk kelangsungan perusahaan mereka mengingat benda ini ditemukan di perusahaan mereka.

Jelas-jelas kejadian waktu itu mencurigakan, tapi Sophita sekarang bersikeras menolak mempercayainya. Tidak mungkin pamannya pelakunya

Padahal memang jelas-jelas Kritha pelakunya. Malah sekarang pria yang tadi, Toon, datang menemuinya di perusahaan untuk menyerahkan bukti foto dan kalung itu padanya. Kritha puas, tapi... si pembunuh bayaran itu tidak akan buka mulut dan membuat masalah untuknya di masa depan, kan?

Toon meyakinkan kalau orang itu bisa dipercaya, dia mengenalnya di penjara dan sekarang dia mengalami jalan buntu, makanya dia mengambil pekerjaan ini.

Puas mendengar jawabannya, Kritha memberikan bonus yang dijanjikannya dan menginstruksikan Toon untuk menyembunyikan dirinya di luar provinsi untuk sementara waktu sampai dia punya pekerjaan lain untuk Toon.

"Selamat tinggal, Managing Director" Sinis Kritha sambil membakar foto Sophita.

Di perusahaan, seorang pegawai melihat Tuptim sibuk membatalkan segala jadwal dan janji temu Sophita. Si pegawai langsung memberanikan diri menanyakan kebenaran dari rumor yang eredar tentang Sophita yang katanya menghilang.

Tuptim mengklaim kalau itu cuma sekedar rumor, tapi kemudian dia melihat Tuptim menemui Win dan seorang polisi yang jelas saja mencurigakan.

Setelash memastikan si pegawai itu pergi, Tuptim tanya apakah mereka sudah menemukan Sophita. Sekarang ini banyak rumor beredar di perusahaan, para klien juga terus tanya-tanya. Tuptim benar-benar sudah kewalahan sekarang.

Win menjelaskan bahwa bapak polisi ini datang untuk bertemu dengan Kritha terkait masalah Sophita. Sayangnya, sepertinya pak polisi tidak bisa bertemu Kritha sekarang karena Kritha baru saja keluar.

Bersambung ke part 4

Post a Comment

1 Comments

  1. lanjut mba Ima... Yg so wayree juga dilanjut... Semangat

    ReplyDelete

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam