Sinopsis Lucky's First Love Episode 19 - 1

Ayah membuka pintu, tapi benar-benar tak melihat siapa-siapa. Aneh sekali, Ayah yakin tadi dia mendengar suara ketukan pintu. Ibu mengklaim kalau Ayah pasti cuma berhalusinasi. Ini pasti karena ayah sudah tua, jadi pendengarannya juga terganggu. Ayo masuk saja.


Padahal begitu Ayah masuk, Ibu melihat pintu sebelah baru dibuka oleh Xia Ke. Ibu langsung kesengsem melihat ketampanannya lalu buru-buru menutup pintu dan Xing Yun yang bersembunyi di belakang pintu, akhirnya bisa bernapas lega dan bergegas masuk ke rumah sebelah.


"Yang barusan itu ibumu? Jadi kau tinggal di rumah sebelah?"

"Karena itulah anda harus menyembunyikan diri anda dengan baik."

Ibunya Xing Yun sudah tahu tentang Xia Ke yang tinggal di sini untuk sementara waktu, tapi ayahnya tidak. Xia Ke tidak boleh membiarkan ayahnya sampai tahu.

"Kenapa?"

"Kalau ayahku sampai tahu aku... Kalau ayahku tahu Bibi Wang sudah pergi, dia pasti akan sangat sedih."

Pokoknya kalau ayahnya mengetuk pintu, jangan dibuka. Kalau Xia Ke tak sengaja bertemu dengan Ayah di depan, pura-pura saja cuma sedang lewat. Dan jangan masuk rumah saat sedang ada Ayah di depan.

Tapi Xia Ke tidak perlu khawatir juga. Ayahnya biasanya keluar pagi-pagi sekali dan pulang cepat. Mereka pasti tidak akan saling berpapasan kecuali pada akhir pekan.

Xia Ke penasaran ayahnya Xing Yun itu seperti apa. Xing Yun dengan senang hati menunjukkan foto keluarganya. Melihat itu, Xia Ke langsung meminta Xing Yun untuk mengirimkan foto itu padanya dengan alasan dia tidak mungkin ingat wajah orang yang baru pertama kali ditemuinya.


Padahal itu cuma alasan doang, tapi Xing Yun percaya-percaya saja dan langsung mengirim foto itu ke Xia Ke sebelum kemudian mengajak Xia Ke sarapan. Dia tahu Xia Ke biasanya hanya minum kopi di pagi hari, tapi sekarang ini adalah masa-masa penting untuk TIG. Jadi Xia ke harus menjaga kesehatannya.

Dia langsung mengeluarkan semua makanan yang dibawanya dan membujuk Xia ke untuk mencicipi cakwe-nya padahal jelas-jelas Xia Ke tidak suka. Tapi Xia Ke tidak enak hati untuk menolaknya, akhirnya dia memaksakan diri untuk memakan cakwe itu dan mengiyakannya saja saat Xing Yun menanyakan rasanya enak atau tidak.


Di Jiawo, para pegawai mendadak heboh saat melihat postingan foto Yao Qing bersama seorang pria. Mereka langsung heboh mengira Yao Qing dan pria itu pacaran. He Yu jadi cemburu.

 

Xia Ke hendak keluar saat tiba-tiba Xing Yun tak sengaja menbruknya sambil meraba-raba d~~anya. Ternyata dia lagi main petak umpet sama Xiao Xi yang datang bersama Shen Qing.

Shen Qing dengar kalau RIG mau bangkrut, makanya dia datang untuk menghibur Xia Ke. Mereka berempat lalu pergi makan siang bersama di restoran.

Shen Qing lega melihat Xing Yun kembali bekerja. Dia sudah cemas saja kalau-kalau Xia Ke pingsan karena kurang gizi, dia kan susah makan kalau lagi sibuk bekerja. Sekarang Xing Yun kembali, jadi dia bisa mengawasi makannya Xia Ke dan memastikannya makan teratur 3 kali sehari. Shen Qing bisa tenang sekarang.

"Iya, pagi ini aku dipaksa makan cakwe sama kembang tahu."

"Hah? Kau makan kembang tahu? Bukankah kau pernah bilang kalau kembang tahu itu rasanya menjijikkan kayak muntahan?"

"Aku tak punya pilihan selain memakannya. Seseorang mengirimkannya padaku dan menghalangi pintu..."


Xing Yun kontan panik dan berusaha menghentikannya dengan menawarinya minuman, apa Xia Ke haus? Xia Ke menolak dan semakin nyerocos panjang lebar tentang apartemen yang dia tinggali sekarang ini dan berbagai persyaratan yang Bibi Wang inginkan untuk menjaga apartemennya itu.

Dan kebetulan sekali, gaya penataan interior rumah Bibi Wang ini sama persis seperti interior kesukaan Xia Ke. Benar-benar seperti cetak ulang rumahnya loh. Xing Yun mengklaim kalau gaya kesukaan Xia Ke memang seperti gaya nenek-nenek, jadi tidak perlu disebarluaskan-lah.

Shen Qing geli mendengarnya. "Jadi kalian bersama sekarang?"

"Belum!" Sangkal Xing Yun keras. Err... Maksudnya, sekarang ini fokus utama mereka adalah menyelamatkan TIG. Dia tidak punya waktu untuk memikirkan hal lain.

Alasannya membawa Xia Ke untuk tinggal di rumahnya Bibi Wang murni karena dia merasa Xia Ke tidak akan nyaman tinggal di kantor terus.

"Kau tinggal di perusahaan?"

"Iya."


Shen Qing benar-benar tidak mengerti dengan adiknya itu. Apa sih yang Xia Ke ragukan? Kenapa dia selambat ini?

"Sebelumnya dia yang mengikutiku, sekarang aku yang akan mengikutinya langkahnya." Ujar Xia Ke. Shen Qing sontak menatapnya keheranan, Xia Ke banyak berubah sekarang.


Saat mereka kembali ke kantor tak lama kemudian, mereka malah mendapati Amy sudah menunggu mereka dengan kepala tertunduk malu, ingin kembali bekerja di sini.

Tak lama kemudian, semua orang harap-harap cemas menantikan bagaimana nasib Amy yang sedang wawancara dengan Xia Ke. Apa Xia Ke bakalan setuju dan mengizinkannya kembali?

Tak lama kemudian, Amy akhirnya keluar dengan wajah lesu. "Teman-teman... Aku kembali!"

Semua orang senang mendengarnya. Tapi kenapa Amy rela meninggalkan pekerjaan yang gajinya dua kali lipat? Xia Ke bilang apa?

"Pak Xia tidak peduli. Dia hanya bilang bahwa aku akan diterima di TIG kapan saja."

Tapi Amy sadar kalau dia harus mendapat hukuman. Karena itulah, dia akan mentraktir semua orang nanti malam. Akan dia ceritakan betapa mengerikannya dunia di luar TIG.


Yao Qing mendapati He Yu menunggunya di depan mobilnya. Sama seperti sebelumnya, Yao Qing menyapanya dengan casual, seolah tak pernah ada masalah apapun di antara mereka dan menolak ajakan He Yu untuk ngobrol karena dia ada janji dengan klien.
Tapi He Yu tiba-tiba menghadang jalannya.

Tak gentar, Yao Qing langsung balas memojokkannya. "Kau menyukaiku, yah?"

He Yu mendadak tergagap, tak tahu harus menjawab apa. Yao Qing menyimpulkan kalau He Yu tidak menyukainya, lalu buat apa He Yu mengikutinya terus? Apa He Yu mau bilang bahwa selama ini He Yu tidak sadar kalau He Yu punya perasaan padanya dan dia baru sadar setelah kejadian malam itu?

He Yu malah gugup menyangkal. Yao Qing sinis melihat reaksinya itu. He Yu itu jenis orang yang maju saat musuh mundur, tapi mundur saat musuh maju lalu pergi begitu saja kalau dia sudah bosan. Minggir! Yao Qing langsung pergi meninggalkannya, dan He Yu bahkan tidak berani menghentikannya lagi.


Semua orang bersulang untuk menyambut kembalinya Amy. Suasana makan malam hari itu benar-benar penuh keceriaan. Tapi mereka penasaran banget ingin mendengar ceritanya Amy, bagaimana sih sebenarnya dunia di luar TIG itu?

Maka Amy pun mulai menceritakan betapa mengerikannya perusahaan yang baru saja ditinggalkannya itu. Para rekan kerja prianya rata-rata joroknya minta ampun, udara di kantor benar-benar dipenuhi berbagai bau tak sedap campur jadi satu. Mulai dari bau ketek, bau mulut sampai bau kaos kaki dan bau-bauan lainnya.

Belum lagi persaingan sengit antar tim. Amy benar-benar baru sadar TIG begitu harmonis dan kekeluargaan setelah dia keluar. Dan yang paling parah, bosnya suka grepe-grepe.


Hanya Pak Xia seorang-lah bos paling tampan. Dia tidak akan keberatan kalau yang melakukan itu adalah Pak Xia. Pfft! Amy kangen banget bau parfumnya Pak Xia. Eh, tapi tunggu... Kenapa Pak Xia sekarang baunya jadi beda yah? Kayak bau shampoo?

Intinya, Amy baru sadar bahwa TIG adalah tempat yang paling benar baginya. Anggap saja yang kemarin hanya petualangannya mengembara ke dunia luar.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

1 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam