Sinopsis My Secret Bride Episode 5 - 6
Pada Padet, Cuchai mengklaim bahwa mobil itu dibeli Sia Ha waktu mereka baru memulai usaha mereka. Lalu Sia Ha memberikan mobil itu padanya. Dia sangat menyayangi mobil ini.
Tapi kemudian Tum mendatanginya dan meminta untuk membeli mobil ini darinya. Awalnya dia tidak mau karena dia sangat menyayangi mobil ini. Tapi Sia Ha sendiri yang kemudian menyuruhnya untuk menjual mobil ini ke Tum.
Tum ingin berkembang, makanya Sia Ha menjual mobil ini ke Tum biar jadikan sebagai modal, Sia Ha ingin mendukung Tum agar Tum tumbuh dengan baik. Memang mobil itu masih atas nama Sia Ha karena mereka menjualnya ke orang mereka sendiri, jadi tidak perlu banyak formalitas.
Sungguh sulit dipercaya akhirnya malah jadi seperti ini. Sungguh tak disangka Tum justru melakukan hal seburuk itu dengan menggunakan mobil itu.
Sia Ha bertanya-tanya apakah Rut akan memasukkannya ke penjara dengan tuduhan meminjamkan mobil itu ke bawahannya. Rut berusaha tetap ramah saat menyangkalnya. Penjara hanya untuk orang-orang yang melakukan kesalahan.
"Aku juga berpikir begitu, harus ada keadilan." Ujar Sia Ha pura-pura marah.
"Lalu jika bawahan anda melakukan kesalahan, apa anda akan membiarkannya masuk penjara tanpa bantuan apapun?"
"Kenapa anda bicara begitu? Kekuatan apa yang saya miliki untuk mengubah kesalahan menjadi kebenaran?"
"Pak Sia, anda masih belum menjawab pertanyaan saya."
"Tentu saja. Jika bawahanku memang melakukan kesalahan, aku sendirilah yang akan menyeretnya untuk mendapatkan hukuman. Aku tidak akan membantu apapun."
Usai interogasi, para polisi lain sinis mengomentari keseragaman pernyataan Sia Ha dan Cuchai. Mereka benar-benar tim yang kompak.
Padet kesal. Kalau begini, kasus ini bakalan ditutup sebagai kasus perselingkuhan. Mereka takkan pernah menangkap dalangnya. Rut memang tidak mengharap mendapat apapun dari keterangan orang-orang jahat itu.
Yang Rut inginkan adalah pengakuan kebenaran Tum. Tapi untuk mendapatkan itu, mereka harus menghancurkan kepercayaan Tum pada Sia Ha lebih dulu. Dan jawaban terakhir Sia Ha dalam sesi interogasi tadi, bisa dia manfaatkan untuk menghancurkan kepercayaan Tum terhadap Sia Ha.
Padet mengerti, dengan memutar rekaman jawaban Sia Ha itu, mereka bisa membujuk Tum untuk mengakui kebenarannya. Rencana yang bagus! Polisi lainnya langsung bertepuk tangan kagum.
Letnan Kom menjemput Tum ke ruang pemeriksaan. Tapi sebelum masuk ke ruang pemeriksaan, Letnan Kom mengantarkan Tum ke toilet lebih dulu. Tapi sampai beberapa lama, dia masih juga belum keluar-keluar.
Tak lama kemudian, Sersan Dan tiba-tiba datang ke Rut dengan kebingungan sampai-sampai dia harus menenangkan diri dulu sebelum akhirnya dia sanggup bicara dan mengabarkan kabar buruk... Tum sudah mati bunuh diri. Hah?!
Thuan dan Suam mendapat kabar itu tak lama kemudian. Thuan jadi semakin curiga sama Rut dan menyuruh Suam untuk terus mengawasi Rut malam ini.
Kepala Polisi senang-senang saja mendengar kematian Tum. Karena sekarang si pembunuh sudah mati, jadi sekarang mereka bisa menutup kasus ini dan ganti mengerjakan kasus lain.
Rut diam saja, tak bisa membantah sama sekali. Tapi begitu Kepala Polisi pergi, dia langsung kesal. Dia tidak sadar Padet sedang mengawasinya dari belakang dengan curiga.
Kob - Ayahnya Suam, sekarang bekerja jadi supir taksi dan membawa mobil taksinya itu ke rumah dengan bangga. Tapi ujung-ujungnya dia tetap saja memaksa minta duit sama istrinya dan Oil.
Tapi mereka juga belum punya uang karena belum mengantarkan baju-baju laundry mereka ke pelanggan. Kesal, Kob tiba-tiba punya ide licik untuk memanfaatkan Nat lagi.
Dia membawa Nat menemui Sia Ha, berniat menjual Nat pada mereka. Tapi Cuchai menolak karena anak-anak lokal bisa mendatangkan masalah, mereka hanya menerima anak warga asing.
Mereka jadi berdebat gara-gara itu sampai Sia Ha harus menyela mereka dan menyelesaikan masalah dengan memberi Nat sedikit uang. Kob langsung mengucap terima kasih berkali-kali sambil mengklaim bahwa mereka sedang dalam kesulitan akhir-akhir ini.
Cuchai tak percaya. "Kesulitan apa? Rumahmu juga sudah ada orang yang membayarnya. Cepat pergi!"
Kob bingung, siapa yang sudah membayar rumahnya?
Malam harinya, Suam membawakan ramen untuk Rut yang sedang bad mood dan tak berselera makan. Rut berusaha menolaknya awalnya, tapi Suam mana bisa dicegah. Dia bahkan bicara dengan sangat manis hari ini. Dan perhatiannya itu sukses membuat Rut bisa sedikit tersenyum.
Suam tanya apa yang membuatnya tidak bahagia. Tapi saat Rut hendak ngomong, Suam mendadak berubah pikiran dan melarang Rut ngomong. Dasar Suam, katanya tadi mau menyenangkannya?
"Iya, aku sedang melakukannya. Kenapa juga kau ingin mengatakan hal-hal yang membuatmu tidak bahagia. Bahkan sekalipun kau mengatakannya, kau akan tetap sama saja. Tidak akan mendapat kebahagiaan apapun."
"Saat kau sedang murung, apa yang kau lakukan?"
"Aku akan pergi mencari Ibu. Karena jika ada Ibu, Ibu akan mencari banyak hal untuk memarahiku sampai aku lupa dengan semua masalah, Khun."
Pengakuannya itu malah membuat Rut jadi iri. Setidaknya, Suam masih punya ibu yang bisa dicari. Prihatin, Suam berusaha menghiburnya dengan memberikan baksonya untuk Rut. Bakso adalah makanan kesukaannya loh, tapi hari ini dia memberikannya khusus untuk Rut.
Rut terharu. "Terima kasih."
Saat Padet pulang, Padet lagi-lagi mendapati rumahnya rapi dan bersih diurus oleh Neung. Bajunya juga sudah dicuci sama Neung. Bukan cuma itu saja, Neung bahkan memasakkan makan malam untuknya dan menempelkan pesan di seluruh rumah untuknya.
Padet tak senang awalnya. Tapi saat dia mencoba mencicipi masakan Neung, ternyata rasanya enak dan Padet langsung memakannya dengan lahap dan bahagia.
Usai makan ramen, Rut tiba-tiba menarik Suam ke teras... lalu memeluknya, mencari penghiburan di sana, tak peduli biarpun Suam mengancam akan memungut biaya untuk itu. Prihatin, Suam akhirnya membiarkan Rut tetap memeluknya.
Bersambung ke episode 6
2 Comments
Lanjut....💓💓💓
ReplyDeleteTerimakasih atas sinopsisnya 😘
ReplyDeleteHai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam