Sinopsis The Love by Hypnotic Episode 14 - 1

Sinopsis The Love by Hypnotic Episode 14 - 1

Yun Si mendatangi Kaierbi dan langsung melabraknya, apa dia menghipnotis Aimaila secara diam-diam? Kaierbi menyangkal, tapi ekspresinya jelas aneh. Yun Si jelas tak percaya.

Aimaila jenis orang yang lebih baik mati daripada datang kemari untuk menikah. Tapi di sini, Aimaila bahkan tidak merindukannya sama sekali dan tidak ingat tentang cintanya padanya. Aimaila tidak ingat kalau dialah yang mengajarinya menembak 3 anak panah.


Kaierbi tampak jelas gugup, tapi dengan cepat dia menegaaskan bahwa sekarang namanya bukan Aimaila, melainkan Li Ming Yue - Putri Zi dari Beixuan. Masa lalu tidak penting. Sekarang di dalam hati Ming Yue hanya ada Li Qian seorang

"Kau menghaousku dri hatinya! Jika tidak, hanya akan ada aku di baginya dari awal sampai akhir! Katakan cara membatalkan hipnosisnya."

"Kau tidak bisa membatalkannya."

Yun Si jelas tak percaya. "Kita lihat saja apakah Aimaila masih akan menganggapmu sebagai kakak dan menjadi putri omong kosong ini setelah dia mengetahui kebenarannya."

Kaierbi berusaha meyakinkannya untuk tidak mengatakan apapun pada Ming Yue karena itu tidak akan menguntungkan Yun Si. Jika perbuatannya merusak hubungan diplomatik Xiyue dan Beixuan, maka Yun Si akan menjadi pendosa besar kerajaan mereka. Raja Xiyue tidak akan melepaskannya.

Tapi Yun Si bahkan tak peduli sedikitpun. Dia akan tetap melakukannya biarpun dia harus melawan seluruh dunia. Dia tidak akan menyesal biarpun Raja Xiyue menghukumnya.

"Aku akan menemukan jalan untuk memulihkan ingatan Aimaila."


Li Qian masih saja memakan kue obat buatan istrinya itu. Biarpun rasanya tidak enak, tapi tidak masalah. Li Qian tetap memakannya dengan bahagia. Cheng datang tak lama kemudian membawakan surat dari mata-mata mereka.

Rumor mengatakan bahwa Li Xun telah berhasil memenangkan peperangan dengan cara membunuh semua orang di kota itu (termasuk orang-orang yang tidak bersalah). Li Qian jelas kaget mendengarnya, sepertinya Li Xun begitu bertekad untuk menang.

"Kalau begitu, siapa yang akan menjaga kota?" Tanya Cheng.

"Kota Mo adalah lokasi penting. Dia tak sengaja membunuh para penjaga. Kali ini, kurasa akan sulit untuk mengakhiri situasi ini." Santai Li Qian.


Mengalihkan perhatianya ke kue itu, Cheng heran kenapa Li Qian tidak menyuruh koki untuk membuatkan kudapan baru untuknya. Li Qian menolak, kue itu dibuat sendiri oleh Putri, coba Cheng cicipi. Pfft! Cheng jelas tidak mau dan menolak dengan alasan tidak berani memakan makanannya Pangeran.

"Di dunia ini, manisnya kue ini hanya bisa dirasakan olehku. Sama seperti orang lain, mereka semua terlahir berbeda satu sama lain. Awalnya saling menyebabkan ketidaknyamanan. Tapi setelah cukup akrab, aku bisa merasakan niatan mereka tulus. Aku merasakan kebaikan mereka yang tak tergantikan."

Cheng cuma menatapnya sambil kedip-kedip kebingungan. Heran, dia akhirnya mencoba mencicipi kue itu sedikit... dan hampir saja mau muntah. Wkwkwk!


Ming Yue bersembunyi di balik tiang di depan kamarnya, berniat menyembunyikan dirinya dari Li Qian, takut Li Qian datang dan mau tidur bersamanya lagi.

Tapi Li Qian benar-benar tidak datang dan sepertinya Ming Yue kecewa. Saat Tan Li mengomentari ekspresinya itu, dia berusaha berkilah padahal jelas-jelas mukanya kecewa dan terus celingukan penuh harap.

"Putri, kalau anda benar-benar tidak ingin bertemu dengan Pangeran, lalu kenapa anda masih berdiri di sana?"

"Karena menurut ramalanku, malam ini bulan berada di atas langit dan semua teka-teki akan terpecahkan."

"Putri, seingat saya, semua ramalan Putri tidak ada yang tepat. Anda masih memercayainya?"

"Dasar gadis nakal. Kurasa kau sudah lama tidak kuhipnotis dan kau berani menggodaku sekarang." Ming Yue sontak gemas mengejarnya dan bermain-main dengan gembira.


Tepat saat itu juga, Yun Si datang dan langsung mengusir Tan Li. Ming Yue penasaran kenapa tadi di rumah Zhen, Yun Si aneh banget. Yun Si mengaku itu karena dia merasa marah pada Ming Yue dan juga pada Li Qian.

Bingung, Ming Yue santai meyakinkan Yun Si bahwa dia dan Li Qian tidak akan memengaruhi persahabatan mereka sejak kecil.

"Kau milikku! Milikku seorang!"

"Milikmu?"

Yun Si akhirnya memutuskan memberitahu Aimaila tentang perbuatan Kaierbi yang menghipnotisnya biar dia mau menikah ke Beixuan sehingga Aimaila lupa kalau Aimaila jatuh cinta padanya.

Tapi Ming Yue sama sekali tak mempercayainya dan justru mengira Yun Si lah yang kena pengaruh sihir. Yun Si terus berusaha meyakinkan kalau dia mengatakan yang sebenarnya, tapi Ming Yue tetap tidak bisa mempercayainya, maka mungkin kakaknya menghipnotisnya.

"Kakak ke-2 tidak perlu menghipnotisku. Pernikahan ini adalah karena dia berhasil meyakinkanku. Aku datang dengan sukarela."

"Kau bisa rela karena kau lupa tentang aku!"

"Tidak! Aku mengingatmu dengan jelas."

"Kau tidak ingat siapa yang mengajarimu menembak tiga anak panah. Kuberitahu kau, teknik menembak tiga anak panah adalah ciptaan keluarga Pugu."


Ming Yue mulai bingung sekarang. Yah, mungkin memang Yun Si yang mengajarinya. Tapi dia sama sekali tidak curiga apapun dan berpikir kalau dia mungkin lupa dengan masa lalu karena belakangan ini banyak hal yang terjadi.

Pantang enyerah, Yun Si langsung mengungkit tentang kelahiran si kuda. Aimaila bahkan tidak ingat kalau dia ada di sana, tidak ingat kalau dialah yang merawat kuda itu.

Apa Aimaila tidak merasa aneh? Apa dia tidak merasa ada penyimpangan dalam ingatannya? Dan semua penyimpangan itu memiliki satu persamaan, yaitu tidak ada Yun Si.

Dia lalu mengambil belatinya Aimaila lalu menunjukkan belatinya sendiri yang sama persis. Kedua belati ini adalah pasangan, ini adalah pemberiannya pada Aimaila sebagai tanda cinta mereka. Di Xiyue, pria dan wanita saling memberikan sepasang belati sebagai tanda saling berbagi hidup dan mati bersama.

Ming Yue benar-benar kebingungan sekarang. Tapi pada akhirnya, tetap saja dia tidak percaya dan berpikir kalau Yun Si mengada-ada hanya karena dia mengabaikannya selama beberapa hari ini.


Yun Si frustasi mendengarnya. "Aku tidak peduli dengan kata-kata orang lain, tapi aku peduli padamu! Setidaknya kau harus memberiku kesempatan untuk membuktikannya."

Tapi Ming Yue ngotot tak mempercayainya. Dia tahu seperti apa orang yang amnesia. Dia tidak amnesia, dia yakin itu.

"Biarpun kau menyangkalnya, kenyataan tidak bisa dipalsu. Aku pasti akan membuktikannya padamu." Yun Si mengambilkan belati it ke tangan Ming Yue lalu pergi, meninggalkan Ming Yue yang galau menatap belatinya.


Li Qian sedang galau. Tapi dia tidak mau pergi menemui Ming Yue sekarang. Kalau Ming Yue menolaknya hari ini, rasanya akan sangat memalukan.

Baru dipikirin, Ming Yue mendadak datang dengan membawa seteko arak. Li Qian buru-buru pasang pose seolah dia sudah ngantuk, dia capek, jadi kalau ada yang mau Ming Yue katakan, katakan saja besok.

Ming Yue menolak pergi dan mengajak Li Qian minum segelas. Dia sendiri langsung menghabiskan segelas dan menanyakan pendapat Li Qian. Menurut Li Qian, perasaan yang berkembang setelah dihipnotis, apakah itu bisa disebut sebagai perasaan nyata?

Li Qian mengira kalau Ming Yue meragukan perasaannya. Maka Li Qian pun menjawab iya. Dari mana cinta berasal itu tidak penting, yang penting adalah cinta itu sendiri. Sekarang giliran Li Qian tanya, apakah Ming Yue menyesal menjadi putri pendampingnya?

"Aku... tidak tahu."

Li Qian tak percaya mendengarnya. Bagaimana bisa dia tidak tahu? Bahkan sekalipun dia punya kuda shifei yang bisa membawanya kembali pulang, tapi kediamannya ini bukan tempat yang bisa bebas dia datangi atau tinggalkan sesuka hatinya. Apa sebenarnya niatan Ming Yue?


Frustasi, Ming Yue terus minum-minum. Jadilah mereka terus menerus minum secara bergantian sampai mabuk. Dan saat itulah Ming Yue memberitahu Li Qian tentang hilangnya ingatannya.

"Li Qian, kurasa aku menyukaimu dan kehilangan sebuah ingatan yang sangat penting."

Ming Yue curiga kalau dirinya sakit, tapi dia tidak bisa menemukan tabib yang bisa menyembuhkannya. Makanya dia tanya sama Li Qian yang juga sama sakitnya dengannya.

"Kau yang sakit! Aku tidak sakit!"

"Ini kan cuma analogi. Sebelum bertemu denganku, pernahkah kau berusaha untuk mengingat masa lalumu?"

"Tentu saja. Tapi setiap kali aku berusaha, rasanya seperti ada tangan tak terlihat yang menutupi mataku sehingga aku tidak bisa melihat dengan jelas. Terkadang aku ingat sedikit, tapi ingatan-ingatan itu seperti potongan-potongan tak beraturan. Memikirkan hal itu membuat kepalaku jadi sakit."


"Sepertinya aku benar-benar melupakan sesuatu. Aku ingin mengingatnya, tapi aku takut untuk mengingatnya."

Li Qian mengerti. Ketakutan terbesar manusia berasal dari sesuatu yang tidak diketahui. Menghadapi ketidaktahuan dan semakin dekat dengan kenyataan, benar-benar sangat menyakitkan. Tapi dia menghindarinya, maka akan selalu ada simpul yang mengganjal hatinya.

"Maaf. Karena aku menghipnotismu, aku membuatmu merasa kesakitan."

Bersambung ke part 2

Post a Comment

2 Comments

  1. Akhirnya yg dinanti2 datang juga,
    Selalu ditunggu kelanjutan sinopnya....
    Hingga happy end

    ReplyDelete
  2. Teruskan!!!

    Hingga akhir episod...

    ReplyDelete

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam