Eva terbangun oleh bau harum makanan. Wangi banget. Betapa bahagianya kalau dia bisa terbangun setiap pagi karena bebauan seharum ini.
Dia langsung keluar kamar dan mendapati Dong Sheng ternyata sudah selesai masak dan menunggunya di meja makan. Yuan Yuan langsung antusias mencicipi roti yang tersedia, tapi malah mendapati rasanya pahit banget.
Parahnya lagi, makanan yang lain dan jusnya pun rasanya juga pahit. Apa-apaan ini? Apa Dong Sheng pindah kemari untuk mencelakainya? Dong Sheng santai mengklaim bahwa makanan-makanan pahit ini bagus untuk kesehatan. Lagipula, selain rasa pahit, seharusnya dia bisa merasakan wangi yang sangat lembut.
Eva sinis mendengarnya. Nggak ada wangi-wanginya sama sekali! Eh, tunggu dulu... bagaimana bisa Dong Sheng tiba-tiba jadi sangat sensitif terhadap rasa pahit seperti ini?
"Apa indera perasamu sudah sembuh?"
"Tidak sepenuhnya. Tapi aku mendapatkan indera perasa pahitku kembali."
"Kenapa?"
Dong Sheng pun memberitahu tentang ucapan dokter kemarin. Eva jadi penasaran, apakah ada sesuatu yang memicu emosinya Dong Sheng belakangan ini? Dong Sheng membenarkan.
"Cepat beritahu aku!" Pinta Eva antusias.
Maka Dong Sheng langsung mendekat. Sebenarnya dia belum yakin apakah ini berhubungan atau tidak. "Tapi aku ingin mencobanya."
Dong Sheng semakin mendekat untuk menciumnya. Eva pun langsung menutup mata menanti ciumannya... saat Xiao Nan mendadak muncul mengganggu mereka. Dasar pengganggu! Dong Sheng jelas kesal dan Eva sontak menjauh dengan heboh.
Dia datang untuk memberitahu Eva tentang jadwalnya besok, yaitu pemotretan untuk sebuah majalah edisi spesial valentine.
"Itu bisa dikabarkan lewat pesan chat, kan?" Kesal Dong Sheng.
"Aku datang kemari untuk mengawasi kalian berdua!" Geram Xiao Nan.
Kedua pria itu jadi perang pelotot-pelototan sampai Eva jadi cemas dan buru-buru menengahi mereka dan tanya siapa model pria yang akan jadi pasangannya di pemotretan kali ini? Xiao Nan tidak tahu.
Keesokan harinya di lokasi pemotretan, mereka kaget melihat si model pria yang datang dengan kuda putih itu ternyata Dong Sheng. Pfft! Kok bisa dia?
"Memangnya kenapa kalau aku? Jangan lupa, kita suami dan istri."
"Apa sebenarnya rencanamu?"
Tapi sudah tidak ada waktu buat ngobrol, pemotretan dimulai saat itu juga. Kedua model pun mulai berpose mesra untuk kamera. Dong Sheng senang-senang saja, tapi Eva canggung banget sampai tidak bisa berpose mesra dengan natural.
Fotografer lalu menyuruh mereka untuk berpose seolah mereka sangat tergila-gila pada satu sama lain. Maka Dong Sheng langsung menarik Eva ke dalam pelukannya.
Tapi Xiao Nan jadi heboh dan langsung memisahkan mereka dan mengganggu jalannya pemotretan. Bahkan sang fotografer sampai harus menyingkirkannya. Tapi Fotografer merasa pose mereka kurang mesra. Begini saja, bagaimana kalau Eva berpose seolah dia mau mencium Dong Sheng? Berposelah dengan natural.
"Bagaimana kalau kita... (ciuman) beneran?"
Dong Sheng langsung mendekatkan wajahnya, Eva pun mulai memejamkan mata menanti ciumannya... dan langsung diblokir sama Xiao Nan. Wkwkwk! Dong Sheng kesal. Bahkan Eva pun tampak kecewa gara-gara pemblokiran itu.
Selanjutnya adalah pemotretan panahan. Dong Sheng langsung memeluk Eva dari belakang hingga membuat Eva jadi canggung dan malu. Menyadari reaksi Eva itu, Dong Sheng pun senang.
Mereka sukses menembak tepat sasaran. Eva senang banget, tapi Xiao Nan lagi-lagi maju memisahkan mereka. Dia mendorong Eva menjauh dan mengklaim pose panahannya Dong Sheng salah lalu mulai menyentuh-nyentuh tubuh Dong Sheng sambil mengkritiki lengannya Dong Sheng bahkan meremas-remas pinggang Dong Sheng. Dan jelas saja semua itu membuat Dong Sheng risih setengah mati padanya.
Sambil merem dan menikmati saat-saat penata riasnya mem-blow dry rambutnya, Eva santai saja merutuki segala keanehan Dong Sheng yang sekarang jadi suka menggodanya dan membuatnya kehilangan kontrol.
Dia sampai tidak sadar saat Dong Sheng masuk dan diam-diam menggantikan si penata rias biar bisa berduaan dengan Eva.
"Siapa yang membuatmu kehilangan kontrol?" Sapa Dong Sheng.
Kaget, Eva sontak menjauh. Ngapain Dong Sheng ada di sini? Heran dia, otak Dong Sheng rusak gara-gara kena hantam? Apa Dong Sheng sadar akan apa yang sedang dia lakukan?
"Aku sangat sadar akan apa yang kulakukan."
"Terus... apa alasanmu menggangguku sepanjang hari?"
Dong Sheng terus terang mengakui bahwa menurut Yi Ren, jika dia ingin mencium seorang gadis, maka dia harus membangkitkan perasaan si gadis dengan cara menyenangkan gadis itu dan bersikap baik padanya.
"Bagaimana? Apa sekarang kau mau menciumku?" Tanya Dong Sheng blak-blakan.
Eva tak percaya mendengarnya, ngomong apaan sih dia. Maka Dong Sheng langsung memaksa Eva menghadapnya. Dia tahu bahwa melakukan ini bisa mengancam Eva, tapi Eva-lah obatnya. Jadi dia tidak punya pilihan lain.
"Obat? Kenapa aku bisa jadi obatmu?"
"Kau ingin tahu kenapa salah satu indera perasaku kembali, bukan? Alasannya mungkin ciuman terakhirmu denganku. Ciumanmu mengembalikan satu indera perasaku."
Eva pura-pura bodoh, ciuman apaan? Memangnya mereka pernah ciuman? Kapan? Ingatan Dong Sheng pasti salah.
"Kalau begitu, bagaimana kalau kita mencobanya?"
Dong Sheng pun mulai mendekat dan Eva menutup mata... tepat saat Xiao Nan mendadak masuk dan mengganggu mereka lagi. Pfft! Gagal maning, gagal maning.
Xiao Nan bahkan langsung mendorong Eva keluar dari ruangan itu biar dia bisa bicara berdua dengan Dong Sheng. Dong Sheng kesal banget sama dia, mereka kan sudah sepakat, apa Xiao Nan bahkan punya semangat kerja sama.
Xiao Nan menegaskan bahwa dia hanya setuju untuk tidak menghalangi Dong Sheng mengejar Eva. Tapi dia tidak pernah setuju jika Dong Sheng melakukan tindakan tak senonoh terhadap Eva.
"Apa yang kukatakan adalah kebenarannya, apa yang bisa kulakukan untuk membuatmu memercayaiku?"
Xiao Nan tak percaya sedikitpun, "kau bahkan menggunakan alasan fiksi semacam itu untuk mengambil keuntungan darinya."
"Kalau begitu, akan kubilang pada Manager Luo bahwa dia tidak perlu pergi (ke taman hiburan)," ancam Dong Sheng. Bukankah sekarang ini Yi Ren memblokir Xiao Nan? Xiao Nan yakin bisa mengajak Yi Ren kencan tanpa bantuannya?
Xiao Nan tidak takut. Dong Sheng pikir bisa mengancamnya dengan menggunakan wanita apa? Apa Dong Sheng pikir dirinya adalah pusat tata surya? Apa Dong Sheng pikir manusia tidak akan bisa hidup tanpanya?
Tapi begitu Dong Sheng benar-benar menghubungi Yi Ren, Xiao Nan mendadak ciut dan langsung menyerah. Pfft!
"Kalau begitu sekarang negosiasi kita selesai. Kau tahu apa yang harus kau lakukan selanjutnya, kan?"
"Aku tahu. Nanti saat kau dan Eva muncul bersama, aku tidak akan mengganggu. Tapi kau harus mengontrol sikapmu. Oke?"
"Deal!"
Tidak bisa tidur, Eva terus bergulingan kesana-kemari dengan gelisah memikirkan ajakan ciuman Dong Sheng tadi. Kok ada pria yang terang-terangan kayak gitu.
"Eva, jangan kayak dia yang dikontrol oleh hormon dan kehilangan martabatmu saat kau menua!"
Baru diomongin, Dong Sheng mendadak mengetuk pintunya dan tanya apakah dia sudah tidur. Eva sontak panik nggak karuan, dan gara-gara itu otaknya jadi kacau dan dia asal saja menjawab lantang kalau dia sudah tidur.
"Terus siapa yang sedang bicara padaku ini?" Geli Dong Sheng.
Astaga! Eva sontak heboh menabok kepalanya sendiri, dasar bego! Dong Sheng meyakinkan kalau dia tidak ada maksud aneh-aneh. Hanya saja kamar mandinya rusak, jadi dia mau numpang mandi di kamar mandinya Eva.
"Mandi?!" Eva mendadak berkhayal liar, membayangkan Dong Sheng tampak begitu s~~si di bawah pancuran air sambil mengajaknya mandi bareng. Tersadar dari khayalan liarnya, Eva jadi tambah heboh sendiri. Tuh orang benar-benar menguji batas kesabarannya.
Tapi dia harus tenang. Tenang! Tenang! Maka kemudian dia menolak dan meminta Dong Sheng mandi besok saja, dia akan suruh orang memperbaiki kamar mandinya besok.
Tapi Dong Sheng ngotot dan beralasan bahwa dia akan ada meeting penting dengan seorang kliennya. Meeting ini berhubungan dengan perkembangan perusahaannya sepuluh tahun ke depan.
Masalahnya, kliennya itu phobia kuman. Takutnya kebersihannya bisa memengaruhi kerja sama kedua perusahaan. Jika meeting-nya gagal, siapa yang harus bertanggung jawab?
Kesal, terpaksalah Eva akhirnya keluar dan menegaskan bahwa dia hanya akan memberi Dong Sheng waktu setengah jam. Tidak boleh lebih. Tidak masalah, Dong Sheng pun langsung masuk kamar mandi.
Tapi mandinya lama banget. Eva sontak menggedor pintu kamar mandinya dan menegaskan bahwa waktunya cuma tinggal 5 menit, cepetan keluar kalau sudah selesai! Dia mau tidur.
Tapi Dong Sheng sengaja mengulur waktu dengan alasan tidak bawa handuk, bisa tolong ambilkan? Terpaksa Eva harus meminjamkan handuknya dan melemparkannya ke dalam sambil berusaha keras untuk tidak ngintip. Tapi Dong Sheng belum selesai, sekarang dia beralasan kalau dia tidak bawa baju mandinya. Bisa tolong bantu ambilkan?
Eva kesal. "Apa Luo Yi Ren juga mengajarkan ini padamu?! Datang ke kamar cewek tapi lupa bawa handuk dan baju mandi?! Kuberitahu kau, kesabaranku ada batasnya!"
Maka Dong Sheng pun keluar dengan hanya mengenakan handuk dan kontan membuat Eva kaget setengah mati sampai dia terjungkal dan tersungkur ke lantai. Wkwkwk!
1 Comments
Lanjut....
ReplyDeleteHai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam