Sinopsis Love The Way You Are Episode 10 - 3
Gara-gara itu, Yi Ren jadi telat bangun keesokan harinya sampai-sampai dia harus dandan di dalam taksi. Tapi di tengah jalan, tiba-tiba saja dia melihat Xiao Nan lewat.
Kesal, dia langsung menyuruh pak supir untuk membuntuti Xiao Nan. Tapi dia malah melihat Xiao Nan pergi menemui Rebecca. Yi Ren heran, kenapa mereka bisa bersama?
Pak Supir geli mendengarnya, jelas-jelas pria itu berselingkuh. APA?! Yi Ren sontak cemburu dan langsung keluar mau melabrak Xiao Nan. Tapi melihat Rebecca kontan membuat Yi Ren berubah sikap menjadi formal seperti biasanya.
Dia mengklaim kalau dia cuma kebetulan lewat dalam perjalanan ke kantor dan kebetulan melihat Xiao Nan dan Rebecca di sini sedang flirting di tengah jalan. Di cuma penasran apakah mungkin mereka butuh bantuan.
Xiao Nan panik menyangkal. Dan kenapa Yi Ren lewat di sini? Kantornya kan berada di rah sebaliknya? Yi Ren juga penasaran, bukankah Xiao Nan juga mau ngantor? Lalu kenapa dia datang kemari?
Menyadari apa hubungan kedua orang itu, Rebecca dengan sengaja menggamit tangan Xiao Nan dan mengklaim bahwa Xiao Nan datang kemari untuk mengantarannya ke tempat kerja. Mereka cuma sedang bercanda kok tadi. Yi Ren pasti salah paham.
Yi Ren shock melihat pemandangan itu. "Sepertinya Presiden Xiao sibuk belakangan ini. Kalau begitu, aku takkan mengganggumu lagi."
Xiao Nan panik mau menjelaskan, tapi Rebecca dengan cepat mencegahnya dan diam-diam mengancam akan membeberkan rahasianya Eva kalau Xiao Nan tidak ikut dengannya. Terpaksalah Xiao Nan menurutinya dan pergi meninggalkan Yi Ren.
Dia lalu membawa Xiao Nan ke sebuah toko bunga. Xiao Nan protes tak senang dengan yang dilakukan Rebecca tadi, kenapa Rebecca melakukan itu?
"Aku membantumu. Seharusnya kau berterima kasih padaku."
"Membantuku? Aku malah merasa kau mencelakaiku."
"Kau pikir rasa cinta itu manis? Tidak! Rasanya asam. Manis membuat orang tenggelam tanpa dia sadari. Tapi stimulasi rasa asam jauh lebih besar daripada manis. Kalau kau tidak membuatnya cemburu, bagaimana dia bisa tahu kalau dia mencintaimu?"
Xiao Nan sinis. Mengikat cinta hanya perlu sedikit sentuhan lembut. Semua itu sudah pernah dia mainkan waktu masih remaja. Sekarang dia hanya mengikuti hatinya. Karena itulah dia dicintai orang lain.
"Jadi Preside Xiao, apa kau sudah menemukan cinta sejatimu?"
Xiao Nan tidak percaya cinta sejati. Cinta baginya adalah mengikuti hati, itulah cinta yang sebenarnya. Jika sebaiknya, maka itu namanya hasrat. Mengejar wanita pintar seperti Luo Yi Ren, maka yang harus dia lakukan adalah membuat Yi Ren melihat bahwa dia benar-benar tulus.
Rebecca malas mendengarkannya, dia tidak ada waktu untuk mempelajari teori cinta bersama Xiao Nan. Kalau Xiao Nan bahagia, yah sudah.
Pemilik toko datang memberikan pesanan bunganya Rebecca. Rebecca pun pamit tapi terlebih dulu dia mengembalikan kartu kreditnya Xiao Nan. Merek tidak punya hutang apapun dan lebih baik hubungan permusuhan mereka jelas. Masalah antara dirinya dengan Eva tidak bisa diselesaikan semudah ini, jadi jangan datang mencarinya lagi.
Tak lama setelah Rebecca pergi, si pemilik toko mendadak muncul lagi gara-gara lupa menyerahkan pesanan Rebecca yang lain, yang berupa sebuah boneka. Mengira Xiao Nan adalah temannya Rebecca, si pemilik toko akhirnya memutuskan untuk menitipkan boneka itu ke Xiao Nan.
Eva sontak menghentikan sesi olahraganya saat mendengar berita menghebohkan dari Xiao Nan... Rebecca ternyata memiliki seorang putri. What? Yang benar? Apa berita itu akurat?
"Sangat akurat. Aku dengar dari orang-orang di sekolah asrama. Nama anak itu Lin Tao Tao, mengikuti nama keluarga Rebecca. Dan dia berusia 6 tahun, tahun ini."
Rebecca selalu menempatkan anak itu di asrama dan berbohong pada dunia kalau dia masih single, belum menikah apalagi punya anak. Mungkin dia takut anak ini akan mengganggu karirnya.
"Lalu siapa ayah anak itu?"
"Menurut pengakuan mereka, katanya dia pria misterius. Dia biasanya mengunjungi Tao Tao tiap 3-5 hari sekali. Tapi setiap kali dia datang, dia selalu sangat hati-hati. Hanya sedikit orang yang pernah melihatnya."
"Kalau dia ayah kandung anak itu, dia nggak bertanggung jawab banget sampai tidak mengakui anaknya sendiri!"
"Tidak usah peduli siapa ayah anak itu, yang penting kita tahu ibunya adalah Rebecca, kita akan selamat."
Tapi Eva tidak mau. Anak itu tidak salah apa-apa, Eva tidak tega memanfaatkannya untuk mengancam Rebecca. Anak itu disembunyikan selama bertahun-tahun pasti karena Rebecca tidak mau mengeksposnya ke media. Kasihan dia kalau dijadikan alat balas dendam.
"Memangnya kau tidak perlu dikasihani? Apa kita pantas dibuli sama Rebecca? KIta terkekang gara-gara dia dan tidak bisa balas dendam."
Eva bersikeras, dia akan memikirkan solusi lain untuk menyelesaikan masalahnya dengan Rebecca. Pokoknya mereka tidak boleh mengambil keuntungan dari anak itu, titik!
Rebecca sebenarnya sudah tahu tentang Xiao Nan yang sudah mencari informasi tentang Tao Tao dan menduga kalau mereka pasti mau memanfaatkan Tao Tao untuk mengancamnya.
"Kalau begitu, aku akan memberimu kejutan besar." Sinis Rebecca.
Eva sedang jalan-jalan sendirian dengan gelisah memikirkan masalah ini saat peruntnya mendadak keroncongan. Eva jadi kangen Dong Sheng dan masakannya. Baru dipikirin, tiba-tiba Asisten Ni muncul.
Tak lama kemudian, Eva masuk ke sebuah yatch di mana Dong Sheng sudah menunggunya. Dong Sheng menggenggam tangannya saat tiba-tiba saja perutnya menjerit lagi dengan sangat keras. Dong Sheng geli mendengarnya.
Eva kesal. Sejak dia pindah, dia belum pernah lagi makan penuh. Dia juga tidak berani menerima makanan yang Dong Sheng kirim, takut Rebecca mengetahuinya. Kalau terus begini, dia bakalan mati kelaparan.
"Kau bisa tenang di sini, apapun yang kau lakukan tidak akan ada yang mengetahuinya (karena mereka berada di tengah laut)."
"Sungguh?"
"Takkan ada yang bisa melihat kita di sini. Jadi kau tidak perlu khawatir lagi."
"Jadi itu artinya, aku juga tidak bisa melarikan diri?"
"Betul. Hari ini adalah milik kita berdua."
Mengalihkan perhatiannya ke meja, Eva langsung antusias melihat banyaknya makanan yang sudah Dong Sheng siapkan untuknya. Eva langsung memakannya dengan bahagia. Dia benar-benar merindukan rasa ini.
Dong Sheng penasaran, belakangan ini Eva bersembunyi darinya gara-gara Rebecca? Dia sudah bertemu dengan Rebecca, memangnya Rebecca mengetahui rahasianya Eva yang mana? Katakan saja padanya, siapa tahu dia bisa bantu.
Tapi Eva menolak memberitahu apapun. Bukan rahasia lagi namanya kalau diberitahukan pada semua orang. Lagipula, Dong Sheng juga merahasiakan fakta kalau dia dan Rebecca sudah lama saling mengenal.
"Aku tidak memberitahu masalah itu, karena aku merasa itu tidak penting. Tapi kalau kau ingin mengetahui kebenarannya, aku bisa memberitahumu segalanya."
Dia mengakui kalau dia dan Rebecca saling mengenal sejak mereka kuliah. Rebecca selalu mengejarnya, tapi dia tidak pernah menyukai Rebecca.
"Selain itu, apa ada yang lainnya?"
"Aku bersumpah tak ada apapun selain ini. Kenapa? Kau cemburu?"
Eva menyangkal. "Aku kan baru makan, ngapain makan cuka (asam bisa diartikan cemburu)? Aku mau pulang saja."
"Tunggu dulu. Aku punya kejutan untukmu."
Dia lalu membawa Eva ke dok di mana seorang violinis tengah memainkan musik romantis untuk mereka. Dia lalu menyuruh Eva untuk menutup mata. Eva pun langsung menutup mata sambil monyongin bibir, padahal maksudnya Dong Sheng bukan itu.
Dia menghitung sampai 5 sebelum kemudian menyuruh Eva membuka mata untuk melihat mercusuar yang menyala menyinari seluruh sekitarnya. "Kau sama seperti mercusuar itu. Mandiri dan ajaib. Membuat orang-orang di sekitarmu merasa terang. Berilah aku kesempatan, biarkan aku menjadi cahayamu, melindungimu, menerangimu dalam kegelapan."
Dia akhirnya mencium Eva. Tapi tiba-tiba ponselnya berbunyi. Dong Sheng ingin mengabaikannya, tapi Eva menyuruhnya untuk mengangkatnya, siapa tahu penting.
Dong Sheng akhirnya mengangkat teleponnya Sepertinya memang penting. Begitu mematikan teleponnya, Dong Sheng terpaksa harus mengakhiri kencan mereka ini. Dia mengaku Asisten Ni yang menelepon, katanya ada urusan penting yang harus dia selesai. Dia bahkan langsung pergi duluan.
Saat Eva dalam perjalanan pulang, Rebecca tiba-tiba meneleponnya dan dengan liciknya memberitahu Eva untuk datang ke sekolah putrinya sekarang juga kalau Eva penasaran tentang siapa ayah putrinya.
Tak lama kemudian, Eva pun datang ke sekolah itu... dan betapa shock-nya dia melihat Tao Tao sedang bicara pada Dong Sheng dan memanggilnya
'Papa' (OMG! Dia papanya Tao Tao?), dan Rebecca menatapnya dengan senyum licik penuh kemenangan.
Bersambung ke episode 11
1 Comments
Lanjut......
ReplyDeleteHai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam