Sinopsis The Love by Hypnotic Episode 12 - 1

Sinopsis The Love by Hypnotic Episode 12 - 1

Kedua pria bertarung pedang dengan sengit dan membuat para penonton mereka tegang. Keduanya sama-sama kuat... hingga saat Li Qian berhasil mengalahkan Yun Si.


Pendukung Li Qian jelas senang. Tan Li sedih karena kalah taruhan lagi. Ming Yue galau antara senang tapi juga mencemaskan Yun Si. Kesal, Yun Si sontak menatap tajam Li Qian sebelum kemudian pergi.


Tapi Yun Si pantang menyerah. Saat Li Qian lagi asyik berendam, Yun Si tiba-tiba saja nyelonong masuk seenaknya lalu ikutan masuk ke bak mandinya. Kedua pria itu tidak sadar kalau Ming Yue diam-diam menyelinap masuk dan mengintip mereka.

Li Qian tak nyaman dan berniat mau pergi, tapi Yun Si dengan sengaja memprovokasinya dan mengomentari tubuhnya yang ternyata kurus. Asal Li Qian tahu saja, di kerajaan mereka, jika dua orang kesatria selesai bertarung dan mandi bersama, maka mereka harus minum-minum bersama agar mereka bisa menganggap bahwa mereka bertarung tanpa beban.

Kesal, Li Qian langsung keluar dari sana. Yun Si mandi saja sendiri kalau dia menyukai bak mandi itu. Tapi saat dia keluar, dia malah mendapati Ming Yue sudah ada di depan pintunya sambil mengklaim dengan canggung kalau dia tidak mengintip.

"Aku datang cuma untuk... ehem... memberitahu bahwa makanan dan arak sudah siap." Ujar Ming Yue... sambil berusaha mengintip ke dalam dan berpikir bahwa tubuhnya Yun Si ternyata lebih bagus daripada Li Qian. Wkwkwk! Li Qian kesal.
 

Tak lama kemudian, kedua pria saling berhadapan di meja sambil saling nyinyir. Yun Si sinis mengejek araknya Beixuan yang nggak enak dan tidak bisa dibandingkan dengan arak dari Xiyue. Sebenarnya Li Qian tidak perlu terlalu sungkan padanya karena di mana Ming Yue berada, maka dia juga akan ada di sana. Tak peduli seberapa jauh jarak memisahkan.

"Sebenarnya aku harus berterima kasih pada Pangeran ke-2 dan Jenderal. Kalian telah menjaga Ming Yue dengan baik di Xiyue. Jika tidak, bagaimana bisa aku mengenalnya dan menikah dengannya."

Yun Si kesal. "Arak Beixuan ini hambar! Pelayan! Bawakan arak yang kuat dari Xiyue!"

Tak lama kemudian, Tan Li dan Cheng menyajikan arak itu untuk kedua pria, sementara Ming Yue hanya bisa mengintip dari luar dengan cemas saat kedua pria itu mulai minum.

Yun Si dengan sengaja pamer tentang segala yang dia ketahui tentang Ming Yue. Tentang bagaimana Ming Yue yang sejak kecil nakal dan ceria. Biarpun Ming Yue cuma bisa sedikit bela diri, tapi dia orang yang hangat, suka berterus terang, dan selalu menegakkan keadilan, dia juga sangat manis. Kasihan sekali dia harus tinggal di Beixuan dengan segala aturannya yang rumit. Dia pasti merasa tak nyaman.

"Jenderal tak perlu khawatir. Sifat alami Ming Yue adalah suka berterus terang, dia bergaul dengan sangat baik dengan semua orang di rumah. Beixuan adalah negara besar dengan cakupan wilayah yang luas. Jadi tidak perlu mengkhawatirkan ketidaknyamanan. Ditambah lagi, dia adalah istriku. Aku tidak akan membiarkan siapapun bersikap tidak sopan padanya."


Kesal, Yun Si langsung melampiaskannya dengan memprotes gelasnya yang terlalu kecil. Jadilah sekarang gelas itu diganti mangkok yang jauh lebih besar.

"Apa sih yang mereka mainkan? Li Qian, apa kau mau mati?" Heran Ming Yue. Lama-lama dia jadi bosan sendiri dan memutuskan kembali ke kamarnya, sementara para pria itu terus minum dan minum, berulang-ulang kali, sampai habis beberapa guci.

Pun begitu, Yun Si masih kuat dan tidak mabuk sedikitpun. Li Qian yang mabuk, mendadak beranjak bangkit dan langsung pergi dengan langkah sempoyongan dan tidak mendengar pernyataan Yun Si yang besok berencana membawa Ming Yue jalan-jalan ke pasar.


Di kamar, Ming Yue kaget melihat Li Qian mendadak mendatangi kamarnya da;am keadaan mabuk berat. Ming Yue jadi cemas, mau apa dia datang kemari.

"Aku cuma punya satu kalimat... biarkan aku mengatakannya."

Ming Yue berusaha menghindar, tapi Li Qian mendadak menangkap tangannya lalu menariknya mendekat dan memaksa Ming Yue merangkul dirinya, sebelum kemudian mulai nyerocos mengenang malam pertama mereka bertemu.

"Waktu itu, tahun Gengyin, 18 Oktober. Hari pertama kali kita bertemu. Waktu itu terjadi hujan salju tebal di Beixuan. Malam itu... kau sangat cantik. Aku tidak peduli kau Aimaila yang dulu ataupun siapapun yan pernah bersamamu dulu. Aku hanya peduli dengan Li Ming Yue. Segala hal tentang Li Ming Yue, hanya boleh dilihat olehku."


Tiba-tiba dia monyongin bibir dan bergerak mendekat, tapi ujung-ujungnya malah membuat mereka terdorong bersama ke kasur dan Ming Yue tertindih olehnya.

"Apa kau mengatakan yang sebenarnya?" Tapi Ming Yue tak percaya. "Jelas-jelas waktu itu aku mendengarmu bilang kalau aku hanyalah... ini pasti karena kau mabuk. Jelas-jelas kau hanya menganggapku sebagai bidak."

Ming Yue berusaha membangunkannya, tapi Li Qian sudah pingsan. Parahnya lagi, dia menindih Ming Yue dengan kuat sehingga Ming Yue tidak bisa bergerak.


Sementara itu di kediamannya Li Xun. Dia memanggil dua orang kroninya karena cemas jika istana akan jatuh ke tangan Li Qian gara-gara hukuman kurungan yang diberikan Kaisar padanya ini.

Jenderal meyakinkannya untuk tidak cemas. Hari ini Menteri Militer mengirim laporan darurat yang mengatakan bahwa pemberontak menolak menyerahkan diri dan berusaha melawan. Kaisar ingin membinasakan mereka semua.

"Maksudmu, aku harus keluar dan memimpin pasukan melawan para pemberontak?"

"Benar."

"Tapi jika aku pergi meninggalkan Xing'an terlalu lama, bukankah itu justru akan memberi kesempatan untuk orang lain?"

"Yang Mulia jangan khawatir, para pemberontak itu jumlahnya tidak seberapa. Pertempuran ini pasti akan menang dengan cepat. Tapi karena itu pertempuran, pastinya itu tidak sepenuhnya aman."


Tapi ide itu cukup bagus agar dia mendapatkan jasa di bidang militer dan Li Xun akhirnya setuju. Tapi besok di rapat pagi istana, mereka jangan langsung merekomendasikannya. Mereka rekomendasikan Li Qian saja dulu.

Jika mereka langsung merekomendasikannya, maka Kaisar pasti akan mencurigai kekuatannya di istana terlalu besar, dan itu pasti akan membuat Kaisar takut. Tapi jika mereka merekomendasikan Li Qian lebih dulu, maka Kaisar tidak akan mencurigainya.

Tapi mereka ragu, bagaimana kalau Kaisar benar-benar mengabulkan rekomendasi mereka dan mengirim Li Qian ke medan perang? Jasa militer itu justru akan menjadi milik Li Qian.

Li Xun santai, rombongan dari Xiyue baru saja tiba, jadi Li Qian tidak akan bisa pergi ke mana-mana. Kaisar pasti akan mengirimnya ke medan perang.


Tengah malam, Li Qian lagi-lagi terbangun dalam keadaan tak sadar. Jelas-jelas di hatinya dia iri dengan Yun Si. Karena itulah, sekarang dia mendadak membuat rambutnya dimodel ala Yun Si sambil menirukan berbagai gayanya Yun si. Dia bahkan dengan lucunya mencoba menirukan suara dalam dan seraknya Yun Si... sebelum kemudian dia balik tidur lagi.


Saat mereka jalan-jalan di pasar keesokan harinya, Ming Yue terlalu fokus melamun memikirkan kata-kata Li Qian kemarin sampai dia tidak lihat jalan dan tidak sadar saat dia hampir bertubrukan dengan seseorang.

Yun Si sigap mendekapnya, tapi perbuatannya itu membuat Ming Yue tak nyaman dan langsung melepaskan diri. Kaierbi pun langsung menegurnya dan memperingatkan Yun Si untuk ingat siapa dirinya.

Yun Si tak peduli dan seenaknya meminta Ming Yue untuk kembali bersamanya ke Xiyue. Kaierbi jelas kesal padanya. Dia langsung mendorong Ming Yue untuk pergi duluan dan memperingatkan Yun Si untuk ingat tentang janjinya, bahwa dia tidak akan punya pikiran apapun pada Ming Yue.

"Apa kau tidak merasa dia tidak normal?!" Kesal Yun Si.

"Kalau kau membicarakan omong kosong itu lagi, akan kukirim kau kembali ke Xiyue sesegera mungkin!"

Bersambung ke part 2

Post a Comment

2 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam