Sinopsis Fairyland Lovers Episode 2 - 1

Sinopsis Fairyland Lovers Episode 2 - 1

Pria berpakaian zaman kuno itu menggunakan kekuatan supernya untuk menarik satu bata dan terlihatlah sebuah tempat penyimpanan yang tampak futuristik. Ah! Sepertinya itu bagian dari pesawat luar angkasa Penglai dan pria itu adalah Prajurit Surgawi yang baru bangun setelah ditidurkan di kapsul hibernasi selama 100 tahun.


Di dalam surat penyimpanan itu terdapat beberapa batang emas murni dan sebuah pesan yang ditujukan padanya - Yang Jian, dan sebuah foto dua orang pria.

"Yang Jian, saat kau membaca surat ini, aku mungkin sudah mati. Situasinya kritis dan rumit, aku tidak bisa menjelaskannya di surat. Aku hanya ingin kau tetap setia pada tugasmu sebagai Prajurit Surgawi, mengenyahkan para roh di bumi dan kembali ke Penglai secepat mungkin."

"Kau terbangun setelah 100 tahun di dalam kapsul hibernasi, batangan emas ini bisa membantu. Ingatlah, jangan membalaskan dendamku dan jangan mencariku. Aku hanyalah awan di angkasa. Biarkanlah aku pergi bersama angin. Salam, Wang Jia."


Yang Jian menangis membaca surat perpisahan itu. Dia akhirnya keluar ke jalan dengan memakai pakaian zaman kunonya yang pastinya jadi pusat perhatian orang-orang.

Tapi dia sama sekali tidak menyadari itu saking tercengangnya melihat perubahan dunia yang sekarang penuh dengan gedung-gedung tinggi dan mobil-mobil berseliweran di jalan dan orang-orangnya yang semuanya membawa ponsel.

"Dunia benar-benar sudah berubah."


Lin Xia akhirnya terbangun dan bingung mendapati dirinya berada di dalam kamar asing. Di tengah kebingungannya, tiba-tiba dia melihat Bai Qi. Kaget, Lin Xia sontak kehilangan keseimbangan dan hampir saja terjatuh kalau saja Bai Qi tidak menggunakan kekuatan supernya untuk menarik kursi. Dan berkat itu, Lin Xia akhirnya aman terjatuh di kursi.

Lin Xia sontak heboh melindungi dirinya sendiri, "kau tidak melakukan apapun padaku, kan?"

"Mandi dan keluarlah." Singkat Bai Qi lalu menutup pintu. "A Li menyiapkan baju di kamar mandi."

Tak lama kemudian, pegawai hotel mengantarkan Lin Xia ke Bai Qi yang mendadak to the point memberitahu Lin Xia bahwa kemarin Lin Xia bertemu dengan roh. Lin Xia jelas bingung, apa itu roh?

Gregetan, Bai Qi memberi contoh teh campur saus. Apakah teh ini masih bisa disebut teh setelah dicampur saus? Tentu saja tidak, tehnya jadi ternoda. Roh pun sama seperti itu, roh adalah manusia yang terpolusi. Atau lebih tepatnya energi spiritual-lah yang mempolusi mereka. Itu bisa membuat mereka hidup dan punya kemampuan melebihi manusia biasa. Orang-orang asing yang memburu mereka menyebut mereka sebagai roh.

"Siapa orang-orang asing itu?"

"Prajurit Surgawi. Orang-orang yang membawa energi itu ke bumi ini."

Tapi tentu saja penjelasannya yang panjang lebar itu terlalu tidak masuk akal bagi Lin Xia. Dia bahkan menuduh Bai Qi sebagai rekan sejawatnya ayahnya... yang artinya, Bai Qi adalah penipu.

Leluhur keluarganya Lin Xia memang penipu. Ayahnya bahkan menipu sepanjang hari dan membodohi dirinya sendiri. Tapi Bai Qi lebih hebat loh daripada ayahnya. Dia bahkan mampu hidup di tempat semewah ini.


Tidak sabaran, Bai Qi langsung menjentikkan jarinya dan seketika itu pula Lin Xia ingat kembali pertemuannya dengan Xiang Bo Yan hingga saat Bai Qi menyelamatkannya dari jembatan kemarin.

Ingatan itu kontan membuat Lin Xia gemetaran, "pria itu..."

"Menjungkir balikkan duniamu, yah?" Goda A Li yang baru datang.

"Pria itu..."

"Dia roh."

Lin Xia baru sadar dan sontak heboh, "siapa kau?!"

"Siapa aku? Aku pamanmu. Masa nggak ingat?"

Lin Xia sontak kesal mau menaboknya, Bai Qi dengan cepat menyela, maka A Li pun memperkenalkan dirinya adalah asistennya Dr. Bai Qi. Bosnya ini adalah dokter yang menyembuhkan roh.

Dia lalu melapor ke Bai Qi bahwa roh itu bernama Xiang Bo Yan. Lin Xia langsung ingat nama itu. Tapi A Li penasaran, kenapa Bo Yan menginginkan Lin Xia untuk mati? Apa masalah Lin Xia dengannya?


Lin Xia seketika ingat pada rumahnya dan langsung melesat pergi. Rumah itu sudah tersegel saat mereka datang. Lin Xia emosi mau menelepon polisi, tapi Bai Qi dengan cepat merebut ponselnya. Bo Yan itu roh, polisi tidak akan bisa membantu.

"Apa hebatnya roh? Bagaimana bisa mereka melakukan apapun yang mereka inginkan dan bahkan membunuh manusia? Balikin ponselku!"

Lin Xia berusha meraih ponselnya, tapi Bai Qi dengan sengaja menjauhkannya. A Li sampai heran, hanya demi sebuah rumoh roh, obsesi macam apa ini?

"Apa kau sudah mendapatkan alamatnya?"

"Di pusat kota."

"Ayo pergi."

"Baik."



Bai Qi akkhirnya mengembalikan ponselnya Lin Xia, tapi dia melarang Lin Xia ikut. Lin Xia jelas tidak terima, itu kan rumahnya. Tidak masuk akal kalau rumahnya direbut orang tapi dia sebagai pemilik rumah malah tidak pergi.

Dia langsung melempar isyarat mata dengan A Li, memintanya untuk membujuk Bai Qi. Dan A Li langsung bekerja sama membantunya. Kesal, tapi baiklah, Bai Qi setuju. Tapi ada syaratnya, Lin Xia tidak boleh bicara apapun.


Lin Xia setuju, tapi setibanya di kantornya Bo Yan dan mereka dihadang sekawanan bodyguard, Lin Xia malah demo sambil teriak-teriak heboh pakai speaker, mengumumkan Bo Yan mencuri rumahnya dan menuntut rumahnya dikembalikan.

Gregetan, Bai Qi langsung pergi lewat jalan belakang yang itu artinya mereka harus naik tangga yang cukup tinggi. Mereka terhalang pintu besar dan berat. Lin Xia mencoba membukanya tapi tentu saja gagal.


Bai Qi santai menjentikkan jarinya dan walah! Pintu itu pun terbuka dan mereka langsung berhadapan dengan Bo Yan dan sekretarisnya. Tapi melihat Bo Yan sontak membuat Lin Xi mendadak ketakutan teringat apa yang dilakukan Bo Yan padanya waktu itu. Ketakutan, Lin Xia langsung menyembunyikan dirinya di belakangnya Bai Qi.

Sementara Bai Qi fokus memperhatikan Bo Yan, A Li memperkenalkan Bai Qi sebagai agennya Lin Xia. Tapi dia bukan pengacara, melainkan seorang dokter. Bo Yan santai melempar surat kontrak itu pada Bai Qi untuk dia cek.

Bai Qi melihatnya memegang dan menghirup batu giok itu. Lin Xia pun melihatnya dan langsung panik menarik-narik bajunya Bai Qi. Tapi Bai Qi santai saja mengabaikannya dan memutuskan tidak ada yang salah dengan kontrak itu.


Sinis, Bo Yan langsung mengusir mereka. Tapi tiba-tiba batuk-batuknya kumat lagi. Melihat itu, A Li menyarankannya untuk berobat kalau dia sakit. Bo Yan beruntung karena hari ini dia bertemu dengan bosnya. Bosnya ini pasti bisa menyembuhkannya. Akan tetapi, mereka butuh benda milik Bo Yan yang paling berharga sebagai bayarannya.

"Apa biayanya masuk akal?" Sinis Bo Yan.

"Terkadang, sesuatu yang kira paling berharga, bukanlah sesuatu yang paling kau butuhkan."

Bo Yan menolak dan langsung mengusir mereka. Bai Qi langsung beranjak pergi. Lin Xia jelas panik mencegahnya, masa pergi begitu saja? Bagaimana dengan rumahnya?


Maka Bai Qi pun memberikan sebatang dupa pada Bo Yan dan memberitahu bahwa dupa ini bisa membantunya tidur nyenyak, ini gratis. Tak lupa dia memberikan kartu nama pada Zi Xuan, silahkan datang padanya jika mereka berubah pikiran. Mereka langsung pergi setelah itu dan Bo Yan langsung membuang dupa itu ke tong sampah.


Yang Jian terus berjalan dan mencoba bertanya dengan gaya zaman kuno pada seorang pejalan kaki tentang lokasi rumah gadai. Tapi gaya pakaian dan sikap kunonya membuat si pejalan kaki jadi mengira dia orang gila dan langsung pergi mengabaikannya.

Tapi kemudian Yang Jian melihat ramai orang berkumpul di sebuah tempat sambil jejeritan heboh meneriakkan nama idola mereka. Tapi yang tak disangkanya, dia kemudian melihat seorang pria yang sangat mirip dengan foto temannya yang ada di foto zaman kuno itu. Pria yang dalam surat itu mengaku kalau dia sudah mati, tapi ternyata dia masih hidup?

Dia sontak masuk mengejar pria itu. Dan jelas pria itu memang temannya yang ada di foto, pria itu langsung tercengang luar biasa begitu melihat Yang Jian dan sontak melarikan diri secepat mungkin.


Tapi Yang Jian dengan cepat melempar sesuatu untuk menjegal kakinya lalu menyeretnya ke dalam ruang bawah tanah itu dan memaksanya untuk masuk ke dalam kapsul hibernasi, biar dia juga tidur selama 100 tahun ke depan menggantikannya.

Panik, Wang Jia sontak menunjukkan fotonya bersama seorang wanita dan seorang anak kecil. Ternyata sudah berkeluarga dengan manusia bumi, dia bahkan mencopot gelangnya agar bisa mencintai manusia bumi. Yang Jian jelas kesal padanya.

"Pikirkanlah baik-baik. Selain aku, apa kau melihat rekan kita yang lain setelah kau bangun? Semua orang sudah menyerah. Tidak ada yang tahu kapan jalan ke Penglai akan terbuka. Sadarlah, kita tidak akan bisa kembali. Jadi kenapa kita tidak menjalani hidup dengan baik saja di sini?"

Yang Jian kesal. "Dasar pengkhianat!"

Bersambung ke part 2

Post a Comment

1 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam