Sinopsis Akkanee's Heart Episode 3 - 1

Sinopsis Akkanee's Heart Episode 3 - 1

Jeed sedang asyik baca novel romance saat Fai tiba-tiba datang lagi untuk menganggunya. Jeed kesal, sial banget dia hari ini, pergi jauh-jauh sana!


"Orang yang suka baca novel seperti ini, tidak tahu cara mendapatkan pria. Dalam hati bicara pada pria elite dengan sopan, di dalam hati memikirkan pria berotot besar."

"Ngomong apa kau?"

"Pria asing datang silih berganti. Aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri."

"Oh, seperti itulah aku mengatur romansaku. Jangan bilang kalau kau tertarik untuk menjadi salah satunya. Pasti karena itulah kau selalu mengikuti jejak langkahku sejak kecil."

Fai sontak menyangkal dengan canggung, jangan kepedean. "Aku cuma berusaha memperingatkanmu sebagai seorang... tetangga. Para pahlawan atau kesatria berkuda putih yang menyelamatkan wanita dari kastil naga api itu cuma ada di dalam kartun Shrek atau di dalam novel-novel yang kau baca ini."


Tepat saat itu juga, Pruek mendadak muncul dan dengan sopan mengajak Jeed jalan-jalan bersamanya. Jelas saja Jeed yang terprovokasi omongan Fai, langsung menerima ajakannya dengan senang hati.

"Kukira kesatria berkuda putih cuma ada di dalam novel. Izinkan aku untuk bersikap bak seorang putri sehari saja, ya?"

"Dengan senang hati."

Tapi Pruek penasaran apa Fai tidak mau pergi bersama mereka? Fai menolak dengan penuh harga diri, silahkan mereka berdua pergi bersama.


Tapi lama-lama Fai khawatir banget saat Jeed dan Pruek belum kembali sampai siang. Tiba-tiba Pemai muncul dan langsung penasaran Fai menunggu siapa? Tukang pijat? Tukang pijat plusplus? Atau cuma plus plus-nya doang?

"Nggak! Aku bukan cowok komoditas publik yang bisa digunakan sembarang orang!"

"Terus kau nungguin siapa?"

"Aku menunggu..."

"Siapa?"

"Err... menunggumu. Kau bilang mau memperkenalkanku ke calon suamimu. Sudah jam berapa nih?! Aku bukan unta yang bisa bertahan sebulan tanpa makan dan minum."

"Cerewet. Aku akan membawamu ke dia. Tapi ingat, bersikap baiklah dan jangan merusak suasana, ngerti? Ayo."


Dan Fai sontak tercengang saat dia melihat calonnya Pemai ternyata pria yang berpelukan dengan Jeed kemarin. Pemai penasaran, terus di mana bridesmaid-nya Yai?

"Err... tuh dia." Ujar Yai sambil menunjuk Jeed yang baru datang bersama Pruek.

Jeed dan Fai kaget melihat satu sama lain. Jeed lebih kaget lagi saat mendengar Yai mau menjadikannya sebagai bridesmaid-nya Pemai padahal awalnya kan Yai bilang cuma menyuruhnya untuk menyiapkan pesta kecil-kecilan buat ibunya.

Yai mengaku kalau dia terpaksa berbohong biar dia ada alasan supaya Jeed mau datang. Ibunya sendiri sebenarnya tidak bisa datang karena sibuk mengurus bisnisnya di Inggris.

Tak enak mendengar protesnya Jeed, Pemai tidak masalah kok kalau Jeed tidak mau jadi bridesmaid. Dia sudah cukup senang karena teman-teman mereka mau datang pesta mereka.


Fai sinis, menurutnya, Jeed bukannya tidak mau tapi takut. Jeed sudah lama punya ketakutan semacam itu. Jeed kesal, dia tidak pernah takut pada siapapun. Dan berkat provokasinya, Jeed akhirnya mau juga jadi bridesmaid-nya Pemai.

Pruek usul agar mereka merayakannya, dia yang akan traktir minuman mereka. Fai penasaran, Pruek ini saudara dari pihak mana? Pengantin pria atau pengantin wanita?

"Dia bukan saudara kami, dia temanku... sekaligus pemilik hotel ini." Ujar Pemai. (Ah, pantesan para pegawai hotel hormat banget sama dia)

"Senang bertemu dengan kalian, Khun Jeed dan Khun Fai." Ujar Pruek. Mereka semua lalu bersulang, tapi Fai tampak cemburu saat dia melihat Pruek dan Jeed saling melirik satu sama lain.


Sila membawa Kraipop ke tempat bisnis ilegalnya dan tampak jelas Kraipop sama korupnya dengan Sila saat dia tidak tampak keberatan sedikitpun dengan bisnis ilegalnya Sila, malah menawari Sila bisnis lain yang lebih menyenangkan.

Dia lalu membawa Sila cs ke tempat bisnis judi lain yang jauh lebih besar daripada punyanya Sila. Bahkan uang taruhan paling kecil pun jumlahnya jauh lebih besar dari kemampuan Sila.

Tapi dia meyakinkan Sila bahwa pemilik tempat ini orangnya baik. Dia boleh main dulu, bayar belakangan. Dia bahkan mengklaim sudah banyak orang yang main di sini dengan cara seperti ini dan menang berkali-kali lipat lebih banyak.

Omongannya terdengar sangat meyakinkan banget sampai-sampai Sila terpengaruh dengan mudah. Apalagi orang-orang di sebelahnya tiba-tiba menang banyak. Sila cs sontak tertarik untuk ikut main.


Mereka sama sekali tidak sadar kalau Kraipop sepertinya punya rencana tersembunyi. Sementara mereka asyik main, Kraipop menemui si pemilik tempat itu. Sepertinya Kraipop punya hutang besar padanya, tapi dia berkata kalau dia sudah menemukan sebuah cara untuk membayar hutang-hutangnya.


Saat mereka makan malam bersama, Jeed lagi-lagi baru tahu kalau pesta pernikahannya Yai dan Pemai bukan besok, besok itu cuma pesta bachelor. Yai santai memberitahu Jeed untuk pulang 3 hari yang akan datang saja, kan tidak masalah. Dan yang mengatur pestanya nanti bukan Jeed, melainkan seorang teman mereka yang bernama Liza, orang itu akan datang nanti.

Tapi saat mereka mau bersulang, Jeed mendadak minta permisi mau ke kamar kecil. Mereka bersulang duluan saja, dia akan minum nanti. Fai menatap kepergiannya sambil senyum, tapi kemudian dia malah mendapati Pruek juga menatap kepergian Jeed sambil senyum-senyum. Fai cemburu.


Tak lama kemudian, Jeed sumbar bahwa dia banyak membaca buku-buku tentang menyiapkan pesta sebelum datang kemari. Kalau saja Yai tidak menyewa Liza, maka dia pasti akan menunjukkan kemampuannya.

Tapi kemudian Yai berkata bahwa sepertinya Jeed akan bisa menunjukkan kemampuannya sebentar lagi, soalnya tadi Liza menelepon dan bilang kalau dia mengalami kecelakaan mobil dan kakinya terluka. Jadi sudah pasti besok Liza tidak akan bisa datang. Tapi bukannya senang, Jeed malah galau. Pfft!

Dan Fai lagi-lagi memprovokasi Jeed. "Selamat, Jeed. Sekarang kau bisa membuat sebuah pesta yang megah dan memesona banyak orang."

Tapi yang tak disangkanya, Pemai tiba-tiba menyuruhnya untuk jadi asistennya Jeed. Dia tidak boleh menyerahkan segalanya pada Jeed sementara dia sendiri cuma bersenang-senang.

Terprovokasi, Jeed dengan senang hati menerima tugas ini seorang diri. "Karena pria yang kasar dan kejam seperti pria itu, tidak akan pernah punya ide-ide romantis."

Tidak perlu khawatir, Pruek dengan senang hati menawarkan bantuannya. Katakan saja berapa banyak pekerja yang dia butuhkan untuk membantunya. Jeed senang, terima kasih. Fai yang tidak senang dan tiba-tiba saja menyatakan bahwa Jeed tidak butuh bala bantuan, dia sendiri yang akan membantu Jeed.

"Biar semua orang tahu kalau aku bukan pria kasar dan kejam dan tidak romantis seperti yang dipikirkan seseorang."


Jadilah kedua orang itu ribut bukan main mendiskusikan tema pesta sambil berjalan ke kamar mereka. Fai ingin membuat pesta tema cowboy, tapi Jeed ingin tema mermaid karena pesta mereka di pantai.

Dan saking semangatnya berdebat, suara mereka semakin lama semakin meninggi dan otomatis menarik perhatian para pegawai hotel. Tapi tak ada satupun yang mau mengalah dan mereka terus berdebat.

Tak sengaja mereka hampir bertubrukan dengan beberapa pegawai yang membawa barang besar. Dan gara-gara itu Jeed tak sengaja menginjak kaki Fai.


Tapi lama-lama Jeed heran karena Fai malah terus membuntutinya. Ngapain Fai membuntutinya terus? Fai mau dia minta maaf? Jangan ngimpi! Tapi Fai tak mempedulikannya dan terus berjalan mengikutinya.

Jeed kesal, dia kan sudah bilang kalau dia tidak mau meminta maaf. Pergi, sana! Balik aja ke kamarnya! Jangan bilang kalau Fai mau balas dendam lalu melecehkannya?

Tapi Fai mengabaikannya dan terus berjalan ke arah kamarnya Jeed yang jelas saja membuat Jeed jadi semakin ketakutan dan berusaha masuk ke kamarnya dengan panik. Tapi tentu saja kamarnya masih dikunci.


Fai tiba-tiba menariknya, Jeed ketakutan bukan main. Fai mau ngapain dia? Fai tiba-tiba monyongin bibir ke Jeed yang jelas saja membuat Jeed jadi semakin panik luar biasa, teriak-teriak memohon agar Fai tidak menyakitinya.

"Ada apa, Khun Jeed?" Tanya Pemai tiba-tiba. Hah?

Jeed akhirnya membuka mata dan mendapati Yai dan Pemai tengah menatapnya dengan khawatir, sementara Fai ada di depan kamar seberang, sedang menatapnya sambil tersenyum geli. Jeed malu.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments