Sinopsis My Girlfriend is an Alien Episode 26 - 1

 Sinopsis My Girlfriend is an Alien Episode 26 - 1

Leng shock melihat darah Xiao Qi berwarna biru. Jangan bilang kalau Xiao Qi alien, dia bukan anak kecil yang bisa dibohongi masalah beginian.



Xiao Qi santai saja, "kalau kau tidak percaya maka tak ada yang perlu kukatakan."

"Kalau kau alien, seharusnya kau punya semacam kekuatan super, kan?"

"Sekarang ini, kekuatan superku yang tersisa hanyalah berjalan dan tidak gampang pingsan."

Lie membantunya berdiri saat tiba-tiba melihat setetes darah birunya Xiao Qi terjatuh ke lantai lalu berubah menjadi batu safir. Tercengang, Lie akhirnya percaya kalau Xiao Qi memang benar-benar alien. Lalu apa yang bisa dia lakukan untuk membantu Xiao Qi?


Asisten Han menyerahkan beberapa dokumen proyek yang dikembalikan ke Leng pasca pengunduran dirinya diumumkan. Salah satunya adalah laporan hasil lab proyek parfumnya bersama Xiao Qi.

Tapi hasil laporan itu benar-benar membuat Leng tercengang. Sayang sekali perusahaan melewatkan proyek sepenting ini. Asisten Han tidak mengerti apa maksudnya, bukankan Xiao Qi dan Lie sebelumnya pernah membuat proposal proyek parfum juga. Apa bedanya dengan proyek parfum yang sekarang?

"Yang sebelumnya adalah produk parfum biasa. Yang ini beda. Yang ini seharusnya disebut sebagai sihir halusinasi alih-alih parfum biasa."

Berdasarkan laporan hasil lab itu, ramuan parfumnya Xiao Qi ini seperti dopamin yang bisa memabukkan selama 3 menit. Selama 3 menit, parfum ini bisa membuat seseorang mengalami halusinasi cinta. Intinya, parfum ini bisa membuat seseorang jatuh cinta. Ini benar-benar melebihi parfum biasa.

Asisten Han tercengang.

"Bagaimana bisa Xiao Qi membuat hal semacam ini?"

"Kita harus menanyainya langsung."


Tapi tanpa Leng ketahui, Xiao Qi saat itu sudah berhasil menerobos bank memorinya berkat bantuan Lie. Xiao Qi berat hati memasukkan virus ke dalam sistem yang penuh dengan kenangan indah mereka itu. Lie prihatin melihatnya menangis. Kalau semua ini menyakitinya, seharusnya dia berhenti saja.

"Jika kau tidak bisa bersama orang yang kau cintai, apa kau akan membiarkannya menyimpan semua kenangan seorang diri?"

"Semakin indah kenangan ini, rasanya akan semakin menyakitkan."

"Akulah yang menyimpang dan datang ke bumi, jadi biarkan aku sendiri yang menanggung penderitaan ini."

Dia langsung menekan tombol delete dan seketika itu pula alarm keamanan berbunyi nyaring. Lie sontak panik dan cepat-cepat menyuruh Xiao Qi melarikan diri sekarang juga sebelum Leng datang.

Tidak usah mengkhawatirkan data-datanya yang belum terhapus sepenuhnya, biar Lie yang mengurusnya, Xiao Qi pergi saja. Pergi! Dia langsung mendorong Xiao Qi keluar dan membiarkan dirinya sendiri terkunci di dalam.

"Tak peduli kau makhluk bumi atau alien, kita adalah sama. Aku tahu kau tidak akan melakukan apapun yang akan menyakiti kakakku."


Leng cepat mendapat peringatan itu dan sontak saja dia berlari secepat mungkin ke sana dan menemukan kartu namanya Lie. Saat Lie berusaha menghalanginya, Leng sontak menonjoknya dengan penuh emosi.

Tapi sudah terlambat, semua kenangannya bersama Xiao Qi sudah terhapus. Lie mengklaim kalau dia melakukannya karena dia cemburu, dia tidak tahan melihat Leng bersama Xiao Qi. Tapi Leng langsung sadar kalau Lie bukan pelaku yang sebenarnya, di mana Xiao Qi?

"Kau mau apa dengan dia? Aku pelakunya! Lakukan padaku kalau kau ingin melakukan sesuatu."

"Hanya dia yang berani melakukan hal semacam ini padaku. Dia ingin menyerah, tapi aku tidak akan mengabulkannya!"


Begitu kembali ke restoran, Xiao Qi langsung mencabut foto-foto kenangannya bersama Leng. Kaget, Nona Chai buru-buru menghentikannya. Apa yang dia lakukan, semua ini ditempel sendiri sama Leng.

"Aku harus pergi ke tempat yang sangat-sangat jauh. Ke suatu tempat di mana Fang Leng takkan bisa menemukanku."

"Kenapa? Kalian tengkar?"

"Tidak. Aku sakit parah. Lebih baik dia melupakanku daripada membiarkannya menderita bersamaku."

"Apa kau menderita karena fantasi putrimu? Kuberitahu kau, hal paling tabu dalam sebuah hubungan adalah meminta putus dengan seenaknya."

"Aku juga tidak ingin mengakhirinya. Orang yang kucintai juga mencintaiku. Bukankah itu yang terbaik? Tapi aku menghancurkannya."


Dalam perjalanan ke restoran, Leng menginstruksikan Asisten Han untuk memerintahkan tim teknisi menyelamatkan apa saja yang bisa mereka selamatkan. Dia sendiri mau pergi mencari Xiao Qi.

Petir tiba-tiba menggemuruh menandakan akan terjadinya hujan. Nyonya Chai penasaran, ingatan-ingatan yang Xiao Qi hapus itu, apa bisa dipulihkan kembali. Xiao Qi yakin tidak karena dia menggunakan virus paling kuat, semua komputernya sudah rusak.

Nona Chai sungguh tidak mengerti mengapa. Semua hubungan memang tidak akan mulus setiap saat. Pasti akan ada kebahagiaan sekaligus kesedihan di dalamnya. Tidak seharusnya Xiao Qi mencampakkannya hanya karena sekarang dia sedih.

"Bagaimana jika kebahagiaan itu beracun. Bukan hanya beracun bagiku, tapi juga beracun baginya."


Tiba-tiba terdengar suara decit ban mobil dari depan. Nona Chai langsung bisa mengenali suara itu, itu mobilnya Leng. Cepat sembunyi di belakang bar, biar Nona Chai melindunginya.

Tapi begitu Leng masuk dan teriak-teriak mencari Xiao Qi, malah Nona Chai sendiri yang keceplosan ngasih tahu keberadaan Xiao Qi. Terpaksalah Xiao Qi harus menampakkan dirinya sambil berakting sok polos, ada apa?

Leng langsung berjalan ke arahnya dengan penuh amarah... lalu menggotongnya kayak karung beras, membawanya naik ke kamar dan membantingnya ke sofa.


"Apa kau sudah memikirkan apa konsekuensi menghapus ingatanku?!"

"Sudah! Jika aku tidak menghapusnya, kau akan terluka."

"Jadi kau sudah merencanakan segalanya. Demi menghapus ingatanku, kau berbohong padaku sejak awal. Seharusnya kau mengaku saja kalau kau mempermasalahkan penyakitku. Aku tidak akan memaksamu untuk bersamaku."

"Bukan begitu."

"Tapi begitulah yang kulihat!"

Padahal dia sudah berusaha keras untuk meningkatkan sistem keamanan bank memorinya untuk mengantisipasi gangguan dari luar yang mungkin bisa mengancam perusahaan. Sungguh dia tidak pernah menyangka bahwa justru mereka berdualah yang melakukannya.

"Yang satu adalah orang paling dekat denganku, dan yang satunya adalah orang yang kucintai."

"Maaf."

"Aku tidak butuh maafmu."

"Aku tidak punya pilihan lain. Maaf."

"Apa kau tidak mengerti bahasaku? Aku tidak butuh maafmu!"


Tapi dengan cepat dia menyesali kekasarannya dan meminta maaf. Menggenggam lembut tangan Xiao Qi, Leng bertanya-tanya apakah Xiao Qi begitu ingin menyingkirkannya.

Tiba-tiba petir menggemuruh lagi. Xiao Qi menyarankannya untuk pulang saja sebelum hujan. Jika tidak, dia tidak akan bisa menjelaskan kenapa Leng ada di sini setelah dia amnesia nanti.

Leng tidak peduli dengan hujan ataupun fakta Xiao Qi baru saja menghapus ingatannya. "Yang kupedulikan adalah apakah kau masih bersedia untuk bersamaku?"

Xiao Qi tak bisa menjawab. Leng jadi semakin curiga, apa ada sesuatu hal yang sulit Xiao Qi katakan padanya? Katakan saja. Tapi Xiao Qi ngotot menolak mengatakan apapun.

Leng frustasi. Kadang dia sangat berharap Xiao Qi bisa menghapus semua bank memorinya. Tapi perasaan tidak akan bisa dihapus. Biarpun dia melupakan Xiao Qi, pada akhirnya mereka tetap bersatu kembali.

"Biarpun kau berusaha melarikan diri, kau tetap tidak akan bisa lari dariku, dan akupun tak bisa lari darimu."

Gugup, Xiao Qi berusaha mengusirnya, mereka berdua sama-sama harus menenangkan diri. Baiklah, Leng akan membiarkan Xiao Qi menenangkan diri, tapi dia juga tetap menuntut jawaban nanti.

"Tanyakan pada hatimu, apakah dia akan tersentuh olehku lagi? Apakah dia bersedia menemaniku sampai akhir seperti yang pernah kau bilang sebelumnya?"


Xiao Qi mengiyakan, Leng pun akhirnya mau keluar dan Xiao Qi sontak menangis. Asisten Han yang cemas, berusaha membujuk Leng untuk masuk mobil sekarang sebelum hujan.

Tapi Leng menolak dan menyuruh Asisten Han pulang duluan, dia terus menatap ke arah jendela kamarnya Xiao Qi dengan sedih. Tak peduli biarpun sebentar lagi hujan dan mungkin dia akan hilang ingatan. Jika ini yang Xiao Qi inginkan, dia akan menerimanya.

Xiao Qi akhirnya muncul di jendela tak lama kemudian, menatapnya dengan sedih saat hujan mulai turun deras membasahi Leng. Nona Chai datang dan berusaha membujuk Xiao Qi untuk turun dan memayungi Leng.

Saat itulah Xiao Qi menghilang dari jendela, tapi ternyata dia tidak turun. Malah Nona Chai yang membuka pintu untuknya dan berusaha membujuknya untuk masuk dan berteduh.

 

Leng dengan sopan menolak, dia mungkin dia tidak akan datang lagi mengganggu Nona Chai. Tak enak, Nona Chai langsung masuk untuk berusaha lagi membujuk Xiao Qi.

Petir tiba-tiba menggelegar hebat dan tiba-tiba saja Leng mulai sakit kepala, kenangan masa kecilnya saat ibunya mengalami kecelakaan mobilnya, mulai terngiang kembali dalam benaknya.

Flashback.


Malam itu hujan deras saat ibunya Leng memutuskan pergi dari rumah, Leng kecil mengejar ibunya sambil menangis, berusaha membujuk sang ibu untuk tidak meninggalkannya.

Tapi Ibu tak mempedulikannya dan langsung menyeberang jalan. Leng terus berusaha mengejarnya... tepat ada sebuah mobil yang melaju cepat ke arah mereka. Kaget, Ibu refleks mendorong Leng ke trotoar dan mobil itu pun akhirnya menabrak Ibu. Leng kecil seorang diri menangisi kematian ibunya.

Flashback end.


Kenangan pahit itu sontak membuat Leng terjatuh kesakitan tepat saat Xiao Qi akhirnya keluar saking cemasnya. Tapi bukan cuma kenangan pahit ibunya yang kembali.

Saat Leng menatap Xiao Qi, seketika itu pula semua kenangannya tentang Xiao Qi yang selama ini menghilang, tiba-tiba kembali... termasuk saat mereka pertama kali bertemu di lokasi kecelakaan mobil, saat Xiao Qi menyelamatkannya dan melindunginya dari efek ledakan mobil.

Juga saat Xiao Qi menyatakan perasaannya saat dia koma dan saat Xiao Qi berkata bahwa di dalam jantungnya ada sesuatu yang sangat penting bagi Xiao Qi. Kembalinya semua ingatan itu sontak membuat Leng pingsan... tepat saat Tuan Fang datang menjemput Leng.


Keesokan harinya, Xiao Qi mondar-mandir di depan kamar rawatnya Leng dengan galau, cemas tapi takut masuk. Untung saja Dokter Zhang keluar tak lama kemudian. Xiao Qi pun langsung menanyakan bagaimana keadaan Leng.

"Dia masih koma dan keadaan masih belum jelas. Tapi mengingat keadannya yang sebelumnya, kali ini sepertinya lebih rumit. Tapi jangan cemas dulu, tenang saja."

Bersambung ke part 2

Post a Comment

3 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam